Muslim.or.id
Khutbah Jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result

Penggunaan Jimat atau Rajah Tetap Syirik, Walau Berkeyakinan Sekedar Sebab (9)

Sa'id Abu Ukkasyah oleh Sa'id Abu Ukkasyah
2 Juli 2021
Waktu Baca: 6 menit
0

Daftar Isi

  • Pengingkaran Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu terhadap pemakai jimat, tanpa menanyakan apakah pemakainya berkeyakinan jimat itu sebagai sebab saja atau tidak!
  • Sosok tabi’in yang mulia Abdullah bin Ukaim rahimahullah menolak menggantungkan jimat padahal beliau sedang sakit!

Pengingkaran Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu terhadap pemakai jimat, tanpa menanyakan apakah pemakainya berkeyakinan jimat itu sebagai sebab saja atau tidak!

Di dalam kitab At-Tauhid alladzi huwa haqqullahi ‘alal ‘abid disebutkan:

“Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Hudzaifah bahwa ia melihat seorang laki-laki yang di tangannya terdapat (jimat dari) benang untuk (mengobati atau menangkal) penyakit demam, maka dia putuskan benang itu seraya membaca firman Allah Ta’ala:

وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَ

Dan sebahagian besar dari mereka tidaklah beriman kepada Allah melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan selain-Nya). (QS. Yusuf:106)”.

Atsar ini shahih dengan menggabungkan seluruh jalan-jalan periwayatannya[1. Lihat : Tanbihat ‘ala kutub takhrij kitab Tauhid, Syaikh Nasir bin Hamd Al-Fahd, hal. 11 dan http://www.ahlalhdeeth.com/vb/archive/index.php/t-239426.html.].

Perhatikanlah, bagaimana pemahaman dan sikap sosok Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, sahabat yang pernah diutus oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi seorang da’i ini!

1. Pemahaman beliau

Dalam mengingkari pemakai jimat tersebut, beliau membawakan ayat ini, padahal sesungguhnya ayat ini untuk membantah pelaku syirik akbar, hal ini menunjukkan bahwa beliau memahami perbuatan memakai jimat itu sebagai bentuk kesyirikan, walaupun kesyirikan pemakai jimat itu secara tingkatan hanyalah sebatas syirik kecil saja.

Faedah : Membantah syirik kecil dengan membawakan ayat yang membantah pelaku syirik akbar adalah sebuah metode pendalilan yang sah, karena kandungan ayat itu sifatnya menyeluruh dan karena masuknya perbuatan jenis syirik kecil kedalam kelompok dosa syirik.

2. Sikap beliau

Beliau mengingkari pemakai jimat tersebut, tanpa menanyakan apakah penggunanya berkeyakinan jimat itu sebagai sebab saja atau tidak!

Pengingkaran Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu terhadap pemakai jimat, tanpa menanyakan apakah pemakainya berkeyakinan jimat itu sebagai sebab saja atau tidak!

Dari Qois bin As-Sakan Al-Asadi radhiyallahu ‘anhu berkata: (Suatu saat) Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bertemu dengan seorang wanita, beliau melihat pada diri wanita tersebut terdapat (jimat) manik-manik karena penyakit humroh[2. Penyakit yang menyerang wajah dan badan], lalu beliaupun memutuskannya dengan tarikan yang kuat. Kemudian beliau berkata:

“Sesungguhnya keluarga Abdullah anti syirik!”

Beliau mengatakan pula :

“Termasuk perkara yang kami hafal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah

إِنَّ الرُّقَى و التّمَائِمَ والتِّوَلَةَ شِرْكٌ

“Sesungguhnya (menggunakan) ruqyah (yang mengandung kesyirikan), tamimah[3. Tamimah adalah jimat yang terbuat dari manik-manik berlubang dirangkai yg dikalungkan di leher anak untuk penangkal serangan penyakit ‘ain] dan tiwalah[4. Tiwalah adalah jimat pelet yang dikenakan oleh suami/istri untuk merekatkan cinta keduanya] adalah syirik!“”[5. As-Silsilah Ash-Shahihah, Syaikh Al-Albani (331), lihat: http://www.kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=66140 dan http://shamela.ws/browse.php/book-9442/page-644].

Perhatikanlah, bagaimana sikap sosok sahabat Ahli Tafsir, Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu yang sama dengan sikap Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu ketika mendapatkan orang yang memakai jimat tersebut!

Karena memang keduanya mendapatkan pemahaman tentang hakekat syirik langsung dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam!

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam semasa hidupnya telah mencontohkan bagaimana mengingkari pemakai jimat tersebut!

Renungkanlah!

Dalam atsar ini, Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dalam memahami hadits :

إِنَّ الرُّقَى و التّمَائِمَ والتِّوَلَةَ شِرْكٌ

“Sesungguhnya ruqyah (yang mengandung kesyirikan), (menggunakan) tamimah dan tiwalah adalah syirik!”’, beliau tidaklah menyimpulkan bahwa jika si pemakai berkeyakinan jimat itu sekedar sebagai sebab saja, maka hukumnya boleh!

Buktinya, beliau mengingkari pelakunya tanpa menanyakan hal itu!

Sosok tabi’in yang mulia Abdullah bin Ukaim rahimahullah menolak menggantungkan jimat padahal beliau sedang sakit!

Dari Isa, ia berkata: “Saya pernah datang menengok Abdullah bin Ukaim (berkunyah) Abu Ma’bad Al-Juhani, ia sedang terkena penyakit humrah.

Kami bertanya: “Tidakkah anda menggantungkan jimat ?”. Ia menjawab: “Kematian lebih dekat dari hal itu!”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

مَنْ تَعَلَّقَ شَيْئًا وُكِلَ إِلَيْهِ

“Barangsiapa yang menggantungkan sesuatu, maka urusannya akan diserahkan kepadanya!”

(Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 2072, Ahmad 3/411, Ibnu Abi Syaibah 7/371 (12/39-4) no. 23923, Al-Haakim 4/216, dan yang lainnya; hasan lighairihi)[6. Web: http://abul-jauzaa.blogspot.co.id/2013/05/jimat-dari-ayat-Al-quran.html].

Perhatikanlah bagaimana sabar dan tawakalnya sosok tabi’in yang mulia Abdullah bin Ukaim rahimahullah ketika menolak menggantungkan jimat padahal beliau sedang sakit!

Dan bandingkanlah dengan keadaan para pemakai jimat pada zaman sekarang!

(Bersambung, in sya Allah)

***
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah

Artikel Muslim.or.id

[serialposts]

_____

Tags: akidahdukunjimatrajahSahabat NabiTauhid
Sa'id Abu Ukkasyah

Sa'id Abu Ukkasyah

Pengajar Ma'had Jamilurrahman As Salafy Yogyakarta (hingga 1436H), Pengajar Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, Pengajar Islamic Center Baitul Muhsinin (ICBM) Medari Yogyakarta

Artikel Terkait

Bukti Penghambaan kepada Allah

Bukti Penghambaan kepada Allah

oleh Ari Wahyudi, S.Si.
10 September 2023
0

Bismillah. Allah berfirman, فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ “Makanlah kalian dari sebagian...

Korelasi Rukun Ibadah

Korelasi Rukun Ibadah

oleh Agung Argiyansyah
6 September 2023
0

Syarat ibadah Ibadah seseorang tidaklah akan diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kecuali jika terpenuhi dua syarat: Yang pertama: Ikhlas,...

Sungai Eufrat

Sungai Eufrat dan Tanda-Tanda Hari Kiamat

oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag
28 Agustus 2023
0

Allah 'Azza Wajalla dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama telah mengabarkan tentang hari Kiamat dalam banyak dalil, baik di dalam...

Artikel Selanjutnya

Inilah Manfaatnya Doa Untuk Pemimpin

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah