Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Kecanduan Game itu Memusnahkan Waktu dan Keberkahan Hidup

dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK oleh dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
16 Januari 2021
Waktu Baca: 3 menit
12
kecanduan game, bahaya kecanduan game
1.2k
SHARES
6.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Orang yang berpikiran maju dan produktif akan paham bahwa kecanduan bermain game itu akan memusnahkan waktu mereka. Semua orang sudah tahu bahwa bermain game adalah suatu hal yang tidak baik. Orang tua tidak suka apabila anaknya kecanduan main game. Para guru dan pendidik pun selalu memperingatkan generasi muda akan kecanduan game. Berikut beberapa efek negatif kecanduan game, misalnya:

  1. Lama-kelamaan akan menyebabkan kecanduan sehingga akan melalaikan dari tugas dan kewajibannya
  2. Melakukan hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat
  3. Menghabiskan waktu di depan permainan game
  4. Menjadi tertutup dan terbatas komunikasi dengan dunia nyata karena terlalu fokus dengan game
  5. Ada beberapa madharat game pada umumnya semisal memperlihatkan aurat, lagu dan musik serta ungkapan dan kalimat yang dilarang syariat atau hal-hal yang memperlihatkan sesuatu yang tasyabbuh (menyerupai) orang kafir dan fasik

Baca Juga: Memanfaatkan Waktu Luang untuk Hal-Hal yang Bermanfaat

Kecanduan game itu benar-benar melakukan hal yang sia-sia

Kita dianjurkan agar mengisi waktu kita dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat, apabila tidak, maka kita pasti akan mengisi waktu kita dengan hal-hal yang sia-sia atau bahkan hal yang negatif.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah menyebutkan sebuah kaidah emas,

وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلَتْهَا بِالحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ

“Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, PASTI akan disibukkan dengan hal-hal yang batil” (Al Jawabul Kaafi hal. 156)

Termasuk kebaikan bagi seorang muslim adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi dirinya baik dunia maupun akhirat, sedangkan bermain game umumnya tidak bermanfaat.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مِنْ حُسْنِ إِسْلامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ

“Di antara tanda kebaikan dalam islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya. (HR. Ahmad dan Tirmidzi )

Baca Juga: Memperhatikan Waktu Bermain Anak dan Waktu Shalat

Kecanduan game berarti tidak menghargai waktu yang sangat berharga

Allah Ta’ala bersumpah dalam Al-Quran dengan menggunakan waktu beberapa kali dan beberapa surat Al-Quran. Misalnya “wal-ashri” (demi masa), “wad-dhuha” (demi waktu dhuha), “wal-lail” (demi waktu malam) dan lain-lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa waktu ini sangat penting dan kita harus menyadari betul hal ini, sedangkan manusia secara umum lalai akan hal ini. Perhatikan hadits berikut,

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang” (HR. Bukhari no. 6412)

Pepatah Arab yang menggambarkan pentingnya waktu,

اَلْوَقْتُ أَنْفَاسٌ لَا تَعُوْدُ

“Waktu adalah nafas yang tidak mungkin akan kembali.”

Orang sukses dunia-akhirat akan sangat menyesal jika waktunya terbuang percuma tanpa manfaat dan faidah. Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata,

ﻣَﺎ ﻧَﺪِﻣْﺖُ ﻋَﻠَﻰ ﺷَﻲْﺀٍ ﻧَﺪَﻣِﻲ ﻋَﻠَﻰ ﻳَﻮْﻡٍ ﻏَﺮَﺑَﺖْ ﴰَﺴْﻪُ ﻧَﻘَﺺَ ﻓِﻴْﻪِ ﺃَﺟَﻠِﻲ ﻭَﱂَ ْﻳَﺰِﺩْ ﻓِﻴْﻪِ ﻋَﻤَﻠِﻲ

“Tiada yang pernah kusesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, ajalku berkurang, namun amalanku tidak bertambah.” (Lihat Miftahul Afkar)

Mereka juga pelit dengan waktu mereka, Hasan Al-Bashri rahimahullah berkat,

أَدْرَكْتُ أَقْوَامًا كَانَ أَحَدُهُمْ أَشَحَّ عَلَى عُمْرِهِ مِنْهُ عَلَى دِرْهَمِهِ

“Aku menjumpai beberapa kaum, salah satu dari mereka lebih pelit terhadap umurnya (waktunya) dari pada dirham (harta) mereka” (Al-‘Umru was Syaib no. 85)

Hendaknya kita mengisi waktu kita dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat, tugas kita sangat banyak sedangkan waktu ini sangat sedikit, tidak layak bagi seorang muslim menghabiskan waktu yang sangat berharga dengan bermain game yang tidak bermanfaat.

Baca Juga:

  • Penuntut Ilmu Hendaknya Memilih Waktu Yang Baik Untuk Belajar
  • Sibukkanlah Dirimu dalam Amal Shalih

Demikian semoga bermanfaat

@ Lombok, Pulau Seribu Masjid

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslim.or.id

Tags: adabAkhlakgamegame HPgame onlinekeberkahan hidupkecanduan gamekecanduan game onlinekecanduan internetkecanduan main HPkecanduan sosial mediamalasNasehatonlinepemudapemuda muslimremaremaja muslim
kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah
dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK

dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, S1 Kedokteran Umum UGM, dosen di Universitas Mataram, kontributor majalah "Kesehatan Muslim"

Artikel Terkait

sumber kebahagiaan

Sumber Kebahagiaan Duniawi

oleh Fauzan Hidayat
30 Januari 2023
0

Karunia terbesar di balik kekhawatiran dan penyesalan

husnuzhan kepada Allah

Mukmin Harus Senantiasa Husnuzan kepada Allah Ta’ala

oleh Muhammad Idris, Lc.
22 Januari 2023
0

“Dan fa`l (sikap optimis)  membuatku senang.” Mereka bertanya, “Apakah fa`l itu?” Nabi bersabda, “Ucapan yang baik.” (HR. Bukhari no. 5776 dan Muslim no....

kenikmatan

Nikmat-Nikmat yang Dilalaikan oleh Manusia

oleh Fauzan Hidayat
21 Januari 2023
1

“Dua nikmat yang banyak manusia dilalaikan di dalamnya, yaitu: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari)

Artikel Selanjutnya
bacaan shalat

Kiat-Kiat Meraih Shalat Khusyuk (Bag. 3)

Komentar 12

  1. Sleboard says:
    4 tahun yang lalu

    Semoga kita termasuk orang yang tidak menyia- nyiakan waktu.
    Amiin

    Balas
  2. Firda says:
    3 tahun yang lalu

    ‘Afwan, ustadz, ingin penegasan saja.. Berarti aurat yang diperlihatkan pada game (yang pada umumnya berupa kartun atau animasi) itu haram untuk dilihat sebagaimana aurat manusia? Jazakumullahu khayran wabarakallahu fikum..

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      3 tahun yang lalu

      Betul

      Balas
  3. Akbat says:
    3 tahun yang lalu

    Kalau membuat game edukasi bagaimana apa boleh ?namun tetap memperhatikan aturan sperti tidk mnampakan aurat, tdk menggambar wajah dll

    Balas
    • Yulian Purnama, S.Kom. says:
      3 tahun yang lalu

      Boleh

      Balas
  4. Luthfi Adzhari says:
    3 tahun yang lalu

    Alhamdulillah saya sudah hapus semua game dihp saya… Semoga kita selalu menjadi muslim yang bisa menghargai waktu dan memakainya dengan hal yang bermanfaat… Aamiin

    Balas
  5. Amar says:
    2 tahun yang lalu

    Bismillah izin save

    Balas
  6. Jajsiaia says:
    1 tahun yang lalu

    Berarti bermesraan dengan istri itu termasuk buang-buang waktu padahal kan sama-sama demi kesenangan.

    Balas
    • Yulian Purnama, S.Kom. says:
      1 tahun yang lalu

      Bermesraan dengan istri itu justru berpahala
      Silakan simak: https://muslimah.or.id/10964-menikahlah-engkau-akan-dapatkan-semua-keutamaan-ini.html

      Balas
  7. dzikri ardhana says:
    5 bulan yang lalu

    maaf pak ustadz perkenalkan saya dzikri usia 21 tahun yang masih duduk dibangku mahasiswa, saya ingin bertanya serta bertujuan mencari ilmu sebanyak banyaknya, saya ingin sebuah pencerahan dari beberapa artikel/ kajian, mohon bantuannya pak ustadz, saya ingin bertanya pak ustadz, gimana menurut pandangan pak ustadz terkait perkembang dunia game online/ esport pada masa kini? dengan melihat sebuah pandangan baru yang menjadikan serta memberikan para pemain game online tersebut sebuah panggung kesuksesan serta kemapanan dalam menghasilkan sebuah rezeki bagi dirinya sendiri hingga orang orang terdekatnya, apakah ketika game online sudah menjadi tolak ukur seseorang untuk menghidupkan dirinya, apakah hal tersebut masih dapat dikatakan sebuah mudarat pak ustadz?

    Balas
  8. Rudi Firman says:
    2 bulan yang lalu

    Asalamu’alaikum ustadz, mau tanya jika seumpama saya memainkan game yang notabene hukumnya mubah namun developer atau pengembang game tersebut membuat game lain yang notabene hukumnya haram. Apakah game yang saya mainkan tersebut ikut haram juga?

    Balas
  9. Rudi Firmansyah says:
    2 bulan yang lalu

    Asalamu’alaikum Ustadz, saya mau tanya perihal game, seumpama saya memainkan game yang notabene hukumnya mubah namun developer game tersebut membuat game lain yang notabene hukumnya haram apakah game yang saya mainkan ikut dihukumi haram?. Barakallahhu fiikum, Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah