Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Macam-Macam Ibadah Syirik (1)

Sa'id Abu Ukkasyah oleh Sa'id Abu Ukkasyah
8 Juni 2016
Waktu Baca: 4 menit
0
21
SHARES
119
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Takut Terhadap Kesyirikan

Sosok seorang muslim adalah sosok orang yang mentauhidkan Allah Ta’ala dan sosok orang yang sangat membenci kesyirikan serta takut terjatuh ke dalamnya. Hal ini karena tauhid adalah perintah Allah yang paling agung, sedangkan syirik adalah larangan-Nya yang paling dilarang. Semakin tinggi kadar tauhid seseorang, maka ia akan semakin memiliki rasa takut yang besar terhadap kesyirikan. Perhatikanlah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, beliau adalah sosok ahli tauhid yang sempurna, sehingga beliau memiliki rasa takut yang sempurna terhadap kesyirikan, sampai-sampai beliaupun berdo’a agar dirinya dan anak keturunannya dijauhkan dari kesyirikan. Allah berfirman tentang hal ini,

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ

(35) Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah patung  (QS. Ibrahim: 35).

Faedah Do’a Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam

Do’a beliau ini menunjukkan rasa takut yang amat sangat terhadap kesyirikan. Hal itu ditandai oleh beberapa indikasi berikut ini:

  1. Dalam do’a tersebut, beliau berdo’a bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga untuk keturunannya. Ini menandakan bahwa beliau sangat takut terhadap kesyirikan, sampai-sampai bukan hanya dirinya yang diharapkan terjauhkan darinya, namun juga anak cucunya pun diharapkan dijauhkan darinya.
    Kebiasaan seseorang, jika merasa sangat takut terhadap sesuatu yang bahayanya sangat besar, dia menginginkan tidak hanya dirinya yang selamat dari bahaya tersebut, namun orang-orang yang dicintainyapun diharapkan selamat darinya. Sebaliknya, jika seseorang tidak terlalu takut terhadap sesuatu dan bahayanya dinilai kecil, biasanya banyak orang cenderung tidak begitu mempedulikan bahaya tersebut mengenai dirinya, apalagi mengenai orang lain. Karena kalaupun terkena, maka ringan bahayanya dan mudah mengatasinya.
  2. Isi do’a beliau adalah mohon dijauhkan dari kesyirikan dan bukan sekedar memohon agar tidak terjatuh kedalam kesyirikan, ini menunjukkan rasa takut beliau yang amat sangat.
    Seorang anak yang sangat takut terhadap laut karena tidak bisa berenang, ketika diajak ke pantai, dia cenderung menjauh dari pantai dan takut mendekat ke laut. Namun sebaliknya, anak nelayan yang terbiasa berenang di laut, maka biasanya dia berani berenang, bahkan bisa sampai ke tengah laut.
  3. Jenis kesyirikan yang beliau mohon agar dijauhkan darinya adalah syirik besar dan syirik jali (nampak jelas), yang barangkali banyak dari kaum muslimin di zaman sekarang, tidak pernah sekalipun menginginkan berdo’a dengan do’a beliau ini.
    Karena mereka tidak memiliki rasa takut yang besar dari terjatuh kedalam kesyirikan menyembah patung. Bahkan, bisa jadi sebagian mereka merasa jauh dari melakukan perbuatan kesyirikan tersebut, karena sangat jelasnya jenis kesyirikan ini.

Demikianlah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, sosok yang demikian takutnya terhadap kesyirikan, padahal beliau memiliki keutamaan yang banyak.

Keutamaan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam

Berikut ini diantara keutamaan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam ,

  1. Beliau adalah Imam Hunafa’ (imam ahli tauhid) setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Qanith (senantiasa taat kepada Allah), Haniif  dan jauh dari kesyirikan. Allah berfirman,

    إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

    (120) Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi senantiasa patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Allah) (QS. An-Nahl: 120).
    Dari ayat yang agung ini, ulama mengambil kesimpulan bahwa beliau termasuk diantara orang yang masuk surga tanpa hisab dan adzab, karena beliau sosok yang senantiasa taat kepada Allah.

  2. Beliau termasuk Ulul ‘Azmi minar Rusul (Para Rasul pemilik kekuatan dan ketegaran yang sangat kokoh ‘alaihimush shalatu was salamu), berdasarkan QS. Al-Ahzaab:7. Menurut pendapat ulama terkuat, beliau adalah rangking kedua dari Ulul ‘Azmi minar Rusul.
  3. Beliau yang memecahkan patung langsung dengan tangan beliau sendiri, sebagaimana dalam QS. Al-Anbiyaa`:58.
  4. Beliau adalah Khaliilullah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    إن الله اتخذني خليلاً كما اتخذ إبراهيم خليلاً رواه مسلم ( 532 )

    “Sesungguhnya Allah menjadikanku sebagai khalil (hamba yang dicintai-Nya dengan sempurna), sebagaimana Dia menjadikan Nabi Ibrahim sebagai kholil pula” (HR. Muslim).

Nabi Ibrahim ‘alaihis salam yang keutamaannya demikian besar saja merasa sangat takut terjatuh kedalam kesyirikan, maka bagaimana lagi dengan kita yang keimanannya jauh di bawah beliau? Maka benarlah apa yang disampaikan Ibrahim At-Taimi rahimahullah, beliau berkata,

مَنْ يَأْمَنُ مِنَ البَلاَءِ بَعْدَ إِبْرَاهِيْمَ؟

“Siapa lagi yang merasa aman dari musibah kesyirikan setelah Nabi Ibrahim?”

[Bersambung]

***

Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah

Artikel Muslim.or.id

Tags: akidahibadah syiriktakut syirikTakut Terhadap KesyirikanTauhid
kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah
Sa'id Abu Ukkasyah

Sa'id Abu Ukkasyah

Pengajar Ma'had Jamilurrahman As Salafy Yogyakarta (hingga 1436H), Pengajar Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, Pengajar Islamic Center Baitul Muhsinin (ICBM) Medari Yogyakarta

Artikel Terkait

nama neraka

Nama-Nama Neraka

oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag
26 Januari 2023
0

“Dan orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami (karena) sesungguhnya azabnya itu kekal.” (QS. Al-Furqan: 65)

iman malaikat

Keimanan kepada Malaikat (Bag. 1)

oleh Sakti Putra Mahardika
19 Desember 2022
0

Kedudukan keimanan kepada malaikat

menutupi aib

Allah Maha Menutupi Aib Hamba-Nya

oleh dr. Adika Mianoki, Sp.S.
13 Desember 2022
1

"Dan Dialah Al-Hayyu (Yang Maha Pemalu), Dia tidak akan membuka aib hamba-Nya saat hamba tersebut terang-terangan dalam bermaksiat.

Artikel Selanjutnya
agar khutbah jumat berkesan, cara khutbah jumat

Agar Khutbah Jumat Bermanfaat Dan Berkesan Bagi Jamaah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah