Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Metode Al-Qur’an Dalam Memerintah dan Melarang Hamba Allah Yang Beriman (3)

Sa'id Abu Ukkasyah oleh Sa'id Abu Ukkasyah
27 Juli 2016
Waktu Baca: 3 menit
0
129
SHARES
23
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Ketahuilah sobat! Tatkala Allah Ta’ala memerintahkan sesuatu kepada kaum mukminin, sesungguhnya semata-mata hal itu demi kebahagiaan hamba-hamba-Nya dan kesempurnaan iman mereka.

Demikian pula, ketika Allah Ta’ala melarang mereka dari sesuatu, hakikatnya Dia melarang mereka dari menjerumuskan diri ke dalam jurang kesengsaraan dan melarang mereka dari sesuatu yang membahayakan keimanan mereka. Jadi, Allah Ta’ala memerintahkan Anda -wahai hamba yang beriman- untuk memberi kabar gembira kepada anda dan mengajarkan kepada anda sesuatu yang bermanfa’at bagi anda. Sedangkan Allah Ta’ala melarang anda -wahai hamba yang beriman- untuk memperingatkan Anda dan memberitahu Anda akan bahaya yang ada dihadapan Anda. Jika demikian halnya, pantaskah merasa berat melakukan perintah atau meninggalkan larangan-Nya?

Sisi Kedua

Dorongan dan Seruan untuk Mensyukuri Nikmat Iman dengan Cara Tunduk yang Sempurna kepada Allah Ta’ala

Ketundukan yang sempurna kepada Allah Ta’ala itu direalisasikan dengan melaksanakan perintah Allah Ta’ala dan menghindari larangan-Nya. Dan sisi ini hakikatnya adalah penjelasan dari Allah Ta’ala tentang bagaimana bentuk bersyukur kepada Allah Ta’ala secara terperinci.

Jadi, tatkala Allah Ta’ala menyeru mereka dengan firman-Nya,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا

“Wahai orang-orang yang beriman”, lalu Allah Ta’ala menyebutkan perintah atau larangan-Nya, maksudnya adalah wahai orang-orang yang telah dianugerahi nikmat iman, syukurilah nikmat iman tersebut, dengan melaksanakan perintah Allah Ta’ala atau menghindari larangan-Nya, karena bersyukur itu berarti tunduk dan ta’at kepada Allah Ta’ala.

Keimanan adalah Anugerah Allah yang Terbesar

Keimanan seorang hamba adalah anugerah dan nikmat Allah yang terbesar. Allah Ta’ala telah menjelaskan dalam beberapa ayat-Nya bahwa keimanan adalah karunia dan nikmat dari-Nya, Allah Ta’ala berfirman:

وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ ۚ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ

(7) Dan ketahuilah bahwa di tengah-tengah kalian ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauan kalian dalam banyak urusan, benar-benarlah kalian mendapatkan kesusahan, akan tetapi Allah menjadikan kalian mencintai  keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hati kalian serta menjadikan kalian benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,

فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَنِعْمَةً ۚ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

(8) Sebagai karunia dan nikmat dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS. Al-Hujuraat: 7 – 8).

يَمُنُّونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا ۖ قُلْ لَا تَمُنُّوا عَلَيَّ إِسْلَامَكُمْ ۖ بَلِ اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلْإِيمَانِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

(17) Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: “Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar” (QS. Al-Hujuraat: 17).

[Bersambung]

***

Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah

Artikel Muslim.or.id

[serialposts]

___

Tags: Al-Quranilmu al qur'anperintah Allahrenungantadabbur qur'anTafsir
kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah
Sa'id Abu Ukkasyah

Sa'id Abu Ukkasyah

Pengajar Ma'had Jamilurrahman As Salafy Yogyakarta (hingga 1436H), Pengajar Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, Pengajar Islamic Center Baitul Muhsinin (ICBM) Medari Yogyakarta

Artikel Terkait

Surat Al-Kafirun

Keutamaan dan Kandungan Surah Al-Kafirun

oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag
21 Desember 2022
0

Begitu pun riwayat-riwayat lain yang juga dinilai lemah, namun saling menguatkan satu sama lain dan tidak terdapat makna yang salah....

Surat Ad-Dhuha

Surah Ad-Duha: Keutamaan dan Kandungannya

oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag
21 Desember 2022
0

Tidak ada dalil yang secara khusus menyebutkan keutamaan membaca surah Ad-Duha. Sehingga tidak dibenarkan seseorang membacanya disertai tujuan

Alikhlas sepertiga

Surah Al-Ikhlas Setara dengan Sepertiga Al-Qur’an?

oleh Muhammad Idris, Lc.
16 Oktober 2022
0

Hadis-Hadis yang menunjukkan Al-Ikhlas sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an

Artikel Selanjutnya
Silsilah Faedah Hadits Adab Dan Akhlak (1) : Amalan Yang Paling Dicintai

Bagaimana Para Ulama Membela Hadits Nabi?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah