[lwptoc]
Sekte-Sekte Dalam Ajaran Tasawuf*
* Ringkasan dari satu pembahasan yang ditulis oleh DR. Muhammad bin Rabi’ Al Madkhali dalam kitabnya Haqiqat Ash Shufiyyah (hal.18-21), dengan sedikit perubahan.
Kita dapat membagi ajaran tasawuf yang ekstrem ke dalam tiga sekte:
Pertama, sekte Al Isyraqi, sekte ini didominasi oleh ajaran filsafat bersama sifat zuhud. Yang dimaksud dengan Al Isyraqi (penyinaran) adalah penyinaran jiwa yang memancarkan cahaya dalam hati, sebagai hasil dari pembinaan jiwa dan penggemblengan ruh disertai dengan penyiksaan badan untuk membersihkan dan menyucikan ruh, yang ajaran ini sebenarnya ada pada semua sekte-sekte tasawuf, akan tetapi ajaran sekte ini cuma sebatas pada penyimpangan ini dan tidak sampai membawa mereka kepada ajaran Al Hulul (menitisnya Allah ‘azza wa jalla ke dalam diri makhluk-Nya) dan Wihdatul Wujud (bersatunya wujud Allah ‘azza wa jalla dengan wujud makhluk /Manunggaling Gusti ing kawulo – Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan), meskipun demikian ajaran sekte ini bertentangan dengan ajaran islam, karena ajaran ini diambil dari ajaran agama-agama lain yang menyimpang, seperti agama Budha dan Hindu.
Kedua, sekte Al Hulul, yang berkeyakinan bahwa Allah ‘azza wa jalla bisa bertempat/menitis dalam diri manusia -Maha Suci Allah ‘azza wa jalla dari sifat ini-. Keyakinan ini diserukan oleh beberapa tokoh-tokoh ekstrem ahli Tasawuf, seperti Hasan bin Manshur Al Hallaj, yang karenanya para Ulama memfatwakan kafirnya orang ini dan dia harus dihukum mati, yang kemudian dia dibunuh dan disalib -Alhamdulillah- pada tahun 309 H. Di dalam Sya’ir yang dinisbatkan kepadanya dia berkata (kitab At Thawasiin, tulisan Al Hallaj hal.130):
Maha suci (Allah) yang Nasut (unsur/sifat kemanusiaan)-Nya telah menampakkan
rahasia cahaya Lahut (unsur/sifat ketuhanan)-Nya yang menembus
Lalu Tampaklah Dia dengan jelas pada (diri) makhluk-Nya
dalam bentuk seorang yang sedang makan dan sedang minum
Hingga (sangat jelas) Dia terlihat oleh makhluk-Nya
seperti (jelasnya) pandangan alis mata dengan alis mata
Dalam sya’ir lain (kitab Al Washaaya, tulisan Ibnu ‘Arabi (hal.27), -Maha Suci Allah dari sifat-sifat kotor yang mereka sebutkan-) dia berkata:
Aku adalah yang mencintai dan yang mencintai adalah aku
kami adalah dua ruh yang bertempat di dalam satu jasad
Maka jika kamu melihatku (berarti) kamu melihat Dia
Dan jika kamu melihat Dia (berarti) kamu melihat kami
Memang Al Hallaj -seorang tokoh besar dan populer di kalangan orang-orang ahli Tasawuf ini- adalah penganut sekte Al Hulul, dia meyakini Dualisme hakikat ketuhanan dan beranggapan bahwa Al Ilah (Allah ‘azza wa jalla) memiliki dua tabiat yaitu: Al Lahut (unsur/sifat ketuhanan) dan An Nasut (unsur/sifat kemanusiaan/kemakhlukan), yang kemudian Al Lahut menitis ke dalam An Nasut, maka ruh manusia -menurut Al Hallaj- adalah Al Lahut ketuhanan yang sebenarnya dan badan manusia itu adalah An Nasut.
Kemudian meskipun bandit besar ini telah dihukum mati karena ke-zindiqan-nya sehingga sebagian orang-orang ahli Tasawuf menyatakan berlepas diri darinya-, tetap saja ada orang-orang ahli Tasawuf yang menganggapnya sebagai tokoh besar ahli tasawuf, bahkan mereka membenarkan keyakinan sesat dan perbuatannya, dan mengumpulkan serta membukukan ucapan-ucapan kotornya, mereka itu di antaranya adalah Abul ‘Abbas bin ‘Atha’ Al Baghdadi, Muhammad bin Khafif Asy Syirazi dan Ibrahim An Nashrabadzi, sebagaimana hal tersebut dinukil oleh Al Khathib Al Baghdadi dalam kitab beliau Tarikh Al Baghdad (8/112).
Ketiga, sekte Wihdatul Wujud, yaitu keyakinan bahwa semua yang ada pada hakikatnya adalah satu dan segala sesuatu yang kita lihat di alam semesta ini tidak lain merupakan perwujudan/penampakan Zat Ilahi (Allah ‘azza wa jalla) -maha suci Allah ‘azza wa jalla dari segala keyakinan kotor mereka-. Dedengkot sekte ini adalah wong elek yang bernama Ibnu ‘Arabi Al Hatimi Ath Thai (Nama lengkapnya adalah Abu Bakr Muhammad bin ‘Ali bin Muhammad bin Ahmad Ath Thai Al Hatimi Al Mursi Ibnu ‘Arabi, lihat Siar Al A’lam An Nubala’ tulisan Imam Adz Dzahabi 16/354) yang binasa pada tahun 638 H dan dikuburkan di Damaskus.
Dalam kitabnya Al Futuhat Al Makkiyah (seperti yang dinukilkan oleh DR. Taqiyuddin Al Hilali dalam kitabnya Al Hadiyyatul Haadiyah hal.43) dia menyatakan keyakinan kufur ini dengan ucapannya:
Hamba adalah tuhan dan tuhan adalah hamba
duhai gerangan, siapakah yang diberi tugas (melaksanakan syariat)?
Jika kau katakan: hamba, maka dia adalah tuhan
Atau kau katakan: tuhan, maka mana mungkin tuhan diberi tugas?!
Dan dalam kitabnya yang lain Fushushul Hikam (hal.192) dia ngelindur: “Sesungguhnya orang-orang yang menyembah anak sapi, tidak lain yang mereka sembah kecuali Allah”.
Meskipun demikian, orang-orang ahli Tasawuf malah memberikan gelar-gelar kehormatan yang tinggi kepada Ibnu ‘Arabi, seperti gelar Al ‘Arif Billah (orang yang mengenal Allah ‘azza wa jalla dengan sebenarnya), Al Quthb Al Akbar (pemimpin para wali yang paling agung), Al Misk Al Adzfar (minyak kesturi yang paling harum), dan Al Kibrit Al Ahmar (Permata yang merah berkilau), padahal orang ini terang-terangan memproklamirkan keyakinan Wihdatul Wujud dan keyakinan-keyakinan kufur dan rusak lainnya, seperti pujian dia terhadap Firaun dan keyakinannya bahwa Firaun mati di atas keimanan, celaan dia terhadap Nabi Harun shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengingkari kaumnya yang menyembah anak sapi -yang semua ini jelas-jelas bertentangan dengan nash Al Quran-, dan keyakinan dia bahwa kafirnya orang-orang Nasrani adalah karena mereka hanya mengkhususkan Nabi ‘Isa ‘alaihis salam sebagai Tuhan, yang kalau seandainya mereka tidak mengkhususkannya maka mereka tidak dikafirkan.
Beberapa Contoh Penyimpangan dan Kesesatan Ajaran Tasawuf
Berikut kami akan nukilkan beberapa ucapan dan keyakinan sesat dan kufur dari tokoh-tokoh yang sangat diagungkan oleh orang-orang ahli Tasawuf, yang menunjukkan besarnya penyimpangan ajaran ini dan sangat jauhnya ajaran ini dari petunjuk Al Quran dan As Sunnah.
Pertama, Ibnu Al Faridh yang binasa pada tahun 632 H, tokoh besar sufi yang menganut paham wihdatul wujud dan meyakini bahwa seorang hamba bisa menjadi Tuhan, bahkan -yang lebih kotor lagi- dia menggambarkan sifat-sifat Tuhannya seperti sifat-sifat wanita, sampai-sampai dia menganggap bahwa Tuhannya telah menampakkan diri di hadapan Nabi Adam shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam bentuk Hawwa (istri Nabi Adam ‘alaihis salam)?! Untuk lebih jelas silakan merujuk pada kitab Hadzihi Hiya Ash Shufiyyah (hal. 24-33), tulisan Syaikh Abdurrahman al Wakil yang menukil ucapan-ucapan kufur Ibnu Al Faridh ini.
Kedua, Ibnu ‘Arabi dalam kitabnya Fushushul Hikam yang berisi segudang kesesatan dan kekufuran. Dalam kitabnya ini dia mengatakan bahwa Rasullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lah yang memberikan padanya kitab ini, dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya: “Bawalah dan sebarkanlah kitab ini pada manusia agar mereka mengambil manfaat darinya”, kemudian Ibnu ‘Arabi berkata: “Maka aku pun (segera) mewujudkan keinginan (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) itu seperti yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tentukan padaku tidak lebih dan tidak kurang, kemudian Ibnu ‘Arabi berkata:
(Kitab ini) dari Allah, maka dengarkanlah!
dan kepada Allah kembalilah!
(Fushushul Hikam, dengan perantaraan kitab Hadzihi Hiya Ash Shufiyyah hal.19)
Ketiga, At Tilmisani, seorang tokoh besar Tasawuf, ketika dikatakan padanya bahwa kitab rujukan mereka Fushushul Hikam bertentangan dengan Al Quran, dia malah menjawab, “Seluruh isi Al Quran adalah kesyirikan, dan sesungguhnya Tauhid hanya ada pada ucapan kami”. Maka dikatakan lagi kepadanya, “Kalau kalian mengatakan bahwa seluruh yang ada (di alam semesta) adalah satu (esa), mengapa seorang istri halal untuk disetubuhi, sedangkan saudara wanita haram (disetubuhi)?” Maka dia menjawab, “Menurut kami semuanya (istri dan saudara wanita) halal (untuk disetubuhi), akan tetapi orang-orang yang terhalang dari penyaksian keesaan seluruh alam, mengatakan bahwa saudara wanita haram (disetubuhi), maka kami pun ikut-ikut mengatakan haram”. (Dinukil oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, lihat Majmu’ul Fatawa 13/186)
Keempat, Abu Yazid Al Busthami, yang pernah berkata: Aku heran terhadap orang yang telah mengenal Allah, mengapa dia tetap beribadah kepada-Nya?! (Dinukil oleh Abu Nu’aim Al Ashbahani dalam kitabnya Hilyatul Auliya’, 10/37). Dia juga berkata, “Sungguh aku telah menghimpun amalan ibadah seluruh penghuni tujuh langit dan tujuh bumi, kemudian aku masukkan ke dalam bantal dan aku letakkan di bawah pipiku” (Hilyatul Auliya’ 10/35-36).
Kelima, Abu Hamid Al Ghazali, seorang yang termasuk tokoh-tokoh ahli Tasawuf yang paling besar dan tenar, di dalam kitabnya Ihya ‘Ulumud Din ketika dia membicarakan tingkatan-tingkatan dalam tauhid, dia mengatakan, “Dalam Tauhid ada empat tingkatan: … Tingkatan yang kedua: Dengan membenarkan makna lafazh di dalam hati sebagaimana yang dilakukan oleh umumnya kaum muslimin, dan ini adalah keyakinannya orang-orang awam?! Tingkatan yang ketiga: mempersaksikan makna tersebut dengan jalan Al Kasyf (penyingkapan tabir) melalui perantaraan cahaya Al Haq (Allah ‘azza wa jalla ) dan ini adalah tingkatan Al Muqarrabin, yaitu dengan seseorang melihat banyaknya makhluk (di alam semesta), akan tetapi dia melihat semuanya bersumber dari Zat Yang Maha Tunggal lagi Maha Perkasa, dan tingkatan yang keempat: dengan tidak menyaksikan di alam semesta ini kecuali satu zat yang esa, dan ini merupakan penyaksian para Shiddiqin, dan diistilahkan oleh orang ahli Tasawuf dengan sebutan: Al Fana’ Fit Tauhid (telah melebur dalam tauhid/pengesaan) karena dia tidak melihat kecuali satu, bahkan dia tidak melihat dirinya sendiri… Dan inilah puncak tertinggi dalam tauhid.
Jika anda bertanya bagaimana mungkin seseorang tidak melihat kecuali hanya satu saja, padahal dia melihat langit, bumi dan semua benda-benda yang benar-benar nyata, dan itu banyak sekali? dan bagaimana sesuatu yang banyak menjadi hanya satu? Ketahuilah bahwa ini adalah puncak ilmu Mukasyafat (tersingkapnya tabir) (maksudnya adalah cerita bohong orang-orang ahli Tasawuf yang bersumber dari bisikan jiwa dan perasaan mereka, yang sama sekali tidak berdasarkan Al Quran dan As Sunnah, -pen), dan rahasia-rahasia ilmu ini tidak boleh ditulis dalam sebuah kitab, karena orang-orang yang telah mencapai tingkatan Ma’rifah berkata, ‘membocorkan rahasia ketuhanan adalah kekafiran’. Sebagaimana seorang manusia dikatakan banyak bila anda melihat rohnya, jasad, sendi-sendi, urat-urat, tulang belulang dan isi perutnya, padahal dari sudut pandang lain dikatakan dia adalah satu manusia” (Lihat kitab Ihya ‘Ulumud Din 4/241-242).
Al Ghazali juga berkata, “Pandangan terhadap tauhid jenis pertama, yaitu pandangan tauhid yang murni, dengan pandangan ini, Anda pasti akan dikenalkan bahwa Dialah yang bersyukur dan disyukuri, dan Dialah yang mencintai dan dicintai, ini adalah pandangan orang yang meyakini bahwa tidaklah ada di alam semesta ini melainkan Dia (Allah ‘azza wa jalla)” (Ibid, 4/83).
Keenam, Asy Sya’rani, seorang tokoh besar Tashawuf yang telah menulis sebuah kitab yang berjudul Ath Thabaqat Al Kubra, yang memuat biografi tokoh-tokoh ahli Tasawuf dan kisah-kisah (kotor) yang dianggap oleh orang-orang ahli Tasawuf sebagai tanda kewalian. Di antaranya kisah seorang wali (?) yang bernama Ibrahim Al ‘Uryan, orang ini bila naik mimbar dan berceramah selalu dalam keadaan telanjang bulat!? (lihat At Thabaqat Al Kubra 2/124)
Kisah lainnya tentang seorang (wali Setan) yang bernama Syaikh Al Wuhaisyi yang bertempat tinggal di rumah pelacuran, yang mana setiap ada orang yang selesai berbuat zina, dan hendak meninggalkan tempat tersebut, dia berkata kepadanya: “Tunggulah sebentar hingga aku selesai memberikan syafaat untukmu sebelum engkau meninggalkan tempat ini!?” Dan di antara kisah tentang orang ini: bahwa setiap kali ada seorang pemuka agama setempat sedang menunggang keledai, dia memerintahkannya untuk segera turun, lalu berkata kepadanya: Peganglah kepala keledaimu, agar aku dapat melampiaskan birahiku padanya!? (lihat At Thabaqat Al Kubra 2/129-130)
Penutup
Setelah pembahasan di atas, maka jelaslah bagi kita semua bahwa ajaran Tasawuf adalah ajaran sesat yang menyimpang sangat jauh dari petunjuk Al Quran dan As Sunnah, yang dengan mengamalkan ajaran ini –na’udzu billah min dzalik– seseorang bukannya makin dekat kepada Allah ‘azza wa jalla, tapi malah semakin jauh dari-Nya, dan hatinya bukannya makin bersih, akan tetapi malah semakin kotor dan penuh noda. Kemudian jika timbul pertanyaan, “Kalau begitu usaha apa yang harus kita lakukan dalam upaya untuk menyucikan jiwa dan hati kita?”, Maka jawabannya adalah sederhana sekali, yaitu, Pelajari dan amalkan syariat islam ini lahir dan batin, maka dengan itulah jiwa dan hati kita akan bersih (untuk lebih jelasnya silakan pembaca menelaah kitab Manhajul Anbiya’ fii Tazkiyatin Nufus tulisan Syaikh Salim Al Hilali, yang ditulis khusus untuk menjelaskan masalah penting ini), karena di antara tugas utama yang dibawa para Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah menyucikan jiwa dan hati manusia dengan mengajarkan kepada mereka syariat Allah ‘azza wa jalla, sebagaimana firman Allah:
لَقَدْ مَنَّ اللّهُ عَلَى الْمُؤمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْأَنفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُالْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُّبِينٍ
“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab dan Al Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata”. (QS. Ali ‘Imran: 164).
Maka orang yang paling banyak memahami dan mengamalkan petunjuk Al Quran dan As Sunnah dengan baik dan benar, maka dialah orang yang paling bersih dan suci hati dan jiwanya dan dialah orang yang paling bertakwa kepada Allah ‘azza wa jalla, karena semua orang berilmu sepakat mengatakan bahwa: “Penghalang utama yang menghalangi seorang manusia untuk dekat kepada Allah ‘azza wa jalla adalah (kekotoran) jiwanya” (Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ibnul Qayyim dalam kitabnya Igatsatul Lahafan dan Al Fawa’id). Oleh karena inilah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mempermisalkan petunjuk dan ilmu yang Allah turunkan kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan air hujan yang Allah turunkan dari langit, karena sebagaimana fungsi air hujan adalah untuk menghidupkan, membersihkan dan menumbuhkan kembali tanah yang tandus dan gersang, maka demikian pula petunjuk dan ilmu yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah untuk menghidupkan, menyucikan dan menumbuhkan hati manusia, dalam hadits Abi Musa Al ‘Asy’ari radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ مَثَلَ مَا بَعَثَنِيَ اللهُ بِهِ مِنَ الْهُدَى وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَصَابَ أَرْضاً… الحديث
“Sesungguhnya permisalan dari petunjuk dan ilmu yang aku bawa dari Allah adalah seperti hujan (yang baik) yang Allah turunkan ke bumi…” (HR. Bukhari 1/175, Fathul Bari dan Muslim no. 2282).
Semoga tulisan ini Allah ‘azza wa jalla jadikan bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua orang yang membacanya.
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا الحمد لله رب العالمين
Baca pembahasan sebelumnya: Hakikat Tasawuf (Bag. 1)
—
Penulis: Ustadz Abdullah Taslim, Lc.
Artikel: Muslim.or.id
Artikel lama dang sangat bermanfaat…banyak kebodohan bertebaran…bahkan menuduh salafy sbg pembunuh org sufi..bagaimana tdk.yang dmaksud mreka ya orang2 seperti Al Hallaj,ibnu Arabi….inilah sebuah tarikh yang shoheh.
Ajaran Sufi/tasawuf dibangun atas dasar KEMALASAN.. Menurut mereka, shalat cukup di dalam hati?!!
kpd elvan dino….. anda mengaku bahwa anda adalah Allah Azza wa Jalla? karena anda menulis “Aku ini adalah diriMu….” anda gila! Allah lah yg menciptakan anda! Allah lah yg mematikan anda! bertaubatlah dari paham tasawuf bisa2 anda masuk ke faham atheisme
Kepada Elvan Dino, dengarkanlah nasehat dan terimalah kebenaran itu yang datang dari Allah dan Rosullallah sallalahu alaihi wassalam dan pemahaman sahabat, bukan pada selainnya
Kepada saudara muslim lainnya, jika kurang berkenan sy mohn maaf dan berilah nasehat dengan baik
kepada abu abdillah ana rasa komentar antum tertuju kpd ana ya.
syukron akhi udah mengingatkan, abiz ana “gregetan” ama tulisan si elvan. insya Allah ana brusaha jaga emosi.
jazkullah akh
Siapa yang sudah membaca kisah tiga orang yang di seret ke neraka padahal mempunyai amalan yang bagus
Mo nanya nich,, boleh ya?? Tasawuf itu sesat scara keseluruhan atau cuma sbagiannya saja sich?? Udah gitu aja dulu. . Thx yaa. .
assalamu’alaikum wr.wb
sya ga’ tau apa knapa bnyk yang mnjdi sebuah perdebatan, qta ga tau yang bnr dan yg salah yg baik dan yg buruk,apakah akan selalu begitu,benar menurut diri sendiri/kelmpk/glgan atau merasa pendapatnyalah yang benar,bknya membiarkan mrka, mari kita bljr apakah yang ditunjukkan ALLAH kepada kita,ambilah itu sebagai ilmu bgmn kita mencerna itu semua,ALLAH membenci orang yang merusak msyrkat,mrka juga sang ALIF,gmna kita berpikir,bgmn kita menjaga msyrkat agar tidak menjadi pecah,silaturahmi selalu dijaga,qta sebagai manusia kadang tau itu salah jga masih dijalani,itu jga ga pa2,tpi klo qta mau berpikir itu akan menjadi lebih baik. MAAF SAYA TIDAK TAU APA YANG SAYA OMONGIN,SEKIRANYA YANG TIDAK BERGUNA INI DPT DIJADIKAN URUN REMBUG,SYA HANYA ORANG YANG BODOH DAN TIDAK TAU APA-APA. wassalamu’alaikum wr.wb
assalamu’alaikum. ustadz ana mau tanya dalam kajian tasawuf ada istilah taubat melalui sholat kifarat, mohon penjelasannya mengenai hadist/ dalil yang mendukung baik secara naqli maupun ‘aqlinya. dan bagaimana kedudukan hukum dari ritual tersebut,,, jazakumullah khair…
Kalau hati sudah ttrtutup fanatisme taklid buta ya begitu(susah tuk nerima KEBENARAN)sudah jelas ada dalilnya bhw tasawuf tu SESAT masih ada yg membela.klo ana alhamdulillah Allah swt ksh ptunjuk,wlupun tadinya sngt tertarik,apalagi dgn ilmu laduni-nya.yg mnurut ana sm dgn ilmu dukun paranormal(baca: paragaknormal)krna klo mrka normal otaknya tau mana yg hak dn mana yg batil.oya ana mo nanya gmana caranya klo ana komen trus ada bantahan dr temen cara lihatnya gmna sih,soalnya ana kmarin kasih komen dan dlm komen ada pertanyaan dan usul (dlm artikel tasawuf) stelah ana buka2 halaman ini ga ada tanggapan baik dr moderat ato dr temen satu aqidah untuk yg tau tolong ya caranya.smg Allah membalas budi baik antum dgn pahala yg besar,amin
asswrwb.barang siapa yg buta didunia maka diakhirat akan lbh buta apa makasudnya?
Alhamdulillah… Subhanallah… Astohfirullah… Saya melihat Taswuf itu adl budaya cara pendekatan diri pd Allah selama tdk menyimpang dr Aqidah, begitu menyimpang terjerumuslah jadi kafir yg menuhankan dirinya, hal tsb banyak yg terjerumus, saya sendiri belajar tasawuf sebatas budaya, agar tdk terjerumus dlm bid’ah. Mayoritas yg masuk tasawuf terjangkit penyakit takabur, krn org lain yg tdk masuk sekte tasawuf dia dianggap ibadahnya msh dibawah mereka, kalau tingkatnya sdh tinggi dia sebut Sufi dan itu betul krn sufi yg pernah saya temui mayoritas Susah Fikiran sll menyebarkan perselisihan krn menerangkan Aqidah sll pembenaran pendpt sufi, mk saya sebut susah fikiran..Astohfirullah… Wallahhua’lam bi sawab… InsyaAllah… Tulisan beliau ustadz A,Taslim bermanfaat bagi pembaca & menyelatkan kita dr bid’ah & kekafiran. Amin…
Bnr2 mnyimpang orng2 yng mmpljri taswuf karena tdk brdsrkan Al QURAN DAN As Sunnah…Mrk mnggap mrka sbgai Kkasih Allah SWT mrsa paling dkt dngan Allah SWT….ENGKAU takabur..ingt itu!
mari kita perdalam lagi ilmu kita, mudah2an Allah memberi petunjuk bagi kita. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun..
jazakumullohu khoiron atas artikelnya nafa’allohu bihi alummah…
Ya Allah,Tambahkan jualah ilmu yang baik bagi tubuh dan agama hamba. Dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepadamu Ya Robbi.
Alhamdulillah.
Terimakasih ya Ustadz,atas tulisanya telah menambah ilmu bagi saya,semoga Allah meridhoinya.Amin ya Rabbal’alamin.
Saya telah membaca beberapa buku tentang tasawuf, namun saya sangat bersyukur mendapat tambahan ilmu yang sangat bermanfaat yang mereview pemahaman saya tentang ajaran tasawuf yang anti tauhid dan merusak keimanan.
Terima kasih, semoga dengan pembahasan yang sangat gamblang dari pak ustad ini mengingatkan kita untuk lebih memahami, mencintai, meyakini dan melaksanakan dengan lebih baik lagi perintah Al Quran dan as Sunnah dalam kehidupan keseharian kita sebagai seorang muslim. Amin.
Udahan, intinya belajar Al Qur’an dan Al Hadist yang shahih dan hasan saja, jangan yang lain
Hmm….terima kasih…
thankyou soo much
Assalamualaikum..islam itu luas dan indah,begitu jg dg tasawuf,ada yg sesat ada yg tidak sesat dan masih berpegang pd al Quran hadist,klo antum tidak sependapat dg AL HULUL.WIHDATUL WUJUD, ana jg tdk setuju..tp jg disamaratakan bahwa tasawuf smua sesat..ustad apa benar ustad udah mempelajari kitab ihya ulumuddin karya imam AL GHOZALI yg kwalitas ilmunya insyALLAH lebih dr kita,coba belajar dan bertanya pd ahlinya ttg kitab ini,insyALLAH antum selain alim tp jg arif dan bijaksana,tanpa harus merubah faham yg antum anut skrg,inti tasawuf adalah tauhid pd ALLAH SWT buahnya adalah AHLAKUL KARIMAH DAN TAQWA,ustad..sblm antum menulis di blog ini apa ustad uda minta petunjuk pd ALLAH? apakah tulisan ini jawaban dr ALLAH atas riyadhoh ustad?dalam tauhid /tasawuf diajarkan membersihkan hati termasuk MERASA benar sendiri,mengapa kita tdk boleh mendengar,belajar dr ulama yg td sefaham dg kita?padahal kita adl muslim…MOHON MAAF BILA ADA YG KURANG BERKENAN..TIADA NIATAN LAIN KECUALI..WATASHOUBIL HAQ…SUKRON..WASSALAMUALAIKUM.
Ustdznya ahli hadits mas…
ustad.sekali lagi tolong minta petunjuk ALLAH dg sholat dan doa…apa benar smua tasawuf itu sesat..krna kita tahu kebenaran milik ALLAH..
@ Abu Aulia
Silakan pertimbangkan dengan dalil Al Quran dan As Sunnah. Pasti akan menemukan jawabannya. Oleh karena itu, memang kita betul2 harus banyak belajar dari ajaran Islam yang benar.
@BUAT BSANT : anda seperti orangyang belum pernah melihat ka’bah tapi sok tahu bercerita tentang ka’bah . cuma ceritanya – ceritanya. Jika tidak tahu tentang sesuatu janganlah kita membicarakan padahal kalian tidak tahu sama sekali.
“inti tasawuf adalah tauhid pd ALLAH SWT buahnya adalah AHLAKUL KARIMAH DAN TAQWA” (Abu Aulia pada komentar sebelumnya)…
itulah islam, gak usah dibilang tasawuf segala…
@ ABU AUlia
Justru andalah seharusnya yg berkata kepada diri anda : sblm antum menulis di blog ini apa antum sudah minta petunjuk pd ALLAH? APa antum memahami ISlam sesuai pemahaman yg diajarkan Nabi dan diamalkan bersama para sahabatnya? Apa antum sudah membaca kitab ulama-ulama besar tentang hakikat agama sufi (tasawwuf ini. Sufi bukan Islam dan Islam berlepas diri dari sufi). Apa antum mengetahui bhw yang menjelaskan kekeliruan ihya ulumuddin adalah para ulama yg lebih mumpuni dari IMam Ghozali sendiri yg mengakui dirinya bukan ahli hadits bhw ilmunya dalam bidang hadits sangat miskin sehingga banyak sekali hadits palsu dan lemah di kitab ihya ulumuddin. . . ciri-ciri sufi adalah perasaan. . selalu menyandarkan langsung kepada Alloh dg kalimat apa antum sudah dpt petunjuk langsung dari Alloh yg maksudnya Alloh langsung wahyukan hal itu ke hatinya?
Sesungguhnya timbangan kebenaran telah kita ketahui dari Al QUr’an dan Hadits yg shohih. Inilah pemisah antara kebaikan dan kebenaran. . . bukankah kalimat antum sendiri di atas menunjukkan antum merasa benar sendiri tanpa sedikitpun merujuk kepada al qur’an dan sunnah?. . Dalam tasawwuf tidak ada ulamanya krn salah satu ajaran penting tasawwuf adalah menjauhi ilmu dan ilmu dianggap sebagai aib. . krn itu mereka selalu belajar dari mimpi dan mengatakan Alloh langsung mengajar kami. . .
Ketahuilah. . khowarijpun punya kebaikan, asy ariyyah punya kebaikan dll ajaran sesat lainnya tetapi tidak ada ulama yg mengatakan bhw ajaran itu baik . . agama kristenpun mengajarkan kebaikan ttp Alloh dan RasulNya mencela mereka. . demikian pula dengan agama sufi…
Kalimat bhw yang hanya tahu kebenaran adalah Alloh adalah benar di satu sisi (Kalimat haq tetapi dimaksudkan oleh antum untuk kebathilan) namun bathil di sisi lain seolah ummat ini tidak tahu kebenaran tsb shg tdk boleh mencap sesat bhk untuk ahmadiyyah dan lia eden sekalipun krn jk ada yg mencela kedua mk akan dikatakan bhw kebenaran itu milik Alloh. . Ya Benar. . dan Alloh telah memberitahukan kebenaran itu seperti apa dan kesesatan itu seperti apa yg dijelaskan oleh Nabi dan para sahabat mempersaksikan bhw tidak ada ssatupun yg tidak diterangkan oleh Nabi jalan-jalan yg menuju surga dan yang menuju neraka saat haji wadha…
Maka itu saran ana kepada antum tolong minta petunjuk ALLAH dg sholat dan doa sesuai perkataan antum sendiri : dan tidak cukup dengan itu. . pelajarilah al qur’an dg tafsirnya dari para ulama yg diakui keulamaannya seluruh dunia dan pelajari hadist-hadits Nabi yg shohih sebagaimana yg difahami para sahabat. . mk ana jamin antum akan selamat.
@Abu Aulia. .
apa antum sudah pernah belajar pula kepada Ustadz atau ulama Salaf? ? ?
Bagi kami tidak sembarang menuntut ilmu, tdk sekedar melihat ramainya pengikutnya atau dipuja-puja manusia. . . yg pertama ana lihat dari seseorang Ustadz yg dikatakan ahlus sunnah yg ana ingin ikuti taklimnya adalah caranya dia sholat (ana ikuti dan perhatikan sholatnya) jika benar sesuai sunnah mk ana akan terus mengikutinya. Jk jauh dari sunnah mk bagaimana dia akan memberikan pengajaran agama yg benar jk cara sholatnya saja salah? dan alhamdulillah kitab-kitab cara sholat sesuai tuntunan Nabi telah banyak beredar shg kita bisa menilainya. . . bhk ana bisa meraba kealiiman seseorang saat menjadi imam di mana jk dia membaca surat (setelah al fatihah) pada rokaat kedua lebih pendek drpd rakaat pertama mk dia alim thd agama ini (tentu sj tdk sekali itu sj) dan sebaliknya jk surat kedua lebih panjang mk orang itu kurang alim dalam hal ini. . .
Para ulama tidak pernah mengatakan kalian boleh belajar kepada siapa saja. . bhk sebaliknya mereka memperingatkan dari penceramah-penceramah (khutoba-khutoba) dan dari majlis-majlis yg menjajakan kesesatan. . jika kaidah ini saja antum tidak tahu mk bgmn mungkin antum mengatakan : apakah tulisan ini jawaban dr ALLAH atas riyadhoh ustad? Seharusnya antum berkata : apakah tulisan ini ada dalilnya dari Al Qur’an (Alloh) dan sunnah (Nabi Muhammad shollollohu ‘alaihi wa sallam) bhw ajaran ini sesat?…
Semoga ALloh memberikan hidayah kepada kita semua dan menguatkan kita di dalam manhaj yg haq ini. . manhajnya para sahabat yg mereka kuat aqidahnya dan sangat mengerti tentang tazkiyatun nufs (pengsucian hati alias tdk sekedar membersihkan hati) krn Nabi yang langsung mengajari mereka. . kenapa bukan ini yg kita ikuti?????
@ Abu Aulia
cukup perkataan Imam Syafii (Seorang IMam yg jauh lebih alim dan faqih daripada Al Ghozali. . semoga Alloh merahmati keduanya dan memberikan tempat di keluasan jannahnya kepada keduanya) : : “Aku tinggalkan Baghdad, dan di sana ada suatu perbuatan yang diada-adakan oleh orang-orang zindiq (munafik tulen) yang mereka namakan At Taghbir (At Taghbir adalah semacam Qasidah yang dilantunkan dan berisi ajakan untuk zuhud dalam urusan dunia, lihat kitab Igatsatul Lahfan tulisan Imam Ibnul Qayyim.. (dijelaskan bhw yg dimaksud beliau adalah sufi)…. sehingga kemudian beliau berkata : “Seandainya seseorang menjadi sufi pada pagi hari, maka siang sebelum zhuhur ia menjadi orang yang dungu.” Dia (Imam Syafi’i) juga pernah berkata: “Tidaklah seseorang menekuni tasawuf selama 40 hari, lalu akalnya (masih bisa) kembali normal selamanya.” (Lihat Talbis Iblis, hal 371).
Maka apakah perkataan antum akan anda tujukan pula kpd Imam Syafii dan imam-imam lainnya yg mencela sufi secara keseluruhan???? Atau antum lebih alim dari Imam Syafii????
Wallohi. . kami mencintai para ulama ahlus sunnah yg selalu menasehati ummat ini dari kesesatan yg nyata agama sufi ini. . .
@ Abdillah
Perkataan Saudara Bsant beliau menukil dari perkataan Imam Asy Syafii yakni “Asaasut-tashowwufil kasal” artinya : Asas Tasawwuf adalah kemalasan (Kitab al hilyah 9/136-137). . . Bahkan beliau berkata : “Maa roaitu shuufiyyan ‘aqiaa qoth illa muslim al khowas” yg artinya, “Saya sama sekali tidak mendapatkan seorangpun sufi yg berakal kecuali Muslim al Khowash.” (Al Manaqib lil Baihaqy 2/207). . bahkan Imam Asy Syafii berkata dg tegas (beliau tidak ada sedikitpun memuji tasawwuf) : Laa yakuunushu-shuufiy shufiyyaa hatta yakuuna fiihi arba’u khishooli : Kasuulun, akuulun, syu-uumun, kasyirul fushuuli.” yg artinya : “Tidaklah seorang sufi menjadi sufi sehingga (dia) memiliki 4 sifat (yaitu) MALAS, SUKA MAKAN, SERING MERASA SIAL dan BANYAK BERBUAT SIA-SIA.” (Manaqib lil Baihaqiy 2/207)…… apakah antum akan mengatakan perkataan tsb kepada Imam Asy Syafii yang mengatakannya demikian??????
@ Abdillah
beginillah orang sufi sholat : Mengingat wajah Muryid dalam shalat bagi seorang pemula jauh lebih terbimbing sebelum seseorang mencapai maqam makrifat dari pada mengosongkan fikiran yang justru sangat mudah disusupi oleh syetan tanpa kita sadari. Wajah Guru Mursyid yang kamil mukamil dan khalis mukhlisin tidak akan bisa ditiru oleh syetan dan kalau ada syetan yang mencoba meniru wajah Mursyid akan langsung terbakar. Jangankan Guru Mursyid, photonya saja tidak akan bisa didekati oleh jin dan sejenisnya termasuk para dukun yang menyembah jin. Kalau seorang Guru Muryid belum mencapai tahap itu berarti kadar dan keotentikan kemursyidannya perlu dipertanyakan lagi (di nukil dari http://sufimuda.wordpress.com/2008/09/18/shalat-khusyuk-salah-kaprah/)
.
Lihatlah mereka bhk melebihkan mursyidnya dibanding Rasul. . jika di hadits saja disebutkan bhw syaithon tidak bisa meniru perawakan Nabi. . cukup sampai di situ. . sufi lebih hebat lagi bhw syaithon akan langsung terbakar jhika meniru wajah mursyidnya dan itu dalam keadaan sadar lho (sedang sholat) bukan mimpi. . HEBAT-HEBAT. . .
Inikah sholat yg diajarkan Nabi. .
Perhatikan lagi perkataan wajah mursyid kamil mukamil : Sempurna dan sangat sempurna. . kholish mukhlisin. . siapa yg tahu keikhlasan seseorang????? sehingga digelari dg gelar yg berlebihan ini
.
belum cukup sampai di situ disebutkan syaithon bhk takut dg foto si mursyid…. Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. . padahal UMar saja yg manusia kedua terbaik setelah Rosul ditakuti syaithon sekedar menghindar jk Umar lewat. . bhk Abu Bakar sj tidak disebutkan kelebihan seperti si mursyid tsb….
.
Apalagi yg bisa dikatakan dg kemusyrikan seperti ini??????
memang benar2 tlah dibutakan hati mereka oleh Allah. Nauzubillah
@mas abu aulia,
Saran saya, lebih baik memperdalam zaadul ma’ad karya al-allamah ibnu qoyyim al jauziyah atau klo mau memperdalam penyucian hati dan jiwa, bisa dari buku tazkiyatun nafs li ibni taimiyyah karya ibnu taimiyyah, sudah beredar terjemahannya terbitan pustaka darus-sunnah. Atau klo mau memperdalam fikih, bisa dari shohih fikih sunnah-nya Sayyid Sabbiq.
Kekeliruan dan kebatilan didalam buku ihya’-nya Imam Ghozali rahimahullah sesungguhnya telah banyak diterangkan oleh para ulama yg kapasitas ilmunya lebih mumpuni yg telah mentahqiq buku beliau. Bukannya saya anti Imam Ghozali, tp lebih supaya kita berhati2 darimana kita mengambil ilmu kita. Hanya kepada Allah kita memohon petunjuk.
>>>>>Abu Muhammad Naufal Zaki
ustad kalo belajar jangan cuma sama kyai yang ahlussunnah aja. Tapi saya sarankan kyai yang fahamnya “AHLUSSUNNAH WALJAMA’AH”
sekal lagi ahlussunnah waljama’ah…
SYUKRON…
@ Sadid
Bagaimana mungkin dikatakan Ahlus Sunnah wal Jama’ah sedangkan ajaran Allah dan Rasul amat jauh??
@ Sadid
Menurut antum siapakah mereka itu dan bagaimanakah pemahamannya. . seorang yang mengaku ahlus sunnah (pasti semua mengaku krn ini jalan yg lurus) belum tentu dia berfaham ahlus sunnah. . jk kita fikirkan dg jernih siapakah penghulunya dari Ahlus SUnnah? Mk jawabannya adl Nabi beserta para sahabat rodhiyallohu anhu. . mk jika kyai atau ustadz tersebut mengajarkan Islam sebagaimana yang Nabi ajarkan dan Para Sahabat memahaminya. . Demi Alloh dia adalah orang yg berhaq diambil ilmunya. . . namun jk tidak meskipun pesantrennya bergelar ahlus sunnah dan dia mengaku ahlus sunnah bahkan dilambangnya tertulis mk tentu perlu kita hindari krn hati manusia itu lemah dan mudah dimasuki syubhat-syubhat. . .
Sesungguhnya kami para salafush sholih sangat memperhatika dari mana ilmu itu kami ambil sebagaimana perkataan Imam Malik :
“Tidak boleh seseorang mengambil ilmu dari empat (jenis manusia) dan boleh mengambilnya dari selain mereka (yaitu): (1) Ilmu tidak diambil dari orang-orang bodoh, (2) Tidak diambil dari pengekor hawa nafsu yang menyeru manusia kepada hawa nafsunya, (3) Tidak pula dari seorang pendusta yang biasa berdusta dalam pembicaraan-pembicaraan manusia meskipun tidak tertuduh berdusta pada hadits-hadits Rasulullah, (4) Tidak pula dari seorang syaikh yang memiliki keutamaan, keshalihan serta ahli ibadah tetapi dia tidak lagi mengetahui apa yang tengah dibicarakannya. . .
Perhatikan point keempat . . jk thd orang sholih saja tdk diambil krn tidak lagi mengetahui apa yg dia bicarakan. . maka bagaimana lagi dg yg menjelaskan siapakah ahlus sunnah itu saja dia keliru dg mengatakan ahlus sunnahh adalah mereka yg bermadzhab Fiqhnya Syafii, tasawwufnya Imam Ghozali, aqidah IMam Abul Hasan AL Asy’ariy dan Mathuridi. . pernah ada yg berkata seperti ini kepada ana mk ana tanya lalu jk demikian Imam Syafii bukan ahlus sunnah dong krn beliau hidup jauh sebelum Imam Ghozali-Imam Abul Hasan Asy’ariy dan berarti para sahabatpun bukan ahlus sunnah dong krn mereka hidup sebelum Imam Syafii lahir…
Semoga kita smeua dimudahkan oleh ALloh memahami dienul yang mulia dan agung ini al Islam dari ilmunya para Ustadz dan Ulama yang lurus pemahamannya di atas Manhaj Salafiyyun ahlus sunnah wal Jamaah. . siapapun mereka dan dimanapun mereka maka kami sangat mencintai mereka dan ilmunya karena Alloh bhk kami rindu selalu untuk mendapatkan siraman ilmu darinya. . dan ana yg miskin ilmu ini berharap kecintaan ini sebagai wujud dari pengharapan atas sabda Nabi bhw seseorang itu kedudukannya disurga nanti bersama orang yg dicintainya. . Ya Alloh kami mengharapkan surgaMu dan berlindung dari nerakaMu. . .
#Sadid Ath Thubany
Semoga Allah merahmati anda. Mengenai Ahlussunnah Wal Jama’ah mohon baca artikel berikut
http://buletin.muslim.or.id/manhaj/siapakah-ahlus-sunnah-wal-jama%e2%80%99ah
Artikel di atas tidak ada penghinaan, kata-kata kotor, cacian atau makian, melainkan nasehat. Penulis sudah menyertakan referensi dan bukti-bukti yang bisa dipertanggung jawabkan. Jika terbukti ada pemutar-balikan fakta dari referensi2 yang disertakan tersebut mohon ditunjukkan.
Kemudian artikel di atas tidak membicarakan masing-masing individu orang sufi, namun membicarakan manhaj tashawwuf. Adapun masing-masing individu keadaannya berbeda-beda. Mohon dibaca kembali dengan hati dan pikiran yang jernih dan tenang.
Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua.
Sengaja alloh ciptakan adany perbedaan rasa, ada manis, pahit, asin, asam, dsb. tp intinya te2p satu yaitu tentang rasa. ana yaqin stiap manusia puny rasa paforit yg berbeda, ada yg seneng manis ad juga yg seneng asin atau rasa lainny, pa menurut anda salah bila ana seneng dgn rasa yg berbeda dengan antum seneng? bgt juga islam dgn berbagai perbedaan, sengaja alloh ciptakan perbedaan itu karna allah itu maha tahu stiap manusia itu puny karakter dan kesenangan yg berbeda, sengaja alloh ciptakan perbedaan agar antum bisa memilih mana yg antum seneng, kalau antum udah seneng pasti dinikmati, iya ga sich?? menurut ana sich pencapaian, klo faham antum bener pasti hasil ibadahny bisa dbuktikan!! nah,,ana mu tany ma antum!! kalo faham antum bener pasti ibadahny bener, kalo ibadah bener pasti ada hasilny!! nah hasil dari antum ibadah tuh dapet paan?klo blm dapet hasil dari ibadah, menurut ana jgn saling menyalahkn, ni^mati aja pa yg antum yaqini,,,
#Zay
Semoga Allah Ta’ala merahmati anda. Masalahnya Islam yang diturunkan kepada Nabi kita adalah satu. Bagaimana mungkin kita memecahnya menjadi berbagai macam rasa?
Selama ajaran Islam yang anda amalkan masih dalam lingkup tuntunan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, tidak ada masalah meski berbeda. Namun Islam dengan rasa tasawuf, tidak pernah diajarkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam.
@akhi Zay,
Coba kita renungkan bersama QS Ali Imron ayat 103 : “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”
Saya cuma ingin mengingatkan (terutama pd diri saya jg), jgn merasa senang dengan berbagai macam perbedaan dan rasa, sebab renungkanlah ya akh, bagaimana Islam bisa bersatu diatas perbedaan? Bagaimana Islam bisa bersatu klo masih ada tarekat A, tarekat B, jamaah C, jamaah D? Kembali pada ajaran yg dibawa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassalam dengan pemahaman para sahabat adalah solusi yg terbaik. Artikel diatas adalah nasehat, tidak ada yg saling menyalahkan dan disalahkan. Kalo antum membacanya dengan hati dan kepala yg dingin niscaya antum akan mengerti. Barokallohu fiikum. Semoga Allah Ta’ala membukakan hati antum.
Assalamu’alaikum…., tasawuf tidak ada dalam ajaran islam, namun kehadirannya telah ada jauh sebelum islam. Setiap manusia pasti memiliki naluri utk bertuhan dan memiliki keinginan utk dekat kpdNya. Ketika seorang manusia mencari cara dan celah utk memuaskan hati agar merasa dekat, maka disitulah lahirlah pratek2 yg dinamakan ajaran tasawuf. Setelah islam muncul, maka cara2 tsb di selaraskan dgn aal quran dan sunnah..
#Habib rahman
Wa’alaikumussalam. Jadi benar bahwa tasawuf bukan berasal dari Islam. Jika tasawuf hanya sekedar istilah, dan prakteknya sesuai dengan Al Qur’an dan As Sunnah, maka tentu tidak ada masalah. Namun, faktanya tidak demikian.
Assalamu’alaikum… Ustadz… ana izin copy artikel Hakikat Tasawuf 1-3 untuk bahan dakwah… Syukron…
Saya izin copy paste yg hakikat tasawuf 1 2 3 ustad,untuk saya pelajari…
Saya sangat setuju dasar menampilkan adab berkomentar. Terlebih komentar dari yang bukan ahlinya. semoga ummat Islam tidak berpecah belah.
izin copas tadz…
ijin share ya mas bro
Artikel ini Cukup menark untuk di pahami khalayak umum.izin copas untuk blog pribadiku sebagai bahan referensi..
http://v-e-alouisci.blogspot.com
Salam Ukhuwah
mohon copyannya artikel ustad “tasawuf 1,2,3,”trimakasih
assaalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh,,pak ustadz trimah kasih pencerahanya..dan mohon ijin copas semua artikel di blog ini,utk pribadi,trimah kasih ,wasalamu’alaikum wr wb
Cari dan carilah terus…. bila yakin telan, bila ragu pecahkan….
dan jangan mundur setelah itu….
Topik Tasawuf ini sangat menarik….saya copy ya.. minta izin..
Maha suci Allah …. sungguh tiap-tiap ilmu ada ahlinya …. Maha suci Allah …!!!
Assalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuh
Sungguh Ilmu yang sanagat bermanfaat untuk diri saya pribadi, keluarga, kerabat dan suadara. Mari kita terus berjuang memurnikan Islam. Jazakallah khairan katsiran.
Wassalamu’aliakum warahmatullahi wabarakatuh.
Djokolono
Maha Suci Allah, telah Engkau beri petunjuk hambamu yang hina ini tentang Islam yang sesungguhnya pada hari ini….
Mohon bimbingan Ustadz, bagaimana sebaiknya cara untuk mensyi’arkan kebenaran ini kepada saudara sesama muslim yang lain?
ustadz, saya punya teman yg suka mengikuti pengajian di Cirebon, pokoknya selalu mengagungkan si mursyid tersebut. Mursyid tsb merupakan walliyullah, apabila kita menghinanya kita harus taubat, istighfar selama 70 tahun tanpa putus dan terkesan membolehkan bid’ah2. Yang saya tanyakan, apakah itu salah satu ciri2 aliran sufi?
#tika
Nampaknya iya
Assalamu’alaikum
sungguh ilmu yg sangat bermanfaat,, maaf low boleh ad masukan sedikit. Bnyak masyarakat menganggap Islam agama yg dipenuhi kekerasan,,, tolng tulis artikel dan buktikan kalau it tdk bnr,,
wassalam
assalamualaikum,,ijin share/copas akhi jazakalahukhairan
assalamualaikum wahai saudaraku..
janganlah anda berperasangka buruk terhadap sesama muslim.. boleh jadi mereka para ulama yg anda caci lebih alim lebih soleh drpd anda, sy sakin anda orang soleh pula insya allah dan semoga allah senantiasa merahmati anda.. amiin
Wa’alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuh
Menasehati itu bukan mencaci. Krn yang kita inginkan adl orang lain itu baik.
Jazakallahu Khairan Ustadz
Ana izin membagikan kepada keluarga, semoga keluarga ana diberikan Allah ‘Azza Wa Jalla.
Semoga keluarga ana diberikan Allah ‘Azza Wa Jalla hidayah.
Alhamdulillah…
Allah masih sayang kepadaku dgn dijauhkan dari ajaran tassawuf.
Terima kasih atas informasinya yang lengkap ini.
Semoga Allah selalu meridhoi dakwah Ustadz berserta rekan”nya. Aamiin..
Gara2 belajar tasawuf sepupu saya kena gangguan metafisik, sering kerasukan, tidak bisa mengontrol emosi dan sering lupa, saya tidak tau persis tasawuf model apa yg di amalkannya. Kerena kalo ditanya malah linglung, intinya dulu dia belajar tasawuf. Waktu itu sempet di rukiyah sama ustad dr sebuah yayasan, yg katanya rukiyah syariyah. Memang ada reaksi kesurupan berlakon seperti anjing, muntah dan sendawa. tp saya menemukan kejanggalan terhadap ustad tersebut, selama proses rukiyah katanya dia memasukan jin ke dalam botol, lantas dari mana dia tau kalo jin tersebut telah masuk ke dalam botol? Apakah dia melihat mahluk halus tersebut?
Saya pribadi sangat tidak tertarik belajar tasawuf, kerna saya tau tasawuf sekarang ini ambigu, saya ndk punya birometer/tolak ukur untuk menyaring mana yang baik dan salah menurut Allah dan rasulnya karna saya fakir ilmu. Cukuplh amalkan apa yang Allah turunkan dan rasulnya ajarkan tentunya sesuai pemahaman para salaf terdahulu. Dalam bab sholat dari yang wajib sampai yg Sunnah itu aja udah banyak, solat 5 waktu dan rawatib nya, duha, tahajjud, witir, tahatul mesjid, konsisten ini aja udah MasyaAllah. Belum lagi bab puasa, mu’amalah dll. Ngapain cari amalan2 yg aneh2, keshosihannya aja diperselisihkan, amalin aja yg para ulama ijma’ dg kebenarannya, jelas riwayat dan sanadnya.