Muslim.or.id
Khutbah Jumat
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih dan Muamalah
  • Akhlak dan Nasihat
  • Fatwa Ulama
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih dan Muamalah
  • Akhlak dan Nasihat
  • Fatwa Ulama
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result

Ahli Tauhid: Takut Syirik dan Mendakwahkan Tauhid (Bag. 2)

Sa'id Abu Ukkasyah oleh Sa'id Abu Ukkasyah
2 September 2022
di Akidah
Waktu Baca: 4 menit
0

Daftar Isi

  • Dalil-dalil yang menunjukkan bahwa ahli tauhid itu takut syirik
    • Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Imam ahli tauhid yang paling sempurna, tetapi beliau khawatir terjatuh ke dalam syirik besar
    • Imam hunafa’ (tauhid), utusan Allah, Ibrahim ‘alaihis salam adalah sosok yang takut terjatuh ke dalam syirik
      • Kemuliaan utusan Allah Ibrahim ‘alaihis salam
    • Sesuatu yang paling ditakutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam atas diri para ahli tauhid di kalangan umat beliau (para sahabat) adalah riya’ (syirik kecil)
    • Kesimpulan
  • Tanda-tanda takut syirik

Baca pembahasan sebelumnya Ahli Tauhid: Takut Syirik dan Mendakwahkan Tauhid (Bag. 1)

 

Bismillah wal-hamdulillah wash-shalatu was-salamu ‘ala rasulillah. Amma ba’du,

Dalil-dalil yang menunjukkan bahwa ahli tauhid itu takut syirik

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Imam ahli tauhid yang paling sempurna, tetapi beliau khawatir terjatuh ke dalam syirik besar

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memperbanyak berdoa,

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِك

‘Wahai Zat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.'”

Saya bertanya, ‘Wahai Rasulullah, kami beriman kepadamu dan beriman kepada risalah yang engkau bawa. Apakah engkau masih mengkhawatirkan kami?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab,

نَعَمْ، إِنَّ الْقُلُوبَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ، يُقَلِّبُهَا كَيْفَ يَشَاءُ

‘Ya, sesungguhnya hati itu di antara dua jari dari jemari Allah. Allah membolak-balikkannya sesuai dengan kehendak-Nya.'” (Sahih, HR. At-Tirmidzi)

Ini menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengkhawatirkan segala perkara yang mengeluarkan pelakunya dari agama Allah, termasuk syirik besar. Dan beliau pun mengkhawatirkan segala perkara yang mengeluarkan pelakunya dari jalan ketaatan kepada Allah.

Imam hunafa’ (tauhid), utusan Allah, Ibrahim ‘alaihis salam adalah sosok yang takut terjatuh ke dalam syirik

Allah Ta’ala berfirman,

وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهِيْمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ اٰمِنًا وَّاجْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ اَنْ نَّعْبُدَ الْاَصْنَامَ ۗ

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, ‘Ya Tuhan-ku, jadikanlah negeri ini (Makkah) sebagai negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah patung.'” (QS. Ibrahim: 35)

Kemuliaan utusan Allah Ibrahim ‘alaihis salam

Pertama: Beliau termasuk ulul ‘azmi minar rusul (para rasul pemilik kekuatan dan ketegaran yang sangat kokoh ‘alaihimush shalatu wassalam). Jumlahnya ada 5 rasul ‘alaihimush shalatu was salam berdasarkan surah Al-Ahzaab ayat 7.

Kedua: Beliau adalah Imam hunafa` (tauhid) setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Qanith, haniif, dan jauh dari kesyirikan berdasarkan surah An-Nahl ayat 120.

Ketiga: Beliau pernah memecahkan patung langsung dengan tangannya sebagaimana dalam surah Al-Anbiyaa`ayat 58.

Baca Juga: Mengenal Tauhid dan Syirik Lebih Dekat

Keempat: Beliau adalah khaliilullah (rasul yang sangat dicintai Allah). Khalilullah itu hanya ada 2 rasul.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إن الله اتخذني خليلاً كما اتخذ إبراهيم خليلاً

“Sesungguhnya Allah mengambilku menjadi khalil sebagaimana Dia mengambil Ibrahim sebagai khalil juga.” (HR. Muslim)

Demikian mulianya kedudukan utusan Allah Ibrahim ‘alaihis salam. Beliau sosok yang sempurna tauhidnya, namun dalam surah Ibrahim ayat 35 di atas, beliau masih berdoa, “Jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah patung”. Ini menunjukkan rasa takut beliau yang sangat besar terhadap syirik. Hal ini karena:

Pertama: Berdoa bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga untuk anak keturunannya.

Kedua: Isi doanya mohon dijauhkan dan bukan sekedar agar tidak terjatuh ke dalamnya. Ini menunjukkan takut yang amat sangat.

Ketiga: Jenis kesyirikan yang beliau mohon agar dijauhkan darinya adalah syirik besar/ syirik jali (syirik yang tampak jelas), yang barangkali banyak dari kaum muslimin sekarang tidak pernah satu kali pun terbayang berdoa dengan doa beliau ini. Syirik yang nampak saja beliau demikian takutnya, apalagi syirik yang samar!

Oleh karena itu sebagai renungan kita bersama, apabila Nabi Ibrahim ‘alaihis salam saja takut terjatuh ke dalam syirik, apalagi kita? Siapakah yang tingkat keimanan dan tauhidnya di bawah beliau yang layak merasa aman terhadap kesyirikan, kalau beliau saja tidak merasa aman?

Sesuatu yang paling ditakutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam atas diri para ahli tauhid di kalangan umat beliau (para sahabat) adalah riya’ (syirik kecil)

Dalam hadis Mahmuud ibnu Lubaid radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

أخوف ما أخاف عليكم الشرك الأصغر

“Sesuatu yang paling aku takutkan atas diri kalian adalah syirik kecil.”

Lalu beliau ditanya tentangnya dan menjawab,

الرياء

“Riya’ (pamer ibadah).” (HR. Ahmad dan selainnya, disahihkan oleh Al-Albani)

Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mengkhawatirkan para sahabatnya terjerumus ke dalam syirik kecil, padahal para sahabat radhiyallahu ‘anhum adalah umat yang terbaik ilmu syar’i dan amal salehnya dibandingkan dengan seluruh umat para nabi dan rasul ‘alaihimush shalatu wassalam. Hal ini berdasarkan ayat ke-110 surah Ali Imran.

Allah Ta’ala  berfirman,

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ

“Kalian (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kalian) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.”

Dan berdasarkan hadis Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

“Sebaik-sebaik umat manusia adalah umatku (sahabat), lalu setelahnya (tabi’in), lalu setelahnya (tabi’ut tabi’in).”

Dalam hadis di atas, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sangat mengkhawatirkan para sahabatnya terjerumus ke dalam syirik kecil, padahal demikian kuat iman dan tauhid mereka, karena mereka langsung dididik oleh Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Jika Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam saja sangat mengkhawatirkan syirik kecil menimpa mereka, padahal mereka kuat imannya, lebih-lebih lagi orang yang lemah imannya. Dengan demikian, wajib takut terhadap syirik kecil apalagi syirik besar.

Baca Juga: Keutamaan dan Urgensi Tauhid

Kesimpulan

Tidak ada satu pun ahli tauhid yang benar tauhidnya, kecuali memiliki ciri khas takut terjatuh ke dalam kesyirikan. Hal ini karena syirik adalah dosa terbesar dan sangat membahayakan keimanan serta sangat buruk akibatnya di dunia maupun di akhirat.

Tanda-tanda takut syirik

Takut terhadap kesyirikan memiliki tanda-tanda, di antaranya:

Pertama: Mempelajari syirik dan macam-macamnya secara detail, agar tahu apa itu syirik, dan kuatlah rasa takut serta benci terhadap syirik sehingga benar-benar semangat menjauhinya.

Kedua: Mempelajari tauhid dan macam-macamnya secara detail, agar tahu bagaimana men-tauhid-kan Allah Ta’ala, dan kuatlah rasa cinta serta harap kepada Allah Ta’ala, sehingga benar-benar semangat men-tauhid-kan-Nya.

Ketiga: Ahli tauhid yang benar-benar takut terhadap syirik, hatinya benar-benar berusaha terus-menerus mencari keridaan Allah dalam rangka mewujudkan ubudiyyah kepada-Nya semata, yang ibadah tersebut merupakan tujuan diciptakan dirinya.

[Bersambung]

Baca Juga:

  • Menyelami Makna Tauhid
  • Fatwa Ulama: Perbedaan Makna Iman, Tauhid, dan Akidah

*****

Penulis: Sa’id Abu Ukkasyah

Artikel: www.muslim.or.id

Tags: bahaya syirikdakwah sunnahdakwah tauhiddosa syirikmanhaj salafmengenal tauhidsyiriktakut syiriktauhid
Sa'id Abu Ukkasyah

Sa'id Abu Ukkasyah

Pengajar Ma'had Jamilurrahman As Salafy Yogyakarta (hingga 1436H), Pengajar Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, Pengajar Islamic Center Baitul Muhsinin (ICBM) Medari Yogyakarta

Artikel Terkait

Tidak Ada Iman tanpa Amal

Tidak Ada Iman tanpa Amal

oleh Ari Wahyudi, S.Si.
1 November 2023
0

Syekh Abdurrahman bin Qasim rahimahullah berkata, “Amal adalah buah dari ilmu. Ilmu dicari untuk menuju sesuatu yang lain (yaitu amal),...

Solusi Saat Anggapan Sial Menghampiri

Solusi Saat Anggapan Sial Menghampiri

oleh Muhammad Idris, Lc.
26 Oktober 2023
0

Saat ini kita hidup di zaman yang maju dan serba modern, di mana perkembangan teknologi dan informasi berlangsung begitu cepat,...

Perkara yang Bukan Termasuk Riya'

Perkara yang Bukan Termasuk Riya’

oleh Arif Muhammad Nurwijaya, S.Pd
23 Oktober 2023
0

Riya’ (pamer) adalah perilaku atau perbuatan yang dilakukan seseorang yang bertujuan untuk menunjukkan kelebihan atau kebaikan dirinya di hadapan orang...

Artikel Selanjutnya
ahli tauhid

Ahli Tauhid: Takut Syirik dan Mendakwahkan Tauhid (Bag. 3)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih dan Muamalah
  • Akhlak dan Nasihat
  • Fatwa Ulama
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah