Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Fatwa Ulama: Apakah Perkara yang Mengharuskan Mandi Wajib Juga Dinilai sebagai Pembatal Wudu?

dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D. oleh dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.
22 Desember 2022
Waktu Baca: 2 menit
0
wudhu mandi wajib
44
SHARES
238
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Fatwa Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah

 

Pertanyaan:

Fadhilatus syekh, apakah perkara yang mengharuskan mandi wajib itu juga dinilai sebagai pembatal wudu?

Jawaban:

Yang masyhur menurut para ulama fikih kami (mazhab Hambali) rahimahullah adalah (kaidah) bahwa semua perkara yang mengharuskan mandi wajib itu juga mewajibkan wudu, kecuali kematian (kematian menyebabkan jenazah wajib dimandikan). Berdasarkan hal ini, siapa saja yang mandi wajib karena adanya perkara yang mengharuskannya, harus meniatkan juga untuk wudu. Maka, bisa mandi wajib disertai dengan wudu atau cukup baginya mandi wajib dengan dua niat (niat mandi wajib dan niat wudu, namun tidak berwudu, pent.).

Adapun Syekhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berpendapat bahwa niat mandi wajib dari hadas besar itu sudah mencukupi dari niat berwudu. Hal ini karena Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فاغْسِلُواْ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُواْ بِرُؤُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَينِ وَإِن كُنتُمْ جُنُباً فَاطَّهَّرُواْ

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki. Dan jika kamu junub, maka mandilah … “ (QS. Al-Maidah: 6)

sampai akhir ayat.

(Dalam ayat tersebut), Allah Ta’ala tidak menyebutkan kewajiban dalam kondisi junub, kecuali tathahhur saja (yaitu mandi wajib, pent.), dan tidak menyebutkan (kewajiban) wudu.

Selain itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga berkata kepada seorang laki-laki (yang sedang dalam kondisi junub, pent.) ketika memberikannya air,

اذْهَبْ فَأَفْرِغْهُ عَلَيْكَ

“Pergi dan mandilah.”

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga tidak menyebutkan kewajiban wudu kepadanya. Hadis ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari (no. 344) dalam sebuah hadis yang panjang dari sahabat Imran bin Husain radhiyallahu ‘anhu.

Pendapat Syekhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah inilah yang lebih dekat kepada kebenaran. Yaitu, siapa saja yang memiliki hadas besar, dan jika berniat (mandi wajib untuk menghilangkan) hadas besar, maka hal itu sudah mencukupi (dari niat untuk menghilangkan) hadas kecil.

Berdasarkan hal ini, maka hal-hal yang mengharuskan mandi wajib itu berbeda dari pembatal wudu.

BACA JUGA;

  • Setelah Mandi Junub, Apakah Perlu Berwudu Lagi?
  • Hukum Tidur dalam Keadaan Junub

***

@Rumah Kasongan, 24 Jumadil Ula 1444/ 18 Desember 2022

Penerjemah: M. Saifudin Hakim

Artikel: www.muslim.or.id

 

Catatan kaki:

Diterjemahkan dari kitab Fiqhul Ibadaat, hal. 128-129, pertanyaan no. 77.

Tags: fatwaFatwa Ulamafikihfikih mandi junubmandi junubnasihatnasihat islampanduan mandi junubpenyebab mandi junubsebab mandi junubtata cara mandi junubtuntunan mandi junub
kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah
dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.

dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.

Alumni Ma'had Al-'Ilmi Yogyakarta (2003-2005). Pendidikan Dokter FK UGM (2003-2009). S2 (MSc) dan S3 (PhD) Erasmus University Medical Center Rotterdam dalam bidang Virologi dan Imunologi (2011-2013 dan 2014-2018).

Artikel Terkait

nisbat kepada salafi

Fatwa Ulama: Apakah Menisbatkan Diri kepada Salafi Itu Tercela?

oleh dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.
20 Januari 2023
1

Apakah salafi itu termasuk salah satu golongan? Apakah menisbatkan diri kepada salafi itu tercela?

sholat sunnah

Fatwa Ulama: Keutamaan dan Macam-Macam Salat Sunah

oleh dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.
18 Januari 2023
0

Fadhilatus syaikh, kami ingin dijelaskan tentang salat sunah (shalat tathawwu’), baik dari segi keutamaan maupun macam-macamnya.

hizbiyyah

Fatwa Ulama: Mungkinkah Persatuan dalam Bingkai Hizbiyyah (Kelompok-Kelompok)?

oleh dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.
12 Januari 2023
0

“Dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu).” (QS. Al-Baqarah: 137)

Artikel Selanjutnya
toleransi nabi

Teks Khotbah Jumat: Mencontoh Nabi dalam Bertoleransi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah