Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA

Mengenal Hak Rasulullah

dr. Abdiyat Sakrie, Sp.JP oleh dr. Abdiyat Sakrie, Sp.JP
30 April 2023
Waktu Baca: 3 menit
0
Mengenal Hak Rasulullah

Hak Rasulullah shallallahu a’laihi wasallam adalah hak yang terbesar di antara para makhluk. Tidak ada hal yang lebih besar dari hak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّآ أَرْسَلْنَٰكَ شَٰهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا لِّتُؤْمِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ وَتُسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلً

“Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira, dan pemberi peringatan, agar kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)-Nya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Fath: 8-9)

Oleh karena itu, wajib bagi Anda untuk mendahulukan cinta kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam atas kecintaan kepada manusia lainnya, termasuk diri Anda, anak, dan orang tua Anda sendiri.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لا يُؤْمِنُ أحدُكم حتى أكونَ أحبَّ إليه من ولدِهِ ، ووالدِهِ ، والناسِ أجمعينَ

“Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian hingga aku (Muhammad) menjadi orang yang paling dicintai dari anaknya, orang tuanya, dan seluruh manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Di antara hak-hak Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah memuliakannya, menghormatinya, mengagungkannya dengan pengagungan yang tidak berlebihan dan juga tidak kurang. Dan mengagungkan kehidupannya, sunahnya, diri beliau yang mulia, memuliakannya setelah wafatnya, dan juga memuliakan sunah dan syariat lurus yang diajarkan beliau. Barangsiapa yang melihat bagaimana para sahabat memuliakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, niscaya Anda akan mengenal bagaimana generasi utama menegakkan hak atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Urwah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata kepada kaumnya, kaum Quraisy, ketika diutus untuk bernegosiasi dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam menata perjanjian Hudaibiyah,

“Aku pernah berjumpa dengan para raja, kisra, kaisar, dan Najasyi. Aku tidak pernah melihat satu pun yang mengagungkannya dari para sahabatnya seperti pengagungan sahabat Muhammad kepada Muhammad. Jika ia memerintahnya, mereka bersegera memenuhi perintahnya. Jika ia berwudu, mereka nyaris berkelahi demi merebut air sisa wudunya. Jika ia berbicara, mereka merendahkan suaranya di hadapannya. Mereka tidak mampu menatapnya karena penghormatan kepadanya.” (HR. Bukhari no. 2581)

Demikianlah para sahabat radhiyallahu ‘anhum memuliakan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan apa yang Allah Ta’ala telah anugerahkan kepada mereka dari akhlak yang mulia, kelembutan diri, dan kerendahan hati. Dan seandainya engkau bersikap keras dan kasar, niscaya mereka akan berpaling dari sisimu.

Di antara hak Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah:

Pertama: Membenarkan kabar yang dibawanya dari kabar-kabar terdahulu dan yang akan datang.

Kedua: Mematuhi perintahnya dan menjauhi apa yang dilarang dan yang tidak disukainya.

Ketiga: Mengimani bahwa petunjuknya adalah petunjuk yang paling sempurna dan syariat yang dibawanya adalah syariat yang paling sempurna.

Keempat: Tidak mendahulukan undang-undang dan hukum lain sebagai landasan di atas syariat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

لَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An Nisa: 65)

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Katakanlah, ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’” (QS. Ali Imran: 31)

Di antara hak Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah membela syariat dan petunjuknya dengan kekuatan yang seseorang mampu melakukannya, dengan mempertimbangkan metode apa yang digunakannya untuk membela. Jika musuhnya berperang dengan menggunakan hujah (argumentasi) dan syubhat, maka pembelaan dengan ilmu dan membantah hujah dan syubhatnya, dan menjelaskan kerusakan pemikirannya. Jika musuh menyerang dengan senjata dan perang, pembelaan juga dengan yang semisal dengan itu. Mustahil bagi seorang mukmin mendengar perlawanan terhadap syariat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan terhadap diri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang mulia, lantas ia hanya diam saja atas semua itu sedangkan ia mampu untuk melawannya.

Demikian, semoga bermanfaat.

Baca juga: Pentingnya Mengenal Sifat Fisik Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam

***

Penulis: dr. Abdiyat Sakrie, Sp.JP

Artikel: Muslim.or.id

 

Catatan kaki:

Diterjemahkan dari kitab Huquq Da’at ilaihaa Al-Fithrotu wa Qarartuhaa Asy-Syari’ah karya Syekh Sholeh bin Utsaimin rahimahullah.

Tags: cinta Rasulullahhak rasulullahrasulullah
dr. Abdiyat Sakrie, Sp.JP

dr. Abdiyat Sakrie, Sp.JP

- Alumni Ma'had Ilmi Yogyakarta 2010-2012 - Dokter Umum di FK UGM 2008-2014 - Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di FKKMK UGM/RSUP Dr Sardjito 2018-2023

Artikel Terkait

Cara tobat nasuha

Cara Tobat Nasuha

oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag
4 Juni 2023
0

Manusia adalah makhluk yang seringkali berbuat dosa. Namun, ada yang segera memperbaikinya dan ada yang tenggelam dalam kubangan kehinaan. Sebagai...

Menjaga Produktifitas Seorang Muslim

Menjaga Produktifitas Seorang Muslim

oleh Kiki Dwi Setiabudi, S.Sos.
28 Mei 2023
0

Setelah bulan Ramadan, semestinya pola ibadah dan kebaikan yang sudah dilatih dan diterapkan di bulan Ramadan senantiasa diteruskan dan diterapkan...

Masihkah Terbuka Pintu Tobat

Masihkah Terbuka Pintu Tobat?

oleh Ari Wahyudi, S.Si.
24 Mei 2023
0

Bismillah. Wa bihi nasta’iinu. Segala puji bagi Allah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar. Selawat dan...

Artikel Selanjutnya
Larangan Mencela Orang yang Sudah Meninggal Dunia

Hadis: Larangan Mencela Orang yang Sudah Meninggal Dunia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah