Donasi Muslim.or.id
Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslim.or.id Donasi Muslim.or.id

Faktor Internal Perusak Iman (Bag. 2)

dr. Adika Mianoki, Sp.S. oleh dr. Adika Mianoki, Sp.S.
31 Januari 2022
Waktu Baca: 3 menit
0
perusak iman
77
SHARES
420
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Baca pembahasan sebelumnya Faktor Internal Perusak Iman (Bag. 1)

Berikut akan dilanjutkan pembahasan mengenai faktor-faktor internal yang bisa merusak iman seseorang:

Daftar Isi sembunyikan
1. Faktor Keempat: Lupa
2. Faktor Kelima: Perbuatan Maksiat dan Dosa
3. Faktor Keenam: Nafsu yang Mengajak kepada Keburukan

Faktor Keempat: Lupa

Faktor internal yang keempat adalah [النسيان] yang artinya lupa. Jika seorang hamba lupa megenai apa yang diperintahkan kepadanya, maka imannya pun akan menjadi lemah. Lupa ada dua bentuk:

Majelis ilmu di bulan ramadan

Pertama, lupa yang tidak akan diampuni, yaitu lupa yang disebabkan karena kesengajaan. Contoh bentuk ini adalah apa yang Allah Ta’ala firmankan,

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ

“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri.“ (QS. Al-Hasyr: 19).

Inilah yang akan merusak iman, yaitu sengaja melupakan Allah Ta’ala dan berpaling dari-Nya.

Kedua, lupa yang dimaafkan, yaitu lupa yang tidak disengaja. Contoh bentuk ini adalah seperti firman Allah Ta’ala,

رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah.” (QS. Al-Baqarah: 286)

Diterangkan dalam sebuah hadis bahwa Allah berfirman sebagai jawaban ayat ini,

قد فعلت

“Sudah Aku lakukan (kabulkan).“ (HR. Muslim)

Faktor Kelima: Perbuatan Maksiat dan Dosa

Sebagaimana iman akan bertambah dengan ketaatan, maka iman pun akan berkurang dengan maksiat. Maksiat itu beragam bentuknya. Nabi telah menjelaskan secara global maupun terperinci, dan telah menjelaskan ada dosa besar dan dosa kecil dengan penjelasan yang gamblang. Oleh karena itu, setiap hamba harus mengetahui dampak maksiat serta dampak bahaya dan kerusakannya sehingga dia bisa menghindarinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِى قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِى ذَكَرَ اللَّهُ ( كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ)

“Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar-ran” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.“ (HR. Tirmidzi)

Baca Juga: Iman Itu Bertambah dan Berkurang

Faktor Keenam: Nafsu yang Mengajak kepada Keburukan

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ النَّفْسَ لأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلاَّ مَا رَحِمَ رَبِّيَ

“ Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.“ (QS. Yusuf: 53)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berlindung dalam khotbah beliau dari keburukan nafsu yang ada pada jiwa. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا

“Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan nafsu kami dan kejelekan amal perbuatan kami.“

Di awal khotbah beliau berlindung dari keburukan nafsu dan amal yang jelek.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga pernah megajarkan doa kepada Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu agar membacanya setiap pagi dan sore serta sebelum tidur. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ucapkanlah,

اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ

“Ya Allah, Yang Mahamengetahui yang gaib dan yang nyata, Pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah, kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, setan, dan bala tentaranya, serta godaan untuk berbuat syirik pada Allah.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan di pagi dan sore serta ketika hendak tidur untuk berlindung dari keburukan nafsu. Karena nafsu yang ada pada jiwa memerintahkan untuk melakukan kejelekan, kerusakan, dan perbuatan maksiat, mengajak kepada perkara yang membinasakan, serta akan  mencari hal-hal yang jelek. Nafsu manusia secara naluri akan berjalan dalam hal-hal  yang menyelisihi dan menyimpang.

Demikianlah enam faktor internal yang berasal dari dalam diri manusia yang merupakan perkara-perkara yang bisa merusak iman. Semoga Allah Ta’ala menjaga diri kita dan menjauhkan kita dari segala hal yang bisa merusak iman kita.

Baca Juga:

  • Kedudukan Iman terhadap Malaikat
  • Bagaimanakah Cara Membalas Kebaikan Orang Lain?

[Selesai]

Penulis: Adika Mianoki

Artikel: www.muslim.or.id

 

Referensi:

Tajdiidul Iman  karya Syekh Prof. Dr. Abdurrozzaq bin Abdil Mushin Al-Badr hafidzahullah

Tags: ahli tauhidAqidahaqidah islamimanManhajmanhaj salafnasihatnasihat islamrukun imanTauhid
SEMARAK RAMADHAN YPIA
dr. Adika Mianoki, Sp.S.

dr. Adika Mianoki, Sp.S.

Alumni dan pengajar Ma'had Al Ilmi, S1 Kedokteran Umum UGM, penulis buku "Jawaban 3 Pertanyaan Kubur"

Artikel Terkait

Tabarruk

Tabarruk Kepada Jasad Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

oleh Yulian Purnama, S.Kom.
27 Februari 2023
0

Dalam sebuah hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, ia berkata, أنَّ رَسولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ أَتَى مِنًى،...

kesesatan

Kesesatan yang Paling Parah

oleh Ari Wahyudi, S.Si.
17 Februari 2023
0

Firman Allah Ta'ala, وَمَنۡ أَضَلُّ مِمَّن یَدۡعُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَن لَّا یَسۡتَجِیبُ لَهُۥۤ إِلَىٰ یَوۡمِ ٱلۡقِیَـٰمَةِ وَهُمۡ عَن دُعَاۤىِٕهِمۡ...

tafsir tauhid

Memahami Tafsir Tauhid

oleh Ari Wahyudi, S.Si.
13 Februari 2023
0

Bismillah. Segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam. Selawat dan salam semoga tercurah kepada nabi kita Muhammad, para sahabatnya,...

Artikel Selanjutnya
Pengingkar Azab Kubur

Fatwa: Bagaimana Menjawab Pengingkar Azab Kubur

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Donasi Muslim.or.id