Fatwa Syaikh DR. Shadiq Al Baidhani
Soal:
Semoga Allah memberikan keberkahan pada anda wahai Syaikh. Saya mohon bimbingan anda dalam masalah yang membuat saya sangat gelisah, dan saya tidak tahu lagi mesti bagaimana. Saya seorang lelaki muslim, walhamdulillah atas nikmat ini. Masalah saya saat ini ialah tentang istri saya yang sudah melahirkan seorang anak wanita, dan ia kini sedang hamil (kedua), namun ia tidak ingin tinggal bersama orang tua saya. Perlu digaris-bawahi, orang tua saya hadir dan merestui pernikahan kami.
Pernikahan kami hingga sekarang sudah berjalan 3 tahun. Selama itu istri saya sebenarnya menginginkan tinggal di rumah sendiri (yang terpisah dari mertua) karena diantara syarat yang ia berikan kepada saya sebelum melamarnya adalah saya tidak menelantarkan dia karena mengurus orang tua yang memang tinggal bersama saya sebelum dan sesudah saya menikah.
Saya mohon bimbingan dalam masalah ini. Saya bingung, apakah harus mendahulukan hak-hak orang tua ataukah hak-hak istri dan anak-anak saya. Semoga Allah memberikan balasan kebaikan kepada anda.
Jawab:
Saya nasehatkan kepada anda untuk duduk bersama orang tua anda kemudian mendiskusikan bersama mereka mengenai kemungkinan anda pindah ke rumah tersendiri untuk anda dan istri anda. Dan mintalah pertolongan kepada Allah azza wa jalla, kemudian minta juga bantuan dari sebagian kerabat anda yang bijak jika memang dibutuhkan. Dengan syarat, kepindahan anda tersebut tidak menimbulkan bahaya bagi orang tua anda.
Dan jangan berpikir untuk memuaskan keinginan istri anda dengan mengorbankan orang tua, namun juga jangan menzhalimi istri anda dengan alasan mengharap ridha orang tua. Yang benar, manage lah masalah ini dengan hikmah sehingga tidak memberikan mudharat kepada kedua pihak. Dalam hadits yang derajatnya hasan, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
لا ضرر ولا ضرار
“jangan membahayakan diri sendiri dan jangan membuat bahaya bagi orang lain”
Jadilah suami yang tenang, bijak, cerdas, yang dapat me-manage masalah dengan bagus. Karena bagaikan anda hidup diantara dua neraka, yaitu neraka (karena zhalim pada) istri, dan neraka (karena durhaka pada) orang tua.
Sungguh orang yang berbuat benar adalah orang mendaptakan taufik dari Allah. Dan hanya kepada Allah lah kita memohon taufik.
Sumber: kulalsalafiyeen.com
Baca Juga:
—
Penerjemah: Yulian Purnama
Artikel Muslim.or.id
hal seperti ini pernah ditanyakan seorang kawan kepada saya, pertama mereka adalah pasangan baru menikah 1 tahun. istrinya lagi hamil. bahkan sebelum menikah si ibu dari suami menunjukkan ketidaksukaan dengan menantunya. si ibu juga sering berbicara kasar bahkan merendahkan menantunya.ketika suatu waktu si suami berbicara tentang pindah rumah yang dekat dengan tempat kerja, si ibu memilih aksi diam dan boikot makan sehingga badannya sakit-sakitan. dan setelah itu, si menantu dicaci karena telah mengadu domba ibu dan anaknya (si suami), apakah solusi yang bisa diberikan untuk mereka ? syukron
Bismillah, semoga Allah menolong mereka berdua.
Beberapa hal yang disarankan kepada mereka berdua adalah :
1. Banyak2 mendekatkan diri kpd Allah dan bertawakal kepada-Nya saja,krn ssgghnya tawakal adalah sebab tersbesar didapatkannya kebaikan.
2.Prbanyak berdo’a dengan ikhlas pd waktu2 mustajab,dg penuh rasa harap & butuh kpd Allah. Brp byk mslh yg tdk slsai dg usaha yg lain,namun trnyt bs dislsaikan dg brdo’a.
3. Brtaubat&jauhi kemaksiatan -trmsk ketidakadilan(dholim)-,krn ssghnya hal itu jd pnyebab musibah.
4. Musyawarahlah dg pihak yg dituakan(didengar ucapannya),mintalah tolong kpdnya,unt. melakukan pndekatan ke sang Ibu.
5. Jaga akhlak baik kpd sang ibu dan tarik hatinya,dg hal2 yg mjadi kesenangannya,selama tdk mlanggar Syari’at.
Asaalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh….
Segala puji bagi Allah Swt Dzat yg Maha Pengasih lagi Maha Penyayang…
Wa’alaikumus salam wa rahmatullah wa barakatuh, karena pertanyaan Anda adalah masalah yang sifatnya pribadi, maka pertanyaan Anda tidak ditampilkan,
Jawabannya: sikap Anda menceraikan istri Anda sudah tepat. Semoga Allah menolong Anda mendapatkan penggantinya yang lebih baik darinya.
Jazzakaullah khair..Aamiin Yaa Rabbal A’lamin . termakasih atas pencerahan dan doa nya..semoga Allah SWT senantiasa meberikan Rahmat-Nya kepada kita yang dengannya,Dia selalu memberi petunjuk kepada hati kita..semoga Allah
SWT meridhai ukuwah ini…Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Assalam’ualaikum.. aku boleh cerita sedikit,aku sudah berkeluarga ,naah aku saat ini sering bertengkar dgn suami,karena dia mau bawa org tua dan adiknya u/ tinggal bersama dirumah kami ,tapi aku menolak keras karena aku ga mau diikut campuri oleh mertua,dan kehidupan kami pun pas2an untuk sehari2,aku bekerja untuk bantu suami ku mencukupi kebutuhan sehari2,tp kenapa aku yg terbebani ,, waktu awal pernikahan aku tinggal bersama org tua ku,dan karena suami g nyaman aku memutuskan untuk ngontrak ,dan setahun saya ngontrak knp tiba2 suami saya mau ajak org tua nya tinggal dikontrakan kami,semua itu bikin hati g tenang dan g nyaman,apa yg harus saya lakukan??
Wa’alaikumus salam,
Berdo’alah kepada Allah agar Anda mendapatkan jalan keluar yg diridhoi-Nya.
Coba dimusyawarahkan baik-baik dengan suami, sampaikan alasan Anda dg lembut dan sopan kepada suami. Jaga kehormatan suami. libatkan orang-orang baik yg didengar ucapannya di keluarga Anda, jika diperlukan. Tetaplah Anda taat kepada suami dalam hal yg baik. Semoga ketaatan Anda menjadi penyebab Anda mendapatkan pertolongan Allah.
Kalo saya lebih baik pisah rumah tapi cari yg tidak terlalu jauh dari orangtuanya,Krn saya telah sedang mengalami 15 tahun dg mertua bagaikan neraka
Asalmualikum,saya mau brcerita tentang khidupan rumah tangga saya yang satu rumh dengan mertua perempuan dan 2 adik laki2 nya beserta anak dari adik suami saya..saya tau megabdi dan taat pada suami adallah perintah allah dan balasan jika kita iklas adalah surga.namun saya hanya mnusia biasa yg jauh dari kata sempurna..entah knapa saya di sini merasa terjolimi..karna semua pekerjaan rumh saya yg mengerjakan..bhkn mertua terkesan membebnkn semua y kpda saya di saat semua kerjaan rmh sudh beres mereka baru bngun trmsuk suami saya.bhkn saya juga membntu mencari nafkh degn berjualn onlain krna suami tida bekrja semjak pandemi covid..dan yg jdi msalh suami kurang brtanggung jawab setlah tinggal dengan klg nya beda saat tinggal dulu masih mau bantu2 kerjaan istri,dan mertua pun tidak mengubris untuk kebaikn anak2 nya..apa yg hrus saya lakukan?harus bersabarkah dan tetap iklhas atau bagai mana..
Assalamualaikum.
Sudah 1th sy tinggal dg mertua karena suami sy anak tunggal. Sblm menikah sy sudah menanyakan ttg rumah kami. Dan suami sy bilang akan menyekat rumah ortunya utk kami. Bolehkah sy menuntut hal tsb kpd suami/mertua saya? Bolehkah bila sy memberi syarat dalam 1th ini tidak memberikan saya tempat tinggal terpisah dg mertua sy memilih tinggal di rumah ortu saya? Haruskah saya izin kpd suami utk tinggal dg ortu saya jika sy tidak ditempatkan terpisah dg mertua? (Tambahan: selama ini yg menghalangi suami sy utk pisah rumah karena ibu mertua mudah jatuh sakit dan bpk mertua sering tidak di rumah jk hanya ber2 dg ibu mertua. Namun saat ini psikis sy mulai terganggu bahkan sy merasa telah mengalami baby blues). Jazaakumullahu khairan
Pak ustad mau tanya, istri blum bisa tingal serumah dengan ibu sy dengan alasan istri juga membantu dan menjaga mertua(ibu istri) karena bnyak faktor.
Smentara orang tua saya jg menginginkan agar menantu(istri sy) tinggal denganya.
sy bingung cari jln kluar krna mertua dan orang tua sama2 perlu pendamping? Sedang adik2 sy sudah berumah tangga smua
Bismillah. Afwan bagaimana jika kasusnya suami mendapat pekerjaan di kota, istrinya sedang hamil muda sedang masa2nya mabok dan istri ingin ikut suami ke kota, tapi di sisi lain bapa mertua ingin nya tinggal dikampung terus karena tidak mau meninggalkan rumah yang dikampung, qoddarallah ibu mertua sudah meninggal, jadi bapa mertua hanya tinggal sendiri dikampung dan diurus sama menantu perempuan dari anak bungsu laki2nya. Apakah termasuk pembangkangan jika anaknya meminta kepada ayahnya untuk ikut ke kota bersama istrinya sedangkan ayahnya tidak mau terus, dan inginnya dikampung, tapi istrinya ingin ikut suaminya kekota karena sedang hamil muda juga jadi lebih berat jika harus mengurus mertuanya jugasendirian. Mohon bimbingannya. Jazaakallah khoyron.
Cara menghadapi mertua dan keluarga suami yang suka membanding-bandingkan dengan bekas menantu yang lain
Assalamualaikum boleh cerita sedikit, saya tinggal sama mertua, tiap hari saya nyuci piring, nyapu, ngelipat pakaian, angkatkan jemuran, terus ngurusin anak saya usianya baru 2 bulan, terus ada di hari saya sakit saya gak beres2 rumah dan keesokan pagi nya giliran anak saya yg sakit, 3 hari saya gak nyuci piring, beres2, pada hari ketiga dia marah bilang jangan tinggal sama dia kalau gak mau beres2, jangan makan makanan dia, suruh pulang ke rumah orang tua aku lah, bilangnya gak mampu ngurusin aku ini itu lah, terus aku ajak suami ngontrak, suami gak mau malah selalu nyuruh aku tinggal sama orang tua nya, aku di suruh ngalah terus, sampai aku udah berapa hari ini gak berani makan, aku rela nahan lapar biar gak di marah mertua ku, gak hanya sekali aku digitukan mertuaku, ini udah yg ke sekian kali nya, aku capek rasanya gak tahan diperlakukan seperti itu, terus saya harus gimana ni ustad?
Orang tua yg baik tidak pernah menuntut kepada anak karena anak adalah karunia dari Allah, anak yang baik selalu ikhlas terhadap orangtuanya karena merekalah kita sukses
Assalamualaikum wr.wb.. Mohon bertanya ustadz.. Saya seorang wanita muslim, yang insyaAllah tahun depan akan menikah.
Ustadz, calon suami saya adalah anak ke 2 dari 2 bersaudara. Dia anak laki-laki satu-satunya, ayahnya meninggal 1 tahun yg lalu. Saat ini ibunya mengurus nenek dari calon suami saya ini. Ibunya ini menginginkan setelah menikah nnti saya dan suami untuk tinggal bersama ibu dan neneknya ini. Tapi karena pertimbangan satu dan lain hal, saya cukup keberatan ustadz. Bolehkah saya menyampaikan keberatan pada calon suami saya untuk tinggal bersama ibu dan neneknya? Bolehkah saya meminta izin untuk tinggal pisah rumah tanpa mengurangi bakti suami saya pada ibunya. Semisal saya tinggal didaerah sekitar rumah ibunya tapi tidak serumah. Jazakallah ustadz mohon pencerahannya..
Assalamualaikum
Saya mau bertanya, gimana hukum nya jika saya sebagai menantu menolak mertua tinggal di rumah saya, sedangkan mertua saya punya rumah sendiri, dan alasan saya ga mau karena mertua saya pernah menyakiti saya pitnah saya dan adik saya, menjelekkan saya sampai merendahkan keluarga sayA
Mohon penjelasan nya
Assalamualaikum
Saya mau bertanya, dulu ketika awal menikah, saya tinggal dirumah mertua dengan kakak ipar laki-laki yang belum menikah, sedangkan suami saya merantau dikota lain, kurang lebih 1 setengah tahun saya ikut mertua. Saat itu suami meminta saya tinggal dirumah mertua sebab ibu mertua sakit. Sejujurnya saya tidak nyaman karena kakak ipar laki-laki belum juga menikah bahkan sampai saat ini dan beliaupun tidak bekerja, setiap hari hanya berdiam dirumah. Akhirnya satu tahun yang lalu suami saya mengajak saya ikut ketempat dia merantau, kami mengontrak, sebab saya dengan ibu mertua terlibat cekcok. Kehidupan desa yang terlalu ingin tau satu sama lain, terlebih ibu yang selalu ikut campur perihal rumah tangga membuat saya tidak mampu menahan kekecewaan saya lagi. Belum lama ini ibu mertua saya terkena stroke, suami saya menanyakan perihal apakah saya bersedia mengurus ibu mertua. Apa hukumnya jika saya menolak? Mengingat masa lalu saya dengan ibu mertua yang tidak baik dan kakak ipar laki-laki saya yang belum menikah juga tinggal bersama ibu mertua.
AssalamuAlaikum wrb.
Saya baru saja menikah mempunyai 1 anak perempuan bru 8 bulan. Rumah tangga saya sering cek-cok dengan istri saya karena saya tinggal di rumah mertua & saya sering cekcok dengan istri saya.
Tolong minta saran nya & pendapat nya apa saya harus mengontrak dengan istri saya djakarta.
Assalamualaikum apakah salah ketika seorang wanita bertaaruf dengan pria dan mengajukan syarat ingin tinggal terpisah dengan mertuanya?