Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslim.or.id Donasi muslim.or.id

Mudik Lebaran Penuh Berkah

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. oleh Muhammad Abduh Tuasikal, MSc.
22 April 2022
Waktu Baca: 3 menit
16
Mudik Lebaran Penuh Berkah
122
SHARES
675
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kaum muslimin yang semoga dirahmati Allah, sebentar lagi bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkahan ini akan segera berakhir, dan akan segera datang hari raya yang dinanti-nanti kaum muslimin yaitu ‘Idul Fithri. Banyak di antara kaum muslimin yang hidup di perantauan kembali ke kampungnya untuk merayakan lebaran bersama sanak keluarganya. Lantas hal-hal apa sajakah yang harus kita siapkan agar mudik kita berbarokah? Simaklah tips-tips ketika melakukan perjalanan jauh berikut ini dan semoga bermanfaat.

Daftar Isi sembunyikan
1. Persiapan Sebelum Mudik
2. Ketika Dalam Perjalanan
3. Beberapa Keringanan Ketika Safar

Persiapan Sebelum Mudik

Seseorang yang hendak mudik atau melakukan perjalanan jauh bukan hanya mempersiapkan barang-barang dan bekal untuk perjalanan. Persiapan lain yang hendaknya dilakukan di antaranya:

  1. Melakukan shalat istikharah untuk memohon petunjuk kepada Allah mengenai waktu safar, kendaraan yang digunakan, teman perjalanan dan arah jalan.
  2. Bertaubat kepada Allah dari berbagai kemaksiatan karena kita tidak mengetahui apa yang terjadi ketika di perjalanan nanti.
  3. Menyelesaikan berbagai persengketaan seperti utang-piutang, nafkah yag wajib, dan wasiat kepada ahli waris.
  4. Mencari teman perjalanan karena dapat menimbulkan bahaya jika berjalan sendiri (HR. Bukhari)
  5. Mencari teman perjalanan yang sholeh yang dapat menjaga agama dan menegurnya jika berbuat salah.
  6. Dianjurkan untuk melakukan perjalanan jauh pada hari kamis sebagaimana kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (HR. Bukhari & Abu Daud), juga pada pagi hari karena Allah memberkahi umat ini di waktu paginya (HR. Abu Daud & Tirmidzi, Hasan), dan boleh juga pada awal malam karena pada waktu itu bumi dilipat artinya didekatkan jaraknya (HR. Abu Daud & Hakim, shohih).
  7. Berpamitan dengan orang yang ditinggalkan sambil berdo’a kepada mereka: “Astawdi’ullaha diinaka, wa amanataka, wa khowatiima ‘amalika (Aku menitipkan agamamu, amanahmu, dan perbuatan terakhirmu kepada Allah)” (HR. Ahmad & Tirmidzi, shohih) (Lihat Adab Harian Muslim Teladan, 61-69)

Ketika Dalam Perjalanan

Hendaknya ketika dalam perjalanan membaca do’a sebagaiman do’a yang diajarkan oleh suri tauladan kita sebagai berikut:

“Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. Subhanalladzi sakhkhoro lana hadza wa maa kunna lahu muqrinin. Wa inna ila robbina lamunqolibuun. Allahumma inni nas’aluka fi safarina hadzal birro wat taqwa wa minal ‘amali ma tardho. Allahumma hawwin ‘alaina safarona hadza, wathwi ‘anna bu’dahu. Allahumma antash shohibu fis safar, wal kholifatu fil ahli. Allahumma inni a’udzubika min wa’tsa’is safar wa kaabatil manzhori wa su’il munqolabi fil maali wal ahli.”

(Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Mahasuci Allah yang menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada keluarga dan harta).

Dan ketika kembali dari perjalanan jauh ucapkanlah do’a:

Ayibuna taa’ibuna ‘abiduna lirobbina hamidun

(Kami kembali, kami selamat, bertaubat, tetap beribadah dan tetap memuji Rabb kami) (HR. Muslim). (Lihat Hisnul Muslim)

Jangan lupa dalam perjalanan ketika melewati jalan mendaki untuk membaca ‘Allahu Akbar’ dan ketika ketika melewati jalan menurun membaca ‘Subhanallah’. Juga jangan lupa untuk banyak berdo’a ketika safar karena di antara tiga do’a yang pasti dikabulkan adalah do’a seorang musafir. Maka perbanyaklah do’a ketika itu karena sesungguhnya Allah selalu mendengar do’a seorang hamba dan Allah Maha Mengabulkan do’a. (Lihat Adab Harian Muslim Teladan, 69-72)

Beberapa Keringanan Ketika Safar

Ada beberapa keringanan yang boleh dilakukan musafir ketika bepergian jauh yang dianggap oleh masyarakat (secara ‘urf) sebagai perjalanan jauh tanpa melihat jarak yang ditempuh. Di antaranya:

  1. Apabila seorang musafir tidak mengalami kesulitan ketika melakukan perjalanan jauh maka lebih baik baginya untuk berpuasa. Namun jika mendapatkan kesulitan, maka lebih baik tidak berpuasa. (Lihat Al Wajiz fi Fiqhis Sunnah, 198)
  2. Mengqoshor shalat yaitu meringkas shalat yang berjumlah empat raka’at (Dzuhur, Ashar dan Isya) menjadi dua raka’at dan ini hukumnya wajib karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakr, Umar, dan Utsman selalu mengqoshor shalat ketika safar hingga mereka wafat. (Lihat Al Wajiz fi Fiqhis Sunnah, 143-144)
  3. Mengerjakan shalat sunnah di atas kendaraan dengan menghadap ke arah yang dituju oleh kendaraan (HR. Abu Daud & Ibnu Hibban, hasan). Sedangkan shalat fardhu hendaknya dikerjakan dengan turun dari kendaraan (HR. Bukhari & Ahmad) dan jika tidak mampu untuk turun, “Maka bertakwalah kepada Allah semampu kalian.” (QS. At Taghabun [64] : 16)
  4. Menjama’ shalat jika tidak mampu mengerjakan shalat di setiap waktunya. Jadi, menjama’ shalat bukanlah keharusan ketika safar. Ketika seseorang itu mampu mengerjakan shalat di tiap waktunya maka tidak perlu ada jama’ ketika safar. (Lihat Minhajul Muslim, 190)

Semoga Allah Ta’ala senantiasa meneguhkan kita dalam keimanan dan memberkahi serta memudahkan safar kita. Amin Ya Mujiibas Saa’iliin.

Baca juga: Safar Adalah Sebagian dari Adzab

***

Penyusun: Bagus P. Setiawan & Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel: muslim.or.id

Tags: Hari Raya (Ied)Ramadhan
kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah
Muhammad Abduh Tuasikal, MSc.

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc.

Pengasuh Rumaysho.Com dan RemajaIslam.Com. Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta (2003-2005). S1 Teknik Kimia UGM (2002-2007). S2 Chemical Engineering (Spesialis Polymer Engineering), King Saud University, Riyadh, KSA (2010-2013). Murid Syaikh Dr. Sholih bin Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan, Syaikh Dr. Sa’ad bin Nashir Asy Syatsriy, Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir Al Barrak, Syaikh Sholih bin 'Abdullah bin Hamad Al 'Ushoimi dan ulama lainnya. Sekarang memiliki pesantren di desa yang membina masyarakat, Pesantren Darush Sholihin di Panggang, Gunungkidul.

Artikel Terkait

Menguburkan mayit

Fikih Pengurusan Jenazah (5): Tata Cara Menguburkan Mayit

oleh Yulian Purnama, S.Kom.
28 Januari 2023
0

Fikih Pengurusan Jenazah (5) : Persiapan Menguburkan Mayit

penguburan mayit

Fikih Pengurusan Jenazah (4): Persiapan Menguburkan Mayit

oleh Yulian Purnama, S.Kom.
25 Januari 2023
0

“Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qabil). Bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya” (QS. Al-Maidah:...

Rukun Khutbah Jumat

Rukun-Rukun Khotbah Jumat

oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag
24 Januari 2023
0

Pendapat yang menyebutkan rukun khotbah ada empat atau lima

Artikel Selanjutnya
Pelajaran Berharga di Bulan Ramadhan (Bag. 1)

Pelajaran Berharga di Bulan Ramadhan (Bag. 1)

Komentar 16

  1. Ridwan As Sundawi says:
    13 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum…
    Akhi, ana izin mengcopy artikelnya yaa…

    Balas
  2. vivi says:
    13 tahun yang lalu

    mohon izin copas ‘n share
    jazakumullah

    Balas
  3. Zainal Abidin says:
    13 tahun yang lalu

    Ass Alaikum,
    Izin copy dan disebar melalui media-ku
    Semoga berkah

    Balas
  4. abu ikal says:
    13 tahun yang lalu

    assalamu’alaikum akhil kiram,mohon pkenan copi,barokallohu fiekum

    Balas
  5. ais chyuteweek says:
    12 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum,mhon izin mengkopi artikelnya ya?makasih,,

    Balas
  6. ummu luthfan says:
    12 tahun yang lalu

    Assalamu’alaykum,ijin share artikelnya ya ustad.jazakumulloh khair

    Balas
  7. Joko says:
    12 tahun yang lalu

    Assalamu’alaykum.
    Biasanya kalau pas idul fitri,kita sungkeman sama ortu,boleh nggak kita sujud di kakinya untuk mencium kakinya sebagai tanda terima kasih kita kepada ortu..

    Balas
    • Abduh Tuasikal says:
      12 tahun yang lalu

      @ Joko
      Wa’alaikumus salam.
      Coba baca tentang hukum sungkeman di sini: http://ustadzaris.com/hukum-sungkeman

      Balas
  8. Papanya Fiqi says:
    12 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum….ijin share artikelnya ustad….jazakumullah

    Balas
  9. abu ahmad says:
    12 tahun yang lalu

    Assalamu’alaykum..
    Ustadz, apakah mengqoshor sholat ketika sedang di jalan atau sudah sampai kampung halaman?
    Jika di kampung tinggal selama kurang lebih satu bulan, apakah selama itu pula kita mengqoshor sholat? mohon penjelasannya. Syukron

    Abu Ahmad

    Balas
    • Abduh Tuasikal says:
      12 tahun yang lalu

      @ Abu Ahmad
      Jawabannya sudah dijawab di sini:
      https://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/tips-mudik-lebaran-penuh-berkah-bag-4.html

      Balas
  10. Tyas says:
    12 tahun yang lalu

    Selamat bermudik semoga penuh berkah.

    Balas
  11. ahmad sudjai says:
    12 tahun yang lalu

    benarkah nabi shallallahu ‘alaihiwasallam biasa melakukan perjalanan jauh pada hari kamis … adakah keistimewaannya dengan hari kamis ??? apakah ada hubungannya dengan jiarah kubur yang banyak dilakukan pada hari kamis ??? mohon penjelasannya syukron

    Balas
    • Muhammad Nur Ichwan says:
      12 tahun yang lalu

      @ahmad sudjai
      1. memang benar nabi shallallahu ‘alaihiwasallam suka bersafar di hari kamis berdasarkan hadits riwayat imam Bukhari no. 2950.
      2. setahu kami tidak ada dalil yang menerangkan keistimewaan bersafar di hari kamis.
      3. hal ini tidak ada hubungannya dengan ziarah kubur yang dilakukan pada hari kamis dan mengkhususkan hari kamis untuk berziarah kubur juga butuh dalil.
      wallahu a’lam.

      Balas
  12. indra says:
    11 tahun yang lalu

    assalamu’alaikum,,apkh hukumnya berknjung satu sama lain dn sling bersalaman stlah slat ied ustadz,,syukron

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      11 tahun yang lalu

      #indra
      Wa’alaikumussalam, silakan simak: https://muslim.or.id/ramadhan/bolehkah-mengkhususkan-momen-lebaran-untuk-mengunjungi-kerabat.html

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah