Fatwa Syekh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan
Pertanyaan:
Apakah salafi itu termasuk salah satu golongan? Apakah menisbatkan diri kepada salafi itu tercela?
Jawaban:
Salafiyah (salafi) adalah firqatun najiyah (golongan yang selamat). Mereka adalah ahlus sunnah wal jama’ah. Salafi bukanlah hizb (golongan yang berpecah belah). Akan tetapi, salafi adalah jamaah yang berdiri tegak di atas sunah dan ad-diin (agama).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي قَائِمَةً بِأَمْرِ اللهِ، لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ أَوْ خَالَفَهُمْ
“Akan senantiasa ada sekelompok orang dari umatku yang mereka menang di atas kebenaran (perintah Allah). Tidaklah mencelakakan (membahayakan) mereka orang-orang yang menyia-nyiakan dan menyelisihi mereka.” (HR. Muslim no. 1037)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
وستفترق هذه الأمة على ثلاث وسبعين فرقة كلها في النار إلا واحدة.
“Umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Semuanya (terancam) masuk ke dalam neraka, kecuali satu golongan saja.”
Para sahabat bertanya,
من هي يا رسول الله؟
“Siapakah mereka, wahai Rasulullah?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab,
ما كان على مثل ما أنا عليه اليوم و أصحابي
“Mereka adalah golongan yang mana aku dan para sahabatku berpegang teguh padanya.” (HR. Tirmidzi no. 2641, Hakim 1: 129, dan lain-lain. Lihat Ash-Shahihah no. 203, 204, dan 1492)
Maka, salafiyah adalah kelompok yang tegak di atas mazhab Salaf, yaitu yang tegak di atas ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya.
Salafi bukanlah golongan yang menyimpang di masa ini. Akan tetapi, salafi adalah jemaah kaum muslimin sejak terdahulu, sejak masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka terus-menerus berada di atas kebenaran sampai hari kiamat sebagaimana yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
BACA JUGA:
***
@Rumah Kasongan, 22 Jumadil akhirah 1444/ 15 Januari 2023
Penerjemah: M. Saifudin Hakim
Artikel: www.muslim.or.id
Catatan kaki:
[1] Diterjemahkan dari kitab Al-Ajwibah Al-Mufiidah ‘an As-ilati Al-Manaahij Al-Jadiidah, hal. 258-259, pertanyaan no. 111 (penerbit Maktabah Al-Hadyu Al-Muhammadi Kairo, cetakan pertama tahun 1429)
Alhamdulillah,kami org awam ilmu dunia lebih lagi ilmu agama merasa senang adanya artikel ,cuplikan ,nukilan dan penjelasan sebuah sarah hadist yg bisa di pertanggung jawabkan keabsahannya ini bisa menambah ilmu kami terutama yg tdk pernah mondok ,atau sekolah agama tdk lebih hanya SD TT tok. Semoga berlanjut terus sbg dakwah dlm menegakkan agama Alloh ….aamiin
Mau bertanya banyak org awam yg baru tahu sebuah hadist dari baca artikel ,kemudian di amalkan apakah absah untuk di amalkan bgainama dg status ilmu n amalannya apakah SDH Syah sesuai dg isnat,musnat n mutasilnya sebuah ilmu mohon penjelasannya …Syukron.
Bismillah
Jika ulama ahli hadist telah menilai bahwa hadist itu shohih maka kerjakanlah
وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمۡ عَنۡهُ فَٱنتَهُواْۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ
Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya.