Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Tidak Boleh Berbicara Tentang Agama Tanpa Ilmu

dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D. oleh dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.
30 Mei 2020
Waktu Baca: 3 menit
0
33
SHARES
186
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Penjelasan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah

Pertanyaan:

Apa nasihat Anda terhadap suatu kaum yang berdakwah kepada Allah Ta’ala, juga mengunjungi masyarakat dan mengajak mereka ke masjid, namun sebagian dari mereka tidak memiliki bekal ilmu syar’i sama sekali?

Jawaban:

Adapun jalan untuk memperbaiki kondisi masyarakat, maka pendapatku adalah dengan menempuh sarana-sarana yang sesuai, selama sarana tersebut tidak dilarang. Karena sarana-sarana tersebut pada asalnya tidak memiliki hukum tertentu. Akan tetapi, hukum sarana tersebut mengikuti hukum tujuan.

Adapun sarana yang hukumnya terlarang, maka tidak boleh ditempuh (diikuti). Seperti orang yang menjadikan tari-tarian (dansa) dan nyanyian (lagu) sebagai sarana untuk menarik manusia dan mendakwahi mereka menuju jalan Allah Ta’ala. Hal itu haram dan tidak ada manfaatnya. Hal ini karena Allah Ta’ala tidak akan menjadikan obat bagi umat ini melalui sesuatu yang diharamkan. 

Maka sarana apapun dalam dakwah kepada Allah Ta’ala itu diperbolehkan selama tidak terlarang (dalam syariat). Karena sarana-sarana itu pada asalnya bukanlah ibadah itu sendiri. Akan tetapi, sebagai jalan menuju tujuan yang diinginkan. Maka kondisi jamaah tersebut yang mengunjungi manusia (di rumah-rumah mereka, pent.), membacakan kepada mereka Al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mudah bagi mereka, juga keluar berdakwah (khuruj) bersama mereka dengan tujuan untuk mengajarkan dan memberikan bimbingan kepada mereka, maka ini perkara yang baik tanpa perlu diragukan.

Adapun keadaan mereka yang berbicara dalam perkara agama tanpa ilmu, maka tidak boleh bagi manusia untuk berbicara tentang agama Allah Ta’ala tanpa ilmu. Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَنْ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ

“Katakanlah, “Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang tampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-A’raf [7]: 33)

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isra’ [17]: 36)

Kemudian terkait dengan hal ini, saya juga ingin mengingatkan bahwa banyak dari para penceramah yang menyebutkan dalam nasihat atau ecramah mereka hadits-hadits yang tidak jelas, yaitu hadits-hadits yang bisa jadi statusnya dha’if (lemah) atau maudhu’ (palsu). Merka mengklaim bahwa mereka tidak akan bisa menarik (memikat) perhatian manusia kecuali dengan membawakan hadits-hadits tersebut. Ini adalah kekeliruan yang besar. Hal ini karena hadits-hadits yang shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan juga dalam kitabullah (Al-Qur’an) itu sudah mencukupi dari hadits-hadits yang palsu (maudhu’) dan lemah (dha’if) tersebut.

[Selesai]

***

@Rumah Lendah, 1 Syawal 1441/ 24 Mei 2020

Penerjemah: M. Saifudin Hakim

Artikel: Muslim.or.id

Catatan kaki:

Diterjemahkan dari kitab Ash-Shahwah Al-Islamiyyah: Dzawabith wa Taujihaat hal. 137-138, karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullahu Ta’ala.

 

kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah
dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.

dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.

Alumni Ma'had Al-'Ilmi Yogyakarta (2003-2005). Pendidikan Dokter FK UGM (2003-2009). S2 (MSc) dan S3 (PhD) Erasmus University Medical Center Rotterdam dalam bidang Virologi dan Imunologi (2011-2013 dan 2014-2018).

Artikel Terkait

sumber kebahagiaan

Sumber Kebahagiaan Duniawi

oleh Fauzan Hidayat
30 Januari 2023
0

Karunia terbesar di balik kekhawatiran dan penyesalan

husnuzhan kepada Allah

Mukmin Harus Senantiasa Husnuzan kepada Allah Ta’ala

oleh Muhammad Idris, Lc.
22 Januari 2023
0

“Dan fa`l (sikap optimis)  membuatku senang.” Mereka bertanya, “Apakah fa`l itu?” Nabi bersabda, “Ucapan yang baik.” (HR. Bukhari no. 5776 dan Muslim no....

kenikmatan

Nikmat-Nikmat yang Dilalaikan oleh Manusia

oleh Fauzan Hidayat
21 Januari 2023
1

“Dua nikmat yang banyak manusia dilalaikan di dalamnya, yaitu: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari)

Artikel Selanjutnya
Saudaraku, Inilah Ilmu Paling Utama

Saudaraku, Inilah Ilmu Paling Utama

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah