Muslim.or.id
donasi muslim.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Hati
    • All
    • Akhlaq dan Nasehat
    • Nasehat Ulama
    • Tazkiyatun Nufus
    memperbanyak jamaah

    Anjuran Memperbanyak Jemaah ketika Salat Jenazah

    doa terkabul

    Mengapa Doaku Tidak Kunjung Dikabulkan?

    idul fitri

    Bagaimanakah Seharusnya Kaum Muslimin Merayakan Hari Raya?

    Mendengar azan

    Lima Tuntunan Tatkala Mendengar Azan

    Allah maha baik

    Betapa Allah Maha Baik kepada Hamba-Nya

    Kisah ulama ramadhan

    Kisah Teladan dari Para Ulama Hebat di Bulan Ramadan (Bag. 3)

    Kisah ulama ramadhan

    Kisah Teladan dari Para Ulama Hebat di Bulan Ramadan (Bag. 2)

    Kisah ulama ramadhan

    Kisah Teladan dari Para Ulama Hebat di Bulan Ramadan (Bag. 1)

    ramadhan

    Ya Allah, Aku Tidak Kuasa Menjalani Ramadhan tanpa Pertolongan-Mu (Bag. 3)

  • Fiqh Muamalah
    • All
    • Doa dan Zikir
    • Fiqh dan Muamalah
    • Kaidah Fiqih
    • Ramadhan
    upah donasi

    Hukum Upah bagi Pengumpul Donasi

    fikih silaturahmi

    Fikih Silaturahmi (Bag. 3): Keutamaan Menyambung dan Bahaya Memutus Silaturahmi

    hukum puasa syawal

    Hukum Puasa Syawal di Hari Jumat Saja

    fikih silaturahmi

    Fikih Silaturahmi (Bag. 2): Hukum Menyambung Silaturahmi dengan Kerabat yang Fasik dan Kafir

    Hukum Salat Gaib

    Hukum Salat Gaib

    lupa zakat fitri

    Lupa Bayar Zakat Fitrah, Baru Ingat setelah Salat Id

    fikih silaturahmi

    Fikih Silaturahmi (Bag. 1): Pengertian, Hukum, dan Macam-Macam Kerabat

    puasa syawal

    Hukum Menggabungkan Puasa Qada Ramadan dengan Puasa Syawal

    shalat jenazah masjid

    Hukum Mendirikan Salat Jenazah di Dalam Masjid

  • Sejarah
    • All
    • Biografi
    • Jejak Islam
    • Sejarah Islam
    • Syiah
    Pujian untuk Al-Albani

    Syaikh Yusuf Al-Qordowi Menyebut Syaikh Albani Pakar Hadis dan Ulama Senior Zaman Ini

    Hikmah Imam Hasan al-Bashri

    Untaian Hikmah Imam Hasan al-Bashri

    ibnu sina

    Sikap Pertengahan Terhadap Ibnu Sina

    biografi singkat ibnu abi dawud

    Mengenal Ibnu Abi Dawud rahimahullah

    kisah meninggalnya abu thalib

    Beberapa Faidah dari Kisah Meninggalnya Abu Thalib

    Panglima Khalid bin Walid Diganti Karena Kemaslahatan Tauhid

    Panglima Khalid bin Walid Diganti Karena Kemaslahatan Tauhid

    keutamaan kota madinah

    Ujian dan Keutamaan Tinggal di Kota Madinah

    gambar maqam ibrahim, hakikat maqam ibrahim, berdoa di maqam ibrahim, pahala shalat di maqam ibrahim, hajar aswad, perbedaan makam dan maqam, makam siapa yang ada di dalam ka'bah, contoh maqam

    Keajaiban dan Keistimewaan Maqam Ibrahim

    Rasulullah Shallallahu ’alaihi Wasallam

    Potret Kesederhanaan Rasulullah Shallallahu ’alaihi Wasallam

  • Khutbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Hati
    • All
    • Akhlaq dan Nasehat
    • Nasehat Ulama
    • Tazkiyatun Nufus
    memperbanyak jamaah

    Anjuran Memperbanyak Jemaah ketika Salat Jenazah

    doa terkabul

    Mengapa Doaku Tidak Kunjung Dikabulkan?

    idul fitri

    Bagaimanakah Seharusnya Kaum Muslimin Merayakan Hari Raya?

    Mendengar azan

    Lima Tuntunan Tatkala Mendengar Azan

    Allah maha baik

    Betapa Allah Maha Baik kepada Hamba-Nya

    Kisah ulama ramadhan

    Kisah Teladan dari Para Ulama Hebat di Bulan Ramadan (Bag. 3)

    Kisah ulama ramadhan

    Kisah Teladan dari Para Ulama Hebat di Bulan Ramadan (Bag. 2)

    Kisah ulama ramadhan

    Kisah Teladan dari Para Ulama Hebat di Bulan Ramadan (Bag. 1)

    ramadhan

    Ya Allah, Aku Tidak Kuasa Menjalani Ramadhan tanpa Pertolongan-Mu (Bag. 3)

  • Fiqh Muamalah
    • All
    • Doa dan Zikir
    • Fiqh dan Muamalah
    • Kaidah Fiqih
    • Ramadhan
    upah donasi

    Hukum Upah bagi Pengumpul Donasi

    fikih silaturahmi

    Fikih Silaturahmi (Bag. 3): Keutamaan Menyambung dan Bahaya Memutus Silaturahmi

    hukum puasa syawal

    Hukum Puasa Syawal di Hari Jumat Saja

    fikih silaturahmi

    Fikih Silaturahmi (Bag. 2): Hukum Menyambung Silaturahmi dengan Kerabat yang Fasik dan Kafir

    Hukum Salat Gaib

    Hukum Salat Gaib

    lupa zakat fitri

    Lupa Bayar Zakat Fitrah, Baru Ingat setelah Salat Id

    fikih silaturahmi

    Fikih Silaturahmi (Bag. 1): Pengertian, Hukum, dan Macam-Macam Kerabat

    puasa syawal

    Hukum Menggabungkan Puasa Qada Ramadan dengan Puasa Syawal

    shalat jenazah masjid

    Hukum Mendirikan Salat Jenazah di Dalam Masjid

  • Sejarah
    • All
    • Biografi
    • Jejak Islam
    • Sejarah Islam
    • Syiah
    Pujian untuk Al-Albani

    Syaikh Yusuf Al-Qordowi Menyebut Syaikh Albani Pakar Hadis dan Ulama Senior Zaman Ini

    Hikmah Imam Hasan al-Bashri

    Untaian Hikmah Imam Hasan al-Bashri

    ibnu sina

    Sikap Pertengahan Terhadap Ibnu Sina

    biografi singkat ibnu abi dawud

    Mengenal Ibnu Abi Dawud rahimahullah

    kisah meninggalnya abu thalib

    Beberapa Faidah dari Kisah Meninggalnya Abu Thalib

    Panglima Khalid bin Walid Diganti Karena Kemaslahatan Tauhid

    Panglima Khalid bin Walid Diganti Karena Kemaslahatan Tauhid

    keutamaan kota madinah

    Ujian dan Keutamaan Tinggal di Kota Madinah

    gambar maqam ibrahim, hakikat maqam ibrahim, berdoa di maqam ibrahim, pahala shalat di maqam ibrahim, hajar aswad, perbedaan makam dan maqam, makam siapa yang ada di dalam ka'bah, contoh maqam

    Keajaiban dan Keistimewaan Maqam Ibrahim

    Rasulullah Shallallahu ’alaihi Wasallam

    Potret Kesederhanaan Rasulullah Shallallahu ’alaihi Wasallam

  • Khutbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id

Perintah Pertama dan Wasiat Terakhir (Bag. 1)

dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D. by dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.
27 Agustus 2019
Waktu Baca: 7 menit
0
Perintah Pertama dan Wasiat Terakhir (Bag. 1)
25
SHARES
32
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Perintah pertama adalah tauhid

Ketika kita mulai membuka lembaran Al Qur’an ayat demi ayat, surat demi surat, maka kita akan menjumpai perintah pertama yang Allah Ta’ala serukan kepada hamba-Nya adalah perintah untuk beribadah kepada Allah Ta’ala saja. Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Wahai manusia, sembahlah Rabb-mu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 21)

Baca Juga: Dianjurkan Menulis Wasiat Ketika Sakit

Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah berkata ketika menjelaskan tafsir ayat ini, 

”Ini adalah perintah yang bersifat umum bagi setiap manusia, yaitu beribadah yang mencakup mentaati perintah-Nya, meninggalkan larangan-Nya, dan membenarkan berita-Nya. Maka (dalam ayat ini, pen.) Allah Ta’ala memerintahkan mereka dengan sesuatu yang merupakan tujuan dari penciptaan mereka. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

‘Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku’.” (QS. Adz-Dzariyat [51] : 56). (Taisiir Karimir Rahmaan, hal. 45)

Perintah Allah Ta’ala yang pertama ini seolah-olah menjadi isyarat bagi kita bahwa tauhid merupakan landasan dan fondasi sebelum kita mengerjakan perintah Allah Ta’ala yang lainnya. Oleh karena itu, para ulama membuat permisalan bahwa status dan kedudukan tauhid ini bagaikan fondasi dalam sebuah bangunan. Seorang yang pandai tentu saja memfokuskan perhatiannya pada pembenahan asas atau fondasi. Sedangkan orang yang bodoh, dia akan terus meninggikan bangunannya namun tanpa memiliki fondasi yang kuat. Maka dengan segera pula bangunannya akan roboh dan hancur. 

Baca Juga: Menjelaskan Bid’ah Bukan Berarti Memvonis Neraka

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, ”Siapa saja yang hendak meninggikan bangunannya, ia berkewajiban untuk mengokohkan, memantapkan, dan sungguh-sungguh mencurahkan segala perhatiannya kepada fondasinya. Karena ketinggian sebuah bangunan sangatlah bergantung pada kekuatan dan ketangguhan fondasinya. Amal-amal kebaikan dan tingkatan-tingkatannya ibarat badan bangunan, sedangkan keimanan adalah asas dan fondasinya.” (Al-Fawaaid, hal. 189-190)

Setelah Allah Ta’ala memerintahkan untuk beribadah kepada-Nya, maka perintah pertama tersebut segera dilanjutkan dengan ayat berikutnya yang berisi tentang larangan pertama dalam Al Qur’an. Yaitu larangan untuk berbuat syirik dengan menjadikan sekutu bagi Allah Ta’ala dalam ibadah tersebut. Allah Ta’ala berfirman,

الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rizki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2]: 22)

Baca Juga: Kebiasaan Berutang Membuat Tidak Tenang dan Terhina

Kedua rangkaian ayat ini memberikan suatu faidah yang sangat berharga, karena Allah Ta’ala tidak hanya memerintahkan kita untuk beribadah kepada-Nya saja, namun Allah Ta’ala juga melarang kita dari hal-hal yang dapat membatalkannya, yaitu beribadah kepada selain-Nya. (Lihat Sittu Durar min Ushuuli Ahlil Atsar, hal. 15)

Kesyirikan merupakan keharaman pertama yang dilarang oleh Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ أَلَّا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ وَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

“Katakanlah, ‘Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Rabb-mu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang tuamu, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rizki kepadamu dan kepada mereka. Dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang tampak di antaranya maupun yang tersembunyi. Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.’ Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).” (QS. Al-An’am [6]: 151)

Oleh karena itulah, pelajaran pertama yang diberikan oleh seorang hamba yang shalih, yaitu Luqman, kepada anaknya adalah,

يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman [31]: 13)

Baca Juga: Keistimewaan dan Keutamaan Tauhid

Selaras dengan ayat-ayat tersebut, maka siapa pun yang berusaha untuk meneliti jejak dakwah para Rasul, maka dia akan menjumpai bahwa materi dakwah para Rasul yang pertama kali diserukan kepada umatnya adalah tauhid. Karena tauhid inilah yang merupakan tempat pijakan pertama untuk mencari keridhaan Allah Ta’ala. Allah Ta’ala menceritakan tentang Rasul-Nya, Nuh ‘alaihis salaam,

لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ

“Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata, ’Wahai kaumku, sembahlah Allah! Sekali-kali tidak ada sesembahan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat)’.” (QS. Al-A’raf [7]: 59)

Allah Ta’ala juga menceritakan kisah Rasul-Nya, Hud ‘alaihis salaam, 

وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلَا تَتَّقُونَ

“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum ‘Aad saudara mereka, Hud. Dia berkata, ’Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada sesembahan bagimu selain-Nya.’ Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?” (QS. Al-A’raf [7]: 65)

Dalam ayat yang lain Allah Ta’ala menceritakan kisah Rasul-Nya, Shalih ‘alaihis salaam dengan firman-Nya,

وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ

“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shalih. Dia berkata, ’Wahai kaumku, sembahlah Allah! Sekali-kali tidak ada sesembahan bagimu selain-Nya’.” (QS. Al-A’raf [7]: 73) 

Kemudian tentang Rasul-Nya Syu’aib ‘alaihis salaam, Allah Ta’ala berfirman,

وَإِلَى مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ

“Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu’aib. Dia berkata, ’Wahai kaumku, sembahlah Allah! Sekali-kali tidak ada sesembahan bagimu selain-Nya’.” (QS. Al-A’raf [7]: 85) 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam rangka menjelaskan misi dakwahnya kepada manusia,

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ

“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” (HR. Bukhari no. 25 dan Muslim no. 138) 

Baca Juga: Potret Kesederhanaan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam

Betapa pentingnya tauhid ini, sampai-sampai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa menekankan kepada para da’i (juru dakwah) agar senantiasa mencurahkan perhatian mereka kepada tauhid dan mengawali dakwahnya dengan tauhid. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ketika mengutus Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu untuk berdakwah ke negeri Yaman,

إِنَّكَ تَقْدَمُ عَلَى قَوْمٍ أَهْلِ كِتَابٍ فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ عِبَادَةُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

“Sesungguhnya Engkau akan mendatangi kaum Ahli Kitab, maka hendaklah yang pertama kali Engkau serukan kepada mereka adalah agar mereka beribadah kepada Allah.” (HR. Muslim no. 132)

Dalam riwayat yang lain berbunyi,

فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَى أَنْ يُوَحِّدُوا اللَّهَ تَعَالَى

“Maka hendaklah yang pertama kali Engkau serukan kepada mereka adalah agar mereka mentauhidkan Allah.” (HR. Bukhari no. 7372)

Syaikh Shalih Fauzan hafidzahullah menjelaskan, ”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam –sebagaimana para Rasul yang lain- memulai dakwahnya dengan memerintahkan manusia untuk mengikhlaskan ibadah kepada Allah Ta’ala dan meninggalkan peribadatan kepada selain-Nya. Ini adalah pembuka dakwah para Rasul. Karena hal ini adalah asas yang menjadi landasan masalah yang lain. Jika asas tersebut rusak, maka tidak ada faidahnya masalah yang lain. Tidak ada faidahnya shalat, puasa, haji, sedekah, dan seluruh ibadah yang lain, jika asas tersebut rusak atau tauhidnya tidak ada. Amalan-amalan yang lain tersebut tidak ada faidahnya, karena kesyirikan akan merusaknya dan membatalkannya.” (Syarh Masail Jahiliyyah, hal. 19-20) 

Baca Juga:

  • Apakah Engkau Ingin Menjadi Pembuka Pintu-Pintu Kebaikan?
  • Potret Salaf dalam Semangat Mengamalkan Ilmu

[Bersambung]

***

@Rumah Lendah, 20 Dzulhijjah 1440/21 Agustus 2019

Penulis: M. Saifudin Hakim

Artikel: Muslim.or.id

🔍 Hadits Shalat Dhuha, Tahlil Takbir Tahmid, Hadits Tentang Sebaik Baiknya Manusia, Obat Penenang Jiwa, Biografi Ustadz Yazid

Tags: ahlussunnahAqidahaqidah ahlussunnahaqidah islamaqidah salafbelajar tauhiddakwah sunnahIndonesia bertauhidkajian tauhidkeutamaan tauhidTauhidtauhid asma wa shifattauhid rububiyahtauhid uluhiyahurgensi tauhidwasiat nabi
donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.

dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.

Alumni Ma'had Al-'Ilmi Yogyakarta (2003-2005). Pendidikan Dokter FK UGM (2003-2009). S2 (MSc) dan S3 (PhD) Erasmus University Medical Center Rotterdam dalam bidang Virologi dan Imunologi (2011-2013 dan 2014-2018).

Artikel Terkait

Keistimewaan Rasulullah

Keistimewaan Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam (Bag. 1)

by dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.
18 Mei 2022
0

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memiliki beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh para Nabi dan Rasul sebelumnya, yaitu:

makna ar rabb

Penjelasan Nama Allah “Ar-Rabb” (Bag. 4)

by Sa'id Abu Ukkasyah
14 Mei 2022
0

Di antara bentuk tarbiyah rabbani yang sangat bermanfaat bagi seorang mukmin adalah menutup pintu ketaatan untuk melindungi dan memeliharanya dari...

makna ar rabb

Penjelasan Nama Allah “Ar-Rabb” (Bag. 3)

by Sa'id Abu Ukkasyah
9 Mei 2022
0

Seketika itu pula Allah Ta'ala menegurnya, karena dia tidak mengembalikan ilmunya kepada Allah (tidak mengucapkan, "Allahu a’lam.").

Artikel Selanjutnya
Adab Islam Ketika Menguap

Adab Islam Ketika Menguap

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2022 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Hati
  • Fiqh Muamalah
  • Sejarah
  • Khutbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2022 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah