Pertanyaan
Syaikh kami, saya telah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mimpiku sebanyak tiga kali namun tidak berurutan. Apakah takwil dari mimpiku ini? Barakallahu fikum.
Jawaban
الجواب: الحمدُ لله ربِّ العالمين، والصلاة والسلام على من أرسله اللهُ رحمةً للعالمين، وعلى آله وصحبه وإخوانه إلى يوم الدين، أمّا بعد:
Ketahuilah, sesungguhnya mimpi seorang yang bertemu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila sesuai dengan ciri-ciri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika di dunia adalah mimpi yang benar karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
:« مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَتَمَثَّلُ بي »
Barangsiapa melihatku dalam mimpi maka dia benar benar telah melihatku, karena syaithan tidak mampu menyerupaiku [1].
Dalam satu riwayat tercantum dengan lafadz
مَنْ رَآنِي فَقَدْ رَآى الحَقَّ
Barangsiapa melihatku dalam mimpi maka dia benar benar telah melihatku [2].
Hal itu dikarenakan melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam mimpi dapat dikatakan benar jika seorang melihat beliau dengan ciri-ciri fisik yang telah diketahui dalam syamail (sifat dan perangai) beliau. Jika tidak sesuai, maka hal itu hanyalah mimpi yang tidak benar dan merupakan permainan setan terhadap manusia, karena dia mengamuflasekan dirinya dengan suatu rupa yang dianggap oleh orang yang bermimpi bahwa rupa tersebut adalah rupa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Oleh karena itu, apabila seseorang menceritakan kepada Ibnu Sirin rahimahullah bahwa dirinya telah melihat nabi, maka Ibnu Sirin mengatakan,
صِفْ لي الذي رأيتَه،
Sebutkan kepadaku ciri-ciri fisik beliau yang telah engkau lihat.
Apabila orang itu menyebutkan ciri-ciri yang tidak diketahui olehnya, maka Ibnu Sirin mengatakan, “Engkau tidaklah melihat beliau” [3].
Dengan ketentuan inilah dapat diketahui siapasaja yang benar-benar telah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan siapa saja yang diperdaya oleh syaithan.
.
والعلمُ عند الله تعالى، وآخر دعوانا أنِ الحمد لله ربِّ العالمين، وصلى الله على نبيّنا محمّد وعلى آله وصحبه وإخوانه إلى يوم الدين، وسلّم تسليمًا
Aljazair 7 Muharam 1427 H.
[1] أخرجه البخاري في «العلم »: (110)، وفي «الأدب »: (6179)، ومسلم في «الرؤيا »: (6056)، وابن ماجه في «تعبير الرؤيا »: (4034)، وأحمد: (7367)، من حديث أبي هريرة رضي الله عنه.
[2]أخرجه البخاري في «التعبير »: (6996)، ومسلم في «الرؤيا »: (6058)، وأحمد: (22096)، والدارمي: (2195)، من حديث أبي قتادة رضي الله عنه.
[3] علّقه البخاري في صحيحه، «كتاب التعبير » (3/449)، قال الحافظ ابن حجر رحمه الله في «الفتح »: (12/465):« وقد رويناه موصولاً من طريق إسماعيل بن إسحاق القاضي وسنده صحيح »، وانظر:« السلسلة الصحيحة »: (6-1/517).
Dikutip dari http://ikhwanmuslim.com/akidah-dan-manhaj/mimpi-ketemu-nabi
Penerjemah: Muhammad Nur Ichwan Muslim
Artikel www.muslim.or.id
Makadari itu sebaiknya berwudhu dan melakukan amalan sunnah lain sebelum tidur, agar setan tak berdaya meng-intervensi mimpi kita.. :)
Apakah ciri2 fisik beliau?
@ Zulfikar Hakim
Coba lihat ciri-ciri fisik Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam buku Syamail Muhammadiyah (sudah ada terjemahannya) karya Imam At Tirmidzi.
Aku pernah mimpi,Beliau rosululloh duduk di atas batu,berjubah hijau bersorban putih.mudah-mudahan Beliau Rosululloh.
Bukankah sudah jelas hadistnya akh : Barangsiapa melihatku dalam mimpi maka dia benar benar telah melihatku, karena syaithan tidak mampu menyerupaiku,
skiranya hadist tersebut ditujukan hnya untuk orang yg sudah kenal/melihat beliau (dlm hal ini sahabat2 beliau) mungkin beliau tdk perlu mengatakan “karena syaithan tidak mampu menyerupaiku” Tetapi hadist tsb. ditujukan untuk semua orang baik yg sudah bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maupun seperti kita yg tidak pernah melihat beliau.Taruhlah sahabat yg bermimpi bertemu beliau, apakah masih perlu penegasan “karena syaithan tidak mampu menyerupaiku” , toh meskipun syaitan akan menyerupai beliau, itu ga ada gunanya krna sahabat sudah tau wajah beliau
Aku pernah menceritakan kepada seseorang,yang saya anggap solih karena beliau berjenggot panjang bersorban berjubah,lalu aku peluk erat-erat yang kuat,bahwa beliau juga pernah mimpi, ketemu Rosululloh,Rosululloh berjubah hijau dan beriket kepala sorban putih(sama yang saya alami)dan aku ceritakan lagi keseseorang jawabannya sama persis beliau juga mimpi seperti itu. mudah-mudahan beliau Rosululloh aaamiin.
Assalamu’alaikum, Ustadz. bagaimana maksud hadits ini?
من رآني في المنام فسيراني في اليقظة ولا يتمثّل الشّيطان بي
apa benar artinya bisa berjumpa nabi dlm keadaan terjaga?
ana mendapatkan ada yg berkata bahwa keyakinan tsb juga merupakan pendapat Ibnu Baththal al-Maliki, Abu Bakr Ibnul ‘Arabi al-Maliki, Abu al-‘Abbas al-Qurthubi, al-‘Izz bin ‘Abdissalam al-Syafi’i, Ibnu Abi Jamrah al-Maliki, Abu ‘Abdillah al-Qurthubi al-Maliki, Ibn al-Hajj al-Maliki, al-Jazari al-Syafi’I, Ibnu Hajar al-‘Asqalani al-Syafi’i, al-Suyuthi al-Syafi’I, Ibn Hajar al-Haitami al-Syafi’I, al-Manawi al-Syafi’I, Ibn al-‘Imad al-Hanbali, al-Nafrawi al-Maliki, al-Alusi, al-Qasthalani, al-Baqillani,al-Nafrawi
mohon penjelasannya
#abdullah
Wa’alaikumussalam, maksud hadits tersebut adalah orang yang bertemu Nabi di dalam mimpi, maka ia memang benar-benar bertemu beliau.
Bertemu Nabi dalam mimpi itu benar adanya. Namun masalahnya, di zaman ini tidak ada yang mengenal wajah beliau secara pasti, sehingga seseorang tidak bisa memastikan ia bertemu Nabi. Bisa jadi ia bertemu setan yang mengaku sebagai Nabi dengan wajah yang berbeda dengan Nabi, tapi orang tersebut tidak tahu.
cintai rasul, dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya, serta perbanyak mengerjakan sunah rasul. insya Allah kelak kita akan bertemu rasul di surga. . .Amin