Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Metode Al-Qur’an Dalam Memerintah dan Melarang Hamba Allah Yang Beriman (7)

Sa'id Abu Ukkasyah oleh Sa'id Abu Ukkasyah
9 Agustus 2016
Waktu Baca: 3 menit
0
5
SHARES
30
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Allāh Ta’ālā berfirman,

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

(153) Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allāh agar kamu bertakwa  (QS. Al-An’aam: 153).

Dalam ayat ini, Allāh Ta’ālā melarang kita mengikuti jalan-jalan selain jalan-Nya lalu Allāh Ta’ālā menyebutkan akibat buruk mengikuti jalan-jalan selain jalan-Nya tersebut, yaitu jalan-jalan selain Allāh memisahkan seorang hamba dari jalan-Nya.

Diharapkan seorang yang beriman pada Allāh akan terdorong kuat menghindari keburukan yang dilarang dalam Al-Qur`ān Al-Karīm, karena ia khawatir akibat buruk yang dibenci oleh Allāh Ta’ālā mengenainya.

Penyebutan Kenikmatan

Terkadang di dalam Al-Qur`ān, Allāh Ta’ālā menyeru orang-orang beriman untuk berbuat kebaikan dan meninggalkan keburukan dengan cara menyebutkan nikmat-Nya yang beraneka ragam dan anugerah-Nya yang banyak, sehingga mereka terdorong untuk bersyukur atas nikmat tersebut. Wujud rasa syukur itu adalah dengan cara menunaikan hak-hak keimanan dengan melakukan keta’atan kepada Sang Pemberi nikmat. Contohnya adalah firman Allāh Ta’ālā dalam surat An-Nahl: 18,

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيم

(18) Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allāh, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allāh benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. An-Nahl:18).

Dalam ayat yang agung ini terdapat penyebutan nikmat Allāh Ta’ālā yang sangat banyak dan setelahnya dijelaskan tentang sifat Allāh Ta’ālā Yang Maha Pengampun yang menuntut seorang hamba untuk bertaubat dan kembali mena’ati-Nya. Ini adalah bentuk syukur kepada-Nya.

Imam Ahli Tafsir Ath-Thabari rahimahullah berkata, “Sesungguhnya Allāh benar-benar Maha Pengampun atas keteledoran kalian dalam mensyukuri sebagian nikmat tersebut jika kalian bertaubat dan kembali menta’ati-Nya dan mengikuti keridhoan-Nya. Dia pun Maha Menyayangi diri kalian (sehingga tidak) mengazab kalian dengan sebab keteledoran tersebut, setelah kalian kembali dan bertaubat kepada-Nya .”

Allāh Ta’ālā berfirman,

وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِمَّا خَلَقَ ظِلَالًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنَ الْجِبَالِ أَكْنَانًا وَجَعَلَ لَكُمْ سَرَابِيلَ تَقِيكُمُ الْحَرَّ وَسَرَابِيلَ تَقِيكُمْ بَأْسَكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ يُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْلِمُونَ

(81) Dan Allāh menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allāh menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya) (QS. An-Nahl:81).

Ayat yang agung ini menunjukkan penyebutan nikmat Allāh Ta’ālā dan disebutkan pula bahwa penyempurnaan nikmat-Nya tersebut dimaksudkan agar hamba-Nya mengikhlaskan keta’atan untuk-Nya semata. Al-Baghawi rahimahullah menjelaskan bahwa makna berserah diri kepada-Nya adalah Anda mengikhlaskan keta’atan untuk-Nya semata.

[Bersambung]

***

Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah

Artikel Muslim.or.id

Tags: Al-QuranMetode Al-Qur'anrenungan ayatTafsir
kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah
Sa'id Abu Ukkasyah

Sa'id Abu Ukkasyah

Pengajar Ma'had Jamilurrahman As Salafy Yogyakarta (hingga 1436H), Pengajar Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, Pengajar Islamic Center Baitul Muhsinin (ICBM) Medari Yogyakarta

Artikel Terkait

Surat Al-Kafirun

Keutamaan dan Kandungan Surah Al-Kafirun

oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag
21 Desember 2022
0

Begitu pun riwayat-riwayat lain yang juga dinilai lemah, namun saling menguatkan satu sama lain dan tidak terdapat makna yang salah....

Surat Ad-Dhuha

Surah Ad-Duha: Keutamaan dan Kandungannya

oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag
21 Desember 2022
0

Tidak ada dalil yang secara khusus menyebutkan keutamaan membaca surah Ad-Duha. Sehingga tidak dibenarkan seseorang membacanya disertai tujuan

Alikhlas sepertiga

Surah Al-Ikhlas Setara dengan Sepertiga Al-Qur’an?

oleh Muhammad Idris, Lc.
16 Oktober 2022
0

Hadis-Hadis yang menunjukkan Al-Ikhlas sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an

Artikel Selanjutnya
al_quran_langgam_jawa

Metode Al-Qur'an Dalam Memerintah dan Melarang Hamba Allah Yang Beriman (8)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah