Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Hukum Melantunkan Al-Qur’an ketika Berkhutbah dan Berceramah

dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK oleh dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
10 November 2017
Waktu Baca: 2 menit
0
372
SHARES
2.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Tidak diragukan lagi bahwa membaca dan mendengarkan Al-Qur’an adalah kenikmatan dan sumber ketenangan serta menambah keimanan.

Allah berfirman,

ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺇِﺫَﺍ ﺫُﻛِﺮَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﺟِﻠَﺖْ ﻗُﻠُﻮﺑُﻬُﻢْ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺗُﻠِﻴَﺖْ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺁَﻳَﺎﺗُﻪُ ﺯَﺍﺩَﺗْﻬُﻢْ ﺇِﻳﻤَﺎﻧًﺎ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻳَﺘَﻮَﻛَّﻠُﻮﻥَ

“Orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yang apabila disebutkan nama Allah maka bergetarlah hati mereka. Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka bertambahlah keimanan mereka. Dan mereka hanya bertawakal kepada Rabb mereka” (QS. Al-Anfal: 2).

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sangat menikmati dan senang mendengarkan bacaan Al-Qur’an. Perhatikan hadits berikut,

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ’anhu, beliau berkata:

ﻗَﺎﻝَ ﻟِﻲ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ‏« ﺍﻗْﺮَﺃْ ﻋَﻠَﻲَّ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ‏» ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﻘُﻠْﺖُ : ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ‍ ﺃَﻗْﺮَﺃُ ﻋَﻠَﻴْﻚَ؟ ﻭَﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺃُﻧْﺰِﻝَ؟ ﻗَﺎﻝَ : ‏« ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺷْﺘَﻬِﻲ ﺃَﻥْ ﺃَﺳْﻤَﻌَﻪُ ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِﻱ ‏» ، ﻓَﻘَﺮَﺃْﺕُ ﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀَ ﺣَﺘَّﻰ ﺇِﺫَﺍ ﺑَﻠَﻐْﺖُ : ﻓَﻜَﻴْﻒَ ﺇِﺫَﺍ ﺟِﺌْﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﻛُﻞِّ ﺃُﻣَّﺔٍ ﺑِﺸَﻬِﻴﺪٍ ﻭَﺟِﺌْﻨَﺎ ﺑِﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻫَﺆُﻟَﺎﺀِ ﺷَﻬِﻴﺪًﺍ ‏[ ﺳﻮﺭﺓ : ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ، ﺁﻳﺔ ﺭﻗﻢ : 41 ‏] ﺭَﻓَﻌْﺖُ ﺭَﺃْﺳِﻲ، ﺃَﻭْ ﻏَﻤَﺰَﻧِﻲ ﺭَﺟُﻞٌ ﺇِﻟَﻰ ﺟَﻨْﺒِﻲ، ﻓَﺮَﻓَﻌْﺖُ ﺭَﺃْﺳِﻲ ﻓَﺮَﺃَﻳْﺖُ ﺩُﻣُﻮﻋَﻪُ ﺗَﺴِﻴﻞُ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadaku,

“Bacakanlah Al-Qur’an kepadaku.”

Ibnu Mas’ud berkata: Aku katakan, “Wahai Rasulullah! Apakah saya akan membacakannya kepadamu sementara ia diturunkan kepadamu?”

Beliau menjawab, “Aku senang mendengarnya dari orang selain diriku.”

Maka aku pun membacakan surat An-Nisa’, ketika sampai pada ayat [yang artinya], “Bagaimanakah jika [pada hari kiamat nanti] Kami datangkan dari setiap umat seorang saksi dan Kami datangkan engkau sebagai saksi atas mereka” (QS. an-Nisa’: 41).

Aku angkat kepalaku atau ada seseorang dari samping yang memegangku sehingga aku pun mengangkat kepalaku, ternyata aku melihat air mata beliau mengalir” (HR. Bukhari no. 4582 dan Muslim no. 800).

Timbul pertanyaan bagaimana ketika ceramah atau berkhutbah, apakah boleh melantunkan Al-Qur’an sebagaimana ketika sedang membaca Al-Qur’an atau sedang mengaji? Perhatikan fatwa tanya jawab berikut:

Syaikh  Shalih Fauzan Al-Fauzan ditanya:

مـا حكـم ترتيـل الـقرآن فـي الخطـب والمحاضـرات

“Apa hukum mentartil (melantunkan) bacaan Al-Qur’an dalam khutbah dan ceramah-ceramah?”

❪✵❫ الجَـــــوَابُ :

هـذا كـثر السـؤال عـنه، لأن بعـض الإخـوان يـرتل الآيـة فـي الخطـبة أو فـي المـوعظة وهـذا شـيء غـير مـعروف عـن السـلف لأن هـناك فـرقا بـين قـراءة التـلاوة وقـراءة الإستـشهاد والإسـتدلال

 قـراءة التـلاوة تـرتل بأحـكام الـتلاوة والـترتيل،

أمـا الـقراءة لـلاستشهاد فقـط فـلا تـرتل الآيـة ، وإنمـا تقـرأ قـراءة سليمـة مـن اللـحن

Jawab:

“Pertanyaan ini sering ditanyakan karena sebagian saudara kita melantunkan bacaan Al-Qur’an dalam khutbah atau dalam memberikan ceramah nasehat. Hal ini bukanlah suatu perkata yang dikenal oleh ulama salaf karena terdapat perbedaan antara membaca Al-Qur’an ketika melantunkannya dan ketika membaca untuk berdalil dan menguatkan dalil (membaca kutipan ayat dan tidak melantunkan). Bacaan ketika melantunkan Al-Qur’an harus sesuai dengan hukum tartil dan hukum membaca Al-Qur’an (tajwid). Adapun membaca untuk berdalil saja, maka tidak perlu ditartilkan (dilantunkan), cukup dibaca agar tidak terjatuh dalam lahn (kesalahan membaca Al-Qur’an yang bisa mengubah artinya)” (Ijabatul Muhimmah hal. 278-279).

Kesimpulan: Melantunkan Al-Qur’an ketika berkhutbah dan berceramah tidak dikenal (ghairu ma’ruf) di masa salaf, meninggalkannya lebih baik dan lebih berhati-hati.

 

Penulis: dr. Raehanul Bahraen
Artikel Muslim.or.id

Tags: alquranbacaan alquranceramahfatwa tentang alqurankutbah
kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah
dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK

dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, S1 Kedokteran Umum UGM, dosen di Universitas Mataram, kontributor majalah "Kesehatan Muslim"

Artikel Terkait

Surat Al-Kafirun

Keutamaan dan Kandungan Surah Al-Kafirun

oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag
21 Desember 2022
0

Begitu pun riwayat-riwayat lain yang juga dinilai lemah, namun saling menguatkan satu sama lain dan tidak terdapat makna yang salah....

Surat Ad-Dhuha

Surah Ad-Duha: Keutamaan dan Kandungannya

oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag
21 Desember 2022
0

Tidak ada dalil yang secara khusus menyebutkan keutamaan membaca surah Ad-Duha. Sehingga tidak dibenarkan seseorang membacanya disertai tujuan

Alikhlas sepertiga

Surah Al-Ikhlas Setara dengan Sepertiga Al-Qur’an?

oleh Muhammad Idris, Lc.
16 Oktober 2022
0

Hadis-Hadis yang menunjukkan Al-Ikhlas sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an

Artikel Selanjutnya
Mutiara Isti‘adazah dalam Shalat (2)

Mutiara Isti‘adazah dalam Shalat (2)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah