Imam Abu ‘Amr Ibnu Shalah menceritakan perkataan Imam Abu Muhammad Ibn Abi Zaid, seorang Imam mazhab Maliki di zamannya, Beliau mengatakan, “Inti dan kunci dari adab yang baik terdapat dalam empat hadits Nabi berikut :
Pertama, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
( مَنْ كَانَ يُؤمنُ باللهِ واليومِ الآخر فليَقُلْ خيراً أو ليَصْمُتْ )
“Barangsiapa yang benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya berkata yang baik atau diam” (H.R Bukhari dan Muslim)
Kedua, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
( مِنْ حُسْنِ إسلامِ المَرءِ تَركُهُ ما لا يَعْنِيهِ )
“Diantara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat” (H.R Tirmidzi, hasan)
Ketiga, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
( لا تَغْضَبْ)
Sabda Nabi kepada seorang yang meminta wasiat kepada beliau, kemudian beliau memberi wasiat singkat, “Jangan marah” Beliau sampai mengulanginya sebanyak tiga kali. (H.R Bukhari)
Keempat, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
( المُؤْمِنُ يُحبُّ لأخيه ما يُحبُّ لنفسه )
“Seorang mukmin itu menginginkan untuk saudaranya apa yang dia inginkan untuk dirinya sendiri” (H.R Bukhari dan Muslim)
Hadits-hadits di atas banyak mengandung faedah tentang adab. Mari kita resapi dan pelajari maknanya, serta diamalkan dalam setiap aktifitas kita. Semoga bermanfaat.
(Sumber: Jami’ul ‘Ulum wal Hikam karya Imam Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah)
—
Penulis: dr. Adika Mianoki
Artikel Muslim.Or.Id
assalamu’alaikum ustadz, saya mau bertanya,namun pertanyaan saya bukan tentang penjelasan didalam laman ini…. pada satu waktu saya melihat kutipan ali bin abi thalib r.a. yang mengatakan “merajalelanya kejahatan bukan karena banyaknya penjahat melainkan karena diamnya orang-orang baik” … yang ingin saya tanyakan adalah apakah itu benar dan pernah disampaikan oleh beliau ? … dan jikalau benar bagaimana sikap semestinya orang-orang baik itu ? syukron ustadz ….
Wa’alaikumus salam, untuk mengetahui benar tidaknya penisbatan suatu ucapan butuh tahu sumber dan butuh penelitian tersendiri.
Taruhlah itu memang benar ucapan beliau, bisa jadi maksudnya adalah “Diantara sebab merebaknya kejahatan adalah tidak adanya upaya amar ma’ruf nahi mungkar dari orang yang shalih dan berilmu di suatu daerah”, berarti terdapat dorongan agar tidak mendiamkan kemungkaran. Wallahu a’lam.