Fatwa Syaikh Dr. Sholih Al Fauzan hafizhohullah
Soal:
Siapakah ulama jarh wa ta’dil untuk saat ini?
Jawab:
Kami tidak mengetahui siapakah ulama jarh wa ta’dil untuk saat ini. Ulama jarh wa ta’dil saat ini sudah ada di alam kubur. Tetapi perkataan mereka masih ada di kitab-kitab mereka, yaitu kitab jarh wa ta’dil. Jarh wa ta’dil adalah ilmu tentang isnad (sanad) dan mempelajari tentang riwayat hadits. Jarh wa ta’dil bukanlah dengan menjelek-jelekkan dan mendeskreditkan orang lain dengan mengatakan fulan demikian dan demikian, atau memuji sebagian orang dan mencela lainnya. Ini adalah ghibah dan namimah, bukanlah jarh wa ta’dil. (*)
السؤال:
من هم علماء الجرح والتعديل في عصرنا الحاضر ؟
الجواب:
والله ما نعلم أحداً من علماء الجرح والتعديل في عصرنا الحاضر ، علماء الجرح والتعديل في المقابر الآن ، ولكن كلامهم موجود في كتبهم كتب الجرح والتعديل .والجرح والتعديل في علم الإسناد وفي رواية الحديث ، وماهو الجرح والتعديل في سبِّ الناس وتنقصهم ، وفلان فيه كذا وفلان فيه كذا ، ومدح بعض الناس وسب بعض الناس ، هذا من الغيبة ومن النميمة وليس هو الجرح والتعديل
(https://www.youtube.com/watch?v=CLHUdyln3Y8)
* Syaikh Dr. Sholih Al Fauzan adalah ulama yang jadi rujukan saat ini di Kerajaan Saudi Arabia, termasuk ulama senior dan menjadi anggota Al Lajnah Ad Daimah (Komisi Fatwa di Saudi Arabia). Perhatian beliau sangat besar sekali pada ilmu akidah dan tauhid, padahal beliau lulusan Doctoral dari Universitas Al Imam Muhammad bin Su’ud (Riyadh-KSA) dalam bidang fikih. Semoga Allah senantiasa menjaga dan memberkahi umur beliau.
—
Riyadh-KSA, 9 Shafar 1434 H
Penerjemah: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Muslim.Or.Id
Trims sharing bagus dan bermanfaatnya, mas admin.
Salam kenal…Kalau berkenan mau ngundang untuk ikutan gabung dengan teman-teman lain yang sudah SUBMIT URL BLOG-nya ke Direktori Weblog Indonesia :)
ustadz, ada video yang mirip dengan di atas:
https://www.youtube.com/watch?v=v0SS5PQqHIg
#abdullah
Jika anda cermat, sebenarnya yang dikatakan syaikh fauzan dan syaikh utsaimin itu sejalan, melainkan hanya khilaf lafzhiyyah. Mereka berdua berpandangan, ilmu jarh wa ta’dil untuk membahas rawi hadits sudah selesai dengan ditulisnya kitab-kitab jarh wa ta’dil. sedangkan membicarakan individu2 tertentu tanpa maslahah, yang dapat memecah-belah ahlussunnah, itu bukan jarh wa ta’dil melainkan ghibah. adapun menjelaskan penyimpangan ahlul bid’ah dan memperingatkan umat darinya, mereka berdua sepakat bolehnya.
Kita simak persaksian beberapa Imam Ahlus-Sunah di zaman kita,
1) Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata dalam kaset yang berjudul Al-Muwazanat Bid’atul ‘Ashr:
” وباختصار أقول: إن حامل راية الجرح والتعديل اليوم في العصر الحاضر وبحق هو أخونا الدكتور ربيع، والذين يردون عليه لا يردون عليه بعلم أبداً، والعلم معه “.
“Secara ringkas aku mengatakan bahwa sesungguhnya pembawa bendera Jarh wa Ta’dil pada hari ini, di masa ini secara hakiki adalah saudara kami Rabi’. Orang-orang yang membantahnya, tidak membantahnya dengan ilmu sama sekali sedangkan ilmu bersamanya (Syaikh Rabi’)”
2) Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata tentang Syaikh Rabi’ :
” الرجل إمام في السنة”
“Beliau adalah seorang imam dalam sunnah”
3) Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah juga merekomendasi Fadhilatus Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafidzahullah tatkala ada yang bertanya kepada beliau tentang kitab-kitab Syaikh Rabi’. Maka beliau menjawab :
“Zhahirnya, pertanyaan ini tidaklah dibutuhkan sebagaimana Imam Ahmad ditanya tentang Ishaq bin Rahuyah –semoga Allah merahmati mereka semuanya- lalu beliau menjawab : “Semisal aku ditanya tentang Ishaq! Bahkan semestinya Ishaq yang ditanya tentang aku.”
4) Syaikh Muqbil Al-Wadi’i rahimahullah berkata :
مِنْ أبصر الناس بالجماعات وبدخن الجماعات في هذاالعصر الأخ الشيخ ربيع بن هادي -حفظه الله-،مَن قال له ربيع بن هادي إنه حزبي فسينكشف لكم بعد أيام إنه حزبي، ستذكرون ذلك فقط الشخص يكون في بدء أمره متستراً
“Diantara ulama yang paling mengerti tentang kelompok-kelompok sesat dan kesalahan-kesalahannya pada masa ini adalah Al-Akh Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi hafidzahullah, barangsiapa yang dikatakan Rabi’ bin Hadi hizbi maka akan terbongkarlah keadaannya di hadapan kalian dengan berjalannya waktu bahwa ia adalah hizbi, akan nampak bagi kalian meskipun ia di awal permulaannya belum nampak (hizbiyyahnya).”
Ucapan Syaikh Muqbil di atas senada dengan apa yang diungkapkan oleh Imam Adz-Dzahabi rahimahullah tatkala menukil ucapan sebagian orang ketika menjelaskan keadaan seorang ahli bid’ah bernama Abu Hamid :
“إذا رأيته فى البداية قلت صديقا و إذا رأيته فى النهاية قلت زنديقا”
“Tatkala engkau melihatnya di awal permulaan, engkau akan mengatakan ia adalah shiddiiq (seorang yang benar), namun tatkala engkau melihatnya di akhir keadaannya engkau akan mengatakan ia adalah zindiiq (seorang ahli bid’ah).” [As-Siyar 333/19]
5) Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Banna rahimahullah berkata :
:” إمام الجرح والتعديل الصادق الأمين أخونا ربيع هادي والله إمام الجرح والتعديل في القرن الرابع عشر الله يبعث على كل رأس مائة عام من يجدد لهذه الأمة أمر دينها…ونتحدى أنه تكلم عن أي واحد بدون الدليل من كلامه ومن أشرطته ومن كتبه”.
“Imam Jarh wa Ta’dil yang jujur lagi amanah, saudara kami Rabi’ Hadi, demi Allah beliau adalah imam Jarh wa Ta’dil abad ke 14 , Allah mengutus tiap seratus tahun seorang yang memperbaharui ajaran agama mereka…kami menantang (untuk mendatangkan bukti) bahwa Syaikh Rabi’ berbicara tentang seseorang tanpa bukti dari ucapannya, kaset-kaset maupun kitab-kitabnya.”
6) Syaikh Ahmad An-Najmi rahimahullah berkata :
ولو قال أحد إنه لا يوجد أحد في زمننا هذا نابذ أهل البدع وحاربهم وناقش أخطاءهم مثل ما فعل الشيخ ربيع – وفقه الله – لكان صادقا
“Seandainya ada seorang yang berkata bahwa tidak ada seorang pun di zaman kita yang telah membantah, menyerang dan mendebat kesalahan-kesalahan ahli bid’ah semisal dengan apa yang dilakukan Syaikh Rabi’ –semoga Allah memberi taufiq padanya-tentu perkataannya benar.”
7) Syaikh Ubaid Al-Jabiri hafidzahullah berkata :
الشيخ ربيع صاحب راية قوية رافعة لواء السنة، وبشهادة أئمة زكوه وأثنوا عليه، فلا ينبغي لمثلي أن يسأل عنه حفظه الله
“Syaikh Rabi’ adalah pembawa bendera Sunnah, dengan persaksian para imam, mereka memberikan tazkiyah dan memuji beliau. Tidak semestinya orang sepertiku ditanya tentang beliau hafidzahullah.”
Bagi siapa yang ingin menelaah lebih luas tentang pujian para ulama kepada Syaikh Rabi’ silahkan merujuk pada risalah Syaikh Khalid Adz-Dzafiri hafidzahullah yang berjudul Ats-Tsana’ul Badii’…
Setelah membaca ucapan para ulama di atas, ada nasehat yang sangat berharga dari Syaikh Zaid bin Muhammad hafidzahullah bagi para penuntut ilmu dalam menghadapi fitnah dan perselisihan agar kita lebih selamat dan terhindar darinya.
Inilah nasehat Syaikh Zaid hafidzahullah :
الردود التي قام بها الشيخ ربيع هي جهاد في إعلاء كلمة الحق وهي نصح للمسلمين وبالأخص طلاب العلم المبتدئين ومن في حكمهم ممن ليس له عناية في التوسع في فن العقائد والمناهج والردود لئلا يقعوا في المحظورات والمحاذير
“Bantahan-bantahan yang ditulis oleh Syaikh Rabi’ merupakan jihad menegakkan kalimat al-haq dan nasehat bagi kaum muslimin terkhusus para penuntut ilmu yang mubtadi’in dan orang semisal mereka yang tidak memiliki perhatian khusus dalam mendalami permasalahan aqidah, manhaj dan bantahan-bantahan (para ulama) agar mereka tidak terjatuh pada (kesalahan dan kesesatan) yang harus diwaspadai dan diperingatkan.”
Semoga saya pribadi dan ikhwah sekalian Allah beri kemudahan dan kelapangan hati dalam mengamalkan nasehat para ulama dalam masalah ini. Wabillahit taufiq
Mudah-mudahan apa yang saya tulis ini bermanfaat,
Sumber : – Kitab “Al-Ibanah ‘an Kaifiyyah At-Ta’amul ma’al Khilaf baina Ahlis Sunnah wal-Jama’ah”
– Risalah “Radd Ubaid Al-Jabiri ‘ala Qawa’id Al-Halabi Al-Jadidah”
#Abdul Hadi
Ya akhi, artikel di atas tidak sedang membahas Syaikh Rabi’, darimana anda menyimpulkan demikian? Kami mengenal Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali, beliau ulama besar abad ini. Banyak artikel di web ini menyadur dan menterjemahkan risalah-risalah beliau, hafizhahullah.
ustadz yulian purnama, walaupun tulisan di atas tidak menyinggung tentang syaikh Rabi, tapi dari link yang disebutkan orang juga akan paham, bahwa tulisan itu seakan dalam rangka menjatuhkan syaikh Rabi.
makanya saya kan sudah usul, sebaiknya linknya ganti dengan yang lain. maksud saya videonya sama yaitu muhadharah syaikh shalih al-fauzan, tapi dari link yang lain.
karena link yang disebutkan di atas jelas sekali tujuannya mengarah ke syaikh Rabi..
@ Abdullah
Ambil ibroh dari fatwa tersebut, tidak usah pedulikan linknya.
Itu bukan ingin menjatuhkan Syaikh Robi, namun fatwa tersebut bermaksud menerangkan bahwa selama ini jarh wa ta’dil yang terjadi lebih mengarah ke ghibah karena hanya sibuk mengurus aib ustadz dan masyaikh. Sehingga dari nasehat ini kita bisa ambil pelajaran, yang harus disibukkan adalah perbanyak ilmu bukan perbanyak jarh.
Wallahu waliyyut taufiq.