Donasi Muslim.or.id
Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslim.or.id Donasi Muslim.or.id

Agar Aku Sukses Menuntut Ilmu (Bag. 5) : Jalur yang Tepat

Ahmad Anshori, Lc oleh Ahmad Anshori, Lc
30 Januari 2020
Waktu Baca: 4 menit
0
metode tepat dalam menuntut ilmu agama
76
SHARES
415
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Baca pembahasan sebelumnya Agar Aku Sukses Menuntut Ilmu 4 : Jangan Mubadzirkan Semangat Belajarmu

Daftar Isi sembunyikan
1. Setiap Tujuan Memiliki Jalur
2. Apa Gerangan Jalan yang Tepat Meraih Ilmu?
3. Berikut Jalur yang Tepat dalam Menuntut Ilmu
3.1. Langkah Pertama
3.2. Langkah Kedua
3.2.1. Mufid / ifadah
3.2.2. Nashih / nashihah.
4. Dalil Metode Menuntut Ilmu

Bismillah…

Setiap Tujuan Memiliki Jalur

Setiap tempat tujuan memiliki jalur yang menghantarkan pelancong ke sana. Setiap cita-cita ada jalan yang menghantarkan para pejuang untuk meraihnya. Demikian pula ilmu. Syekh Sholih Al-‘Ushoimi (Pngajar di dua masjid suci : Masjidil Haram dan masjid Nabawi) menasehatkan,

Majelis ilmu di bulan ramadan

وإن للعلم طريقا من أخطأها ضل ولم ينل المقصود, ربما أصاب فائدة قليلة مع تعب كثير

“Ilmu itu memiliki jalur, yang siapa keliru memilih jalur, dia tidak akan sampai tujuan. Sehingga bisa jadi dia telah banyak lelah, namun ilmu yang didapat sedikit.” (Khulashoh Ta’dhiimil Ilmi, hal. 19)

Seperti saat anda pergi ke suatu tempat, lalu tersesat. Sehingga berjalan berkali-kali lipat dari jalan yang sebenarnya. Lelah dan menghabiskan banyak waktu. Itulah gambaran akibat dari tidak mengetahui cara yang benar dalam belajar.

Baca Juga: Selektif Dalam Menuntut Ilmu Agama

Apa Gerangan Jalan yang Tepat Meraih Ilmu?

Syekh Muhammad Murtadho bin Muhammad Az-Zubaidi, penulis kitab Tajul ‘Arus mengungkapkan metode yang tepat dalam menuntut ilmu agama dalam bait syair karyanya,

فما حوى الغاية في ألف سنة                شخص فخذ من كل علم أحسنه

بحفــظ متن جامعٍ للراجــــــحِ                تأخذه على مفيد ناصـــــــــــــحِ.

Tak mungkin semua cita-cita dapat seorang raih, meski berjuang seribu tahun.

Maka ambillah yang terbaik dalam setiap disiplin ilmu.

Dengan menghafal matan yang terbaik.

Lalu engkau pelajari di hadapan guru yang mufid dan nashih.

Baca Juga: Berkorban Harta Untuk Menuntut Ilmu

Berikut Jalur yang Tepat dalam Menuntut Ilmu

Maka jalur yang benar dalam belajar ilmu agama, ada di dua hal berikut :

Langkah Pertama

Menghafal matan – matan ilmiyah terbaik untuk setiap cabang ilmu.

Matan adalah, kitab-kitab ringkas yang berkaitan disiplin ilmu agama. Seperti al Ajurrumiyah dalam ilmu nahwu, Ushul Tsalatsah dalam ilmu akidah, al Waroqot dalam ilmu Ushul Fikih, Nazom Al Baiquni dalam ilmu hadis dst.

Karena menuntut ilmu tak bisa lepas dari aktivitas menghafal. Sampai Syekh Sholih Al-‘Ushoimi rahimahullah menegaskan,

فمن ظن أنه ينال العلم بلا حفظ فغنه يطلب محالا

“Siapa yang menduga bahwa ilmu pengetahuan itu dapat diraih tanpa menghafal, makai a sedang mencari sesuatu yang mustahil.” Khulashoh Ta’dhiimil Ilmi, hal. 20)

Langkah Kedua

Kuasai matan-matan ilmiyah itu dengan belajar di hadapan guru yang punya dua sifat ini :

Mufid / ifadah

Artinya kapabel, atau benar-benar mengilmui ilmu yang akan kita ambil darinya.

Nashih / nashihah.

Artinya sosok guru yang padanya ada dua kriteria :

  1. Akhlaknya layak dijadikan teladan
  2. Mengetahui cara yang hikmah dalam mengajarkan ilmu. 

Dia menguasai metode menyampaikan ilmu yang mudah dipahami murid dan dia bisa mengajarkan ilmu yang paling susuai dibutuhkan anak didiknya. 

Dari sini kita bisa mengambil pelajaran, bahwa mencari ilmu itu harus dengan talaqi kepada guru yang mumpuni. Maksudnya talaqi, kita harus datang ke kajian, duduk menyimak mencatat memahami ilmu yang disampaikan oleh guru kita. Tidak bisa ilmu ini hanya di dapat memalui video singkat yang kita dapat di pesan sosmed, beranda sosmed atau di youtube. Meski tak bisa dipungkiri, di situ juga ada manfaat. Namun itu hanya penunjang belajar, bukan cara belajar yang pokok. Kecuali mereka yang berada di kindisi mendesak, seperti tak ada guru di tempat ia tinggal yang layak diambil ilmunya, itu lain cerita. Seorang untuk dapat benar-benar meraih ilmu, harus siap merendahkan hati dan berjuang, belajar di hadapan guru.

Dalil Metode Menuntut Ilmu

Dalil metode ini adalah hadis yang diriwayatkan Abu Dawud no. 3659 dalam Sunannya, dengan sanad yang kuat. Dari Ibnu Abbad radhiyallahu’anhuma, Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

تسمعون ويسمع منكم ويسمع ممن يسمع منكم

Sekarang kalian menyimak ilmu. Lalu nanti orang-orang akan menyimak ilmu dari kalian. Lalu orang-orang akan menyimak ilmu dari murid-murid kalian.

Baca Juga:

  • 60 Adab Dalam Menuntut Ilmu
  • Perjalanan Menuntut Ilmu Syar’i

Demikian…

Smeoga diterima oleh Allah sebagai ilmu bermafaat yang menjadi pahala jariyah.

Jogja, 6 Jumadil Awal 1441 H

Penulis: Ustadz Ahmad Anshori, Lc

Artikel: Muslim.or.id

___

Referensi :

  • Penjabaran dari kitab : Khulashoh Ta’dhiimil Ilmi, karya Syekh Sholih Al-‘Ushoimi -hafidzohullah-.
Tags: belajarbelajar agamailmu agamailmu syar'ikiat menuntut ilmumenuntut ilmu agamamotivasiNasehatnasihatnasihat penuntut ilmupenuntut ilmuTipstips menuntut ilmu
SEMARAK RAMADHAN YPIA
Ahmad Anshori, Lc

Ahmad Anshori, Lc

Alumni PP. Hamalatul Qur'an Yogyakarta. Alumni Mahasiswa Fakultas Syari'ah Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia

Artikel Terkait

Pertemuan dan perpisahan

Bertemu untuk Berpisah

oleh Arif Muhammad Nurwijaya, S.Pd
24 Maret 2023
0

Mereka yang bertemu di dunia, namun tidak berjumpa di akhirat

Tidak Bersemangat Menyambut Ramadan

Tidak Bersemangat Menyambut Ramadan

oleh Ari Wahyudi, S.Si.
23 Maret 2023
0

Ramadhan tinggal hitungan hari. Meskipun demikian tidak sedikit kita jumpai orang-orang yang notabene mengaku muslim

Puasa tapi tetap maksiat

Puasa, tetapi Tetap Bermaksiat

oleh Muhammad Idris, Lc.
22 Maret 2023
0

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).

Artikel Selanjutnya
bagaimana cara bersyukur kepada

Wasiat Luqman (Bag.1) : Bersyukurlah kepada Allah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Donasi Muslim.or.id