Berikut ini akan kami bawakan risalah yang berisi tanya-jawab dalam hal aqidah Islam yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.
Dengan mencermati karya beliau ini akan tampaklah bagi kita sebenarnya bagaimana aqidah [keyakinan] beliau yang mungkin bagi sebagian kalangan telah mendapatkan kesan negatif mengenai beliau. Silakan anda telaah dengan pikiran yang jernih dan hati yang tenang. Semoga Allah memberikan hidayah-Nya kepada kita.
Tanya : Siapakah Rabbmu?
Jawab : Rabbku adalah Allah yang telah memeliharaku dan memelihara seluruh alam dengan segala nikmat-Nya. Dia lah sesembahanku, tidak ada bagiku sesembahan selain-Nya. Sebagaimana yang difirmankan Allah ta’ala dalam surat al-Fatihah (yang artinya), “Segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam.”
Tanya : Apakah makna kata Rabb?
Jawab : Yang menguasai dan yang mengatur, dan hanya Dia (Allah) yang berhak untuk diibadahi
Tanya : Apa makna kata Allah?
Jawab : Yaitu yang memiliki sifat ketuhanan dan berhak diibadahi oleh seluruh makhluk-Nya
Tanya : Dengan apa kamu mengenal Rabbmu?
Jawab : Dengan memperhatikan ayat-ayat-Nya dan makhluk-makhluk ciptaan-Nya
Tanya : Makhluk apakah yang terbesar yang bisa kamu lihat di antara makhluk ciptaan-Nya?
Jawab : Langit dan bumi
Tanya : Apakah ayat (tanda kekuasaan)-Nya yang paling besar?
Jawab : Malam dan siang, matahari dan bulan
Tanya : Apakah dalil atas hal itu?
Jawab : Dalilnya adalah firman Allah ta’ala (yang artinya), “Sesungguhnya Rabb kalian adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy. Allah menutupkan malam kepada siang dan mengikutinya dengan cepat, matahari dan bulan serta bintang-bintang semuanya ditundukkan dengan perintah-Nya. Ingatlah, sesungguhnya penciptaan dan pemberian perintah adalah hak-Nya, Maha berkah Allah Rabb seluruh alam.” (QS. al-A’raf : 54).
Tanya : Untuk apakah Allah menciptakan kita?
Jawab : Untuk beribadah kepada-Nya
Tanya : Apa yang dimaksud beribadah kepada-Nya?
Jawab : Mentauhidkan Allah dan menaati-Nya
Tanya : Dalam hal apa kita menaati-Nya?
Jawab : Kita taati perintah-Nya dan kita jauhi segala yang dilarang-Nya kepada kita
Tanya : Apa dalil untuk hal itu?
Jawab : Firman Allah ta’ala (yang artinya), “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat : 56).
Tanya : Apa makna ’supaya mereka beribadah kepada-Ku’?
Jawab : Maknanya adalah agar mereka mentauhidkan Allah
Tanya : Apa yang dimaksud dengan tauhid?
Jawab : Tauhid adalah mengesakan Allah dalam beribadah
Tanya : Apakah perkara terbesar yang dilarang Allah untuk kita?
Jawab : Perkara terbesar yang dilarang Allah adalah syirik yaitu berdoa kepada selain Allah [saja] atau berdoa kepada selain-Nya di samping berdoa kepada-Nya.
Tanya : Apakah dalilnya?
Jawab : Dalilnya adalah firman Allah ta’ala (yang artinya), “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya (dalam beribadah) dengan sesuatu apapun.” (QS. an-Nisaa’ : 36).
Tanya : Apa yang dimaksud dengan ibadah?
Jawab : Ibadah adalah segala sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah baik berupa ucapan maupun perbuatan, yang tampak maupun yang tersembunyi
Tanya : Apa sajakah yang termasuk macam-macam ibadah?
Jawab : Ibadah itu banyak jenisnya, di antaranya adalah : doa, takut, harap, tawakal, roghbah (keinginan), rohbah (kekhawatiran), khusyu’, khas-yah (takut yang dilandasi ilmu), inabah (taubat), isti’anah (meminta pertolongan), isti’adzah (meminta perlindungan), istighotsah (meminta keselamatan dari bahaya), menyembelih, nadzar, dan jenis-jenis ibadah yang lainnya.
Tanya : Apakah dalilnya?
Jawab : Firman Allah ta’ala (yang artinya), “Seluruh masjid itu adalah milik Allah, maka janganlah kamu menyeru bersama-Nya sesuatu pun.” (QS. al-Jin : 18).
Tanya : Apa hukum bagi orang yang mengalihkan ibadah kepada selain Allah?
Jawab : Orang yang melakukannya dihukumi musyrik dan kafir
Tanya : Apakah dalilnya?
Jawab : Firman Allah ta’ala (yang artinya), “Barangsiapa yang menyeru bersama Allah sesembahan yang lain padahal tidak ada bukti baginya, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Rabbnya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tiada akan beruntung.” (QS. al-Mukminun : 117).
Tanya : Perkara apakah yang diwajibkan pertama kali oleh Allah kepada kita?
Jawab : Yaitu mengingkari thaghut dan beriman kepada Allah
Tanya : Apa yang dimaksud dengan thaghut?
Jawab : Segala sesuatu yang menyebabkan hamba melampaui batas, yang berupa sesembahan, orang yang diikuti atau sosok yang ditaati, maka dia adalah thaghut
Tanya : Ada berapakah thaghut itu?
Jawab : Jumlah mereka banyak, namun pembesarnya ada lima : Iblis -semoga Allah melaknatnya-, orang yang diibadahi dan ridha dengan hal itu, orang yang menyeru orang lain untuk beribadah kepada dirinya, orang yang mengaku mengetahui ilmu gaib, dan orang yang berhukum dengan selain hukum yang diturunkan Allah
Tanya : Apakah dalilnya?
Jawab : Firman Allah ta’ala (yang artinya), “Tidak ada paksaan dalam agama, sungguh telah jelas antara petunjuk dengan kesesatan. Barangsiapa yang mengingkari thaghut dan beriman kepada Allah maka sesungguhnya dia telah berpegang dengan buhul tali yang sangat kuat dan tidak akan putus, Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. al-Baqarah : 256).
Tanya : Apa yang dimaksud dengan Urwatul Wutsqa (buhul tali yang sangat kuat)?
Jawab : Maksudnya adalah laa ilaha illallah
Tanya : Apa makna laa ilaha illallah?
Jawab : Laa ilaha adalah penolakan, sedangkan illallah adalah penetapan
Tanya : Apa yang ditolak dan apa yang ditetapkan?
Jawab : Aku menolak segala sesembahan selain Allah dan aku tetapkan bahwa seluruh jenis ibadah harus ditujukan kepada Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya
Tanya : Apakah dalilnya?
Jawab : Firman Allah ta’ala (yang artinya), “Ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada ayah dan kaumnya; sesungguhnya aku berlepas diri dari semua sesembahan kalian kecuali dari Dzat yang telah menciptakanku, sesungguhnya Dia pasti menunjuki diriku. Dan Allah menjadikan kalimat itu tetap ada pada keturunannya (Ibrahim) semoga mereka mau kembali (kepada kebenaran).” (QS. az-Zukhruf : 26-28).
Tanya : Apakah agamamu?
Jawab : Agamaku Islam, yaitu menyerahkan diri kepada Allah dengan bertauhid, patuh kepada-Nya dengan melakukan ketaatan, dan berlepas diri dari syirik dan pelakunya
Tanya : Apakah dalilnya?
Jawab : Yaitu firman Allah ta’ala (yang artinya), “Sesungguhnya agama yang diterima di sisi Allah hanya Islam.” (QS. Ali Imran : 19). Dan juga firman-Nya (yang artinya), “Barangsiapa yang mencari agama selain Islam maka tidak akan pernah diterima darinya, dan di akhirat nanti dia pasti termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Ali Imran : 85).
Tanya : Ada berapakah rukun Islam?
Jawab : Ada lima; syahadat laa ilaha illallah wa anna Muhammadar rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji ke rumah Allah yang suci jika memiliki kemampuan.
Tanya : Apakah dalil syahadat laa ilaha illallah?
Jawab : Firman Allah ta’ala (yang artinya), “Allah bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain-Nya, demikian pula para malaikat dan orang-orang yang berilmu, dengan menegakkan keadilan. Tidak ada sesembahan yang benar selain Dia, Yang Maha perkasa lagi Maha bijaksana.” (QS. Ali Imran : 18).
Tanya : Apakah dalil syahadat anna Muhammadar rasulullah?
Jawab : Firman Allah ta’ala (yang artinya), “Sekali-kali Muhammad itu bukanlah ayah salah seorang lelaki di antara kalian, namun dia adalah utusan Allah dan penutup nabi-nabi.” (QS. al-Ahzab : 40).
Tanya : Apa makna syahadat anna Muhammadar rasulullah?
Jawab : Maknanya adalah menaati perintahnya, membenarkan beritanya, menjauhi segala larangannya, dan beribadah kepada Allah hanya dengan syari’atnya
Tanya : Apakah dalil sholat, zakat serta tafsir dari tauhid?
Jawab : Firman Allah ta’ala (yang artinya), “Dan tidaklah mereka disuruh melainkan supaya beribadah kepada Allah dengan penuh ikhlas melakukan amal karena-Nya (tanpa disertai kesyirikan), mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus.” (QS. al-Bayyinah : 5)
Tanya : Apakah dalil puasa?
Jawab : Firman Allah ta’ala (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman telah diwajibkan kepada kalian untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (QS. al-Baqarah : 183).
Tanya : Apakah dalil haji?
Jawab : Firman Allah ta’ala (yang artinya), “Wajib bagi umat manusia untuk menunaikan ibadah haji ke baitullah karena Allah, yaitu bagi orang yang mampu melakukan perjalanan ke sana. Barangsiapa yang kufur maka sesungguhnya Allah Maha kaya dan tidak membutuhkan seluruh alam.” (QS. Ali Imran : 97).
Tanya : Apakah pondasi ajaran dan kaidah dalam agama Islam?
Jawab : Ada dua perkara : [Pertama] adalah perintah untuk beribadah kepada Allah semata dan memotivasi manusia untuk melakukannya, membangun loyalitas di atasnya dan mengkafirkan orang yang meninggalkannya (tidak beribadah kepada Allah). [Perkara Kedua] adalah memperingatkan manusia dari kesyirikan dalam hal ibadah kepada Allah semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya, bersikap keras dalam hal itu (mengingkari syirik), membangun permusuhan di atasnya, dan mengakfirkan orang yang melakukannya (kemusyrikan).
Tanya : Ada berapakah rukun iman?
Jawab : Ada enam; yaitu iman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan beriman kepada takdir baik dan yang buruk
Tanya : Apakah dalilnya?
Jawab : Firman Allah ta’ala (yang artinya), “Bukanlah kebaikan itu kamu memalingkan wajahmu ke arah timur ataupun barat, akan tetapi yang disebut kebaikan adalah orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab, dan para nabi.” (QS. al-Baqarah : 177).
Tanya : Apakah dalil iman kepada takdir?
Jawab : Firman Allah ta’ala (yang artinya), “Sesungguhnya segala sesuatu Kami ciptakan dengan ukuran/takdir.” (QS. al-Qamar : 49).
Tanya : Apa yang dimaksud ihsan?
Jawab : Ihsan terdiri dari satu rukun yaitu; kamu beribadah kepada Allah seolah-olah melihat-Nya dan jika kamu tidak bisa maka yakinlah bahwa Dia senantiasa melihatmu
Tanya : Apakah dalilnya?
Jawab : Firman Allah ta’ala (yang artinya), “Sesungguhnya Allah akan bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat ihsan.” (QS. an-Nahl : 128).
Tanya : Siapakah Nabimu?
Jawab : Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim, sedangkan Hasyim berasal dari keturunan Quraisy, Quraisy dari bangsa Arab, sedangkan Arab merupakan keturunan Nabi Ismail putra Ibrahim al-Khalil (kekasih Allah) semoga shalawat dan salam yang paling utama tercurah kepadanya dan kepada nabi kita.
Tanya : Berapakah umur Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Jawab : Enam puluh tiga tahun; empat puluh tahun sebelum diangkat menjadi nabi dan dua puluh tiga tahun sebagai nabi dan rasul
Tanya : Dengan apakah beliau diangkat menjadi Nabi? Dan dengan apa diangkat sebagai rasul?
Jawab : Beliau diangkat menjadi Nabi dengan turunnya Iqra’ dan diangkat sebagai rasul dengan turunnya al-Muddatstsir
Tanya : Di manakah negerinya?
Jawab : Beliau berasal dari Mekah lalu berhijrah ke Madinah, dan kemudian beliau wafat di sana -semoga shalawat dari Allah dan keselamatan senantiasa tercurah kepadanya- setelah Allah sempurnakan agama dengan mengutus beliau (beserta ajarannya).
Tanya : Apa yang dimaksud dengan hijrah?
Jawab : Berpindah dari negeri syirik menunju negeri Islam, sementara hijrah itu tetap berlaku hingga tegaknya hari kiamat
Tanya : Apakah dalilnya?
Jawab : Firman Allah ta’ala (yang artinya), “Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan oleh para malaikat itu dalam keadaan menganiaya diri mereka sendiri. Maka malaikat bertanya kepadanya; Di manakah dulu kalian berada? Mereka menjawab; Kami dulu berada dalam keadaan tertindas dan lemah di muka bumi. Mereka berkata; bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kalian dapat berhijrah di atasnya? Mereka itulah orang-orang yang tempat kembalinya adalah neraka Jahannam dan sungguh neraka itu adalah sejelek-jelek tempat kembali.” (QS. an-Nisaa’ : 97).
Tanya : Apakah dalilnya dari Sunnah (Hadits)?
Jawab : Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidaklah terputus hijrah sampai taubat terputus, dan tidak akan terputus [kesempatan] bertaubat hingga matahari terbit dari arah tenggelamnya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan ad-Darimi).
Tanya : Apakah Rasul masih hidup atau sudah mati?
Jawab : Beliau telah meninggal sedangkan agamanya masih tetap ada hingga hari kiamat tiba
Tanya : Apakah dalilnya?
Jawab : Firman Allah ta’ala (yang artinya), “Sesungguhnya kamu pasti mati dan mereka pun akan mati, kemudian nanti pada hari kiamat di sisi Rabb kalian maka kalian pun akan saling bermusuhan.” (QS. az-Zumar : 31).
Tanya : Apakah setelah mati manusia akan dibangkitkan?
Jawab : Iya, benar
Tanya : Apakah dalilnya?
Jawab : Firman Allah ta’ala (yang artinya), “Dari tanah itulah Kami ciptakan kalian dan kepadanya kalian Kami kembalikan, dan dari dalamnya Kami akan mengeluarkan kalian untuk kedua kalinya.” (QS. Thaha : 55).
Tanya : Apakah hukum orang yang mendustakan hari kebangkitan?
Jawab : Orang yang melakukan hal itu adalah kafir
Tanya : Apakah dalilnya?
Jawab : Firman Allah ta’ala (yang artinya), “Orang-orang kafir itu mengira bahwa mereka tidak akan dibangkitkan lagi, katakanlah; sekali-kali tidak, demi Rabbku, kalian benar-benar akan dibangkitkan kemudian akan dikabarkan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan [di dunia], dan hal itu bagi Allah sangatlah mudah.” (QS. at-Taghabun : 7).
Diterjemahkan dari :
Maa yajibu ‘alal muslim ma’rifatu wal ‘amalu bihi
Oleh Syaikhul Islam Muhammad bin Sulaiman at-Tamimi rahimahullah
Dengan pengantar Syaikh Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim Alu Jarullah
Penerjemah: Abu Mushlih Ari Wahyudi
Artikel www.muslim.or.id
alhamdulillah…
faham
Syukron, bertambah lg pengetahuan saya. Ijin copy tulisan ini
Kenapa tidak dibuat buku aja untuk meluruskan syubhat Abu Salafy dalam blognya maupun dalam bukunya “Mazhab Wahabi monopoli kebenaran ala wahabi” yang dengki thd salafy/wahabi telah banyak beredar di Gramedia
@ Suriansyah:
Insya Allah beberapa hal tentang hal ini bisa jadi buku. Doakan saja semoga Allah mudahkan dan memberi petunjuk.
Assalamu’alaikum,alhadulillah bagus benar artukelnya. afwan ijin copy untuk menyebarkannya,semoga umat islam akan lebih tahu sipakakah syeikh abdul wahhab dan tidak asal menuduh wahabi…sukron
Padahal beliau Rahimahullah memiliki aqidah yang lurus, tetapi banyak orang yg menghina beliau
assalamu’alaikum. afwann, sy ijin share artikel ini di blog. syukron. wassalamu’alaikum wrwb.
Assalamualaikum.
Subhanallooh!! ternyata akidah Syeh yang dituduh Wahabi atau garis keras itu ternyata sangat mulia, ALLOOHU AKBAR!! Ya Allah aku bertobat kepadamu, dulu aku termasuk diantara hambaMu yang memusuhi walimu ini, aku dulu senantiasa mencela orang-orang yang aku duga sebagai wahabi, sungguh setelah aku membaca web ini aku benar-benar meresa bersalah, karena aku mendapat gambaran akidah dari akidah beliau ini benar-benar mengena dan membuat aku faham terhadap akidah yang benar dari yang salah, semoga saudaraku2 yang lain yang masih menghujat dakwah beliau ini ditunjukkan ke jalan yang benar, dan saya berterimakasih kepada seluruh pengelola (muslim.or.id)semoga anda diberi ganjaran yang besar dengan kesudian anda membuka kebenaran ini, amin.
Ana ijin copy artikel ini dan artikel-artikel lain yang ada di web ini,untuk menambaH ilmu pengetahuanQ.,,syukron.jazakumullah khairan.
sungguh mulia tauhid beliau..
smga fitnah2 yg mengatas namakan ”wahabi” terbongkar yg disebarkan org2 kafir dn sekutunya.
afwan..ana sedang belajar dan sedang mencari kebenaran, ana mengenal 2 blog yg sangat bertentangan.
saya bingung,lantas ingin tau mana yg lebih benar maka saya kunjungi keduanya…saya kira banyak pengunjung blog ini yg juga mengunjungi blog kedua dg segala pertentangannya…begitu jg pengunjung blog kedua… Tp sy tau dari beberapa teman pengunjung blog kedua yg mencoba mengnjungi blog pertama jika mereka berkomentar entah dg sopan atau tdk selalu dihapus/tdk di upload karena bertentangan dg manhaj blog ini..saya penasaran seperti apa komentar yg di maksud, karena hal tsb bisa menimbulkan prasangka bahwa blog ini mmmg tdk bs menjawab syubhat2 mereka atau bahkan takut kl mereka mengungkapkan yg sejatinya mmg kebenaran di blog ini tp ternyata tdk sesuai dg manhaj blog ini yg selama ini dijalani shg tdk di upload sehingga menimbulkan keraguan bagi saya mengapa admin blog ini bersikap demikian? sementara ketika saya mengunjungi blog kedua, disana banyak sekali komentar dari pengunjungnya sendiri, maupun dari salafy atau PKS, MMI dan…sangat berbeda, disana banyak pengunjung yg menentang manhajnya (kebanyakan dari orang salafy) yg suka berkomentar disana entah dg sopan atau tdk (tp banyak yg tdk sopan) ttp di upload oleh adminnya dg segala jawabannya, sehingga saya bisa mebaca perbedaan antara keduanya, perbedaan tersebut terkesan kalau blog kedua.. mmg bertujuan dakwah dan tdk menyembunyikan sedikitpun dari komentar orang2 yg tdk suka kalau mmg blog tersebut untuk mencari kebenaran, tp kl blog ini terkesan menyembunyikan, karena setiap pengunjung yg berbeda manhaj komentar atau sekedar memberi info seringkali tdk di upload, entah komentarnya ttg kebenaran atau kesalahan harusnya ttp di upload dan diberikan jawabannya jika mmg blog ini jg ingin menyampaikan kebenaran kpd jamaahnya. sehingga tdk tdk menimbulkan keraguan dan tanya2 thd orang2 awam seperti saya yang baru mulai belajar…syukran.
#amin
Pertama, Salafy itu bukan nama kelompok, aliran, organisasi, kelompok pengajian, sebagaimana anda kesankan. Silakan simak:
http://buletin.muslim.or.id/manhaj/salah-paham-tentang-salafi
https://muslim.or.id/manhaj/salah-paham-dengan-istilah-salafi.html
Jika anda memang penuntut ilmu dan pencari kebenaran, sibukkan diri anda dengan belajar ilmu agama. Jauhilah syubhat, jauhilah perdebatan-perdebatan tanpa ilmu yang hanya membuat keras hati dan kebimbangan dalam beragama.
Web ini berkomitmen untuk menebarkan ilmu syar’i, mengenalkan menjelaskan aqidah yang shahihah dan sunnah shahihah. Kami berusaha menghindari adanya debat-debat pada kolom komentar yang akan membuat permusuhan, keras hati, penyakit hati, caci-maki, kedengkian, syubhat, bahkan perdebatan bisa menyebabkan kesesatan. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:
ما ضل قوم بعد هدى كانوا عليه إلا أوتوا الجدل
“Tidaklah suatu kaum menjadi sesat setelah sebelumnya mendapat petunjuk, kecuali karena mereka dijadikan ahli mendebat” (HR. At Tirmidzi 3253, ia berkata: “Hasan Shahih”)
Syaikh Abdussalam bin Barjas berkata:
السنة تبين ولا يخاصم
“As Sunnah itu dijelaskan bukan diperdebatkan”
Menurut Imam Ahmad, termasuk pokok manhaj ahlus sunnah adalah:
ترك الخصومات والجلوس مع أصحاب الأهواء، وترك المراء والجدال والخصومات في الدين
“Meninggalkan perdebatan dan duduk bersama ahlul ahwa serta meninggalkan perdebatan masalah agama”
Terutama bagi para penuntut ilmu dan orang-orang yang masih awam dalam mempelajari agama.
Semoga Allah memberi taufik.
Assalamu ‘alaikum
Saya berpesan kepada semua pengunjung agar menjauhi perdebatan mengenai sunnah karena busa merusak persaudaraan kita.Jagalah persaudaraan kita agar musuh dari ahlul bid’ah bisa dihancurkan.
Assalamu ‘alaikum. .Jazakumullahu khairon atas seluruh pengelola web ini yg tdk pernah lelah menebarkan ilmu. Sy sependapat dg kaidah menghindari perdebatan yg hanya menimbulkan lebih banyak keburukan dibanding maslahatnya. Pesan sy jgnlah gentar utk menyampaikan kebenaran Al Qur’an & Sunnah Rosulullah Shalallhu Alaihi Wassalam dg pemahaman Sahabatnya, Tabiin & Tabiut Tabiin, serta org2 yg mengikuti mereka. Adapun pd org2 yg msh menentang apa yg tlh disampaikan kebenaran tsb, maka jwbnya adlh krn Hidayah itu dari Allah subhana wata’ala. 1000 dalil pun tdk berguna apabila Hidayah blm sampai ke org2 tsb.
ternyata ana selama ini tertipu ana ruju’ ke aqidah islam yang benar,dan ana mengakui bahwa syaikh muhammad bin abdul wahhab sebagai ulama ahlus sunnah wal jamaah
Assalamualaikum.
afwan akhi saya mau menanyakan tentang makna surat yg tercantum di atas saya kurang faham yg terakhirnya.:Firman Allah ta’ala (yang artinya), “Sesungguhnya kamu pasti mati dan mereka pun akan mati, kemudian nanti pada hari kiamat di sisi Rabb kalian maka kalian pun akan saling bermusuhan.” (QS. az-Zumar : 31).
yg di maksud bermusuhan dengan siapa ?
apakah sesama orang muslim atau orang kafir?
untuk jawabanya saya ucapkan banyak-banyak terima kasih.jazakallahu khairan
#Rahma
Wa’alaikumussalam. Pendapat terkuat, wallahu’alam, yang dimaksud adalah antara kebaikan dan keburukan, termasuk di dalamnya antara orang kafir dengan orang muslim, orang zhalim dengan yang di zhalimi, orang yang benar dengan orang yang sesat, dst. Sebagaimana dijelaskan oleh Ath Thabari dalam tafsirnya.
izin copy dan share di facebook untuk kepentingan dak’wah
subhanallah….
alhamdulilah ada yang lebih benar mohon keluarkan ini dalam bentuk buku tuk membantah buku abu salafy tapi yang ilmiah ya akhi ok
Bagus sekali materinya, persis dengan pelajaran di MTs. Mungkin kalau dulu baca ini, nilaiku bisa dapat 100, ya? Tapi sekarang mah, udah lewat.
Infonya telat, gan.
izin copy ya
izin copas yaa ustadz..syukron
Syukron atas catatannya, ana izin cofy.
Assalamu’alaikumWrWb Ustadz
Mohon ijin untuk mengkopy semua yang bermanfaat di web ini, semoga bisa bisa bermanfaat bagi ana di dunia dan akherat.
Aamin yaa ROBBAL ‘alaamiin…
Assalamu’alaikumWrWb Ustadz
Mohon ijin untuk mengkopy semua yang bermanfaat di web ini, semoga bisa bisa bermanfaat bagi ana di dunia dan akherat.
Jazakumullah khoiron katsiyron…
Barakallahu fiikum…
Aamin yaa ROBBAL ‘alaamiin…
ana ijin sahare yaaaauntuk artikel tentang wahabi………..
Subhanallah, alangkah berbahagianya saya. Pada awal hijrah saya ini, saya mengenal Syaikh Muhammad. Subhanallah, terima kasih banyak, Ustaz.
ana izin copy ustadz…
sebenarnya saya ikut gerah banyaknya tuduhan miring terhadap gerakan wahabi, tuduhan-tuduhan itu tidak lain bertujuan agar maksud mereka lestari. orientasi kehidupan mereka di dunia hanay mencari keberkahan haliah dunia dengan cara syirik, akibatnya jika ada yang menyadarkan tentang bahaya syirik, mereka kebakaran kumis. Ini memang sifat pecundang. Kira-kira apa, yah hukuman yang akan diberikan Allah kepada tukang tuduh????
Allahu akbar, “Alaisallahu bi ahkamil hakimin”
Jalan terus, tadz. berdakwah menyampaikan kebenaran. innallaha maana.
Assalamu Alaikum
Terima Kasih atas artikelnya ini,btw semoga kita terhindar dari sifat hasut menghasut, mengatakan hal ini salah dan benar.
bukankah kita banyak kekurangan? Islam Rahmatan Lil ‘Alamin kan? Wali songo itu bukan orang2 yang bodoh dan Imam Abdul Wahab juga bukan orang yang bodoh juga. Mereka berjuang demi Agama Allah.
Mereka berjuang pada jaman dan tempat yang berbeda, mereka mensyiarkan agama islam dengan karakteristik pengikut yg berbeda.
Orang Jawa dan Orang Arab sangat berbeda, lidah kami pun berbeda, Untuk mengucapkan kalimah thoyyibah pun saya dan rata2 orang jawa pun berbeda tetapi yg menjadikan persamaan Iman Tauhid kita kepada Allah SWT dan rasulnya.
yang penting tetep Sholat dan membaca Alqur’an, berbuat kebaikan insya Allah kita selamat Dunia Akhirat. Amin
Wassalamu Alaikum Wr. Wb
Assalamualaykum warahmatullah wabarakatuh…terimakasi pada admin website ini barakallahu fiikum karena sudah mengingatkan saya bahwa sebaiknya meninggalkan debat ttg agama,memang tidak ada gunanya karena tidak akan membuat lawan debat jd setuju pendapat kita malah seringnya jd permusuhan dan penyakit hati. Yang terbaik menyikapi pendapat org yg berbeda adalah cari referensi yg mereka tunjukkan kemudian cari penjelasan dari ulama2 tsiqah…dan jangan lupa baca taawudz tiap kali mempelajari hal yg baru dalam agama,karena bisa jd itu menyesatkan jd berlindunglah kepada Allah azza wa jalla
Alhamdulillah sangat membantu banget….
Alhamdulillah, semoga semakin mempertebal iman kita semua
Yang terpenting mempelajari sesuatu (agama) itu harus ada gurunya, agar tidak tersesat