Muslim.or.id
Khutbah Jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result

Tauhid sebagai Sebab Penggugur Dosa (Bag. 3)

M. Saifudin Hakim oleh M. Saifudin Hakim
5 April 2019
Waktu Baca: 4 menit
0

Daftar Isi

  • Keutamaan tauhid tidaklah khusus bagi golongan tertentu
  • Pengajaran tauhid dibutuhkan oleh semua orang

Baca pembahasan sebelumnya Tauhid sebagai Sebab Penggugur Dosa (Bag. 2)

Keutamaan tauhid tidaklah khusus bagi golongan tertentu

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ مُوْسَى: يَا رَبِّ، عَلِمْنِيْ شَيْئاً أَذْكُرُكَ وَأَدْعُوْكَ بِهِ. قَالَ: قُلْ يَا مُوْسَى: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ. قَالَ: يَا رَبِّ كُلُّ عِبَادِكَ يَقُوْلُوْنَ هَذَا

”Musa ‘alaihis salaam berkata kepada Rabb-nya, “Ya Tuhanku, ajarkanlah kepadaku sebuah doa untuk berdoa dan berdzikir kepada-Mu.” Allah berfirman (yang artinya), “Wahai Musa, katakanlah laa ilaaha illallah.” Musa berkata lagi, “Wahai Tuhanku, semua hamba-Mu mengucapkan ini.”

Maksudnya, dia menginginkan sesuatu yang khusus baginya. Musa menyangka terdapat sesuatu yang khusus baginya untuk berdoa dan berdzikir kepada Allah, karena dia merasa sebagai Rasul ulul ‘azmi dan Allah menurunkan kitab Taurat kepadanya.

قَالَ: يَا مُوْسَى، لَوْ أَنَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعَ وَعَامِرَهُنَّ غَيْرِيْ، وَاْلأَرْضِيْنَ السَّبْعَ فِيْ كِفَّةٍ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ فِيْ كِفَّةٍ، مَالَتْ بِهِنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ

“Maka Allah berfirman kepadanya (yang artinya), “Wahai Musa, seandainya ketujuh langit dan penghuninya selain Aku, serta ketujuh bumi diletakkan pada salah satu daun timbangan, sedangkan laa ilaaha illallah poda daun timbangan yang lain, maka niscaya lebih berat timbangan laa ilaaha illallah.” (HR. Ibnu Hibban di dalam Shahih-nya dan Hakim. Diriwayatkan pula oleh Nasa’i dari Abu Sa’id Al Khudhri radhiyallahu anhu dengan sanad yang hasan. Dinilai shahih oleh Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari. Hadits tersebut memiliki jalur periwayatan yang lain, sehingga keseluruhannya menjadi hasan atau shahih).

Baca Juga: Mengerikan, Ternyata Ini Menu Makan Penduduk Neraka

Di dalam hadits ini terdapat faidah yang agung. Di dalamnya terdapat penjelasan tentang keutamaan tauhid. Sesungguhnya karena anugerah Allah Ta’ala, kemurahan-Nya, dan karunia-Nya, Allah menjadikan sebuah kalimat agung yang lebih berat dari langit beserta para penghuninya (kecuali Allah, pent.) dan bumi beserta isinya. Allah Ta’ala menjadikannya sebagai kalimat yang mudah bagi semua orang, bagi orang yang ingin mempelajarinya, dan bagi yang mempersaksikannya dengan persaksian yang hak.

Merupakan rahmat Allah Ta’ala kepada hamba-hambaNya, yang telah menjadikan rezeki -sehingga mereka dapat menegakkan kehidupannya- yang tidak dikhususkan bagi kelompok tertentu saja. Rezeki yang digunakan untuk menegakkan kehidupan manusia, dapat diraih oleh semua, baik kaya maupun miskin. Misalnya air, biji-bijian, gandum, dan kurma, serta yang lainnya sesuai dengan daerahnya masing-masing, tersebar luas (mudah didapatkan). Tidaklah berjumlah sedikit di suatu daerah sehingga tidak ada yang bisa mendapatkannya kecuali hanya orang-orang kaya atau orang-orang tertentu saja. Merupakan karunia Allah Ta’ala kepada para makhluk-Nya secara umum, Allah menjadikan sesuatu yang mereka butuhkan untuk menegakkan kehidupannya sebagai sesuatu yang tersebar luas di antara mereka sehingga memungkinkan untuk mereka raih.

Baca Juga: Inilah Seluk Beluk Neraka

Demikian pula halnya di dalam tauhid uluhiyyah. Karena rahmat-Nya pula, Allah Ta’ala menjadikannya sebagai sesuatu yang dapat diwujudkan oleh para hamba-Nya. Seluruh kandungan tauhid uluhiyyah dapat dikumpulkan dalam sebuah kalimat yang sederhana, yaitu kalimat laa ilaaha illallah. Allah Ta’ala menjelaskan kepada Musa ‘alaihis salaam tentang hal itu. Sehingga jelas baginya bahwa apa-apa yang dibutuhkan oleh seorang hamba tidaklah diperuntukkan secara khusus kepada nabi dan rasul-Nya saja, tidak khusus bagi ulul uzmi, serta tidak pula bagi kalimat Allah (yaitu Nabi Musa). Akan tetapi, bagi siapa saja.

“Musa berkata, ’Wahai Tuhanku, semua hamba-Mu mengucapkan ini’”, maka hal ini menunjukkan bahwa rahmat Allah Ta’ala kepada para hamba-Nya meliputi mereka di dalam rububiyyah, uluhiyyah, serta nama dan sifat-Nya. Rahmat Allah merupakan sumber kehidupan mereka, dengannya mereka menegakkan kehidupan badannya, kehidupan agamanya, dan keselamatannya di dunia dan di akhirat. Sesungguhnya rahmat Allah Ta’ala itu luas.

Baca Juga: Bagaimana Akal Menunjukan Keberadaan Allah Ta’ala?

Pengajaran tauhid dibutuhkan oleh semua orang

Jika kita telah memahami hadits ini, maka akan jelaslah bagi kita keagungan tauhid, kemudahan, dan keutamaannya. Dan sesungguhnya ilmu tauhid merupakan ilmu yang paling penting. Oleh karena itu, anak kecil harus diberi pelajaran tauhid. Karena hal ini merupakan perbuatan baik yang terpenting kepada anak kecil tersebut. Sedangkan meninggalkan pengajaran tauhid untuk anak kecil -atau bahkan yang sudah besar- dan lebih mengutamakan pengajaran yang lainnya, merupakan suatu kekurangan.

Oleh karena itu, perhatikanlah dasar yang paling pokok ini, bahwa kandungan yang terdapat di dalam hadits Musa ‘alaihis salaam tersebut -berupa peringatan tentang keutamaan tauhid- dibutuhkan oleh semua orang, sampai-sampai orang yang sudah memiliki kedudukan yang tinggi di dalam agama. Sehingga tidak selayaknya apabila ada yang berkata, ”Saya sudah mempelajarinya. Saya sudah mengkaji tauhid dan mengetahui keutamaannya. Saya tidak perlu mengulanginya dan tidak perlu mengajarkannya kepada manusia”.

Bukanlah demikian yang kita inginkan. Karena jika Engkau telah mengetahuinya, maka orang pertama yang mendapatkan keutamaan ini adalah dirimu sendiri. Di antara keutamaan tersebut adalah bahwa tauhid tersebut dapat menyebabkan terampuninya dosa-dosa. Ilmu itu akan semakin menambah keyakinan dengan diulang-diulang. Sebagaimana ilmu juga akan dilupakan jika tidak terus dikaji dan dipelajari.

Baca Juga:

  • Sejarah Penamaan “Muhammad” Untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam
  • Melamar Wanita Yang Tidak Berjilbab Atau Ber-Tabarruj

[Bersambung]

***

@Jogjakarta, 24 Jumadil awwal 1440/ 30 Januari 2018

Penerjemah: M. Saifudin Hakim

Artikel: Muslim.or.id

Tags: amalan penggugur dosaamalan penghapus dosaAqidahaqidah ahlussunnahaqidah islamaqidah salafbelajar tauhiddakwah tauhiddosaIndonesia bertauhidkeistimewaan tauhidkeutamaan tauhidmacam-macam tauhidmengenal tauhidpengertian tauhidpenggugur dosapenghapus dosapentingnya tauhidTauhidurgensi tauhid
M. Saifudin Hakim

M. Saifudin Hakim

- Alumnus Ma'had Al-'Ilmi Yogyakarta (2003-2005). - Pendidikan Dokter FK UGM (2003-2009).

Artikel Terkait

Bukti Penghambaan kepada Allah

Bukti Penghambaan kepada Allah

oleh Ari Wahyudi, S.Si.
10 September 2023
0

Bismillah. Allah berfirman, فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ “Makanlah kalian dari sebagian...

Korelasi Rukun Ibadah

Korelasi Rukun Ibadah

oleh Agung Argiyansyah
6 September 2023
0

Syarat ibadah Ibadah seseorang tidaklah akan diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kecuali jika terpenuhi dua syarat: Yang pertama: Ikhlas,...

Sungai Eufrat

Sungai Eufrat dan Tanda-Tanda Hari Kiamat

oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag
28 Agustus 2023
0

Allah 'Azza Wajalla dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama telah mengabarkan tentang hari Kiamat dalam banyak dalil, baik di dalam...

Artikel Selanjutnya

Kaidah yang Lagi Viral “Mengambil yang Lebih Ringan Mudharatnya”

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah