Muslim.or.id
Khutbah Jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result

Teladan Nabi dalam Istighfar

Ari Wahyudi, S.Si. oleh Ari Wahyudi, S.Si.
21 Mei 2021
Waktu Baca: 2 menit
2
Teladan Nabi dalam Istighfar

Teladan Nabi dalam Istighfar

Imam Bukhari Rahimahullah berkata di dalam Shahihnya, di kitab ad-Da’awaat dalam bab istighfar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sehari semalam.

Abul Yaman menuturkan kepada kami. Dia berkata, Syu’aib mengabarkan kepada kami dari az-Zuhr’i. Dia berkata, Abu Salamah bin Abdurrahman mengabarkan kepadaku. Dia berkata: Abu Hurairah –Radhiyallahu’anhu– berkata, Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya aku meminta ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali” (Shahih Bukhari cet. Maktabah al-Iman, hal. 1288. Hadits no 6307).

Imam Muslim Rahimahullah berkata di dalam Shahihnya, di kitab adz-Dzikr wa ad-Du’aa’ wa at-Taubah wa al-Istighfar:

Abu Bakr bin Abi Syaibah menuturkan kepada kami. Dia berkata: Ghundar menuturkan kepada kami dari Syu’bah dari Amr bin Murrah dari Abu Burdah, dia berkata: Aku mendengar al-Agharr dan dia adalah termasuk sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika dia menyampaikan hadis kepada Ibnu Umar. Ketika itu dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai umat manusia, bertaubatlah kepada Allah. Karena sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari kepada-Nya seratus kali” (Shahih Muslim yang dicetak bersama syarahnya jilid 8, hal. 293. Hadits no 2702).

an-Nawawi Rahimahullah berkata setelah menjelaskan kandungan hadis ini,

“Adapun kita -apabila dibandingkan dengan Nabi- maka sesungguhnya kita ini jauh lebih membutuhkan istighfar dan taubat -daripada beliau- …” (Syarh Muslim, 8: 293). Benarlah apa yang dikatakan oleh an-Nawawi rahimahullah. Semoga Allah Ta’ala merahmati dan mengampuni kita dan beliau.

Imam Bukhari Rahimahullah meriwayatkan dengan sanadnya dari Ahmad bin Yunus dari Abu Syihab dari al-A’masy dari ‘Umarah bin ‘Umair dari al-Harits bin Suwaid dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu’anhu, beliau berkata, “Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosa-dosanya seperti orang yang sedang duduk di bawah kaki bukit dan khawatir kalau-kalau bukit itu akan runtuh menimpanya. Adapun orang yang fajir atau pendosa, maka dia melihat dosa-dosanya seolah-olah seperti seekor lalat yang hinggap di atas hidungnya lalu dia usir dengan cara begini.” Abu Syihab berkata, “Maksudnya adalah dengan sekedar menggerakkan tangan di atas hidungnya.” (Lihat Shahih Bukhari, hal. 1288).

Marilah kita hidupkan sunnah atau ajaran yang telah banyak ditinggalkan manusia ini, ayyuhal ikhwah -wahai saudaraku- semoga Allah Ta’ala menggolongkan kita di antara hamba-hamba-Nya yang beruntung. Wa tuubuu ilallaahi jamii’an ayyuhal mu’minuuna la’allakum tuflihuun.

Baca Juga:

  • Perbedaan Istighfar Dan Taubat
  • Adakah Tuntunan Membaca Istighfar Setelah Menguap?

Penulis: Ari Wahyudi, S.Si

Artikel: Muslim.or.id

Tags: do'aDzikiribadahistighfarkeutamaan dzikirkeutamaan istighfarlafadz istighfarnasihatnasihat islampahala istighfarteladan nabi
Ari Wahyudi, S.Si.

Ari Wahyudi, S.Si.

Alumni S1 Biologi UGM, Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, penulis kitab "At Tashil Fi Ma'rifati Qawa'id Lughatit Tanzil".

Artikel Terkait

Tipu Daya Judi Slot

Tipu Daya Judi Slot dan Pinjol

oleh Arif Muhammad Nurwijaya, S.Pd
25 September 2023
0

Dalam syariat Islam dan bimbingan yang diberikan dalam Islam, kita tidak diperkenankan untuk mengambil harta orang lain dengan cara yang...

Doa Orang yang Terzalimi

Yang Terluput dari Doa Orang yang Terzalimi

oleh Fauzan Hidayat
25 September 2023
1

Ketika anda merasa disakiti oleh seseorang, baik secara fisik maupun verbal, apa yang ada di benak anda? Apakah anda ingin...

Peran Pemuda Muslim di Zaman Milenial

Peran Pemuda Muslim di Zaman Milenial

oleh Kiki Dwi Setiabudi, S.Sos.
18 September 2023
0

Peran pemuda muslim di zaman sekarang (milenial) tidak terlepas dari tuntutan perubahan zaman yang sangat pesat perubahannya. Sebagai seorang muslim,...

Artikel Selanjutnya
Makna Syirik

Makna Syirik dan Larangan Berbuat Syirik

Komentar 2

  1. Muhammad Iqbal says:
    2 tahun yang lalu

    Barakallahu fiik, Ustadz.

    Balas
  2. Yanti says:
    2 tahun yang lalu

    Ustad, apakah wanita haid boleh dzikir pagi petang dan menjelang tidur.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah