Muslim.or.id
Khutbah Jumat
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih dan Muamalah
  • Akhlak dan Nasihat
  • Fatwa Ulama
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih dan Muamalah
  • Akhlak dan Nasihat
  • Fatwa Ulama
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result

Seruan Tuhannya Manusia untuk Seluruh Manusia (Bag. 1)

Amrullah Akadhinta, ST. oleh Amrullah Akadhinta, ST.
13 Maret 2022
di Akhlak dan Nasihat
Waktu Baca: 3 menit
0
Seruan Allah

Daftar Isi

  • Muqaddimah
  • Apa maksud seruan “wahai manusia!’ dalam Al-Quranul Karim?

Muqaddimah

Alhamdulillah, selawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Artikel berikut ini merupakan terjemahan tulisan Syekh Prof. Dr. Ashim al-Qaryuti Hafizhahullah yang berjudul “Nidaatu Rabbinnaas Linnaasi Kaaffatan”. Tulisan tersebut menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi seruan Allah Subhaanahu wa Ta’ala yang dimulai dengan “Yaa ayyuhannaas (artinya: wahai manusia)”. Syekh Prof. Dr. Ashim al-Qaryuti adalah guru besar ilmu hadis di Universitas Imam Muhammad bin Su’ud, Riyadh, Saudi Arabia. Beliau juga salah seorang murid Imam al-Albani Rahimahullah. Selamat mengikuti. (Penerjemah)

===

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, selawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, wa ba’du.

Allah telah mengutus Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai rahmat bagi alam semesta. Beliau adalah utusan Allah untuk seluruh manusia dan jin. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا

“Katakanlah, ‘Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua’” (QS. Al-A’raf: 158).

Allah Ta’ala pun berfirman,

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا

“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan” (QS. Saba: 28).

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah rahmat bagi seluruh alam semesta, dengan sebab risalah yang Allah Ta’ala turunkan dan dengan sebab mengikuti perintahnya serta menjauhi larangannya.

Siapa saja yang menjalankan risalah tersebut, maka dia mendapatkan rahmat yang sempurna. Dia akan masuk ke dalam surga dan selamat dari api neraka. Siapa saja yang tidak menegakkan risalah tersebut, maka hujah telah tegak atasnya dan tidak ada lagi alasan untuknya. Dia pun sebenarnya telah mendapatkan rahmat dari sisi penyampaian dan peringatan. Sehingga dia tak bisa lagi beralasan, “Tidak ada yang datang kepadaku untuk memberi kabar gembira ataupun peringatan.” Dengan demikian, ini juga merupakan rahmat dari Allah Ta’ala.

Selanjutnya, segala kebaikan berupa hujan, keamanan, dan perjanjian damai yang dirasakan oleh seorang muslim dan yang lainnya merupakan rahmat Allah. Tujuannya agar dirasakan manfaatnya oleh seluruh manusia apapun agama mereka. Bahkan kebaikan-kebaikan Islam juga dirasakan oleh hewan. Oleh sebab itu, Islam adalah agama rahmat dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah rahmat bagi seluruh alam semesta.

Ayat-ayat yang akan kami sebutkan dalam tulisan ini adalah di antara firman Allah kepada seluruh manusia dalam Al Quranul Karim disertai tafsir ringkas dari ayat tersebut. Sebagian besar tafsirannya kami ambil dari tafsir Syekh As-Sa’di Rahimahullah, semoga Allah memberikan taufik.

Baca Juga: Buku-Buku Dasar untuk Belajar Aqidah dan Tauhid

Apa maksud seruan “wahai manusia!’ dalam Al-Quranul Karim?

Kita akan temukan dalam Al-Qur’an ada 15 ayat di mana Allah Ta’ala menyeru seluruh manusia dengan seruan, “Wahai manusia!”.

Itu adalah seruan Allah pada seluruh anak manusia di setiap waktu dan tempat. Seruan itu menunjukkan pentingnya apa yang hendak disampaikan. Hal ini bertujuan agar setiap telinga mendengarnya dan agar orang yang diseru menyadari bahwa isi seruan tersebut adalah perkara yang sangat agung yang perlu diperhatikan dengan sempurna oleh hati manusia. Allah Ta’ala yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang lebih menyayangi hamba-Nya daripada diri hamba itu sendiri, menyeru para hamba agar mereka memperhatikan seruan sang pencipta.

Setiap perintah Allah Ta’ala pada manusia adalah kebaikan untuk mereka di dunia dan akhirat. Segala sesuatu yang Allah Ta’ala perintahkan untuk dijauhi adalah keburukan yang bisa menimpa manusia di dunia dan akhirat. Dialah yang lebih mengetahui tentang manusia dan tentang apa yang bermanfaat atau berbahaya buat mereka daripada diri mereka sendiri.

Poin terakhir (yang mesti kita renungkan, pent), ketika yang menyeru dalam ayat-ayat ini adalah Allah Ta’ala, sang pencipta dan pemberi rezeki kepada kita, bukankah kita perlu benar-benar memperhatikan seruan ini dengan perhatian yang sempurna? Layakkah bagi kita menyepelekan seruan dari dzat yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya pada kita?

Ditulis oleh Prof. Dr Ashim bin Abdillah al Qaryuti

20 Rajab 1443 H/21 Februari 2022

Baca Juga:

  • Ngaji Aqidah Sampai Kapan?
  • Catatan Ringan Seputar Aqidah

***

Penerjemah: Amrullah Akadhinta, ST.

Artikel: Muslim.or.id

Tags: tauhidtentang tauhid
Amrullah Akadhinta, ST.

Amrullah Akadhinta, ST.

alumni dan pengajar Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, S1 Teknil Sipil UGM, ketua Yayasan Pendidikan Islam Al Atsary Yogyakarta 2007-2013, koordinator Al Madinah International University Yogyakarta 2008-2012, pimpinan Radio Muslim Yogyakarta 2010-2013

Artikel Terkait

Tragedi Gaza

Tragedi Gaza dalam Sorotan

oleh Ari Wahyudi, S.Si.
11 Desember 2023
0

Bismillah. Sebulan lebih, rakyat Gaza mendapatkan gempuran luar biasa dari militer Israel (baca: Yahudi) hingga menewaskan ribuan warga sipil tak...

Cara Mencegah Efek Negatif dari Media Sosial

Cara Mencegah Efek Negatif dari Media Sosial dalam Pandangan Islam

oleh Kiki Dwi Setiabudi, S.Sos.
9 Desember 2023
0

Akhir-akhir ini, hampir semua masyarakat Indonesia sudah mengenal dan menggunakan media sosial sebagai aktivitas dan kebutuhan harian. Media sosial menjadi...

Ke mana Arahmu Wahai Pemuda

Ke mana Arahmu, Wahai Pemuda?

oleh Ari Wahyudi, S.Si.
3 Desember 2023
0

Bismillah. Salah satu perkara yang seringkali luput dari perhatian para pemuda adalah mempersiapkan bekal untuk menyambut hari akhirat. Banyak di...

Artikel Selanjutnya
Kematian

Beriman terhadap Datangnya Kematian

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih dan Muamalah
  • Akhlak dan Nasihat
  • Fatwa Ulama
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah