Muslim.or.id
Khutbah Jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result

Jawaban Atas Tuduhan: Umat Islam Menyembah Ka’bah

dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK oleh dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
3 Juni 2022
Waktu Baca: 4 menit
7

Daftar Isi

  • 1. Allah memerintahkan kita dalam AL-Quran agar menyembah Rabb dari ka’bah ini. Jadi bukan ka’bah sebagai Rabb yang disembah.
  • 2. Kiblat kaum muslimin di awal Islam bukan ke arah ka’bah tetapi ke arah baitul maqdis di Palestina. Jadi apakah Rabb berganti apabila berpindah?
  • 3. Tidak ada kaum muslimin yang membuat permisalan ka’bah atau minatur ka’bah kemudian ditaruh di masjid untuk disembah atau di bawa ke mana-mana untuk disembah
  • 4. Bahkan orang kafir quraisy pun tidak menyembah ka’bah saat itu, mereka menaruh berhala-berhala mereka di ka’bah.

Kembali orang liberal (yang mengaku beragama Islam) menyebarkan tuduhan bahwa umat Islam menyembah ka’bah. Mereka menyamakan umat Islam dengan agama yang bersujud di depan batu dan patung. Beberapa orang Islam yang lemah iman dan ilmunya (sangat awam) bisa jadi terpengaruh dengan tuduhan (syubhat) ini. Orang yang beragama selain Islam pun bisa jadi berkata: “Ternyata sama saja agama Islam ini, menyembah batu juga (ka’bah)”. Tentu hal ini bisa menghalangi mereka dari hidayah dan menjadikan citra buruk agama Islam.

Baca Juga: Ngalap Berkah dari Kain Kiswah Kabah

Jawaban hal ini cukup mudah, karena semua orang Islam yakin (bahkan sebagian non muslim juga) paham bahwa ka’bah adalah arah kiblat kaum muslimin. Berikut beberapa poin jawaban dari tuduhan (syubhat) tersebut:

  1. Allah Ta’ala memerintahkan kita dalam Al-Quran agar menyembah Rabb dari ka’bah ini. Jadi, bukan ka’bah sebagai Rabb yang disembah.
  2. Kiblat kaum muslimin di awal Islam bukan ke arah ka’bah tetapi ke arah baitul maqdis di Palestina. Jadi apakah Rabb berganti apabila berpindah? Tentu tidak kan?
  3. Tidak ada kaum muslimin yang membuat bangunan semisal ka’bah atau miniatur ka’bah kemudian ditaruh di masjid untuk disembah atau di bawa ke mana-mana untuk disembah
  4. Bahkan orang kafir quraisy pun tidak menyembah ka’bah saat itu, mereka menaruh berhala-berhala mereka di ka’bah.

Berikut penjelasan dari poin di atas:

Baca Juga: Keajaiban dan Keistimewaan Maqam Ibrahim

1. Allah memerintahkan kita dalam AL-Quran agar menyembah Rabb dari ka’bah ini. Jadi bukan ka’bah sebagai Rabb yang disembah.

Allah Ta’ala berfirman,

فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَٰذَا الْبَيْتِ

“Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah).” [QS. Al-Quraisy: 3]

Penegasan perintah ini agar menyembah Rabb dari ka’bah adalah karena saat itu (di awal-awal Islam) di dalam ka’bah ada berhala-berhala yang ditaruh oleh orang kafir Quraisy. Ahli tafsir Al-Qurthubi menjelaskan,

والبيت : الكعبة . وفي تعريف نفسه لهم بأنه رب هذا البيت وجهان : أحدهما لأنه كانت لهم أوثان فيميز نفسه عنها . الثاني : لأنهم بالبيت شرفوا على سائر العرب

“Maksud dari ‘Al-Bait’ adalah ka’bah. Allah menjelaskan bahwa Allah adalah Rabb ka’bah karena dua alasan. Pertama: orang quraiys memiliki berhala-berhala dan membedakan Allah dari berhala tersebut. Kedua: karena orang Arab saat itu memuliakan ka’bah (Ajaran nabi Ibrahim & Ismail).” [Tasir Al-Qurthubi]

Baca Juga: Potret Kejahatan Syi’ah dalam Sejarah

2. Kiblat kaum muslimin di awal Islam bukan ke arah ka’bah tetapi ke arah baitul maqdis di Palestina. Jadi apakah Rabb berganti apabila berpindah?

Allah menurunkan ayat terkait perpindahan kiblat kaum muslimin. Allah Ta’ala berfirman,

قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُمَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ

Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada, Palingkanlah mukamu ke arahnya. [QS. Al-Baqarah:144]

3. Tidak ada kaum muslimin yang membuat permisalan ka’bah atau minatur ka’bah kemudian ditaruh di masjid untuk disembah atau di bawa ke mana-mana untuk disembah

Syaikh Muhammad Rasyid Ridha menjelaskan bahwa tuduhan umat islam adalah penyembah berhala (ka’bah dan hajar aswad) itu tidak benar, beliau berkata:

الذين يشككون المسلمين في دينهم بأمثال هذا الكلام المبني على جهل قائليه من جهة ، وسوء نيتهم في الغالب من جهة أخرى

“Mereka membuat ragu kaum muslimin mengenai agama mereka dengan perkataan semisal ini (Umat Islam menyembah berhala), perkataan ini dibangun di atas kejahilan orang yang mengucapkannya dari berbagai sisi dan niat jelek dari sisi yang lain.” [Majallah AL-Manar 16/675]

Baca Juga: Ujian dan Keutamaan Tinggal di Kota Madinah

4. Bahkan orang kafir quraisy pun tidak menyembah ka’bah saat itu, mereka menaruh berhala-berhala mereka di ka’bah.

Ketika Fathul Mekkah, kaum muslimin menghancurkan berhala-berhala ini dari ka’bah dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menghancurkan berhala-berhala di ka’bah tersebut dengan tangan beliau sendiri dengan membaca firman Allah.

قُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَمَا يُبْدِئُ الْبَاطِلُ وَمَا يُعِيدُ

Katakanlah: “Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi”. [QS. Saba’: 49]

Demikian pembahasan singkat ini. Semoga Allah menjaga kaum muslimin dari tuduhan dan syubhat orang liberal yang ingin menghancurkan Islam.

Baca Juga:

  • Bercita-cita Meninggal di Tanah Suci
  • Kewajiban Suami kepada Istri dalam Mengajarkan Perkara Agama 

@ Bandara Hasanuddin, Makasar, Kota Angin Mamiri

Penulis: Raehanul Bahraen

Artikel: Muslim.or.id

Tags: hajar aswadka'bahkiblatkiblat umat islamkiblat umat muslimmasjid nabawimasjidil harammenyembah ka'bahmuslimsejarah ka'bahtentang ka'bahtuduhanumat islamumat muslim
dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK

dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, S1 Kedokteran Umum UGM, dosen di Universitas Mataram, kontributor majalah "Kesehatan Muslim"

Artikel Terkait

Penetapan Hakikat Tauhid

Penetapan Hakikat Tauhid

oleh Ari Wahyudi, S.Si.
26 September 2023
0

Syekh Ibrahim bin ‘Amir Ar-Ruhaili hafizhahullah berkata, “Barangsiapa mentadaburi Kitabullah serta membaca Kitabullah dengan penuh perenungan, niscaya dia akan mendapati...

Bukti Penghambaan kepada Allah

Bukti Penghambaan kepada Allah

oleh Ari Wahyudi, S.Si.
10 September 2023
0

Bismillah. Allah berfirman, فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ “Makanlah kalian dari sebagian...

Korelasi Rukun Ibadah

Korelasi Rukun Ibadah

oleh Agung Argiyansyah
6 September 2023
1

Syarat ibadah Ibadah seseorang tidaklah akan diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kecuali jika terpenuhi dua syarat: Yang pertama: Ikhlas,...

Artikel Selanjutnya

Perintah Pertama dan Wasiat Terakhir (Bag. 1)

Komentar 7

  1. Hamba ALLAH yg tersesat says:
    4 tahun yang lalu

    Mohon bantuannya saya mungkin telah jauh dri hidayah ALLAH dlu saya benar2 taat dan tunduk dengan agama islam saya ini . Saya selalu melakukan sholat tepat waktu namun enth kenapa saat saya lebuh mengetahui agama iman saya malaj melemah daya sering membanding bandingkan agama islam dengan lainnya sehingga membuat hati saya bimbang apakah agama yg saya ikuti sudh benar n entah knp hti ini selalu bertanya tanya mungkin ALLAH sudah tidak lagi dekat dengan saya seprti dlu . Mohon bantuan dan pencerahannya agar iman saya bisa kembali seprti dulu lagi .

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      4 tahun yang lalu

      Karena kurang belajar tentang tauhid. Bersemagatlah untuk belajar tauhid dari kitab-kitab para ulama.

      Balas
    • Orang biasa says:
      4 bulan yang lalu

      Saya pernah berada di posisi anda.
      Tapi saya yakin itu adalah ujian.
      Tanda seseorang semakin dekat dengan Tuhannya adalah dengan berbagai maca banyaknya ujian.
      Sebab Allah ingin tahu, seberapa besarkah cinta seorang hambanya?

      Balas
  2. Yunus says:
    3 tahun yang lalu

    saya adalah salah satu orang gay…bisakah anda memberi saya saran?

    Balas
    • Yulian Purnama, S.Kom. says:
      3 tahun yang lalu

      Silakan simak nasehat ini: https://muslim.or.id/27737-solusi-bagi-yang-tertimpa-penyakit-lgbt.html

      Balas
  3. Hatta says:
    3 tahun yang lalu

    Afwan ustadz, ana hanya mengingatkan. Bahwa di poin no 2 ada typo pada penulisan lafadz (Allah).
    Jazakumullah khairan, ana banyak mengambil faidah atas web ini.

    Balas
    • Erwin Arnanda says:
      1 tahun yang lalu

      Terima kasih koreksinya
      Barakallahu fiikum

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah