Muslim.or.id
Khutbah Jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result

Mutiara Isti‘adazah dalam Shalat (2)

Sa'id Abu Ukkasyah oleh Sa'id Abu Ukkasyah
13 November 2017
Waktu Baca: 2 menit
0

Setan begitu semangat menjauhkan manusia dari Al-Qur`an

Ulama bersepakat bahwa membaca Al-Qur`an dengan mentadabburinya dan mengamalkannya adalah dzikir yang paling utama (afdhal), apalagi apabila hal itu dilakukan di dalam ibadah shalat yang merupakan rukun Islam terpenting setelah syahadatain, lebih-lebih lagi apabila yang akan dibaca adalah Ummul Qur`an (Induk Al-Qur`an), yaitu Al-Fatihah, karena mengandung makna-makna Al-Qur`an Al-Karim.

Oleh karena itulah membaca Al-Fatihah dalam shalat merupakan ibadah yang sangat agung, sehingga pantas apabila Imam Ibnul Qayyim rahimahullah pernah menjelaskan dalam kitabnya Dzauqush Shalah, hal. 21, bahwa setan paling semangat menganggu orang yang membaca Al-Qur`an dalam shalat yang mana shalat merupakan ibadah yang paling mulia.

Setan ingin setiap orang yang shalat tidak bisa membaca Al-Fatihah dengan benar, atau tidak bisa mentadabburi maknanya dengan baik, maupun tidak bisa mengambil manfaat darinya.

Allah Ta‘ala mengetahui kesungguhan setan dalam mengganggu orang yang membaca Al-Qur`an dan kelemahan diri seorang hamba dalam menghadapi gangguan setan. Oleh karena itu, pantaslah apabila Allah Ta‘ala menyayangi hamba-Nya dengan memerintahkan kita untuk beristi‘adzah kepada-Nya ketika akan membaca Al-Qur`an, agar kekhusyu‘an hati dan badan kita selamat dari gangguan setan sehingga kita dapat membaca Al-Qur`an, mentadabburinya, dan mengambil manfaat darinya dengan baik. Hal ini merupakan sebab keberuntungan, dan kebahagiaan kita di dunia dan akhirat.

Penjelasan makna Isti‘adzah
Ikhtilaf ulama

Beragam pendapat ulama tentang lafal-lafal isti‘adzah disebabkan ayat-ayat tentang isti‘adzah juga tidak hanya satu macam saja.

Allah Ta‘ala berfirman,

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

“Apabila kamu membaca Al-Qur`an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.” (Q.S. An-Nahl: 98).

رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” (Q.S. Ad-Dukhaan: 6).

وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۚ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah.” (Q.S. Al-A‘raaf: 200).

Berikut ini sebagian penjelasan makna lafal isti‘adzah, berikut ulama yang berpendapat dengannya dan dalil yang mendasarinya.

Lafal Pertama

أَعُوذُ بِاَللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

A‘uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim

“Aku memohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.”

Dalilnya:

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاَللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

“Apabila kamu membaca Al-Qur`an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” (Q.S. An-Nahl: 98). Yang berpendapat demikian adalah Imam Syafi‘i, Imam Abu Hanifah, dan isti‘adzah yang dipilih pula oleh para Qurra`.1

Terdapat atsar dari Umar bin Khattab radhiallahu‘anhu bahwa beliau pernah membaca lafal ini sebelum membaca Al-Fatihah dalam shalatnya. Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf-nya (2455), Atsar ini shahih, semua perawinya tsiqah.2

[Bersambung]

Daftar Link Berseri Artikel Ini:

  1. Mutiara Isti’adazah dalam Shalat (1)
  2. Mutiara Isti’adazah dalam Shalat (2)
  3. Mutiara Isti’adazah dalam Shalat (3)
  4. Mutiara Isti’adazah dalam Shalat (4)
  5. Mutiara Isti’adazah dalam Shalat (5)

Penulis: Sa’id Abu Ukkasyah
Artikel: Muslim.or.id

Tags: isti'adzahisti'adzah saat shalatmakna isti'adzahmutiara isti'adzah
Sa'id Abu Ukkasyah

Sa'id Abu Ukkasyah

Pengajar Ma'had Jamilurrahman As Salafy Yogyakarta (hingga 1436H), Pengajar Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, Pengajar Islamic Center Baitul Muhsinin (ICBM) Medari Yogyakarta

Artikel Terkait

Doa Menghadapi Kematian

Doa Menghadapi Kematian

oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag
28 September 2023
0

Kematian adalah hal yang pasti akan dihadapi oleh setiap makhluk yang bernyawa. Allah 'Azza Wajalla berfirman, كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ...

Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriah

Adakah Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriah?

oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag
18 Juli 2023
0

Mengkhususkan satu ibadah tertentu pada momen tertentu dengan tata cara tertentu mengharuskan pelakunya mendatangkan dalil. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama...

zikir yang paling utama

Salat: Bagian dari Zikir yang Paling Utama

oleh Ari Wahyudi, S.Si.
12 Juni 2023
0

Bismillah. Salah satu perkara yang tidak boleh luput dari perhatian kita setiap hari adalah wajibnya menunaikan salat lima waktu. Kewajiban...

Artikel Selanjutnya

Mutiara Isti'adazah dalam shalat (3)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah