Donasi Muslim.or.id
Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslim.or.id Donasi Muslim.or.id

Syi’ah Mencela Sahabat Nabi

dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D. oleh dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.
1 Desember 2022
Waktu Baca: 5 menit
32
Syi'ah Mencela Sahabat Nabi
496
SHARES
2.8k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Para pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah, di antara aqidah Ahlus Sunnah adalah kita mencintai para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun tidak berlebihan dalam mencintai salah seorang di antara mereka. Kita juga tidak boleh berlepas diri (antipati) terhadap seorang pun dari mereka. Kita membenci orang yang membenci dan menjelek-jelekkan mereka. Kita pun hanya menyebut mereka dalam kebaikan. Mencintai mereka adalah bagian dari agama, begian dari iman, dan salah satu bentuk ihsan. Sedangkan membenci mereka adalah kekufuran, kemunafikan, dan sikap melampaui batas. (Aqidah Ath-Thohawiyyah).

Daftar Isi sembunyikan
1. Sahabat, Generasi Terbaik Umat Islam
2. Syi’ah, Musuh Umat Islam
3. Catatan Redaksi

Sahabat, Generasi Terbaik Umat Islam

Setelah kedudukan sebagai Nabi, tidak ada lagi kedudukan yang lebih tinggi dan lebih mulia dibanding kedudukan suatu kaum yang telah diridhai Allah untuk mendampingi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan untuk menjadi pembela agama-Nya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Sebaik-baik manusia adalah generasiku (sahabat), kemudian generasi sesudahnya, dan sesudahnya lagi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pada diri sahabat telah terkumpul kelebihan dan keutaman yang banyak. Mereka adalah orang yang lebih dahulu masuk Islam. Mereka adalah orang yang mendampingi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam berhijrah dan berperang, serta melindungi beliau. Mereka berjihad menghadapi musuh ketika cuaca sangat terik menyengat, padahal mereka sedang berpuasa. Mereka pula yang menyebarkan agama Islam ini ke berbagai wilayah. Oleh karena itu, umat Islam ini telah sepakat bahwasannya para sahabat radhiyallahu ‘anhum lebih mulia daripada orang setelah mereka dari umat ini, dalam segi ilmu, amal perbuatan, pembenaran, dan persahabatan dengan Rasulullah.

Majelis ilmu di bulan ramadan

Karena tingginya kedudukan para sahabat pula, sampai-sampai harta yang mereka sumbangkan, demi mencari keridhaan Allah dalam situasi dan kondisi sesulit apapun, merupakan suatu amal yang tidak mungkin terjadi pada seorang pun dari umat ini dan tidak pula semisal ukuran pahalanya. Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian mencela sahabatku. Karena demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, kalau salah seorang di antara kalian menafkahkan emas sebesar gunung Uhud, maka nilainya tidak akan mencapai satu mud (segenggam tangan) salah seorang mereka, dan tidak juga separuhnya.” (HR. Bukhari)

Syi’ah, Musuh Umat Islam

Namun sayangnya, telah muncul suatu kelompok (agama) yang menamakan dirinya dengan Syi’ah. Mereka mengaku muslim, akan tetapi mereka sangat membenci para sahabat radhiyallahu ‘anhum. Mereka mengkritik, mengecam, dan akhirnya berani mencela beberapa tokoh dari sahabat, serta merendahkan martabat mereka. Apabila mereka menyebutkan salah seorang sahabat, bukannya mengatakan radhiyallahu ‘anhu (semoga Allah meridhainya) untuk mendoakan mereka, tetapi justru mengatakan la’natullah ‘alaihi (Semoga Allah melaknatnya). Bahkan yang lebih parah lagi, mereka sampai mengkafirkan seluruh sahabat kecuali beberapa orang saja, seperti Salman Al Farisi, Miqdad Al Aswad, dan Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhum. Untuk mendukung pemikirannya ini, mereka juga berani membuat hadits-hadits palsu tentang kejelekan sahabat tertentu atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Padahal, ketika mereka mencela sahabat, secara tidak langsung mereka juga telah mencela Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena jika para sahabat itu kafir dan fasik, jelas hal itu mencela Rasulullah. Karena agama seseorang itu tergantung pada agama teman-temannya. Seseorang bisa dicela gara-gara temannya, jika temannya itu jelek. Secara tidak langsung pula, mereka telah mencela Allah. Allah telah memilih dan mempercayakan risalah yang paling utama kepada Rasulullah, padahal pergaulan beliau adalah dengan orang-orang kafir?! Oleh karena itu kita meyakini bahwa celaan kepada sahabat adalah kedustaan besar kepada para sahabat, permusuhan kepada Allah, Rasul-Nya, dan syariat-Nya.

Salah seorang sahabat yang menjadi korban kejahatan orang-orang Syi’ah adalah Mu’awiyah bin Abu Sofyan radhiyallahu ‘anhu. Keharuman nama dan sejarah perjalanan beliau yang begitu indah dalam kitab-kitab hadits dan sejarah yang terpercaya, telah dinodai oleh goresan tangan para pendusta yang memutarbalikkan sejarah. Ironisnya, virus pemikiran yang sangat keji ini telah lama subur dalam buku-buku pendidikan sejarah pada berbagai tingkatan madrasah di negeri kita. Sehingga semenjak dini anak-anak telah dibina untuk membenci seorang sahabat bernama Mu’awiyah. Dalam gambaran mereka, Mu’awiyah adalah musuh bebuyutan Khalifah Ali bin Abi Thalib! Mu’awiyah adalah seorang yang menghalalkan darah saudaranya hanya karena ambisi kekuasaan! Dan gambaran-gambaran mengerikan lainnya. Mereka telah tertipu dengan hadits-hadits palsu tentang celaan terhadap Mu’awiyah buatan orang Syi’ah yang memang terkenal pendusta.

Sejahat itulah orang-orang Syi’ah dalam membenci dan mencela beliau. Padahal, beliau adalah salah seorang sahabat Nabi. Bahkan, beliau dikenal termasuk sahabat yang banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau termasuk penulis wahyu untuk Rasulullah. Sampai-sampai Rasulullah telah berdoa untuk beliau, “Ya Allah, jadikanlah dia penunjuk dan yang diberi petunjuk. Tunjukilah dia, dan berilah manusia petunjuk karenanya.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, dan Adz-Dzahabi. Hadits hasan shahih)

Demikianlah sedikit penjelasan tentang keutamaan sahabat Rasulullah dan kekejian kaum Syi’ah yang mencela sahabat. Akhirnya, ya Allah saksikanlah bahwa kami mencintai sahabat Nabi-Mu dan berlepas diri dari perilaku kaum Syi’ah yang mencela para sahabat Nabi-Mu.

Catatan Redaksi

Ikhwah sekalian, tulisan ringkas di atas merupakan sedikit dari kesesatan dan kejahatan agama Syi’ah (Rafdhoh). Ketahuilah wahai saudaraku, risalah agama Islam sampai kepada kita melalui perantara para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Para sahabatlah yang mendampingi dan berjuang dengan mengorbankan segala harta dan jiwa mereka membantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam menyebarkan dakwah Islam dan menegakkan kalimat tauhid Laa ilaaha illallah. Para sahabat lah yang telah membenarkan risalah yang dibawakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika kaum kafir dan musyrik mendustakannya. Allah ‘Azza wa Jalla telah memuji para sahabat di dalam kitab-Nya yang mulia Al-Qur’anul Karim. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga telah memuji para sahabatnya di dalam hadits-hadits beliau. Setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam wafat, para sahabat lah yang meneruskan risalah keislaman ini, mereka menyebar ke seluruh dunia dalam rangka mengajak umat manusia kepada Islam. Dan sekarang, para anak cucu Majusi (agama Syi’ah Rafidhoh) telah lancang mencela, melaknat, dan mengkafirkan para sahabat –radhiallahu ‘anhum ajma’in-. Secara tidak langsung para anak cucu majusi (agama Syi’ah) telah mengkafirkan seluruh kaum muslimin karena islam yang kita anut ini sampai kepada kita melalui dakwah para sahabat yang notabene telah dikafirkan oleh agama Syi’ah!

Oleh karena itu wahai saudaraku, janganlah kita tertipu oleh slogan-slogan kosong agama Syi’ah yang ingin membentuk opini “Kesatuan antara Sunni dan Syi’ah”. Slogan tersebut adalah slogan kosong yang lahir dari kelicikan para anak cucu majusi tersebut. Ketika mereka minoritas di suatu negara, mereka berusaha mengambil hati kaum muslimin di negara tersebut dengan menampakkan topeng mereka dan menyembunyikan borok mereka di balik itu, sehingga seolah-olah yang terlihat adalah hal-hal yang baik. Tidaklah heran, karena salah satu aqidah mereka adalah taqiyyah, yaitu menampakkan sesuatu yang bertentangan dengan apa-apa yang mereka sembunyikan di hati mereka. Ya, sama persis dengan aqidahnya orang-orang munafik! Jika slogan “Kesatuan antara Sunni dan Syi’ah” berhasil mereka bentuk, maka mereka para anak cucu majusi tersebut akan semakin leluasa menancapkan kuku-kuku kesesatan mereka kepada kaum muslimin. Waspadalah saudaraku, waspadalah! jagalah aqidah kita dan aqidah keluarga-keluarga kita dari cengkeraman aqidah sesat agama Syi’ah! Janganlah kita lengah walau sekejap! marilah kita bahu membahu sesuai dengan kemampuan kita, menjelaskan kepada ummat tentang bahaya Syi’ah.

Related Website:

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai agama Syi’ah, silakan buka website hakekat.com yang menjelaskan hakekat tersembunyi agama Syi’ah.


Kembali ke Bab 3 Daftar Isi Lanjut ke Bab 5

—

Penulis: Muhammad Saifudin Hakim
Artikel: Muslim.or.id

Tags: aliran sesatkesesatan syi'ahsyi'ah rafidhah
SEMARAK RAMADHAN YPIA
dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.

dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.

Alumni Ma'had Al-'Ilmi Yogyakarta (2003-2005). Pendidikan Dokter FK UGM (2003-2009). S2 (MSc) dan S3 (PhD) Erasmus University Medical Center Rotterdam dalam bidang Virologi dan Imunologi (2011-2013 dan 2014-2018).

Artikel Terkait

Bahaya Bidah

10 Bahaya Bid’ah dalam Agama

oleh Yulian Purnama, S.Kom.
18 Februari 2023
0

Bid'ah dalam agama selain terlarang juga memberikan bahaya bagi pelakunya. Di antaranya berikut ini:

Dakwah Prioritas

Buah Manis Dakwah Prioritas

oleh Fauzan Hidayat
3 Januari 2023
0

Apa yang dimaksud dengan dakwah prioritas dan apa saja buah manis yang bisa dipetik darinya

dusta

Berdusta atas Nama Allah dan Rasulullah

oleh dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.
27 Desember 2022
0

Pada zaman dulu, banyak dijumpai hadis-hadis palsu atas nama Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam.

Artikel Selanjutnya
Binatang Pemakan Bangkai dan Jallalah

Binatang Pemakan Bangkai dan Jallalah

Komentar 32

  1. chemy says:
    15 tahun yang lalu

    saya mau tanya..apakah benar kepala husein bin ali bin abi tholib benar2 dipenggal oleh yazid bin mu’awiyah.yang di buku sejarah kebudayaan islam saya dulu dikenal dengan peristiwa karbala?

    Balas
  2. kid says:
    15 tahun yang lalu

    perang jamal = perang antara sahabat dengan sahabat

    Balas
  3. Abu Abdil Muhsin says:
    15 tahun yang lalu

    Mas Kid, jika Anda membaca sejarah maka jelaslah bagi Anda bahwa peperangan Jamal yang terjadi dikarenakan diprovokasi oleh orang-orang Khawarij. Ibunda Aisyah dan para sahabat lainnya datang, tujuan utamanya adalah untuk ishlah dan meluruskan segala kesalapahaman, dan bukan untuk perang! sangat jelas sekali… dan sudah menjadi kebiasaan para ahlul bid’ah seperti Khawarij untuk mengadu domba kaum muslimin. Begitupun dengan para anak cucu Majusi, yaitu Syi’ah Rafidhah adalah ular bermuka dua yang menjadi racun bagi Islam dan kaum muslimin. Jika kita menelusuri sejarah, maka jelas akan kita temukan bahwa kejatuhan Islam dan kaum muslimin selalu didalangi oleh pengkhianatan orang-orang agama Syi’ah.

    Balas
  4. adam says:
    15 tahun yang lalu

    apakah seratus ribu orang sahabat semuanya baik. anda pasti tahu jawabnya. ada yang munafik, melakukan desertasi, bahkan ada 14 sahabat yang ingin membunuh nabi saw dan identitasnya hanya diberitahukan pada sahabat hudzaifah, dan banyak lagi kesalahan para sahabat. tentang keutamaan Muawiyah, jika anda tanya al-Nasa’i, pengarang sunan nasai’i, jika masih hidup, ia pasti menjawab ada satu hadis sahih yang menceritakan muawiyah, yaitu doa nabi kepadanya agar tidak mengenyangkan perutnya, karena dia dipanggil nabi lebih memilih makan. baca kisahnya di sahih muslim kitab birr wal shilah, baca juga kisah kewafatan al-Nasa’i tentang hadis ini di kitab-kitab rijal. baca dulu ribuan kitab di suni anda akan mendapakan keadilan dan kebenaran

    Balas
  5. Abdullah says:
    15 tahun yang lalu

    Buat Adam:
    Mungkin mas belum tahu definisi sahabat yang benar ya? definisi yang benar dari sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah mereka yang berjumpa dengan Nabi dalam keadaan beriman dan meninggal dalam keadaan beriman kepada beliau.

    Adapun tentang 14 orang yang diberitakan Rasulullah, maka mereka bukanlah sahabat, karena mereka tidak benar-benar beriman kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Inilah kesalahan fatal apabila tidak memahami definisi sahabat dengan benar…

    Jadi kalau ditanya “Apakah seratus ribu orang sahabat semuanya baik?” maka jawabnya, “YA, pasti mereka baik…” Bukankah Allah ta’ala telah mengatakan mereka semua baik? (silakan simak QS. At-Taubah ayat 100), kalau Anda beriman dengan Al-Qur’an maka Anda akan menyakini seperti itu.

    Sekarang, tahukah Anda siapakah pengkhianat dalam Islam yang sebenarnya? yang dari awal kemunculannya sejak zaman para sahabat telah menorehkan luka yang mendalam pada tubuh Islam hingga hari kiamat? mereka adalah orang-orang Syi’ah, para srigala berbulu domba yang merupakan anak cicit majusi. Coba Anda telusuri sejarah Islam, setiap kisah kehancuran Islam pasti dipicu oleh pengkhianatan kaum Syi’ah.

    Balas
  6. Adam says:
    15 tahun yang lalu

    to Abu Abdil Muhsin
    provokator perang Jamal adalah khawarij?.
    bukannya Khawarij muncul setelah perang Shiffin dan Perang shiffin terjadi setelah perang Jamal, bukan sebelumnya. jadi provokatornya bukan kaum Khawarij, tetapi para sahabat sendiri, siapa? cari sendiri di kitab2 tarikh sunni anda. Aisyah ikut perang Jamal karena diprovokasi oleh sahabat itu, padahal Aisyah sudah diperingati oleh ummu mukminin lainnnya. lebih jelasnya baca bagaimana proses provokasi pada Aisyah di kitab2 tarikh sunni, termasuk di dalamnya terjadi sumpah palsu massal untuk memprovokasi Aisyah.

    to Abdullah
    saya percaya dan iman kepada al-Quran dan mempelajarinya dengan mendalam, Sebaiknya anda juga. harusnya anda jangan mengeneralisir bahwa semua sahabat yang muslim itu baik. liat juga pada ayat sebelum dan sesudahnya yang menunjukkan kekurangan dan kesalahan sebagian sahabat. mis. surat taubah 38, 25, 43, 45, 47, 48, 56, 101, 102; munafiqun 1; ali imran 144, 153, 154; hujurat 1, 6; anfal 5, 6, 7, 8; jumuah 11, dan banyak lainnya. belum juga hadith-hadith sahih yang memceritakan kesalahan dan ketidakbaikan para sahabat.
    kehancuran islam pasti dipicu pengkhianatan syiah?.
    dalam sunni, siapa yang mendalangi hancurnya khilafah rasyidun. tidak lain tidak bukan adalah Muawiyah bin Abi sufyan. Ia yang pertama kali berontak dan memerangi Ali yang sebagai khalifah sah dan terpilih secara aklamasi. seandainya tidak ada muawiyah mungkin sistem kayak khulafaur rasyidin tetap eksis sampai sekarang. namun sejarah berjalan lain, Muawiyah mengangkat anaknya, yang gak becus untuk menggantikannya. dengan kata lain memilih sistem kerajaan yang ditentang para sahabat lainnya, bahkan mengangkat khalifah baru, Abdullah bin Zubair di wilayah Hijaz selama beberapa tahun namun dihancurkan oleh dinasti Muawiyah dan mengerusak wilayah Mekah-Madinah. sistem kerajaan ini kemudian terus berlangsung sampai runtuhnya ottoman, yang masing-masing mempunyai perselisihan intern dan borok2 (raja gak becus, hedonisme, kikir, dll) pada masa-masa kehancurannya, bukan karena pengkhianatan kaum syiah.
    liat sejarah bagaimana masuknya tentara Mongol pertama kali ke dunia Islam melalui Turkestan hingga menghancurkan dinasti Abbasiyah. umat islam sendiri yang memulainya dengan membunuh utusan Mongol. padahal sudah diperingati untuk tidak cekcok dengan bangsa mongol.

    Balas
  7. Abdullah says:
    15 tahun yang lalu

    Kepada Adam:
    Saya jadi ingin tertawa membaca ulasan sejarah Anda :D, darimana Anda belajar sejarah? tidakkah Anda tahu bahwa bibit khawarij sudah muncul sejak zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup, Anda tahu Dzul Khuwaisaroh? dan siapakah yang melakukan pemberontakan dan pembunuhan berdarah terhadap khalifah Ustman bin Affan? sejarah menjawab bahwa pelakunya adalah orang-orang khawarij! dan siapakah pelopornya? pelopornya tidak lain dan tidak bukan adalah Abdullah bin Saba’, tokoh yang sangat Anda kenal. Tokoh pelopor khawarij dan Syi’ah!

    Mas Adam, kebencian Anda terhadap para sahabat semakin mengaburkan akal dan pikiran Anda, sehingga setiap ada ayat yang berupa celaan di dalam Al Quran langsung Anda tujukan kepada sahabat, padahal maksud ayat tersebut bukan demikian. Akan tetapi kami ummat Islam sangat memakluminya, karena demikiannya karakter orang-orang Syi’ah.

    Siapakah dalang di balik terbunuhnya Husein bin Ali radhiallahu ‘anhuma? jawabannya adalah karena pengkhianatan orang-orang Syi’ah.

    Siapakah yang membunuh utusan Mongol tersebut? jawabannya adalah seorang raja, atas fitnahan dari pembantunya yang Syi’ah. Sejarah kehancuran Islam selalu dipicu oleh pengkhianatan Syi’ah, hingga zaman sekarang ini.

    Silahkan buka website http://www.hakekat.com untuk mengetahui sepak terjang Syi’ah.

    Balas
  8. Abu Said says:
    15 tahun yang lalu

    Kepada mas adam, untuk melihat keutamaan dan mulianya para sahabat, silakan lihat artikel berikut:
    https://muslim.or.id/manhaj-salaf/kedudukan-sahabat-nabi-di-mata-umat-islam-1.html
    semoga bisa merubah pandangan anda.
    WaffaqonAllah

    Balas
  9. aswad says:
    15 tahun yang lalu

    Kepada akhi adam, semoga Allah senantiasa menjaga anda dalam kebaikan

    Para sahabat, secara individual, bukan orang yang ma’sum (bebas dari kesalahan), saya setuju, karena mereka pun manusia. Bisa salah dan bisa lupa. Namun sifat kemanusiaan tidak berarti membuat kita boleh mencela mereka. Dan maaf, anda dalam hal ini telah melakukan kesalahan dengan mencela mereka.
    Alhamdulillah jika anda masih beriman kepada Al Qur’an, dan saya berharap anda juga masih beriman kepada Rasulullah bahwa ia adalah utusan Allah dan sabda beliau adalah kebenaran yang harus dipatuhi. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian mencela seorang pun di antara para sahabatku. Karena sesungguhnya apabila seandainya ada salah satu di antara kalian yang bisa berinfak emas sebesar Gunung Uhud maka itu tidak akan bisa menyaingi infak salah seorang di antara mereka; yang hanya sebesar genggaman tangan atau bahkan setengahnya.” (Muttafaq ‘alaih)

    Balas
  10. Adam says:
    15 tahun yang lalu

    Yang penting aku dah sampaikan. Oh ya, kalau nabi atau sahabat mencela, melaknat sahabat lainnya jadi kufur, munafik atau melampaui batas dong.
    Semoga Tuhan merahmati kita

    Balas
  11. kuncung says:
    15 tahun yang lalu

    kok kentara sekali klo benci sama shiah, he…he…he….

    Balas
  12. ibnu sholeh says:
    15 tahun yang lalu

    semoga Allah segera Menghancurkan orang-orang syiah dan orang-orang yang sepaham dengan mereka.
    yang telah membuat fitnah dihati2 kaum muslimin.
    Semoga Allah selalu menjaga hati2 kita, untuk selalu memuliakan, menghormati dan mengikuti para shahabat nabi.
    amiin.

    Balas
  13. muhammad fikri says:
    14 tahun yang lalu

    asslam…

    betapa hinanya para sahabat rasul di mata orang syiah…
    menurut saya mungkin orang syiah syrik kepada sahabat-sahabat rosul..
    walau bagimana pun khususnya orang muslim kita semua harus menghormati para sahabat rosul karna dengan adanya mereka kita semua bisa memeluk agam yang kita cintai…yaitu agama yang sangat di muliakan oleh allah SWT yaitu ISLAM

    Balas
  14. mawarno says:
    14 tahun yang lalu

    silahkan visit http://www.logika.wordpress.com
    disana ada pembahasan shiah dari sisi logika
    semoga bermanfaat

    Balas
  15. mawarno says:
    14 tahun yang lalu

    dalam kadar tertentu, kupasan ttg shiah sulit dipahami oleh kaum awam yang tidak paham seluk beluk tafsir ayat atau hadis. dalam http://www.logika.wordpress.com kita diajak memahami secara common sense strategi shiah dalam berdakwah.
    terbukti, pengikut shiah sering berkelit-kelit saat membahas penafsiran ayat atau hadis, namun mereka langsung bungkam jika ditanya masalah mendasar tetang kitab mereka sendiri.

    Balas
  16. pengembara says:
    14 tahun yang lalu

    sdikit bertanya, maaf sebelum-na atas kebodohan pertanyaan saya.

    Dari pelajarna sejarah yg saya peroleh jelaslah bahwa Nabi Muhammad SAW, sangat menyayangi kedua cucuna (Hasan-Husein). Pernah bersabda bahwa kedua-na merupakan pemimpin barisan pemuda yg masuk surga.

    Lalu bagaimana dg posisi pembunuh cucu kesayangan beliau tsb?

    Terus terang, saya bukan seorang syi’ah dah bukan seorang salafi… saya hanyalah seorang muslim biasa

    Balas
  17. Aree says:
    14 tahun yang lalu

    Syiah…Memukul kepala sendiri hingga berdarah2…Merah…Apa itu berkah…??Saya sarankan agar pake helm sebelum memukul kepala sendiri.Kepala hrs dijaga krn mrpkn nikmat Allah utk qta brfikir jernih,jd klo sering dipukul,takutnya pkran jd erorr,terutama erorr dlm memahami Qur’an dan Sunnah…Gitu :)
    Salut bwt hakekat.Com,tp koq bnyak fotonya ya? Apakah keharamanan foto ad pengecualian bwt menunjukkan rusaknya aqidah suatu kaum?Syukron

    Balas
  18. Shoot says:
    14 tahun yang lalu

    To. Abdullah, saya rasa anda yang harus ditertawai, karena anda kurang teliti dalam membaca kitab sejarah.
    Anda mengatakan “Ibunda Aisyah dan para sahabat lainnya datang, tujuan utamanya adalah untuk ishlah dan meluruskan segala kesalapahaman, dan bukan untuk perang! sangat jelas sekali…”
    Jika untuk Ishlah dan meluruskan segala kesalah fahaman, dan bukan untuk berperang, seperti yang telah anda katakan.
    Kenapa pada saat itu, terjadi pertumpahan darah mas?? Anda tahu tidak jumlah sahabat yang terbunuh diperang Jamal??
    Mau tahu?? Makanya yang teliti jika baca kitab. Ishlah koq bunuh-bunuhan, ishlah model baru ya mas??
    Mas tahu tidak hukumnya membunuh dalam Al-Qur’an?? Jika hanya kesalahan kecil masih “mungkin” Allah SWT Ridha dan memberikan dispensasi.
    Ingat mas dullah, apa Allah SWT memberikan dispensasi untuk Qobil (anaknya seorang Nabi lho) yang telah membunuh adiknya (Habil). Jika anda membaca Al-Qur’an PASTI anda akan mengetahuinya :)

    Balas
  19. Abdullah says:
    14 tahun yang lalu

    Mas Shoot, pertumpahan darah yang terjadi diantara para sahabat radhiallahu ‘anhum adalah dikarenakan fitnah yang dimunculkan oleh orang-orang khawarij.

    Pada waktu itu, kelompok sahabat Ali radhiallahu ‘anhu dan ibunda Aisya radhiallahu ‘anha telah bersepakat untuk ishlah. Kemudian, antara 2 kelompok tersebut bermalam dengan jarak yang berdekatan. Pada malam tersebut, datanglah orang-orang khawarij menyerang kedua belah pihak. Dan para sahabat di kelompok Ali dan Ibunda Aisya salah paham, mereka masing-masing mengira bahwa kelompok mereka diserang (kelompok Ali mengira bahwa kelompok bunda Aisya yang menyerang, dan begitupun kelompok bunda Aisya mengira bahwa kelompok sahabat Ali yang menyerang mereka), dan karena suasananya kalut maka terjadilah kekacauan, dan ditambah lagi kedua kelompok bermalam dengan jarak berdekatan maka kekacauan menjadi semakin meluas. Dan para orang-orang khawarij, ketika kekacauan (seperti yang mereka harapkan) terjadi, mereka melarikan diri, dan tinggallah 2 kelompok sahabat saling berperang dalam kekalutan. Begitulah salah satu kejelekan yang diakibatkan oleh jahatnya orang-orang khawarij, bagaimanakah lagi dengan kelompok Syi’ah? tentu mereka lebih jahat lagi!

    Balas
  20. hamza says:
    14 tahun yang lalu

    ana penganut ahlusunnah waljama’ah bukan org Syi’ah, ana banyak gak setuju tuh dengan egoismenya orang-orang syi’ah yang hanya mengambil hadith dari jalur ahlulbayt walaupun hadith itu banyak dipertanyakan keshohiahannya kalaupun mereka pake hadith2 ahlusunnah ya cuma buat nyerang ahlusunnah bukan buat mereka pake sendiri,na tapi ana juga kurang setuju dengan dakwahnya salafi yang blom pa2 nakut-nakutin orang ya jelaslah orang blom pa2 pada lari,sekali lagi ana sunni ana kagum Syaikhul Islam Ibnu Thaimiyah, Albani, Abdullah bin Baz tapi tolonglah perhalus dakwahnya jangan garing bisa masuk ke pelosok-pelosok muslim yang haus dengan pencerahan, contoh dikampung ana ada salafi dia ngomongnya bagus tegas tapi kadang gak pake gaya bahasa yang bagus, kayak tahlilan ana juga sama gak setuju, shalat subuh ana sama gak baca do’a Qunut tapi jangan rusak dong rencana kami di kampung untuk memberikan pencerahan ke masyarakat supaya kembali ke Al-Qur’an dan Sunnah, mereka dikit2 sdh mau mengerti,jangan dibilang orang-orang bodoh di depan umum orang yang masih tahlilan misalnya(walaupun iya mereka bodoh/ana setuju) jadi akhirnya blom pa2 mereka anatipati dech dengan misi ini, ya syukurlah ada ustadz yang mau menjelaskan dan menjernihkan perso’alan, coba tolong dech asatidz salafi yang masih bgt dikasi pencerahan, banyak lo yang ingin menegakan alqur’an dan assunah itu, bukan hanya orang2 yang bernaung di salafi aza, kalo kita bersatu kan jadi kuat sementara mayoritas masyarakat kita masih antipati dengan upaya pemurnian ini, syukron sekali lagi ana salut manhaj salaf, klo buat syiah ana setuju yang kerassss aza tuh bahasannya darahnya juga halal toch? tapi buat saudara2 suni yang masih nyimpang-nyimpang sedikit kayak bid’ah&khurafat gaya bahasanya agak lembut, thayib

    Balas
  21. Muslim.or.id says:
    14 tahun yang lalu

    Untuk mengetahui hakekat agama Syi’ah, silakan buka website http://www.hakekat.com

    Balas
  22. Tangguh says:
    14 tahun yang lalu

    Tulisan yang indah dan ilmiah..
    Alhamdulillah sudah banyak kaum muslim yg mengerti siapa& bagaimana agama syiah sbnarnya
    Memang agama syiah adalah kelompok/jamaah takfir sejati setelah khawarij
    WASPADALAH kaum muslimin akan bahayanya agama syiah &org2 nya

    Balas
  23. Tyo says:
    13 tahun yang lalu

    Ustadz, mohon ijin mengkopi artikel ini ya….Jazzakallah khoiron katsiron

    Balas
  24. Awang salafy says:
    13 tahun yang lalu

    Saya sangat senang krn telah ada pembhasan tntg agama syiah ini,dlu sthu saya yg namanya syiah tu adlah saudara sesama muslim,tp trnyata bertolak 360′ celsius huuu

    Balas
  25. Aji says:
    13 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum, akh ijin copas ya…

    Balas
  26. J Alamsyach says:
    12 tahun yang lalu

    Syukran ustadz…Atas pecerahannya…!sy penasaran dengan tokoh SYIAH ‘abdullah bin saba’ seorang yahudi yg mengaku pembela Sayyidina ALI..sy mohon infonya ustadz…Wassalam…

    Balas
  27. hidayatulloh says:
    12 tahun yang lalu

    memang perlu berhati hati terhadap syiah…

    Balas
  28. oho says:
    12 tahun yang lalu

    assalamu’alaikum
    Ijin copas ya ustadz

    Balas
  29. Abdurrahman says:
    11 tahun yang lalu

    Tidak ada keraguan terhadap para sahabat Rasulullah SAW. Mereka adalah generasi terbaik umat ini. Mereka adalah umat Rasullullah SAW yang Allah SWT, Rabb semesta alam telah memberi mereka gelar Radhiyallahu ‘anhum.
    Lihat Surat At-Taubah ayat 100.

    Jika kita mengimani Al-Quran yang merupakan wahyu Allah SWT pasti tidak akan menafikan keutamaan para sahabat.

    Semoga Allah senantiasa mencurahkan taufiq dan hidayah pada hamba-hamba-Nya.

    Balas
  30. anti syiah says:
    11 tahun yang lalu

    Saat ini syiah sedang merajalela menyerang Ahlussunnah di Yaman mari kita bantu baik dengan qunut nazilah atau bantuan lainnya.
    detail link dan update berita http://isnad.net/liputan-khusus-gemuruh-lembah-dammaj-update

    Balas
  31. cibondz says:
    11 tahun yang lalu

    marilah kita ber istighfar bersama2 . . . . ASTAGHFIRLLAHALADZIM . . . ! bkn kah itu lebih baik, . . . !

    Balas
  32. Muslim Amanah says:
    11 tahun yang lalu

    Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun… Kalau sahabat Nabi saja dicela apalagi kita, dikafirkan…

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Donasi Muslim.or.id