Fatwa Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad dan Syaikh Abdurrazaq Al Abbad
Soal:
السلام عليكم يا شيخنا احسن الله اليكم نحن من اندونيسيا يا شيخ هناك نفر في بلدنا هذا يصنع برنامج يسمى onedayonejuz اي “جزء واحد في يوم” كل عضو من هذا البرنمج يزلم بقراءة جزء معين كامل من القرأن في يوم ، وفي نهاية اليوم يقررون الى ادارة البرنامج انهم قد قرءوا و انتهوا بجزء كذا و كذا ,ان لم يكمل العضو القرأة جزءا فعليه نوع من العقاب هل هذا البرنامج حسن ام من المحذور ؟
Assalamu’alaikum wahai Syaikh kami, semoga Allah menganugerahkan kebaikan pada anda,
Kami dari Indonesia ya Syaikh, di negeri kami ada sebagian orang yang membuat suatu program yang bernama ‘onedayonejuz’ artinya ‘satu juz dalam sehari’. Setiap anggota dari program ini diwajibkan untuk membaca 1 juz tertentu dari Al Qur’an dalam sehari. Di akhir hari mereka melaporkan kepada pengurus program ini bahwa mereka sudah membaca juz sekian dan sekian. Jika ternyata mereka tidak bisa menyempurnakan bacaan sebanyak 1 juz maka mendapatkan sejenis hukuman*). Apakah program ini baik ataukah terlarang?
Syaikh Abdurrazzaq menjawab yang intinya beliau mengatakan,
هذا العمل لا أصل له وإنما يقرأ ما تيسر
“amalan ini tidak ada asalnya dan yang benar hendaknya seseorang membaca yang mudah baginya”
Syaikh Abdurrazaq juga meminta Ustadz Abu Hatim untuk menanyakan pandangan ayah beliau, Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad, terhadap masalah ini dan beliau menjawab:
هذا العمل ليس بطيب
“amalan ini tidak baik”
—
*) kami mendengar dari beberapa sumber bahwa peserta ODOJ yang tidak menyelesaikan bacaan 1 juz sampai beberapa kali akan ditransfer ke grup lain, atau dikeluarkan. Inilah hukuman yang kami maksud.
[Pertanyaan disampaikan secara langsung oleh Ustadz Abu Hatim Sigit, asisten Syaikh Abdurrazaq Al Abbad, dan jawaban disampaikan Ustadz Abu Hatim kepada redaksi Muslim.Or.Id]
Fatwa Syaikh Ali Ridha Al Madini
Soal:
يا شيخنا هناك برنامج يسمى “جزء واحد في يوم”, كل عضو من هذا البرنمج يلزم بقراءة جزء معين كامل من القرأن في يوم ، وفي نهاية اليوم يقررون الى الادارة انهم قد قرءوا و انتهوا بجزء كذا و كذا , فصار بمجموعة يختمون القرأن في ذلك اليوم بزعمهم , ان لم يكمل احدهم القرأة جزءا كاملا فيعترض الادارة الجزء الباقي الي عضو اخر,هل هذا البرنامج حسن ؟
Wahai Syaikh, ada suatu program yang bernama ‘onedayonejuz’. Setiap anggota dari program ini diwajibkan untuk membaca 1 juz tertentu dari Al Qur’an dalam sehari. Di akhir hari mereka melaporkan kepada pengurus program ini bahwa mereka sudah membaca juz sekian dan sekian. Sehingga dengan demikian mereka mengkhatamkan Al Qur’an dalam sehari, menurut mereka. Jika ternyata salah seorang diantara mereka tidak bisa menyempurnakan bacaan sebanyak 1 juz maka pengurus akan menawarkan bacaan yang tersisa tersebut kepada anggota yang lain. Apakah program ini baik?
Jawab:
هذا العمل مبتدع لا أصل له ! ولا تعتبر ختمة كاملة للشخص الواحد
“Ini adalah amalan yang bid’ah, dan tidak ada asalnya. Dan setiap anggota grup tersebut tidak dianggap telah mengkhatamkan Al Qur’an (di hari itu).”
—
[Syaikh Ali Ridha Al Madini adalah pengajar ilmu qira’ah di masjid Nabawi di Madinah Al Munawwarah, seorang muhaqqiq, pakar ilmu hadits, dan pembina forum ilmiah al baidha. Pertanyaan diajukan oleh redaksi Muslim.Or.Id via Twitter, bisa diakses di sini ]
Fatwa Syaikh Ra’id alu Khiznah
Soal:
السلام عليكم. أحسن الله إليكم شيخنا. نحن من أندونيسيا, و عندنا أناس وضعوا برنامجا لقراءة القرآن في مجموعة من أشخاص عددهم 30 نفرا. و على كل واحد منهم أن يقرأ من القرآن جزأا واحدا معينا في يوم واحد. و بعد الانتهاء من القراءة أخبروا مسؤول هذا البرنامج أنهم قد قرؤوا جزء كذا و كذا. إذا كان هناك واحد من هذه المجموعة لم يكمل قراءة جزء, بحيث بقي له من هذا الجزء الذي كلف به شيء لم يقرأه, فتوزّع هذه المتبقية على بقية أعضاء المجموعة ( الذي عددهم 29 شخصا ) لإتمام قراءة هذا الجزء. و الغرض من هذا البرنامج هو إتمام قراءة القرآن جماعة. فهل هذا البرنامج يجوز شرعا ؟ جزاك الله خيرا على الإجابة.
Assalamu’alaikum wahai Syaikh kami, semoga Allah menganugerahkan kebaikan pada anda,
Kami dari Indonesia ya Syaikh, di negeri kami ada sebagian orang yang membuat suatu program dalam membaca Al Qur’an secara berkelompok yang satu kelompok itu terdiri dari 30 orang. Setiap orang diwajibkan membaca 1 juz tertentu dari Al Qur’an dalam 1 hari. Setelah selesai membaca, mereka melaporkan kepada ketua grup bahwa mereka telah membaca juz sekian dan sekian. Jika ada seorang anggota grup yang tidak menyempurnakan bacaan 1 juz, yaitu ia membaca juz yang menjadi jatahnya namun tidak selesai, maka sisa bacaan yang belum selesai ini dilelang kepada 29 anggota grup yang lain. Supaya juz tersebut tetap menjadi sempurna dibaca. Tujuan dari program ini adalah mengkhatamkan Al Qur’an secara berjama’ah. Apakah program seperti ini dibolehkan secara syar’i? Semoga Allah membalas kebaikan atas jawaban yang anda berikan.
Jawab:
باختصار اذا كان للتعليم وهناك معلم لهم الاحكام لا بأس به ولكن ان كان لختم القران كاذكر فهذا لايجوز وهي بدعة
“Ringkasnya, jika ini dalam rangka belajar dan ada pengajar yang mengajarkan hukum-hukum dalam membaca Al Qur’an diantara mereka, maka tidak mengapa. Adapun jika hanya sekedar untuk mengkhatamkan Al Qur’an sebagaimana disebutkan, maka tidak boleh bahkan termasuk bid’ah.”
—
[Syaikh Ra’id Alu Khiznah adalah murid dari Syaikh Ali Hasan Al Halabi, Syaikh Salim Al Hilali, Syaikh Musa Alu Nashr. Pertanyaan diajukan oleh Al Akh Abu Habibah Al Jakarti melalui facebook page Syaikh Ra’id Alu Khiznah]
Fatwa Syaikh Dr. Ashim Al Qaryuti
Soal:
[Sama seperti pertanyaan sebelumnya]
Jawab:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته حياكم الله ومرحبا بكم القراءة بهذه الكيفية ليست مشروعة وهي من المحدثات ولا يعد من قرأ جزء أنه ختم القرآن. فينصحوا برفق ويحثوا على قراءة القرآن وتدبره. وفق الله الجميع لكل خير
“wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh, semoga Allah senantiasa memberikan anda keselamatan dan keluasan pada anda. Membaca Al Qur’an dengan metode demikian tidaklah syar’i bahkan ia termasuk muhdatsat (perkara yang diada-adakan) dan orang yang membaca hanya 1 juz tersebut tidak dianggap mengkhatamkan Al Qur’an. Nasehatilah mereka dengan lemah lembut. Dan hasunglah mereka untuk banyak membaca Al Qur’an dan mentadabburi-nya. Semoga Allah memberi taufiq kepada kita semua kepada kebaikan”
[Syaikh Dr. Ashim Al Qaryuti adalah murid dari Syaikh Al Albani, beliau sekarang menjabat sebagai guru besar di Jami’atul Imam. Pertanyaan diajukan oleh Al Akh Abu Habibah Al Jakarti melalui facebook page Dr. Ashim Al Qaryuti]
Artikel Muslim.Or.Id
Alhamdulillah… Syukron terang benderang… Barokallohu fikum..
MasyaAllah,
Sudah Sangat Terang ..
Fatwa Syaikh Dr. Ashim Al Qaryuti tidak hanya memberikan jawaban tetapi juga cara menasehati “Nasehatilah mereka dengan lemah lembut. Dan hasunglah mereka untuk banyak membaca Al Qur’an dan mentadabburi-nya. Semoga Allah memberi taufiq kepada kita semua kepada kebaikan”
Barakallahu fikum
alhamdulillah telah terang apa yang samar,
mudah2an Alloh Ta’ala selalu memberi taufiq serta hidayahnya kepada kita semua.. aamiin
barokallahu fikum
salam’
http://www.aishagriyasyari.com
Silakan simak:
https://muslim.or.id/manhaj/mengenal-seluk-beluk-bidah-1.html
https://muslim.or.id/manhaj/mengenal-seluk-beluk-bidah-2.html
https://muslim.or.id/manhaj/mengenal-seluk-beluk-bidah-3.html
https://muslim.or.id/manhaj/mengenal-seluk-beluk-bidah-4.html
sayang sekali, sesuatu yang baik menjadi terlarang karena kesempitan dalam menafsirkan perkara Syariat agama. Demi Allah saya yakin bahwa ikhwan-ikhwan sekalian tahu bahwa esensi program ODOJ tidak lain adalah untuk kebaikan dan dakwah Al-Qur`an.
Jangan Anda menyayangkan dan mencap dg”sempit penafsiran” tanpa alasan ilmiah yang kuat.
Alangkah bijaknya dan bagusnya Anda, jika mampu membuat kritikan ilmiah yg bisa menjelaskan “tafsiran luas ” Anda. Barakallahu fikum.
Assalamu’alaikum. Menurut saya disini adalah bukan soal ilmiah dan tidak ilmiah. Tapi bagaimana suatu persoalan bisa dijawab dengan memakai hukum dari Al-Qur`an dan Hadits yang betul2 shohih, dan bukannya kitab karangan Kyai haji ini…Kyai haji itu….
Wa’alaikumus salam, tidak ada maksud lain dari kata “ilmiyyah” bagi seorang muslim kecuali berdasarkan Alquran dan Al-Hadits yg shahih. Yg kami tunggu dari Anda, Anda membuat tulisan yg ilmiah berdasarkan Alquran dan Al-Hadits yg shahih bahwa program one day itu Syar’i.
kalo orang masih mau baca Al-Qur`an ga usah di usilin, usilin tuh yang ga pernah baca Al-Qur`an.
berbeda ga masalah, cuma jangan sampe memecah umat..baik yang menjalankan, silahkan..kalo yang ga mau menjalankan, juga silahkan..hal-hal seperti itu ga usah di ributin..kapan majunya..
Adakah seorang muslim yg berani mengucapkan ucapan seperti ucapan Anda tersebut kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam ketika beliau menegur 2 orang yg sedang melakukan ibadah ini?
Dari Anas bin Malik, bahwa ia berkata:
Ada beberapa sahabat Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam berkata; saya tidak akan menikah, sebagian lagi berkata; saya akan selalu shalat dan tidak tidur, sebagian…… lagi berkata; saya akan terus berpuasa dan tidak berbuka.
Berita ini sampai kepada Nabi Shallallahu’alaihi wasallam, hingga (Beliau Shallallahu’alaihi wasallam) bersabda:
مَا بَالُ أَقْوَامٍ قَالُوا كَذَا وَكَذَا لَكِنِّي أَصُومُ وَأُفْطِرُ وَأُصَلِّي وَأَنَامُ وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي
“Bagaimanakah keadaan suatu kaum yang mengatakan demikain dan demikain, Akan tetapi aku berpuasa dan berbuka, aku shalat dan tidur, dan aku juga menikahi perempuan, dan barangsiapa yang membenci sunnahku maka ia tidak termasuk golonganku “. Siapa yg berani mengucapkan : “kalo orang masih mau puasa dan sholat jangan diusilin!” kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam?
Jika 30 orang, telah membaca 1 Juz mulai jum’at malam, sampai kamis, kemudian setiap kamis malam ba’da isya , sebagian dari 30 orang , +/-18 orang mebaca jus 30 ada yg 2 lembar, ada yg selembar, apakah ini sdh khatam
Apakah tidak sama seperti di sekolah2 atau perguruan2 yang mentarget sekian ayat bacaan, sekian ayat hafalan, dsb. Kalau tidak tercapai target, maka akan mendapat hukuman (idariyah)…? Saya rasa, para masyaikh hanya salah faham dengan yang dimaksud penanya, karena beliau2 tidak melihat realitanya, dan menganggap ODOJ itu adalah ibadah ritual tertentu suatu aliran. Saya belum pernah mengikuti ODOJ, tapi masih perlu klarifikasi lebih dalam dari jawaban2 masyaikh tersebut.
Maaf hal tersebut tidak sama.
Membaca Al-Qur’an itu baik dan program 1 day 1 juz bisa dilakukan setiap dari kita. Tapi masalah nya itu mereka yg membuat program dan masuk dalam perkumpulan dengan nama tersebut, mengganggap telah menghatamkan Al-Qur’an satu hari. padahal mereka hanya membaca 1 juz saja di hari itu. sisanya dilakukan oleh 29 orang yang lain. Dan juga tanpa mendengarkan bacaan dari anggota yang lainnya. Hanya sekedar memberi laporan. Ditambah lagi tidak ada guru yang membimbing, yang memperbaiki bacaan jika terdapat kesalahan
Sekarang programnya tidak sma lagi. Tidak ada khatam dalam 1 grup. Masing masing mengkhatamkan untuk diri sendiri. Dan bebas memulai dari jus mana saja.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Mohon maaf ijin bertanya, bagaimana jika tidak ada hukuman jika tidak satu juz?
Kemudian tidak harus satu juz, tetapi semampunya, apakah tetap menjadi amalan yg kurang baik?
Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh
Silakan simak: https://muslim.or.id/19724-solusi-one-day-one-juz.html
Maa syaa Allah sebuah tulisan yang solutif dan menyejukkan.
Dengan one day one juz secara disiplin berarti dalam sebulan seorang peserta mengkhatamkan tilawah Quran
Terima kasih sudah dimuat. Semoga tidak menjadikan kesalahan pahaman diantara kaum muslimin hanya karena berbeda pendapat.
Astaghfirullah
Saya menyesal baru baca ini sekarang
Saya dan teman2 terbatas membuat kelompok yang kami sendiri menyanggupinya, dan kami inginkan. Yaitu grup wa, dimana kami akan membaca Alquran masing2 setengah juz sehari,kemudian melaporkannya ke grup. Itu semata2 dilakukan agar bisa saling berkumpul tetapi ada kegiatan yang baik, daripada hanya grup wa ngerumpi saja. Selain itu, kami jadi terus saling memberi semangat satu sama lain.
Setahu saya utk mengkhatamkan bagi diri sendiri, memotivasi utk membaca Al-Quran setiap hari nya, wadah/media utk membiasakan kita membaca Al-Quran setiap hari.. terkadang perlu adanya majelis berkelompok saling mengingatkan teman utk membaca Al-Quran, dimana kl tidak tergabung dlm majelis tersebut mungkin akan lalai utk rutin membaca Al-Quran (pengalaman pribadi).. saya termasuk malas membaca Al-Quran, dengan adanya kelompok ini saya jadi giat membaca, dan kemudian menjadi kebiasaan..
Mungkin kelompok antum aturan nya ada yg salah, di kelompok lain berbeda aturan nya, khatam utk diri sendiri.. iqob juga ringan.. batas tidak tilawah/tasmi/tarjim Al-Quran 3 hari, bisa izin kl ada uzur, otomatis tidak keluar dari grup..
Saya anggota, bukan admin.. Mohon konsultasi dulu dgn pihak penyelenggara utk aturan yg kira2 memberatkan.. Mohon juga pada saat mengajukan pertanyaan ke dewan fatwa, jangan men-generalisir suatu keadaan, opini digiring ke arah yg tdk baik.. sedang di pihak lain ternyata banyak kebaikan yg didapat.
Saya admin ODOJ tapi saya aturannya khatam sendiri jadi peserta mulai dari juz 1 bila ada udhur bisa murotal satu juz sifatnya ingin selalu mengingatkan agar kita tidak lupa DG Al Qur’an,tadinya tanpa ODOJ saya hanya membaca aja tapi DG adanya ODOJ Alhamdulillahirobbilalamin sudah terbiasa dan ada rasa rugi KLO gak satu juz❤️