Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Bersikap Sewajarnya dalam Membelanjakan Harta

Azka Hariz Sartono, S.T. oleh Azka Hariz Sartono, S.T.
15 Agustus 2020
Waktu Baca: 3 menit
1
133
SHARES
497
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Salah satu sifat terpuji yang dimiliki seorang hamba Allah adalah bersikap pertengahan dalam masalah membelanjakan harta. Mereka tidak berlebihan dan juga tidak pelit. Karena mereka mengetahui bahwa Allah Ta’ala akan memintai pertanggungjawaban mereka pada hari kiamat tentang nikmat yang Allah berikan padanya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُواْ لَمۡ يُسۡرِفُواْ وَلَمۡ يَقۡتُرُواْ وَكَانَ بَيۡنَ ذَٰلِكَ قَوَاما 

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS. Al-Furqon: 67)

Begitu juga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَومَ القِيَامَةِ حَتَّى يُسأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَ أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلمِهِ فيم فعل، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ، وَفِيْمَ أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جَسْمِهِ فِيْمَ أَبْلاَهُ

“Tidak bergerak dua telapak kaki seseorang pada hari kiamat hingga dia ditanya tentang empat perkara, yaitu (1) tentang umurnya untuk apa dia habiskan, (2) tentang ilmunya untuk apa dia amalkan, (3) dan tetang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan dalam hal apa dia belanjakan, (4) tentang badannya untuk apa dia rusakkan.” (HR. Tirmidzi dalam “Al Jaami’” no. 2316, dan di shahih-kan oleh Al-Albani dalam “Shahihul Jaami’” no. 7300)

Baca Juga: 10 Sebab Senantiasa Merasa Miskin Dan Kurang Harta

Ayat dan hadits di atas mengisyaratkan kepada kita bahwasannya sifat pertengahan dalam menggunakan harta merupakan sifat yang mulia. Mereka tidak pelit dan juga tidak tabdzir (berlebihan), baik kebutuhan yang wajib maupun kebutuhan tambahan. Mereka meyakini bahwasannya harta yang dimilikinya akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah Ta’ala di akhirat kelak.

Karakter seperti ini merupakan karakter ‘ibadurrahman. Mereka antusias dalam menggunakan hartanya dalam hal-hal yang wajib, karena itu menjadi kebutuhan bagi mereka. Itulah hal-hal yang menegakkan kehidupan mereka dan itulah hal-hal yang menjadi bekal dan penolong serta membantu mereka untuk baiknya kehidupan di akhirat.

Maka inilah kewajiban setiap muslim. Hendaknya mereka pertengahan dalam setiap perkara, tidak berlebihan dan tidak seenaknya. Baik dalam masalah ini atau permasaahan yang lain. Baik itu masalah agama atau masalah dunia.

Dari Ka’ab bin Farruh, dari Qotadah, dari Mutarrif bin Abdullah, dia mengatakan

خير هذه الأمور أوساطها، وألحسنه بين السيئتين

“(Umumnya) perkara yang terbaik adalah yang pertengahan, dan kebaikan itu di antara dua kejelekan.”

Ka’ab bin Farruh bertanya kepada Qotadah:

ما الحَسَنَةُ بينَ السيِّئَتَين؟

“Apa yang dimaksud kebaikan itu di antara dua kejelekan?”

Qotadah menjawab dengan membacakan dalil,

وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُواْ لَمۡ يُسۡرِفُواْ وَلَمۡ يَقۡتُرُواْ

“Mereka yang membelanjakan harta dengan tidak berlebihan dan tidak kikir.” (Riwayat At-Thabari dalam tafsirnya juz 17 no. 500)

Baca Juga:

  • Mengapa Disebut Sebagai “Budak Harta”
  • Berkorban Harta Untuk Menuntut Ilmu

***

Penulis: Azka Haris Sartono, S.T.

Artikel: Muslim.or.id

Referensi:

Kitab Sifaatu ‘Ibaadurrohmaan, karya Syaikh Abdur Razaaq bin Abdil Muhsin Al Badr.

Tags: adabadab membelanjakan hartaAkhlakakhlak muslimbelanjabelanja onlinehartajangan borosmembelanjakan hartamengatur uangrezekishopinguang
kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah
Azka Hariz Sartono, S.T.

Azka Hariz Sartono, S.T.

Alumni Ma'had Al-'Ilmi Yogyakarta (2016-2017) dan lulusan S1 Teknik Elektro UGM .

Artikel Terkait

sumber kebahagiaan

Sumber Kebahagiaan Duniawi

oleh Fauzan Hidayat
30 Januari 2023
0

Karunia terbesar di balik kekhawatiran dan penyesalan

husnuzhan kepada Allah

Mukmin Harus Senantiasa Husnuzan kepada Allah Ta’ala

oleh Muhammad Idris, Lc.
22 Januari 2023
0

“Dan fa`l (sikap optimis)  membuatku senang.” Mereka bertanya, “Apakah fa`l itu?” Nabi bersabda, “Ucapan yang baik.” (HR. Bukhari no. 5776 dan Muslim no....

kenikmatan

Nikmat-Nikmat yang Dilalaikan oleh Manusia

oleh Fauzan Hidayat
21 Januari 2023
1

“Dua nikmat yang banyak manusia dilalaikan di dalamnya, yaitu: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari)

Artikel Selanjutnya
keyakinan hari pembalasan

Keyakinan Tentang Hari Pembalasan

Komentar 1

  1. Muhammad Nur Ardi Handayat says:
    2 tahun yang lalu

    Ustadz, jika kita masih pelajar dan diberikan kelapangan harta oleh Allah Ta’ala, sebaiknya digunakan untuk apa ya?

    Salahkah jika kita menggunakannya untuk hal yang bermanfaat bagi kehidupan dunia kita?

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah