Donasi Muslim.or.id
Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslim.or.id Donasi Muslim.or.id

10 Kaidah dalam Mensucikan Jiwa (Bag. 7) : Menjaga Kesucian Jiwa

dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D. oleh dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.
30 Desember 2018
Waktu Baca: 4 menit
0
96
SHARES
522
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Baca pembahasan sebelumnya 10 Kaidah dalam Mensucikan Jiwa (Bag. 6)

Kaidah keenam: Menutup pintu yang dapat mengeluarkan seseorang dari kesucian jiwa, menjauhkannya dari keutamaan dan menjerumuskannya ke dalam kehinaan

Seorang hamba memiliki kebutuhan yang sangat mendesak untuk menutup pintu yang dapat merusak dan mengotori jiwanya. Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah membuat suatu permisalan untuk kita yang menjelaskan bahaya masuknya seseorang ke dalam perkara yang dapat merusak agamanya.

Majelis ilmu di bulan ramadan

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا، وَعَلَى جَنْبَتَيْ الصِّرَاطِ سُورَانِ، فِيهِمَا أَبْوَابٌ مُفَتَّحَةٌ، وَعَلَى الْأَبْوَابِ سُتُورٌ مُرْخَاةٌ، وَعَلَى بَابِ الصِّرَاطِ دَاعٍ يَقُولُ: أَيُّهَا النَّاسُ، ادْخُلُوا الصِّرَاطَ جَمِيعًا، وَلَا تَتَعَرَّجُوا، وَدَاعٍ يَدْعُو مِنْ فَوْقِ الصِّرَاطِ، فَإِذَا أَرَادَ يَفْتَحُ شَيْئًا مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ، قَالَ: وَيْحَكَ لَا تَفْتَحْهُ، فَإِنَّكَ إِنْ تَفْتَحْهُ تَلِجْهُ، وَالصِّرَاطُ الْإِسْلَامُ، وَالسُّورَانِ: حُدُودُ اللَّهِ، وَالْأَبْوَابُ الْمُفَتَّحَةُ: مَحَارِمُ اللَّهِ، وَذَلِكَ الدَّاعِي عَلَى رَأْسِ الصِّرَاطِ: كِتَابُ اللَّهِ، وَالدَّاعِي مِنِ فَوْقَ الصِّرَاطِ: وَاعِظُ اللَّهِ فِي قَلْبِ كُلِّ مُسْلِمٍ

“Allah memberikan perumpamaan berupa jalan yang lurus. Kemudian di atas kedua sisi jalan itu terdapat dua dinding. Dan pada kedua dinding itu terdapat pintu-pintu yang terbuka lebar. Kemudian di atas setiap pintu terdapat tabir penutup yang halus. Dan di atas pintu jalan terdapat penyeru yang berkata, ‘Wahai sekalian manusia, masuklah kalian semua ke dalam shirath dan janganlah kalian menoleh kesana kemari.’ Sementara di bagian dalam dari Shirath juga terdapat penyeru yang selalu mengajak untuk menapaki Shirath, dan jika seseorang hendak membuka pintu-pintu yang berada di sampingnya, maka ia berkata, ‘Celak kamu, jangan sekali-kali kamu membukanya. Karena jika kamu membukanya maka kamu akan masuk kedalamnya.’ Ash Shirath itu adalah Al Islam. Kedua dinding itu merupakan batasan-batasan Allah Ta’ala. Sementara pintu-pintu yang terbuka adalah hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Dan adapun penyeru di depan shirath itu adalah Kitabullah (Al Qur`an) ‘azza wajalla. Sedangkan penyeru dari atas shirath adalah penasihat Allah (naluri) yang terdapat pada setiap kalbu seorang mukmin.” (HR. Ahmad dalam Al-Musnad no. 17909)

Baca Juga: Bukan Besarnya Dosa tetapi Kepada Siapa Bermaksiat

Al-Hafidz Ibnu Rajab rahimahullahu Ta’ala berkata, “Siapa saja yang ketika berada di dunia tidak istiqamah di atas jalan agama yang lurus, sehingga dia membuka pintu-pintu keharaman yang ada di tirai di sebelah kanan dan kiri jalan tersebut; masuk ke dalamnya, baik hal yang diharamkan itu berupa syahwat ataupun syubhat; maka dia akan disambar oleh pengait yang terdapat di sebelah kanan dan kiri ash–Shirath (pada hari kiamat), sesuai dengan kadar pintu keharaman yang dibukanya ketika di dunia.” (Majmu’ Rasail Ibnu Rajab, 1: 206)

Berkaitan dengan hal ini, Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Ta’ala Maha mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An-Nuur [24]: 30)

Baca Juga: Sudah Taubat Lalu Bermaksiat Lagi, Apakah Diterima Taubatnya?

Abu Hayyan Al-Andalusi rahimahullahu Ta’ala berkata,

“Menundukkan pandangan itu lebih didahulukan daripada menjaga kemaluan karena pandangan mata adalah pos menuju zina, pengantar kekejian, dan musibah di dalamnya itu lebih parah dan lebih banyak.” (Al-Bahru Al-Muhiith karya Ibnu Hayyan Al-Andalusi, 8: 33)

Syaikh ‘Abdurrahman As-Sa’di rahimahullahu Ta’ala,

فإن من حفظ فرجه وبصره، طهر من الخبث الذي يتدنس به أهل الفواحش، وزكت أعماله، بسبب ترك المحرم، الذي تطمع إليه النفس وتدعو إليه، فمن ترك شيئا لله، عوضه الله خيرا منه

“Barangsiapa yang menjaga kemaluan dan penglihatan, dirinya akan tersucikan dari berbagai kotoran yang menodai pelaku kemaksiatan; amalnya murni karena meninggalkan keharaman yang menjadi kecondongan dan keinginan jiwa manusia. Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah Ta’ala akan mengganti dengan sesuatu yang lebih baik baginya.” (Taisiir Karimirrahman, hal. 660)

Oleh karena itu, termasuk di antara tanda kebaikan agama seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat, baik berupa berlebih-lebihan dalam berbicara, memandang dan yang lainnya.

Baca Juga: Larangan Mencela Seorang Muslim yang Sudah Bertaubat Dari Dosa Maksiatnya

Ibnul Qayyim rahimahullahu Ta’ala berkata,

وأكثر المعاصي إنما تولدها من فضول الكلام والنظر وهما أوسع مداخل الشيطان فإن جارحتيهما لا يملأن ولا يسأمان

“Mayoritas kemaksiatan semata-mata disebabkan oleh sikap berlebih-lebihan dalam berbicara dan memandang. Keduanya adalah pintu masuk setan yang paling luas. Karena mulut dan mata adalah dua anggota tubuh yang jarang lelah dan bosan.“ (Badaai’ Al-Fawaaid, 2: 820)

Maka hendaklah seorang hamba itu berakal lagi cerdas, sehingga dapat memohon kesabaran dan keselamatan kepada Allah Ta’ala; dan memohon agar Allah Ta’ala menutup jalan yang dapat mengantarkannya menuju kebinasaan dan kemaksiatan. Agama adalah harta seseorang yang paling berharga. Menyia-nyiakan, acuh tak acuh terhadap agama, terkandung kerugian di dunia dan di akhirat. Lebih-lebih di zaman kita, dimana berbagai fitnah turun menimpa manusia seperti derasnya hujan. Berbagai pintu syubhat dan syahwat terbuka dengan keberadaan perangkat teknologi terkini, situs-situs asusila, dan program-program televisi amoral, sehingga banyak manusia berjalan menuju kesesatan dan berpaling dari hidayah. Kami meminta keselamatan hanya kepada Allah Ta’ala.

Baca Juga:

  • Meninggalkan Maksiat Bukan Karena Allah, Apakah Berpahala?
  • Inilah Pengaruh Shalat Dan Maksiat Terhadap Rezeki

 

[Bersambung]

***

@Rumah Lendah, 18 Shafar 1440/ 27 Oktober 2018

Penerjemah: M. Saifudin Hakim

Artikel: Muslim.Or.Id

 

Referensi:

Diterjemahkan dari kitab ‘Asyru qawaaida fi tazkiyatin nafsi, hal. 25-28, karya Syaikh ‘Abdurrazaq bin ‘Abdul Muhsin Al-Badr hafidzahullahu Ta’ala.

Tags: buah imanhati manusiahidup bahagiaimanjiwajiwa manusiakaidahkebahagiaan jiwaketenangan hatipenyucian jiwatazkiyatun nafs 0
SEMARAK RAMADHAN YPIA
dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.

dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.

Alumni Ma'had Al-'Ilmi Yogyakarta (2003-2005). Pendidikan Dokter FK UGM (2003-2009). S2 (MSc) dan S3 (PhD) Erasmus University Medical Center Rotterdam dalam bidang Virologi dan Imunologi (2011-2013 dan 2014-2018).

Artikel Terkait

Sembuh Dari Penyakit WasWas

Resep Manjur untuk Sembuh dari Penyakit Was-Was (Bag. 4)

oleh Sa'id Abu Ukkasyah
1 Februari 2021
5

Baca pembahasan sebelumnya Resep Manjur untuk Sembuh dari Penyakit waswas (Bag. 3) Bismillah wal hamdulillah, wash shalatu was salamu 'ala...

Sembuh Dari Penyakit WasWas

Resep Manjur untuk Sembuh dari Penyakit Was-Was (Bag. 3)

oleh Sa'id Abu Ukkasyah
1 Februari 2021
1

Baca pembahasan sebelumnya Resep Manjur untuk Sembuh dari Penyakit Was-Was (Bag. 2) Bismillah wal hamdulillah, wash shalatu was salamu 'ala...

Sembuh Dari Penyakit WasWas

Resep Manjur untuk Sembuh dari Penyakit Was-Was (Bag. 2)

oleh Sa'id Abu Ukkasyah
31 Januari 2021
0

Baca pembahasan sebelumnya Resep Manjur untuk Sembuh dari Penyakit Was-Was (Bag. 1) Bismillah wal hamdulillah, wash shalatu was salaamu 'ala...

Artikel Selanjutnya
Jangan Sembarang Share Berita Dan Wacana Yang Membuat Resah

Jangan Sembarang Share Berita Dan Wacana Yang Membuat Resah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Donasi Muslim.or.id