Donasi Muslim.or.id
Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslim.or.id Donasi Muslim.or.id

Mengapa Aku Sulit Bersyukur?

Fauzan Hidayat oleh Fauzan Hidayat
27 Oktober 2021
Waktu Baca: 4 menit
0
Sulit bersyukur

Sulit bersyukur

255
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Daftar Isi sembunyikan
1. Pentingnya iman yang kokoh
2. Syukur seorang hamba akan kembali kepada hamba itu sendiri
3. Bagaimana cara meningkatkan kualitas keimanan?
4. Bagaimana merealisasikan rasa syukur agar mendapatkan nikmat dari Allah?

Saudaraku, adakah orang yang tidak menyayangi diri sendiri?

Jika pun ada, tentu hal itu berdasarkan sebab-sebab yang menjadikannya tidak peduli terhadap diri sendiri. Sebab-sebab berupa cita-cita yang tidak tercapai, pekerjaan yang sulit didapat, jodoh yang tak kunjung bertemu, ekonomi yang kian memburuk, hubungan kekerabatan yang kian retak, dan segala permasalahan duniawi lainnya yang apabila tidak disikapi dengan mengedepankan keimanan yang kokoh, tentu akan membawa seseorang pada kekecewaan dan keputusasaan.

Pentingnya iman yang kokoh

Iman yang kokoh sejatinya adalah suatu perkara yang amat penting dan semua orang menyadarinya sebagai prioritas yang mesti selalu ditingkatkan kualitasnya. Namun, betapa banyak pula orang yang mengabaikan pentingnya memprioritaskan iman. Sehingga apapun yang menimpanya, tetap saja ia melihatnya dari sudut pandang negatif. Terlebih lagi, jika hal itu adalah cobaan berupa permasalahan-permasalahan duniawi, akan semakin menambah kekecewaan dan keputusasaannya terhadap karunia Allah. Na’udzubillah …

Majelis ilmu di bulan ramadan

Padahal, apabila ia melihat karunia Allah berupa kesehatan, waktu luang, dan berbagai kenikmatan, yang sejatinya sangat jelas bisa terlihat itu, tentu ia akan merasakan betapa Allah sangat menyayangi dan mengasihinya. Adapun segala permasalahan duniawi yang dihadapi, maka dengan keimanan yang kokoh, ia akan mampu untuk bersikap bijak dengan mengembalikan semuanya kepada ketentuan (takdir) yang telah Allah tetapkan.

Dengan kokohnya iman, syukur menjadi hal yang niscaya untuk selalu diucapkan seorang hamba dalam situasi dan keadaan apapun yang menimpanya. Selalu ada celah untuk melihat karunia Allah yang amat luas meski di tengah-tengah terpaan berbagai cobaan yang sedang Allah timpakan kepadanya.

Syukur seorang hamba akan kembali kepada hamba itu sendiri

Adapun syukur yang terucap dari bibir seorang hamba, dan segala amal perbuatannya, sebagai pengejewantahan rasa syukur itu merupakan kebaikan yang kembali kepada dirinya sendiri. Hal tersebut tidak sedikit pun mempengaruhi atau pun menambah kemuliaan kerajaan Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ

“Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. (QS. An-Naml: 40)

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Bahwasanya ayat ini semakna dengan firman Allah dalam surat Fussilat ayat 46 ‘Barangsiapa yang mengerjakan amal yang salih, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang berbuat jahat, maka (dosanya) atas dirinya sendiri’. Senada pula dengan firman Allah dalam surat Ar -Ruum ayat 44, ‘Dan barang siapa yang beramal salih, maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan (tempat yang menyenangkan).'”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  mempertegas betapa Allah Ta’ala Maha Tunggal tidak membutuhkan apapun dari makhluk-makhluk-Nya.

يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئاً . يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئاً

“Wahai hamba-Ku, seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa di antara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikit pun. Wahai hamba-Ku, seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin di antara kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka di antara kalian, niscaya hal itu tidak mengurangi kerajaan-Ku sedikit pun juga.” (HR. Muslim)

Sangat jelas bahwa syukur merupakan perkara yang tidak mempengaruhi kemuliaan Allah Ta’ala. Justru, syukur menjadikan kita mendapatkan berbagai tambahan nikmat dari Allah sebagaimana firman-Nya,

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Baca Juga: Jadilah Hamba Allah Yang Bersyukur

Bagaimana cara meningkatkan kualitas keimanan?

Saudaraku, kita menyadari bahwa tidak ada hal yang dapat membuat kita menjadi hamba Allah yang selalu bersyukur kecuali keimanan yang kokoh. Kita pun mengetahui bahwa iman yang kokoh itu tidak akan hadir dalam hati kecuali dengan meningkatkan kualitas keimanan itu sendiri. Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana cara meningkatkan kualitas keimanan itu?

Allah Ta’ala berfirman,

لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ

“Supaya keimanan mereka bertambah bersama keimanan mereka (yang telah ada).” (QS. Al-Fath: 4)

Pertama, memohon kepada Allah agar dianugerahkan iman yang kokoh dan keistiqamahan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

“Ya Rabb kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 250)

Kedua, senantiasa mempelajari ilmu-ilmu syar’i. Allah Ta’ala berfirman,

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”  (QS. Al-Mujadilah: 11)

Ketiga, mempelajari Al-Qur’an dan men-tadabburinya. Allah Ta’ala berfirman,

أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

“Kitab Al-Qur’an yang kami turunkan kepadamu yang penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang memiliki akal dapat mengambil pelajaran.” (QS. Shad: 29 )

Keempat, mempelajari dan mengamalkan hadis-hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang amalan-amalan yang dapat meningkatkan kualitas keimanan. Di antaranya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ

“Tiga perkara yang seseorang akan merasakan manisnya iman: [1] ia lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari yang lainnya; [2] ia mencintai seseorang hanya karena Allah; [3] ia benci untuk kembali pada kekufuran sebagaimana ia benci bila dilemparkan dalam neraka.”  (HR. Bukhari dan Muslim)

Bagaimana merealisasikan rasa syukur agar mendapatkan nikmat dari Allah?

Lantas, bagaimana agar kita dapat merealisasikan rasa syukur agar mendapatkan nikmat dari Allah?

Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan cara bagaimana agar kita dapat merealisasikan rasa syukur agar mendapatkan dan memperoleh janji Allah terhadap orang-orang yang bersyukur tersebut, yaitu:

Pertama, menyadari bahwa segala kenikmatan itu adalah karunia Allah.

Kedua, memuji Allah atas kenikmatan tersebut.

Ketiga, memohon keridaan Allah dengan cara memanfaatkan segala kenikmatan tersebut dalam ketaatan kepada-Nya.

[Uddah Ash-Shabirin wa Dzakhirah Asy-Syakirin, hal. 187]

Semoga Allah Ta’ala senantiasa menganugerahkan keimanan yang kokoh bagi kita agar kita menjadi hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur sehingga mendapatkan keridaan-Nya dalam segala urusan duniawi dan ukhrawi kita.

wallahu a’lam bisshawab

Baca Juga:

  • Cara Untuk Bersyukur
  • Bersyukur Ketika Senang, Bersabar Ketika Mendapat Bencana

Penulis: Fauzan Hidayat

Artikel: www.muslim.or.id

Tags: adabAkhlakbersyukurcara bersyukurkeutamaan syukurnasihatnasihat islampenyakit hatirasa syukursulit bersyukursyukur
SEMARAK RAMADHAN YPIA
Fauzan Hidayat

Fauzan Hidayat

Artikel Terkait

Pertemuan dan perpisahan

Bertemu untuk Berpisah

oleh Arif Muhammad Nurwijaya, S.Pd
24 Maret 2023
0

Mereka yang bertemu di dunia, namun tidak berjumpa di akhirat

Tidak Bersemangat Menyambut Ramadan

Tidak Bersemangat Menyambut Ramadan

oleh Ari Wahyudi, S.Si.
23 Maret 2023
0

Ramadhan tinggal hitungan hari. Meskipun demikian tidak sedikit kita jumpai orang-orang yang notabene mengaku muslim

Puasa tapi tetap maksiat

Puasa, tetapi Tetap Bermaksiat

oleh Muhammad Idris, Lc.
22 Maret 2023
0

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).

Artikel Selanjutnya
Khauf Raja'

Antara Rasa Takut (Khauf) dan Harap (Raja’)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Donasi Muslim.or.id