Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA

Kapan Riya’ dan Sum’ah Menjadi Syirik Besar?

Muhammad Halid Syar'i oleh Muhammad Halid Syar'i
19 Maret 2023
Waktu Baca: 2 menit
2
Sum'ah

Beramal dengan ikhlas merupakan suatu hal yang selalu dituntut oleh Allah Ta’ala. Hal ini karena sebuah amal harus bersih dari riya’ atau sum’ah.

Sum’ah merupakan perbuatan menonjolkan ibadah agar didengar oleh orang atau menyebutkan amal yang dikerjakan agar orang-orang memujinya. Seperti seseorang yang melakukan suatu amalan di malam hari, lalu di pagi atau siang harinya, dia ceritakan kepada teman-temannya.

Jadi, perbedaan antara riya’ dengan sum’ah adalah bahwa riya’ itu berkaitan dengan ibadah yang ingin diliat orang. Adapun sum’ah berkaitan dengan ibadah yang ingin didengarkan orang.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

مَنْ سَمَّعَ سَمَّعَ اللَّهُ بِهِ، وَمَنْ يُرَائِي يُرَائِي اللَّهُ بِهِ

“Siapa yang memperdengarkan amalanya (kepada orang lain), Allah akan memperdengarkan (bahwa amal tersebut bukan untuk Allah). Dan siapa saja yang ingin mempertontonkan amalnya, maka Allah akan mempertontonkan aibnya (bahwa amalan tersebut bukan untuk Allah). (HR. Bukhari)

Dan dua penyakit tersebut dihukumi syirik kecil. Sebagaiamana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ ” قَالُوا: وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: ” الرِّيَاءُ،

“Sesungguhnya yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah syirik kecil.”

Para sahabat bertanya, “Apa itu syirik kecil, wahai Rasulullah?”

Rasulullah menjawab, “Riya.” (HR. Ahmad)

Lalu, kapan dua syirik kecil ini dapat menjadi syirik besar?

Yaitu dengan tiga hal,

Pertama, jika dia tidak akan pernah melakukan ibadah, kecuali dengan praktek riya. atau sum’ah. Dia sembunyikan kufurnya, dan dia perlihatkan imannya. Ini yang dikatakan riya’ murni, tidak terbayangkan ada pada seseorang yang mempunyai iman melakukannya, karena riya atau sum’ah murni ini biasanya dipraktekan oleh para munafik.

Kedua, mayoritas amalannya berjalan di atas riya atau sum’ah.

Ketiga, keinginan pelaku dalam amalannya adalah dunia, tidak pernah mengharapkan wajah Allah atau balasan di akhirat.

Semoga Allah membebaskan kita dari syirik besar dan kecil.

Baca juga: Tata Cara Mandi Wajib

—

Penulis: Muhammad Halid Syarie, Lc.
Artikel: Muslim.or.id

—

Referensi:

Al-Mufid fii Muhimmati Tauhid, karya Dr. Abdul Qadir bin Muhammad Ato Sufi.

Tags: dosa riyasum'ahsyirik besarsyirik kecil
Muhammad Halid Syar'i

Muhammad Halid Syar'i

Alumni SMA 37 Tebet Jakarta, Alumni program I'dad LIPIA, Mahasiswa Fakultas Hadis Universitas Islam Madinah Saudi Arabia

Artikel Terkait

Kisah Kaum Madyan

Berhala Kelima di Muka Bumi: Kisah Kaum Madyan

oleh Arif Muhammad Nurwijaya, S.Pd
6 Juni 2023
0

Tulisan ini merupakan lanjutan dari kisah-kisah penyembahan berhala dalam Al-Qur’an. Pada kesempatan yang telah lalu (Berhala Keempat di Muka Bumi...

Kisah Nabi Ibrahim dan Kaum Harran

Berhala Keempat di Muka Bumi (Bag.2): Kisah Nabi Ibrahim dan Kaum Harran

oleh Arif Muhammad Nurwijaya, S.Pd
5 Juni 2023
0

Pada artikel yang lalu telah diceritakan bagaimana Nabi Ibrahim ‘alaihis salam mendakwahkan kaumnya di Babil untuk menyembah Allah Ta'ala dan...

Penyimpangan terhadap Iman dan Takdir

Penyimpangan terhadap Iman dan Takdir

oleh Fauzan Hidayat
3 Juni 2023
0

Penyimpangan kepercayaan terhadap iman Berbicara mengenai kelompok manusia yang menyimpang dari sudut pandang sikap mereka terhadap suatu kepercayaan, maka secara...

Artikel Selanjutnya

Bingkisan untuk Penggiat Dakwah (Flash Donation 4 Hari, 15-18 September 2020)

Komentar 2

  1. Tukimun Salamun says:
    8 bulan yang lalu

    Alhamdulillah ngapunten terimakasih Ustad semoga menjadikan Ilmu yg manfaat yg selalu mdpt Ridho Allah SWT.Aamiin

    Balas
  2. Riz says:
    4 bulan yang lalu

    jazakallah ilmunya ustadz, semoga diberikan kesehatan untuk bisa lebih banyak menulis dan memberi pencerahan bagi kami yang membutuhkan ilmu seperti ini, aamiin

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah