Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Kesalahan Mendahulukan Puasa Syawal Dari Qadha Puasa

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. oleh Muhammad Abduh Tuasikal, MSc.
27 April 2021
Waktu Baca: 2 menit
20
159
SHARES
882
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagian wanita salah dalam menyikapi puasa sunnah nan mulia yakni puasa Syawal. Mereka lebih semangat menyelesaikan puasa Syawal daripada menunaikan utang puasa mereka. Padahal puasa qadha’ adalah dzimmah (kewajiban) sedangkan puasa Syawal hanyalah amalan sunnah. Bagaimana sikap yang benar dalam menyikapi masalah ini?

Perlu diketahui bahwa tidak boleh mendahulukan puasa Syawal sebelum meng-qadha’ puasa atau membayar utang puasa. Seharusnya yang dilakukan adalah puasa qadha’ dahulu lalu puasa Syawal. Karena jika kita mendahulukan puasa Syawal dari qadha’ sama saja dengan mendahulukan yang sunnah dari yang wajib. Ini tidaklah tepat. Lebih-lebih lagi yang melakukannya tidak mendapatkan keutamaan puasa 6 hari di bulan Syawal sebagaimana disebutkan dalam hadits,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh” (HR. Muslim no. 1164).

Untuk mendapatkan keutamaan puasa setahun penuh, puasa Ramadhan haruslah dirampungkan secara sempurna, baru diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal.

Selain itu, qadha’ puasa  berkaitan dengan dzimmah (kewajiban), sedangkan puasa Syawal tidaklah demikian. Dan seseorang tidak mengetahui kapankah ia masih hidup dan akan mati. Oleh karena itu, wajib mendahulukan yang wajib dari yang sunnah. Sebagaimana dalam hadits qudsi juga disebutkan bahwa amalan wajib itu lebih utama dari yang sunnah,

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَىَّ عَبْدِى بِشَىْءٍ أَحَبَّ إِلَىَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ

“Tidaklah hambaku mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib hingga aku mencintainya” (HR. Bukhari no. 6502)

Sa’id bin Al Musayyib berkata mengenai puasa sepuluh hari (di bulan Dzulhijjah),

لاَ يَصْلُحُ حَتَّى يَبْدَأَ بِرَمَضَانَ

“Tidaklah layak melakukkannya sampai memulainya terlebih dahulu dengan mengqodho’ puasa Ramadhan.” (Diriwayatkan oleh Bukhari)

Adapun riwayat dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha– yang menyebutkan,

كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ

“Aku dahulu masih punya utang puasa dan aku tidak mampu melunasinya selain pada bulan Sya’ban”(HR. Bukhari no. 1950).

Aisyah menunda qadha’ puasanya ini karena kesibukan beliau dalam mengurus Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana dikatakan oleh Yahya dalam Shahih Bukhari.

Semoga Allah senantiasa memberi taufik.

—

(*) Keterangan di atas kami sarikan dari kitab “Ahkam Maa Ba’da Ash Shiyam”, hal. 168 karya Syaikh Muhammad bin Rasyid Al Ghafiliy.

—

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Muslim.Or.Id

kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah
Muhammad Abduh Tuasikal, MSc.

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc.

Pengasuh Rumaysho.Com dan RemajaIslam.Com. Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta (2003-2005). S1 Teknik Kimia UGM (2002-2007). S2 Chemical Engineering (Spesialis Polymer Engineering), King Saud University, Riyadh, KSA (2010-2013). Murid Syaikh Dr. Sholih bin Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan, Syaikh Dr. Sa’ad bin Nashir Asy Syatsriy, Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir Al Barrak, Syaikh Sholih bin 'Abdullah bin Hamad Al 'Ushoimi dan ulama lainnya. Sekarang memiliki pesantren di desa yang membina masyarakat, Pesantren Darush Sholihin di Panggang, Gunungkidul.

Artikel Terkait

memandikan jenazah istri

Bolehkah Seorang Suami Memandikan Jenazah Istrinya?

oleh dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.
31 Januari 2023
0

Pendapat yang paling kuat dalam masalah ini adalah pendapat jumhur ulama, karena dalilnya yang kuat.

salat taubat

Tata Cara Salat Tobat

oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag
30 Januari 2023
0

Setiap manusia berpotensi melakukan dosa baik kecil maupun besar. Akan tetapi, Allah 'Azza Wajalla menunjukkan rahmat-Nya kepada kita semua, yaitu...

Menguburkan mayit

Fikih Pengurusan Jenazah (5): Tata Cara Menguburkan Mayit

oleh Yulian Purnama, S.Kom.
28 Januari 2023
0

Fikih Pengurusan Jenazah (5) : Persiapan Menguburkan Mayit

Artikel Selanjutnya
Sikap Terbaik Terhadap Orang Awam

Sikap Terbaik Terhadap Orang Awam

Komentar 20

  1. furqon says:
    10 tahun yang lalu

    bagaimana dengan tulisan anda sendiri yang ini ustad?
    muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/bolehkah-mendahulukan-puasa-sunnah-dari-qodho-puasa.html

    knp jadinya kontradiksi???

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      10 tahun yang lalu

      #furqon
      Kami berprasangka bahwa yang dimaksud ustadz abduh adalah, mendahulukan puasa syawal dari puasa qadha adalah kesalahan yaitu meninggalkan hal yang lebih utama, namun yang dimaksud bukanlah kesalahan fatal atau hal yang diharamkan.

      Balas
  2. Fahrul says:
    10 tahun yang lalu

    Bagaimana dengan puasa sunnah lainnya seperti puasa Arafah atau Asyura padahal utang puasa belum selesai?

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      10 tahun yang lalu

      #Fahrul
      Boleh dan sah namun kurang utama

      Balas
  3. riza almanfaluthi says:
    10 tahun yang lalu

    Mendahulukan Puasa Syawal Daripada Qadha adalah KESALAHAN??? Masak sih??? http://t.co/erESaSZR

    Balas
  4. Abu Khalid says:
    10 tahun yang lalu

    Assalamualaikum,
    Lalu bagaimana dengan para wanita yang memiliki haid yang periodenya lama sehingga tidak memungkinkan baginya melakuan puasa qodho dan puasa syawal 6 hari dibulan syawal, sedangkan dia sangat berharap sekali bisa mendapakan keutamaan tersebut?

    Barokallahhufik..

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      10 tahun yang lalu

      #Abu Khalid
      Wa’alaikumussalam, cari jawabannya di artikel ini:
      http://firanda.com/index.php/konsultasi/fiqh/44-puasa-enam-hari-di-bulan-syawwal

      Balas
  5. Yi_chan says:
    10 tahun yang lalu

    @Riza Almanfaluthi,
    Klo sy pribadi, bagaimanapun tetap lebih mendahulukan yang wajib, yakni menqadha puasa, karena saya tidak tahu kpn Allah mencabut nyawa sy. Karena ketika Allah mencabut nyawa sy sedang sy masih pny tanggungan puasa wajib, sy takut kelak dpertanyakan oleh Allah mengapa tidak menyegerakan untuk mengqadha puasa.
    Juga merujuk pada komen @Yulian Purnama,

    wallahu alam

    Balas
  6. fitria ningsih says:
    10 tahun yang lalu

    Assalamualaikum….,pak ustad saya mulai puasa syawal hr kamis,dan saya niatkan untuk puasa sunnah kamis,puasa syawal dan qodho puasa ramadhan itu gimana pak ustad boleh ga?saya dengar dr orang boleh

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      10 tahun yang lalu

      #fitria ningsih
      Wa’alaikumussalam, niat ibadah wajib tidak bisa di gabung dengan niat ibadah sunnah. Sedangkan qadha puasa itu wajib.

      Balas
  7. hafidz341 says:
    10 tahun yang lalu

    setuju dengan uraian di atas. sejatinya kita dahulukan yang wajib sebelum mengerjakan yang sunnah.

    Balas
  8. Febby BS says:
    10 tahun yang lalu

    Sehubungan dengan mendahulukan yang wajib dengan yang sunah, mungkin ini agak sedikit menyimpang.
    Bagaimana dengan melaksanakan umroh dahulu baru melaksanakan haji, fenomena ini kayaknya juga banyak beredar di masyarakat.
    Terimakasih.

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      10 tahun yang lalu

      #Febby BS
      Umrah waktunya luas dan biayanya lebih murah, sehingga dalam hal ini kesempatan untuk umrah dan haji itu tidak sama. Sehingga tidak bisa diterapkan kaidah tersebut.

      Balas
  9. ella djuri says:
    10 tahun yang lalu

    kalo saya sih,lebih mementingkan yang wajib dari yang sunnah, tp gimana kalo nggak sempat puasa syawal dikarenakan haid yg tdk teratur????

    Balas
  10. hamba Allah says:
    10 tahun yang lalu

    Assalamu ‘alikum warahmatullah…afwan, bagaimana dgn niat puasa qodho di bln syawal sekaligus niat puasa syawal ,… bgmn hukumnya apakh di perbolehkan ??? mhn penjelasannya ….

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      10 tahun yang lalu

      #hamba Allah #Firmansyah
      Wa’alaikumussalam warahmatullah, simak: http://rumaysho.com/hukum-islam/puasa/3192-bolehkah-menggabungkan-puasa-sunnah-dan-qodho-puasa.html

      Balas
  11. Firmansyah says:
    10 tahun yang lalu

    Ustadz,
    bagaimana dengan dua niat dalam satu hari puasa. misalnya niat puasa Qadha sekaligus puasa 6 hari syawal. Bolehkah ustadz..?

    Balas
  12. syofwan says:
    10 tahun yang lalu

    Assalamualaikum, bagaimana kalau kita lupa berapa hari kita meninggalkan puasa ramadhan di waktu lalu. Dan sekarang berniat untuk meng-qodhonya.

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      9 tahun yang lalu

      #syofwan
      Wa’alaikumussalam, simak: http://www.konsultasisyariah.com/lupa-jumlah-hari-qadha-puasa/

      Balas
  13. Muhammad Wakil says:
    9 tahun yang lalu

    sebagai bahan perbandingan dan tambahan ilmu. pendapat ustadz firanda dalam websitenya berikut.

    http://firanda.com/index.php/artikel/fiqh/475-puasa-syawaal-sebelum-mengqodo-puasa-ramadhan

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah