Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Penjelasan Kaidah Keempat Al-Qowa’idul Arba’ah

Sa'id Abu Ukkasyah oleh Sa'id Abu Ukkasyah
6 Desember 2022
Waktu Baca: 4 menit
0
127
SHARES
704
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Penutup

BAB KE-5 : Kaedah keempat

Imam dakwah Tauhid,Syaikhul Islam Muhammad At-Tamimi rahimahullah berkata :

القاعدة الرابعة

أنّ مشركي زماننا أغلظ شركـًا من الأوّلين، لأنّ الأوّلين يُشركون في الرخاء ويُخلصون في الشدّة، ومشركوا زماننا شركهم دائم؛ في الرخاء والشدّة. والدليل قوله تعالى: {فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ}[العنكبوت:65].

Terjemah Matan

Kaidah keempat:

Sesungguhnya kaum musyrikin di zaman kita lebih parah kesyirikannya dibandingkan (kesyirikan) kaum musyrikin zaman dahulu (yaitu: pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, pent.). Karena kaum musyrikin zaman dahulu mereka berbuat syirik pada saat lapang (bergelimang kenikmatan) dan mereka mengikhlaskan (ibadah kepada Allah semata) ketika berada dalam keadaan sempit (tertimpa musibah).

Sedangkan orang-orang musyrik di zaman kita, kesyirikan mereka terjadi dalam setiap keadaan, baik ketika lapang maupun sempit. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,

{فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ}

Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdo’a kepada Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya, maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka [kembali] mempersekutukan [Allah]. [QS.Al- Ankabut: 65].

Penjelasan (Syarh):

Kaidah Keempat :

“Penetapan bahwa kesyirikan yang dilakukan kaum musyrikin zaman sekarang lebih parah daripada kesyirikan yang dilakukan kaum musyrikin pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,ditinjau dari sisi saat kesulitan/tertimpa musibah, kaum musyrikin zaman sekarang tetap menyekutukan Allah Ta’ala.”.

Dalam ayat di atas, Allah menjelaskan keadaan musyrikin ketika mereka berada dalam keadaan bahaya, menaiki kapal lalu ditimpa angin kencang dan khawatir tenggelam, mereka berdo’a kepada Allah semata dengan ikhlas dan tidak berdo’a kepada patung-patung mereka, karena mereka tahu bahwa tidak ada satupun yang mampu menyelamatkan mereka kecuali Allah.

Namun ketika mereka selamat di daratan, tiba-tiba mereka kembali mempersekutukan Allah.

Inti Kaidah Keempat : Penetapan bahwa kesyirikan yang dilakukan kaum musyrikin zaman sekarang lebih parah daripada kesyirikan yang dilakukan kaum musyrikin zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,ditinjau dari sisi tertentu,yaitu :

  1. Kaum musyrikin dahulu mentauhidkan Allah dalam berdo’a, ketika tertimpa musibah atau sedang kesulitan,namun menyekutukan Allah ketika keadaan senang dan lapang, dengan menyembah patung, pohon dan batu.

    Adapun musyrikin sekarang, menyekutukan Allah baik ketika senang dan lapang, maupun ketika sulit dan tertimpa musibah,bahkan bisa jadi ketika tertimpa musibah tambah besar kesyirikannya.

  2. Kaum musyrikin dahulu menyembah pohon, para Nabi dan sholihin. Adapun musyrikin sekarang menyembah semua sesembahan yang disebutkan di atas dan menyembah orang kafir atau fasik, orang-orang yang tidak shalat , tidak puasa dan tidak meninggalkan perbuatan keji, karena diyakini orang yang disembah itu sudah tidak berlaku baginya Syari’at tentang pengharaman sesuatu, Syari’at itu diyakini hanya berlaku bagi orang-orang awam.

Faedah kaedah ini :

Menggugah kesadaran banyak orang, bahwa walaupun suatu zaman sudah modern, namun ketika seseorang tidak berilmu tentang kesyrikan dengan benar atau ilmunya sangat kurang atau kurang diingatkan kembali akan bahayanya kesyirikan, maka sangat memungkinkan terjatuh ke dalam kesyirikan.

Bahkan, bisa jadi kesyirikan yang dilakukannya lebih parah daripada kesyirikan yang dilakukan kaum musyrikin yang dihadapi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu.

Maka, tidak ada jaminan bagi suatu negeri yang berteknologi tinggi dan bagi negara yang maju, bahwa negara tersebut pasti penduduknya selamat dari kesyirikan!

Karena kemuliaan suatu negara itu adalah ketika penduduknya mengetahui dengan baik ajaran agama Islam dan mengamalkannya.

Sedangkan ajaran agama Islam teragung dan asas perbaikan masyarakat terbesar adalah tauhid!

Dengan demikian, pelajaran tauhid relevan dikaji di sepanjang zaman dan di semua tempat!

وصــلى الله وســلـــم عــلـى نـبــيــنـا مـحـــمــد وعــلـى آلــه وصــحــبــه أجــمــعـيــن وآخر دعوانا أن الحــمد لله رب العالميــن الــذي بــنــعمـته تتم الصالحات.

Serial tulisan ini, banyak merujuk kepada referensi berikut ini:

  1. Syarhur Risalah Al-Qowa’id Al-Arba‘,Syaikh Abdur Razzaq Al-Badr

  2. Syarhul Qawa’id Al-Arba‘, Syaikh Shaleh Al-Fauzan

  3. Transkrip ceramah syarah Al-Qowa’id Al-Arba’ah, Syaikh Sholeh Alusy-Syaikh.

***

Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah

Artikel Muslim.or.id

[serialposts]
Tags: akidahAl-Qowa'idul Arba'ahTauhid
kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah
Sa'id Abu Ukkasyah

Sa'id Abu Ukkasyah

Pengajar Ma'had Jamilurrahman As Salafy Yogyakarta (hingga 1436H), Pengajar Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, Pengajar Islamic Center Baitul Muhsinin (ICBM) Medari Yogyakarta

Artikel Terkait

nama neraka

Nama-Nama Neraka

oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag
26 Januari 2023
0

“Dan orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami (karena) sesungguhnya azabnya itu kekal.” (QS. Al-Furqan: 65)

iman malaikat

Keimanan kepada Malaikat (Bag. 1)

oleh Sakti Putra Mahardika
19 Desember 2022
0

Kedudukan keimanan kepada malaikat

menutupi aib

Allah Maha Menutupi Aib Hamba-Nya

oleh dr. Adika Mianoki, Sp.S.
13 Desember 2022
1

"Dan Dialah Al-Hayyu (Yang Maha Pemalu), Dia tidak akan membuka aib hamba-Nya saat hamba tersebut terang-terangan dalam bermaksiat.

Artikel Selanjutnya
hadits tentang ibu

Kedudukan Ibu Lebih Utama

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah