Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Di Tengah Era Fitnah dan Kelalaian

Ari Wahyudi, S.Si. oleh Ari Wahyudi, S.Si.
26 April 2021
Waktu Baca: 4 menit
10
252
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Segala puji bagi Allah yang menciptakan kehidupan dan kematian sebagai bentuk ujian bagi segenap insan. Salawat dan salam semoga terlimpah kepada rasul pembawa rahmat bagi seru sekalian alam. Amma ba’du.

Masa-masa yang penuh dengan kekacauan (baca: fitnah) dan kelalaian adalah masa-masa yang membutuhkan kesiap-siagaan pada diri setiap insan. Tidakkah kita ingat bersama, wahai saudaraku semoga Allah menjagaku dan menjagamu… bahwa menjadi orang yang istiqomah di atas ketaatan di kala-kala fitnah merajalela adalah sebuah keutamaan yang sangat besar…

Dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Beribadah di kala fitnah berkecamuk laksana berhijrah kepadaku.” (HR. Muslim)

Menjadi orang yang teguh di atas kebenaran di saat manusia tenggelam dalam kesesatan jelas merupakan sebuah keutamaan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Islam datang dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing pula. Maka beruntunglah orang-orang yang asing.” (HR. Muslim)

Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang yang asing itu? Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa mereka itu adalah, “Orang-orang yang berbuat baik tatkala orang-orang lain berbuat kerusakan.” (HR. Thabrani, disahihkan sanadnya oleh Syaikh al-Albani)

Ingatkah engkau wahai saudaraku… bahwa kebaikan paling utama yang saat ini banyak dilalaikan oleh manusia adalah tauhid, iman dan keikhlasan?

Tentang keutamaan tauhid, maka kita semua ingat bahwa tauhid inilah yang menjadi tujuan diciptakannya seluruh jin dan manusia. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat: 56). Para ulama salaf menafsirkan bahwa makna ibadah di sini adalah tauhid…

Lihatlah umat manusia yang ada… betapa banyak di antara mereka yang melalaikan tauhid! Sehingga mereka terjerumus dalam berbagai perbuatan syirik… Entah itu syirik besar maupun kecil, entah itu yang tampak maupun yang tersembunyi… Padahal, kita semua tahu betapa besar bahaya dosa yang satu ini, sampai-sampai Allah mengatakan (yang artinya), “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan akan mengampuni dosa lain yang berada di bawah tingkatan syirik, yaitu bagi orang-orang yang Allah kehendaki.” (QS. an-Nisaa’: 48)

Tentang pentingnya keimanan, maka terlalu banyak dalil yang menunjukkan betapa besar peranan iman bagi kehidupan setiap insan. Di antaranya Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang akan mendapatkan keamanan, dan mereka itulah orang-orang yang diberikan hidayah.” (QS. al-An’aam: 82). Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Demi masa, sesungguhnya semua manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal salih, saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati untuk menetapi kesabaran.” (QS. al-’Ashr: 1-3)

Lihatlah umat manusia yang ada di sekitar kita… betapa banyak orang yang rela menjual keimanannya demi mendapatkan kesenangan dunia yang hanya sementara! Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersegeralah dalam melakukan amalan-amalan sebelum datangnya fitnah-fitnah yang seperti potongan-potongan malam yang gelap gulita. Pada pagi hari seorang masih beriman namun di sore harinya dia menjadi kafir, atau pada sore hari dia beriman namun di pagi harinya dia menjadi kafir. Dia menjual agamanya demi mendapatkan kesenangan dunia.” (HR. Muslim)

Adapun, tentang keagungan ikhlas… maka banyak sekali dalil yang menunjukkan hal itu kepada kita. Di antaranya, Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah mereka diperintahkan kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan agama untuk-Nya…” (QS. al-Bayyinah: 5). Dari Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setiap amal itu diukur dengan niatnya. Dan setiap orang akan diberi balasan seperti apa yang dia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan rasul-Nya, niscaya hijrahnya akan sampai kepada Allah dan rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena motivasi dunia atau karena keinginan menikahi seorang wanita, maka hijrahnya hanya akan mendapatkan balasan seperti apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Lihatlah, berbagai fenomena yang ada di tengah umat manusia… Betapa banyak indikasi yang mencerminkan rusaknya nilai-nilai keikhlasan ini di dalam aktifitas hidup mereka. Penyakit riya’ dan ujub seolah telah menjadi wabah yang merambah kemana-mana… Orang yang sholat, orang yang bersedekah, orang yang berdakwah, orang yang mengajarkan kebaikan… tidaklah ada satu celah kebaikan kecuali setan berusaha untuk membidikkan anak panah ujub dan riya’ ini kepadanya…

Oleh sebab itu, Allah mengajarkan kepada kita untuk senantiasa membaca Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in di dalam sholat kita… Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan -menukil keterangan gurunya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah- bahwa iyyaka na’budu merupakan senjata untuk melawan penyakit riya’, sedangkan iyyaka nasta’in merupakan senjata untuk melumpuhkan penyakit ujub…

Saudaraku.., semoga Allah meneguhkan kita di atas kebenaran.. Tauhid, iman dan keikhlasan inilah yang menjadi perisai hidup seorang muslim. Tidak ada nilainya harta dan keturunan apabila tidak diiringi dengan tauhid, iman dan keikhlasan. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Pada hari -kiamat- tidaklah berguna harta dan keturunan kecuali bagi orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat.” (QS. asy-Syu’ara’: 88-89)

Tidaklah seorang hamba mendapatkan kemuliaan derajat di sisi Allah kecuali karena tauhid, iman dan keikhlasan yang mewarnai tindak-tanduk dan perilakunya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tujuh golongan yang diberi naungan oleh Allah pada hari tiada lagi naungan kecuali naungan dari-Nya: [1] Seorang pemimpin yang adil, [2]  pemuda yang tumbuh dalam ketekunan beribadah kepada Allah, [3] lelaki yang hatinya bergantung di masjid, [4] dua orang yang saling mencintai karena Allah; mereka bertemu dan berpisah karena-Nya, [5] seorang lelaki yang diajak berbuat keji oleh seorang wanita berkedudukan dan cantik namun ia mengatakan, ‘Aku takut kepada Allah’, [6] orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan [7] seorang yang mengingat Allah di kala sepi lalu berlinanglah air matanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka di masa-masa yang penuh dengan fitnah dan kelalaian semacam ini setiap muslim harus berjuang mempertahankan tauhid, keimanan dan keikhlasan yang ada di dalam dirinya. Semoga Allah ta’ala menunjuki kita kepada kebenaran dan meneguhkan kita di atasnya, dan semoga Allah menunjuki kita kebatilan dan menjauhkan kita darinya. Wallahul musta’an.

Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi

Artikel www.muslim.or.id

Tags: fitnahkelalaianSyirikTauhid
kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah
Ari Wahyudi, S.Si.

Ari Wahyudi, S.Si.

Alumni S1 Biologi UGM, Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, penulis kitab "At Tashil Fi Ma'rifati Qawa'id Lughatit Tanzil".

Artikel Terkait

nama neraka

Nama-Nama Neraka

oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag
26 Januari 2023
0

“Dan orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami (karena) sesungguhnya azabnya itu kekal.” (QS. Al-Furqan: 65)

iman malaikat

Keimanan kepada Malaikat (Bag. 1)

oleh Sakti Putra Mahardika
19 Desember 2022
0

Kedudukan keimanan kepada malaikat

menutupi aib

Allah Maha Menutupi Aib Hamba-Nya

oleh dr. Adika Mianoki, Sp.S.
13 Desember 2022
1

"Dan Dialah Al-Hayyu (Yang Maha Pemalu), Dia tidak akan membuka aib hamba-Nya saat hamba tersebut terang-terangan dalam bermaksiat.

Artikel Selanjutnya
Jangan Terlalu Bersedih

Jangan Terlalu Bersedih

Komentar 10

  1. ummu naila says:
    12 tahun yang lalu

    SUBHANALLAH…sungguh artikel yg sangat berguna utk ana pribadi…jazakallah khairan…izin share…

    Balas
  2. m.zaelani says:
    12 tahun yang lalu

    subhanallah.. y allah jauhkanlah dari segala fitnah

    Balas
  3. ahmad says:
    12 tahun yang lalu

    afwan ana mau bertanya,

    hadis ini..
    [Dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Beribadah di kala fitnah berkecamuk laksana berhijrah kepadaku.” (HR. Muslim)]

    apakah berlaku untuk zaman ini?

    syukron ustdaz,

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      12 tahun yang lalu

      #ahmad
      Tentu saja berlaku

      Balas
  4. www.busanamuslimanak.com says:
    12 tahun yang lalu

    izin share

    Balas
  5. abu hafshah says:
    12 tahun yang lalu

    ijin share yah. insya allah artikel ini sngat berguna bagi saya pribadi

    Balas
  6. harno kurniawan says:
    12 tahun yang lalu

    jazakumullahu khayran,semoga bermnfaat buat sy pribadi khususnya n hamba alloh pd umumnya,amin…………

    Balas
  7. Dany gunawan says:
    12 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum

    Aamiin ya Rabbal Alamin

    Walhamdulillahirabbil Alamin.

    Jazaakallahu khairan, sangat bermanfaat tausiyahnya buat ana dan buat kita semua.

    Balas
  8. Dany gunawan says:
    12 tahun yang lalu

    Mohon izin share

    Balas
  9. Abu Firdaus says:
    11 tahun yang lalu

    ana izin copy artikel yang bermanfaat ini yaa,,,

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah