Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslim.or.id Donasi muslim.or.id

Fatwa Ulama: Membersihkan Madzi, Dicuci Atau Dipercik?

Yulian Purnama, S.Kom. oleh Yulian Purnama, S.Kom.
18 Mei 2021
Waktu Baca: 2 menit
44
membersihkan madzi
2.9k
SHARES
16.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Fatwa Syaikh Abdullah Al Faqih

Soal
Bagaimana yang dimaksud dengan an nadhah? Saya sudah tahu bahwa madzi itu wajib dibersihkan dengan cara an nadhah (dibasahi). Apakah yang dimaksud dibasahi itu dengan mengambil air di telapak tangan seperti ketika ingin berkumur (dalam wudhu) ataukah disiram atau bagaimana? Jazaakumullah khayr.

Jawab:

الحمد لله والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن والاه, أما بعد

Madzi itu najis. Para ulama berbeda pendapat mengenai makna an nadhah (dibasahi), apakah maksudnya diperciki air ataukah maksudnya dicuci karena ada riwayat lain yang memerintahkan untuk dicuci. Madzhab Hambali berpendapat yang pertama (diperciki). Berdasarkan hadits Sahl bin Hanif, ia berkata:

كنت ألقى من المذي شدة, وكنت أكثر منه الاغتسال, فسألت رسول الله صلى الله عليه وسلم عن ذلك؟ فقال: إنما يكفيك بأن تأخذ كفًّا من ماء فتنضح بها من ثوبك حيث ترى أنه أصابه

“Aku seringkali keluar madzi, sehingga sering sekali mandi karenanya. Lalu kuceritakan hal ini kepada Rasulullah shallallaahu‘alaihi wasallam. Maka beliau berkata : “Kamu cukup mengambil air setelapak tangan, lalu kamu basahi pakaianmu yang terkena madzi itu sampai terlihat basah” (HR. Ahmad dalam Musnad-nya, Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, dinilai hasan oleh Asy Syaikh Al Albani)

Sedangkan jumhur fuqaha berpendapat bahwa an nadhah (dibasahi) maksudnya adalah dicuci. Imam An Nawawi rahimahullahu ta’ala berkata dalam kitab Al Majmu’ :

أجمعت الأمة على نجاسة المذي والودي، ثم مذهبنا ومذهب الجمهور أنه يجب غسل المذي, ولا يكفي نضحه بغير غسل, وقال أحمد بن حنبل – رحمه الله -: أرجو أن يجزيه النضح، واحتج له برواية في صحيح مسلم في حديث علي: توضأ وانضح فرجك, ودليلنا رواية: اغسل, وهي أكثر, والقياس على سائر النجاسات, وأما رواية النضح: فمحمولة على الغسل. اهــ

“Ulama bersepakat bahwa madzi dan wadi adalah najis. Namun madzhab kami (Madzhab Syafi’i) dan madzhab jumhur berpendapat wajib mencucinya, tidak cukup diperciki saja. Sedangkan Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata: ‘Nampaknya yang benar cukup diperciki saja’. Beliau berdalil dengan hadits riwayat Muslim dari Ali:

توضأ وانضح فرجك

‘Berwudhulah dan basahi (perciki) kemaluanmu‘
Sedangkan dalil kami adalah riwayat:

توضأ وانضح فرجك

‘Berwudhulah dan cucilah kemaluanmu‘
dan riwayat inilah yang lebih banyak. Selain itu juga pendapat kami berdasarkan qiyas terhadap najis-najis yang lain. Sedangkan riwayat yang menggunakan kata an nadhah, itu mengandung kemungkinan makna mencuci”

Badrudin Al’Aini berkata dalam syarah Shahih Bukhari:

النضح هو صب الماء؛ لأن العرب تسمي ذلك نضحًا, وقد يذكر ويراد به الغسل, وكذلك الرش يذكر ويراد به الغسل

“An Nadhah itu artinya memerciki air, karena orang arab menyebut perbuatan itu dengan nadhah. Namun terkadang an nadhah juga maksudnya mencuci, demikian juga ar rasy (memerciki) terkadang maknanya mencuci”

Dengan demikian, yang lebih hati-hati adalah dengan mencuci bagian pakaian yang terkena madzi. Dan lihat juga fatwa no. 50657 tentang cara mencuci madzi. Wallahu Ta’ala A’lam.

Sumber: Klik disini.

—

Penerjemah: Yulian Purnama
Artikel Muslim.Or.Id

Tags: Fatwa Ulamafiqihmadzinajis
kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah
Yulian Purnama, S.Kom.

Yulian Purnama, S.Kom.

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, S1 Ilmu Komputer UGM, kontributor web Muslim.or.id dan Muslimah.or.id

Artikel Terkait

nisbat kepada salafi

Fatwa Ulama: Apakah Menisbatkan Diri kepada Salafi Itu Tercela?

oleh dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.
20 Januari 2023
1

Apakah salafi itu termasuk salah satu golongan? Apakah menisbatkan diri kepada salafi itu tercela?

sholat sunnah

Fatwa Ulama: Keutamaan dan Macam-Macam Salat Sunah

oleh dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.
18 Januari 2023
0

Fadhilatus syaikh, kami ingin dijelaskan tentang salat sunah (shalat tathawwu’), baik dari segi keutamaan maupun macam-macamnya.

hizbiyyah

Fatwa Ulama: Mungkinkah Persatuan dalam Bingkai Hizbiyyah (Kelompok-Kelompok)?

oleh dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.
12 Januari 2023
0

“Dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu).” (QS. Al-Baqarah: 137)

Artikel Selanjutnya

Ikhlas, Karunia Terbesar

Komentar 44

  1. Adam says:
    10 tahun yang lalu

    Pada hadits yang pertama, “Aku seringkali keluar madzi,…”, Apakah tetap harus mandi?

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      10 tahun yang lalu

      #Adam
      Itu adalah ijtihad Sahl bin Hanif, dan sudah dikoreksi oleh Nabi, yaitu cukup dengan an nadhah.

      Balas
  2. Ahmad Lukman says:
    10 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum.
    informasi yang sangat bermanfaat.
    terimakasih

    Balas
  3. Sabdo says:
    10 tahun yang lalu

    Assalamu’alikum

    Ustadz ana mw tanya :
    1. “mencuci disini apa sekedar dibasahi sampai terlihat basah pakaiannya
    atau juga ditambah dengan sabun cuci lalu digosok” ?
    2. “Lalu bagaimana dengan cara memberishkannya kemaluannya ?”

    Jazakallahu kahairan…

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      10 tahun yang lalu

      #Sabdo
      1. Tidak perlu pakai sabun.
      2. Yang dibahas di sini membersihkan madzi, baik pada kain atau anggota tubuh atau media lain yang terkena madzi.

      Balas
  4. abi says:
    10 tahun yang lalu

    Di rumah saya ada keponakan laki2 berumur 3 tahun. Kada tidak pakai popok, sehingga kalo ngompol, celana luar dia jadi basah, namun air kencing tidak sampai menetes ke lantai karena terserap kain celana.

    Nah, di saat celana luar dia itu basah dan dia duduk di kursi / lantai, apakah kursi / lantai nya harus kita lap / cuci untuk menghilangkan najis ? Ataukah najisnya tidak berpindah ke lantai / kursi krn celananya tidak sampai basah kuyup ?

    *basah kuyup, maksudnya kalo kain diperas akan meneteskan najis

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      10 tahun yang lalu

      #abi
      Jika di kursi atau lantai memang basah dan berbau pesing, maka dicuci hingga tidak berbau lagi.

      Balas
  5. ismail says:
    10 tahun yang lalu

    Ustadz, ana minta ijin copy paste.

    Balas
  6. Sabdo says:
    10 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum

    Afwan ustadz ingin bertanya kembali, jadi kesimpulannya yang rajih itu dan lebih berhati-hati media yg terkena madzi tsb dicuci sehingga terlihat basah dan bukan diperciki,.
    lalu bagaimana dengan artikel https://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/cara-membersihkan-najis.html
    dmana disitu dijelaskan cukup diperciki saja dan madzi termasuk najis yg ringan.

    Jazakallahu kahiran

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      10 tahun yang lalu

      #Sabdo
      Wa’alaikumussalam, kesimpulannya diperciki saja sampai basah itu cukup namun yang lebih baik dan lebih hati-hati adalah dicuci.

      Balas
  7. Fadil says:
    10 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum…
    apakah wajib bagi kita utk mandi jika madzi keluar??

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      9 tahun yang lalu

      #Fadil
      Tidak perlu mandi, baca kembali artikel di atas

      Balas
    • gnwn says:
      2 tahun yang lalu

      Afwan ustadz izin bertanya.
      Apakah madzi apabila sudah kering masih najis?
      Begitupun dgn air kencing dll yg sifatnya cair? Terimakasih.

      Balas
  8. Abi AZ says:
    10 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum. Ustadz saya mau bertanya:
    Saya sering keluar air madzi atau wadi dan bekasnya menempel di celana dalam. Sth dicuci bekasnya itu masih tetap ada. Apakah suci atau masih najis celana dalam tersebut? Terima kasih.

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      9 tahun yang lalu

      #Abi AZ
      Wa’alaikumussalam, untuk madzi maka seperti dijelaskan artikel di atas. Adapun wadi maka wadi celana dalam terseut najis dan harus dicuci hingga bersih.

      Balas
      • ERINDA says:
        3 tahun yang lalu

        Mencuci pakaian apakah ada bacaan niatnya juga gak pak ustad

        Balas
        • Yulian Purnama says:
          3 tahun yang lalu

          Tidak ada

          Balas
    • fatahzero11 says:
      1 tahun yang lalu

      Bagaimana cara yang benar membasuh pakaian dengan cara manual dengan tangan yg ada air madzi dan air mani

      Balas
  9. rifqi f says:
    9 tahun yang lalu

    ass ustad saya mau nanya kan celana dalam saya terkena mani atau sperma pada saat mimpi basah, setelah dicuci berkali kali bekasnya masih ada, apakah celana dalam itu najis atau tidak ? trims assalamualaikum

    Balas
  10. ainnur amalina says:
    9 tahun yang lalu

    assalamualaikum wbt
    ustaz, maksudnya di sini, boleh sahaja sekadar diperciki kemaluannya sehingga kelihatan basah berdasarkan kata-kata imam ahmad bin hanbal seperti di atas? begitu juga keadaan bagi media lain seperti kain celana ya?

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      9 tahun yang lalu

      wa’alaikumussalam, ya benar

      Balas
      • hendra abdullah says:
        8 tahun yang lalu

        assalamu’alaikum ustad. Apakah benar dan sudah sah cukup hanya sekedar diperciki pd kemaluan kita atau pakaian yang diperkirakan kena madzi, padahal klo dilogika memercikan air dengan satu tangan itu tidak akan membuat kemaluan kita bersih dari madzi yang telah keluar tsb

        Balas
        • Sa'id Abu Ukkasyah says:
          8 tahun yang lalu

          Wa’alaikumus salam : baca lagi artikel di atas ” yang lebih hati-hati adalah dengan mencuci bagian pakaian yang terkena madzi. “, cuci pula dzakar dan buah dzakar

          Balas
      • ainnur amalina says:
        8 tahun yang lalu

        jzkk

        Balas
    • ainnur amalina says:
      8 tahun yang lalu

      jzkk :)

      Balas
  11. mbahsemar says:
    9 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum wr. wb. Maaf ya pak Ustad, saya sebagai laki2 yg pernah merasakan masa puber, kok perasaan repot sekali ya urusan mani wadhi madzi. Secara biologis, jika seorang laki2 normal dan sehat terangsang maka akan keluar madzi apalagi di usia puber atau relatif muda. Rangsangan itu suka atau tidak suka akan diperoleh relatif sering (apalagi usia muda). Keluar rumah, di jalan, di sekolah, nonton tv, nonton film, baca majalah, komik dsb bahkan ketika sendirian atau tiduran bisa saja dengan membayangkan sudah cukup mjd sebab keluarnya madzi (apalagi usia muda). Iya kalau keluarnya madzi saat di rumah, kita bisa ke kamar mandi cuci dst, di usia muda keluar madzi bisa saja saat di tempat umum. Apalagi dijaman globalisasi (dunia ada di jari-internet) kita tidak mungkin keluar rumah memasang kacamata kuda-mata setengah terbuka-sambil menunduk, mau tdk mau harus melihat dunia dengan jelas kalau tidak mau ketinggalan kemajuan dibanding negara lain. Padahal kalau ditinjau dari sisi biologis, hal tersebut malah menunjukkan jiwa yg normal/sehat (metabolisme berjalan baik) dimana laki2 tertarik dengan perempuan meski saya juga tidak setuju dengan pergaulan bebas. Demikian pak ustad, itu pengalaman saya waktu dulu, kalau sekarang saya di usia yg sudah menginjak kepala empat urusan seperti itu mungkin tidaklah terlalu repot akan tetapi saya merasakan betapa tidak mudahnya bagi mereka anak2 muda dengan urusan tersebut. Mohon maaf jika ada kata2 saya yg tidak berkenan dan trimakasih jika pak Ustad sudi memberi pencerahan. Assalamu’alaikum wr. wb.

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      9 tahun yang lalu

      Wa’alaikumussalam, anda wajib menjaga pandangan, jangan diumbar.
      Jika keluar madzi tidak repot, cukup dicuci atau diperciki, mudah sekali.

      Balas
  12. Ayik says:
    8 tahun yang lalu

    assalam’alaikum wr. wb. ustad bagaimana jika pakaian yang terkena madzi di cuci bersamaan dengan pakaian lain apakah pakaian lain itu juga menjadi najis? mohon pencerahannya. terima kasih

    Balas
    • Sa'id Abu Ukkasyah says:
      8 tahun yang lalu

      Wa’alaikumus salam wa rahmatullah wa barakatuh, tidak menjadi najis, karena airnya kan jauh lebih banyak dari madzinya, jadi tidak merubah bau, warna atau rasa dari air yg suci unt mencuci pkaian tsb.

      Balas
  13. Muhammad Haedar says:
    4 tahun yang lalu

    Assalamualaikum

    Saya mau tanya jika air madzi nyentuh benda kayak tembok cara mensycikannya gimana ya?

    Jika pakaian nya dicuci dan dicampu sama pakaian lain ap hukumnya sah?

    Dan car mensucikan diri bagaimana ya?

    Balas
  14. freddy says:
    4 tahun yang lalu

    Assalamualaikum.

    Kalau pas kerja di kantor yang berhubungan dengan komputer dan internet, kadang melihat gambar atau video yang membuat nafsu kita terangsang kemudian keluar air madzi. padahal saya tidak membawa celana dalam untuk ganti. Untuk mencuci celana dalam juga rasanya tidak enak. Bagaimana cara mensucikannya? biar sholatnya sah?

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      4 tahun yang lalu

      Wa’alaikumussalam, hindari gambar2 seperti itu. Jika terlanjur terjadi maka diantara solusinya adalah tidak perlu pakai celana dalam yang terkena najis tersebut. Agar bisa shalat.

      Balas
  15. Hans says:
    2 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum ustadz. Apabila mani mengenai kasur namun khawatir ada madzi yang ikut menempel di kasur, apakah harus dibersihkan ustadz? Saya biasanya dibersihkan menggunakan tissue yang dibasahi air apakah itu sudah cukup?

    Balas
    • Erwin Arnanda says:
      10 bulan yang lalu

      Waalaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh

      Jika ada pertanyaan, bisa gabung grup tanya jawab

      KHUSUS IKHWAN
      https://t.me/tanyamuslimorid

      KHUSUS AKHWAT
      https://t.me/tanyamuslimahorid

      Barakallahu fiikum

      Balas
  16. Annas says:
    2 tahun yang lalu

    Jika mazi yang menempel pada pakaian sudah mengering, apakah tetap harus dicuci?

    Balas
  17. Orang says:
    2 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum, kalau celana yang terkena madzi tidak saya cuci tapi dibasahi saja dan masih ada bekasnya apakah sudah suci?

    Balas
  18. Ryan permana says:
    2 tahun yang lalu

    Assalamualaikum pak ustad saya mau nanyak itu membesrsih madzi nya dengan satu kali air setelapak tangan apa tiga kali air setelapak tangan

    Balas
  19. ALL says:
    2 tahun yang lalu

    Ustadz untuk pengertian mencuci kemaluannya itu seperti apa, saya terlanjur cuma mengguyurkan air ke kemaluan saja, seperti habis kencing ,apakah itu sudah termasuk mencuci kemaluan.
    Dan jika sudah terlanjur seperti itu bagaimana menindaklanjutinya?
    Apakah saya harus berganti pakaian dan mengganti sholat yg sudah saya lakukan?

    Balas
  20. Helmk says:
    2 tahun yang lalu

    Assalamualaikum kak . Kak mau nanya kalau pakaian terkena madzi dan wadi apakah boleh dicuci di mesin cuci bersamaan dengan pakaian lain? Mohon jawabannya

    Balas
  21. Fatah says:
    1 tahun yang lalu

    Asalamualaikum ustaz Jika tempat yg kena air madzi dan mani itu terkena kawasan mesin basuh apakah boleh dilap dengan tisu selepas disiram tempat yg bernajis tersebut ?

    Balas
  22. Fahrizal says:
    1 tahun yang lalu

    Sukron ustad

    Balas
  23. Baik says:
    10 bulan yang lalu

    Assalamu’alaikum
    Jika air madzi kena pakaian dan pakaian yang terkena madzi itu terkena benda lain apakah ikut najis

    Balas
  24. Dhani says:
    9 bulan yang lalu

    Kalau pas mau jima dengan istri. Kemaluan pria keluar madzi dahulu, apa boleh istri mengulum kemaluan suami padahal hukum madzi kan najis

    Balas
  25. Adi says:
    4 bulan yang lalu

    Kalo pakaian celana dlm terkena madzi lalu di cuci bagian di area tersebut saja, tetapi tidak membasahi hingga basah semua bagaimana hukumnya pak ustad

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah