Donasi Muslim.or.id
Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslim.or.id Donasi Muslim.or.id

Mengerikan, Ternyata Ini Menu Makan Penduduk Neraka (Part 2)

Ahmad Anshori, Lc oleh Ahmad Anshori, Lc
28 Desember 2017
Waktu Baca: 3 menit
2
149
SHARES
827
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Baca pembahasan sebelumnya Mengerikan, Ternyata Ini Menu Makan Penduduk Neraka (Part 1)

Bismillah…

Ketiga, Ghassaq

Majelis ilmu di bulan ramadan

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

لَّا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا ٢٤ إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا ٢٥

“Penduduk neraka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak pula mendapat minuman, selain hamim dan ghassaq” (QS. An-Naba’: 24-25).

Kita telah mengenal hamim sebagai minuman yang sangat panas, maka kali ini kita akan mengenal ghassaq.

Apa itu ghassaq?

Terdapat dua tafsiran untuk makna ghassaq:

Pertama, ghassaq adalah minuman super dingin yang disuguhkan untuk penduduk neraka.

Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma menerangkan makna ghassaq,

هو الزمهرير يخوفهم ببرده

“Minuman yang sangat dingin, benda ini membuat takut penduduk neraka karena kedinginannya.”

 

Mujahid rahimahullah menyatakan,

هو الثلج البارد الذي قد انتهى برده

“Es yang dingin, sampai pada puncaknya suhu dingin.”

Dari sini kita mengetahui, bahwa siksaan di neraka tidak selamanya berupa api yang panas, ternyata ada jenis azab yang bentuknya dingin yang amat mematikan.

Betapa mengerikannya keadaan di neraka, penghuninya menjalani siksaan dengan ditemani api yang membakar, makanan yang mendidih di perut, lalu disuguhi minuman ghassaq yaitu minuman yang super dingin, menyebabkan tubuh mereka rusak dan semakin merasakan perihnya siksaan.

Kedua, cairan menjijikkan yang keluar dari tubuh penduduk neraka.

Salah seorang ulama tafsir bernama Athiyyah bin Sa’id rahimahullah menjelaskan,

هو الذي يَسيل من جلودهم

“Ghassaq adalah cairan yang keluar dari kulit-kulit penduduk neraka.”

Ikrimah rahimahullah menerangkan,

ما يخرج من أبصارهم من القيح والدم

“Cairan nanah dan darah yang keluar dari mata penduduk neraka.”

(Lihat: tafsir At-Thabari, pada tafsiran surat An-Naba’ ayat 25-26).

Keempat, Dhari’

Dalam surat Al-Ghasyiyah ayat ke 6 dinyatakan,

لَّيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِن ضَرِيعٍ ٦

“Mereka tiada memperoleh makanan selain dhari’.”

Apa itu dhari’?

Dhari’ adalah sejenis tumbuhan berduri yang tumbuh di wilayah Hijaz. Penduduk Hijaz biasa menyebutnya syibriq, ketika sudah mengering, mereka menamainya dhari’.

Tumbuhan ini sangat beracun, sampai hewanpun tak ada yang berani mendekatinya, karena ketika memakan daun atau buah dari tumbuhan ini, seketika itu dia akan mati. (lihat: tafsir Ibnu Katsir pada tafsiran surat Al-Ghasyiyah ayat ke 6).

Persamaan nama dhari’ di akhirat dengan dhari’ yang ada di dunia, tidak mengharuskan persamaan hakikat. Sebagaimana disinggung dalam makna perkataan Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma,

ليس في الدنيا من الجنة شيء الا الأسماء

“Tidak ada sesuatupun yang serupa di dunia ini dengan yang di surga, kecuali hanya serupa pada nama saja.”

Hakikat dhari’ di akhirat, tentu lebih mengerikan dari wujudnya di dunia. Di dalam tafsir Ibnu Katsir diterangkan,

وأما في الدنيا فان الضريع : الشوك اليابس الذي ليس له ورق, تدعوه العرب الضريع, وهو في الأخرة شوك من النار

Dhari’ di dunia adalah tumbuhan kering berduri yang tidak memiliki daun lebar, orang-orang arab biasa menyebutnya dhari’. Adapun di akhirat, dhari’ adalah tumbuhan yang memiliki duri dari api.

(lihat tafsir Ibnu Katsir pada tafsiran surat Al-Ghasyiyah ayat ke 6).

Kelima, Ghisliin

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا طَعَامٌ إِلَّا مِنْ غِسْلِينٍ ٣٦

“Tiada pula makanan sedikitpun bagi penduduk neraka itu kecuali ghisliin” (QS. Al-Haqqah: 36).

Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma menafsirkan makna ghisliin,

صديد أهل النار

“Nanahnya penduduk neraka.”

Dalam riwayat lain, beliau menjelaskan,

ما يخرج من لحومهم

“Cairan yang keluar dari daging penduduk neraka.”

(lihat : Tafsir At-Thobari untuk tafsiran surat Al-Haqqah ayat 36).

 

Takutnya Salafusshalih Ketika Mengetahui Makanan Penduduk Neraka

Syu’bah meriwayatkan dari Sa’id bin Ibrahim, beliau mengatakan, “Sahabat Abdurrahman bin Auf datang memenuhi undangan makan malam di hari beliau berpuasa. Lalu beliau membaca sebuah ayat,

إِنَّ لَدَيْنَا أَنكَالًا وَجَحِيمًا ١٢ وَطَعَامًا ذَا غُصَّةٍ وَعَذَابًا أَلِيمًا ١٣

“Sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang menyala-nyala. Dan makanan yang menyumbat di kerongkongan serta azab yang pedih” (QS. Al-Muzammil: 12-13).

Sai’id bin Ibrahim melanjutkan cerita,

فلم يزل يبكي حتى رفع طعامه وما تعشى وانه لصائم

“Abdurrahman bin Auf terus-menerus menangis sampai hidangan makan diberesi dan beliau tidak sempat makan malam, padahal seharian beliau berpuasa.”

Imam Ahmad bin Hambal pernah mengatakan,

الخوف يمنعني من أكل الطعام والشراب فلا أشتهيه

“Rasa takut menghalangiku untuk makan dan minum, aku tidak nafsu untuk makan.”

(Lihat: At-Takhwif min An-Naar, hal. 155).

Demikian yang bisa kami sampaikan. Semoga Allah menyelamatkan kami dan pembaca sekalian dari siksa neraka serta mengumpulkan kita semua di surga-Nya.

Wallahu a’lam bis shawab..

 

***

Penulis : Ahmad Anshori

Artikel : Muslim.or.id

Tags: adzab nerakadahsyatnya nerakamakanan nerakanerakatentang neraka
SEMARAK RAMADHAN YPIA
Ahmad Anshori, Lc

Ahmad Anshori, Lc

Alumni PP. Hamalatul Qur'an Yogyakarta. Alumni Mahasiswa Fakultas Syari'ah Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia

Artikel Terkait

Sembuh Dari Penyakit WasWas

Resep Manjur untuk Sembuh dari Penyakit Was-Was (Bag. 4)

oleh Sa'id Abu Ukkasyah
1 Februari 2021
5

Baca pembahasan sebelumnya Resep Manjur untuk Sembuh dari Penyakit waswas (Bag. 3) Bismillah wal hamdulillah, wash shalatu was salamu 'ala...

Sembuh Dari Penyakit WasWas

Resep Manjur untuk Sembuh dari Penyakit Was-Was (Bag. 3)

oleh Sa'id Abu Ukkasyah
1 Februari 2021
1

Baca pembahasan sebelumnya Resep Manjur untuk Sembuh dari Penyakit Was-Was (Bag. 2) Bismillah wal hamdulillah, wash shalatu was salamu 'ala...

Sembuh Dari Penyakit WasWas

Resep Manjur untuk Sembuh dari Penyakit Was-Was (Bag. 2)

oleh Sa'id Abu Ukkasyah
31 Januari 2021
0

Baca pembahasan sebelumnya Resep Manjur untuk Sembuh dari Penyakit Was-Was (Bag. 1) Bismillah wal hamdulillah, wash shalatu was salaamu 'ala...

Artikel Selanjutnya
Al-Hadi (Yang Memberi Petunjuk) (Bag. 1)

Al-Hadi (Yang Memberi Petunjuk) (Bag. 1)

Komentar 2

  1. Sadli Karim says:
    4 tahun yang lalu

    Assalamu Alikum Ustadz, Izin Kopas untuk dipelajari

    Balas
    • Ahmad Anshori says:
      3 tahun yang lalu

      Silahkan

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Donasi Muslim.or.id