Donasi Muslim.or.id
Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslim.or.id Donasi Muslim.or.id

Fatwa Ulama: Jika Tidak Punya Syaikh, Maka Syaikhnya Adalah Setan?

Yulian Purnama, S.Kom. oleh Yulian Purnama, S.Kom.
30 Juni 2020
Waktu Baca: 2 menit
8
71
SHARES
397
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Fatwa Syaikh Abdul Aziz Bin Baaz

Soal:

Tersebar di sebagian kalangan sebuah perkataan: “barangsiapa yang tidak punya syaikh (guru) maka syaikh-nya adalah setan“. Bagaimana kita menyikapi perkataan ini wahai Syaikh?

Jawab:

Majelis ilmu di bulan ramadan

Ini adalah kesalahan yang dilakukan orang awam dan orang jahil dari kalangan sufiyah. Tujuan mereka mengatakan demikian adalah untuk memotivasi orang untuk bergabung bersama mereka dan taqlid kepada mereka dalam kebid’ahan dan kesesatan yang mereka lakukan. Jika seseorang berusaha mempelajari agama dengan hadir di majelis-majelis ilmu agama atau dengan men-tadabburi Al Qur’an dan Sunnah atau menggali faidah dari Al Qur’an dan Sunnah, maka orang seperti ini tidak dikatakan bahwa gurunya adalah setan. Justru kita katakan bahwa ini adalah orang yang berusaha mempelajari agama dan ia mendapatkan kebaikan yang banyak.

Hendaknya orang yang mempelajari agama itu datang kepada para ulama yang dikenal memiliki aqidah dan reputasi yang baik. Sehingga bisa bertanya kepada mereka mengenai hal-hal yang membingungkan. Karena jika ia tidak bertanya kepada ulama, ia akan banyak salahnya dan banyak perkara yang salah paham.

Namun dengan ia menghadiri majelis ilmu agama dan mendengar nasehat dari para ulama di sana, dengan itu ia mendapatkan banyak kebaikan dan faedah yang besar. Walaupun ia tidak memproklamirkan diri bahwa ia murid Syaikh tertentu. Dan tidak diragukan lagi bahwa orang yang menghadiri majelis ilmu atau mendengar khutbah jum’at atau khutbah Idul Fitri/Idul Adha, atau menghadiri pengajian-pengajian di masjid ia sesungguhnya memiliki banyak Syaikh, sekalipun ia tidak menisbatkan diri pada Syaikh tertentu yang selalu ia taqlidi dan ia ikuti pendapatnya.

Sumber: http://www.binbaz.org.sa/mat/315

—

Penerjemah: Yulian Purnama
Artikel Muslim.Or.Id

Tags: bergurufatwamenuntut ilmusanadSufisyaikhTasawuf
SEMARAK RAMADHAN YPIA
Yulian Purnama, S.Kom.

Yulian Purnama, S.Kom.

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, S1 Ilmu Komputer UGM, kontributor web Muslim.or.id dan Muslimah.or.id

Artikel Terkait

Pahala puasa

Fatwa Ulama: Mengapa Pahala Puasa Dikhususkan oleh Allah?

oleh dr. Abdiyat Sakrie
21 Maret 2023
0

Mengapa Allah ta’ala mengkhususkan ganjaran puasa dengan balasan dari-Nya?

Berpuasa tapi tidak salat

Fatwa Ulama: Berpuasa, tapi Tidak Salat Sama Sekali

oleh dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.
16 Maret 2023
0

Fadhilatusy syaikh, bagaimana hukum orang yang berpuasa, namun tidak salat sama sekali?

hukum meninggalkan istri dan anak

Fatwa Ulama: Hukum Meninggalkan Istri dan Anak-Anak untuk Safar Bersama Istri Kedua

oleh dr. Abdiyat Sakrie
11 Maret 2023
0

Pertanyaan: Suami saya menikah lagi dan tinggal berbeda kota dengan saya berjarak 9 jam perjalanan. Dia pergi ke tempat istri...

Artikel Selanjutnya
Hukum Menuntut Hak

Keutamaan Mencari Nafkah Halal dan Tidak Menjadi Beban Orang Lain

Komentar 8

  1. Dani says:
    10 tahun yang lalu

    Lalu bagaimana orang awam spt saya yang mau belajar mengkaji Al-Qur’an dan Al-Hadist tetapi tidak berguru kpada seorang ustadz ataupun ulama. apakah saya bisa belajar sendiri?? sementara lingkungan saya juga tidak mendukung kalaupun khotbah terkadang hanya menerangkan garis besarnya saja kurang mendetail. jadi bagaimana solusinya?? mohon jawabannya

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      9 tahun yang lalu

      #Dani
      Sekarang sudah banyak pondok, ma’had, program bahasa arab, kuliah online, website islami, radio islami, dll

      Balas
      • Ahnaf says:
        9 tahun yang lalu

        Apakah ustadz2 contohnya Muhammad Abduh juga bisa dikategorikan syaikh? karena beliau mengelola website islami dan memberikan ilmu secara online?

        Atau, apakah tidak cukup hingga harus datang ke pondok pesantren beliau dan bertatap muka?

        Balas
        • Muhammad Abduh Tuasikal says:
          9 tahun yang lalu

          Sy hanya seorang thulaibil ilmi (penuntut ilmu biasa), bukanlah ulama. Tidak baik mengangkat seseorang lebih dari derajat sebenarnya dan kami yg lebih tahu kedudukan diri kami daripada org lain.

          Barakallahu fiikum.

          2014-08-27 8:29 GMT+07:00 Disqus :

          Balas
  2. belajar di yaman says:
    10 tahun yang lalu

    bagi ikhwah yg mau belajar di yaman moga silakan kunjungi Belajar di yaman dengan harga travel yg murah . jazakumullah khoer

    Balas
  3. Muhammad Ali says:
    8 tahun yang lalu

    maksudnya “Jika Tidak Punya Syaikh, Maka Syaikhnya Adalah Setan”..itu ditujukan bagi orang-orang yang belajar dari buku atau tejemahan maupun kitab, padahal ilmu alatnya belum cukup (nahwu, shorof dan balaghoh). karena jika ia salah dalam memahami suatu hal, tidak ada yng meluruskan. dan timbullah kesesatan

    Balas
    • Sa'id Abu Ukkasyah says:
      8 tahun yang lalu

      Memang benar, orang yg keadaannya sepertiyg Anda sebutkan memungkinkan terjatuh dalam banyak kesalahan, namun apakah bisa dipastikan semua ilmu yg dia dapatkan dari baca buku sendiri pasti salah semuanya? tidak ada sedikitpun yg benar pemahamannya, walaupun buku yg ia baca isinya sederhana tingkat kesulitannya ? Ungkapan “Jika Tidak Punya Syaikh, Maka Syaikhnya Adalah Setan” untuk contoh di atas, apakah berlebihan atau tidak? Untuk menghindari ghuluw(berlebih-lebihan),tidakkah ungkapan itu bisa diganti dg kalimat: ” barangsiapa yg belajarnya hanya dari buku, memungkinkan banyak terjatuh dalam kesalahan”?

      Balas
  4. Santri Kalijaga says:
    3 tahun yang lalu

    Berarti benar kan bahwa siapa yang tidak memiliki guru maka srtan adalah gurunya? Belajar dengan berguru itu ya hadir di majelis bukan cari2 sendiri buka2 buku tanpa bimbingan

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Donasi Muslim.or.id