Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslim.or.id Donasi muslim.or.id

Meng-qadha’ Shalat Sunnah Qabliyah Subuh

dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D. oleh dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.
17 Desember 2018
Waktu Baca: 4 menit
8
Menqadha Qabliyah Subuh, Cara Menqadha Qabliyah Subuh
1.4k
SHARES
7.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Keutamaan menjaga shalat sunnah qabliyah subuh

Shalat sunnah dua raka’at qabliyah subuh, atau disebut juga shalat sunnah fajar [1], termasuk di antara shalat sunnah yang ditekankan untuk senantiasa dikerjakan. Shalat ini memiliki keutamaan yang besar, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

“Dua raka’at fajar itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim no. 725)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga senantiasa menjaga pelaksanaannya, meskipun beliau dalam kondisi safar (perjalanan jauh), yang menunjukkan betapa pentingnya menjaga pelaksanaan shalat sunnah yang satu ini.

Baca Juga: Inilah Kiat Agar Mudah Bangun Subuh

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

عَرَّسْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ نَسْتَيْقِظْ حَتَّى طَلَعَتِ الشَّمْسُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لِيَأْخُذْ كُلُّ رَجُلٍ بِرَأْسِ رَاحِلَتِهِ؛ فَإِنَّ هَذَا مَنْزِلٌ حَضَرَنَا فِيهِ الشَّيْطَانُ . قَالَ: فَفَعَلْنَا، فَدَعَا بِالْمَاءِ فَتَوَضَّأَ، ثُمَّ صَلَّى سَجْدَتَيْنِ، ثُمَّ أُقِيمَتِ الصَّلَاةُ فَصَلَّى الْغَدَاةَ

“Kami tidur untuk istirahat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan terbangun ketika matahari telah terbit. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hendaknya tiap orang berpegangan dengan tunggangannya. Sesungguhnya tempat ini didatangi oleh setan.” Abu Hurairah berkata lagi, “Kami pun melaksanakan perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau meminta air untuk berwudhu. Lalu beliau mengerjakan shalat (sunnah) dua raka’at. Iqamah kemudian dikumandangkan, dan beliau pun mengerjakan shalat subuh.” (HR. An-Nasa’i no. 623, shahih)

Ibnul Qayyim rahimahullahu Ta’ala berkata,

“Di antara petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika safar adalah meng-qashar (meringkas) shalat, dan tidak terdapat riwayat yang menunjukkan bahwa Nabi mengerjakan shalat sunnah sebelum atau sesudah shalat wajib, kecuali shalat sunnah witir dan shalat sunnah fajar. Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkan keduanya, baik dalam kondisi safar atau pun tidak safar (muqim).” (Zaadul Ma’aad, 1: 473)

Baca Juga: Kepedulian Umar Terhadap Shalat Subuh

Jika terlewat mengerjakan shalat sunnah qabliyah subuh sebelum shalat subuh

Lalu, bagaimana jika seseorang terlewat mengerjakan shalat sunnah dua raka’at sebelum subuh ini? Misalnya, seseorang yang bangun agak terlambat dan ketika sampai di masjid, dia mendapati shalat jama’ah subuh sudah didirikan, atau sebab-sebab lainnya yang menyebabkan seseorang terlewat mengerjakan pada waktunya (sebelum shalat subuh).

Dalam kondisi tersebut, syariat memperbolehkan untuk mengqadha’ pelaksanaan shalat sunnah qabliyah subuh tersebut. Qadha’ adalah melaksanakan suatu jenis ibadah di luar waktu yang sudah ditentukan untuk ibadah tersebut. Misalnya, seseorang tertidur sehingga terlewat shalat dzuhur dan terbangun ketika waktu ashar. Maka orang tersebut meng-qadha’ shalat dzuhur di waktu ashar.

Adapun qadha’ untuk shalat sunnah qabliyah subuh, terdapat dua waktu yang terdapat penjelasannya dari sunnah, yaitu:

Baca Juga: Keutamaan dan Kewajiban Shalat Berjamaah (Bag. 1)

Pertama, waktu yang utama

Waktu yang utama untuk meng-qadha’ shalat sunnah qabliyah subuh adalah setelah matahari terbit. Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَمْ يُصَلِّ رَكْعَتَيِ الفَجْرِ فَلْيُصَلِّهِمَا بَعْدَ مَا تَطْلُعُ الشَّمْسُ

“Barangsiapa yang belum melaksanakan shalat dua raka’at fajar, maka hendaklah mengerjakannya setelah matahari terbit.” (HR. Tirmidzi no. 423, dinilai shahih oleh Al-Albani)

Ke dua, waktu yang diperbolehkan

Dzahir hadits di atas menunjukkan bahwa qadha’ shalat sunnah qabliyah subuh tersebut harus menunggu sampai matahari telah terbit. Akan tetapi, terdapat hadits lain yang menunjukkan bahwa diperbolehkan jika ingin meng-qadha’ shalat tersebut langsung setelah selesai mendirikan shalat subuh.

Baca Juga: Inilah Keutamaan-Keutamaan Ibadah Shalat

Diriwayatkan dari Qais bin Qahd radhiyallahu ‘anhu,

خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأُقِيمَتِ الصَّلَاةُ، فَصَلَّيْتُ مَعَهُ الصُّبْحَ، ثُمَّ انْصَرَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَجَدَنِي أُصَلِّي، فَقَالَ: مَهْلًا يَا قَيْسُ، أَصَلَاتَانِ مَعًا ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّي لَمْ أَكُنْ رَكَعْتُ رَكْعَتَيِ الفَجْرِ، قَالَ: فَلَا إِذَنْ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar (dari rumah), lalu iqamah pun dikumandangkan. Aku shalat subuh bersama beliau. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berlalu, dan menjumpai sedang shalat. Rasulullah bersabda, “Wahai Qais! Bukankah Engkau shalat (subuh) bersama kami? Aku menjawab, “Iya, wahai Rasulullah. Sesungguhnya aku tadi belum mengerjakan shalat sunnah dua raka’at fajar.” Rasulullah bersabda, “Kalau begitu silakan.” (HR. Tirmidzi no. 422, dinilai shahih oleh Al-Albani)

Hadits ini menunjukkan bolehnya meng-qadha’ shalat sunnah fajar setelah mengerjakan shalat subuh. Sehingga hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dalam Shahih Muslim di atas dimaknai sebagai perintah anjuran, atau menunjukkan waktu manakah yang lebih utama.

Baca Juga:

  • Tidak Shalat Selama Bertahun-tahun, Apakah Harus Mengganti?
  • INilah Tata Cara Shalat Orang Yang Sakit

***

@Rumah Lendah, 1 Rabi’ul akhir 1440/ 9 Desember 2018

Penulis: M. Saifudin Hakim

Artikel: Muslim.Or.Id

 

Catatan kaki:

[1] Sebagian orang menyangka bahwa “shalat sunnah fajar” adalah shalat sunnah khusus yang dikerjakan sebelum fajar terbit. Pemahaman ini keliru, karena yang dimaksud “shalat sunnah fajar” adalah shalat sunnah qabliyah subuh, yaitu shalat sunnah yang dikerjakan setelah terbit fajar dan sebelum mendirikan shalat subuh.

Referensi:

Bughyatul mutathawwi’ fi shalat at-tathawwu’, karya Syaikh Muhammad ‘Umar bin Saalim Bazmul, hal. 35-37 (penerbit Daar Al-Istiqamah, cetakan pertama, tahun 1431).

Tags: fikih shalatkeutamaan shalat subuhmengqadah shalatsalat qobliyah subuhShalatshalat subuhshalat sunnahsifat shalat nabi
kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah
dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.

dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.

Alumni Ma'had Al-'Ilmi Yogyakarta (2003-2005). Pendidikan Dokter FK UGM (2003-2009). S2 (MSc) dan S3 (PhD) Erasmus University Medical Center Rotterdam dalam bidang Virologi dan Imunologi (2011-2013 dan 2014-2018).

Artikel Terkait

Menguburkan mayit

Fikih Pengurusan Jenazah (5): Tata Cara Menguburkan Mayit

oleh Yulian Purnama, S.Kom.
28 Januari 2023
0

Fikih Pengurusan Jenazah (5) : Persiapan Menguburkan Mayit

penguburan mayit

Fikih Pengurusan Jenazah (4): Persiapan Menguburkan Mayit

oleh Yulian Purnama, S.Kom.
25 Januari 2023
0

“Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qabil). Bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya” (QS. Al-Maidah:...

Rukun Khutbah Jumat

Rukun-Rukun Khotbah Jumat

oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag
24 Januari 2023
0

Pendapat yang menyebutkan rukun khotbah ada empat atau lima

Artikel Selanjutnya
tazkiyatun nafs, penyucian jiwa, tauhid

10 Kaidah dalam Menyucikan Jiwa (Bag. 3) : Doa Adalah Kunci Penyucian Jiwa

Komentar 8

  1. Hamba Allah says:
    3 tahun yang lalu

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarohkatuh… Ana mau tanya,
    Apakah Akhwat yg sholatnya dirumah, tapi telat bangun (dimesjid sudah iQomah), baginya boleh mengerjakan Qobliyah subuh dahulu lalu wajib ? Ataukah sama dengan org yg sholatnya dimesjid (dikerjakan setelah sholat wajib jika telat)..

    Balas
    • Yulian Purnama, S.Kom. says:
      3 tahun yang lalu

      Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh, shalat di rumah tidak terkait dengan iqamah di masjid. Boleh shalat qabliyah dulu.

      Balas
  2. Mayang says:
    2 tahun yang lalu

    Kalo niat qadha’ shalat sunnah qabliyah subuh apa ya? Apakah berubah menjadi ba’diyah?

    Balas
  3. ghi says:
    2 tahun yang lalu

    Jika mengerjakan sholat qobliyah subuh dgn qodho’.. Apakah dalam niatnya ditambah lafadz qodho’ atau tetap seperti biasa ??

    Balas
    • Yulian Purnama, S.Kom. says:
      2 tahun yang lalu

      Diniatkan qadha

      Balas
  4. Pinda Aditya says:
    1 tahun yang lalu

    Assalamualaikum, Apakah ada waktu khusus akhi untuk melaksanakannya, kira2 kalo sehabis sholat tahajud dijam berapa sebelum subuh.

    Balas
  5. Yanuar says:
    3 bulan yang lalu

    Assalamualiakum. ijin copast matari, insyaAllah kami sertakan sumber informasinya. Jazaakallah

    Balas
  6. Ilma says:
    1 bulan yang lalu

    Assalamualaikum,Syukron Jazakallahu khairan, Alhamdulillah saya menjadi lebih mudah untuk menambah ilmu pengetahuan

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah