Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslim.or.id Donasi muslim.or.id

Madrasah Puasa Ramadhan, Sudahkah Kita Raih Buahnya? (1)

Sa'id Abu Ukkasyah oleh Sa'id Abu Ukkasyah
22 Juni 2017
Waktu Baca: 3 menit
1
32
SHARES
176
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari sudah, berlalu bulan Ramadhan yang mulia ini….

Beberapa kali sudah, ibadah Puasa Wajib kita lakukan di bulan suci ini…

Beberapa rakaat sudah, Taraweh kita jalani…

Sahur dan buka puasa Ramadhan pun sudah mulai terbiasa kita lakukan…

Ta’jil dan ifthar jama’i pun sudah mulai akrab di telinga kita…

Baca Al-Qur’an, kuliah subuh dan berbagai kajian Ramadhan pun kembali bermunculan dengan semarak…

Namun, lihatlah hati kita, adakah kekhusyukan bertambah?

Lihatlah amal kita, adakah keihklasan bertambah dan perhatian terhadap benarnya ibadah juga bertambah?

Ingatlah, Allah hanya melihat hati dan amal seorang hamba! Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَلاَ إِلَى أَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ

“Sesungguhnya Allah tidaklah melihat kepada bentuk tubuh dan harta kalian, akan tetapi melihat kepada hati-hati dan amal-amal kalian” (HR. Muslim).

Tiga bentuk tarbiyyah dalam madrasah puasa Ramadhan, manakah yang sudah kita raih?

Hamba Allah yang menjalani ibadah puasa Ramadhan hendaknya melakukan tiga bentuk intropeksi diri (muhasabah) berikut ini,

  1. Muhasabah hubungan dengan Allah Ta’ala. Adakah hubungan kita dengan Allah Ta’ala semakin dekat?
  2. Muhasabah hubungan (sikap) dengan diri sendiri. Adakah jihad kita semakin gencar melawan jiwa yang ammaratun bis suu`, suka memerintahkan kepada keburukan?
  3. Muhasabah hubungan dengan orang lain. Adakah mu’amalah kita dengan saudara kita yang seiman semakin lembut dan baik?

Itulah tiga bentuk tarbiyyah (pendidikan) dari Madrasah Puasa Ramadhan! Ketiga perkara tersebut terkumpul dalam hadits berikut:

عَنْ أَبِي ذَرّ جُنْدُبْ بْنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذ بْن جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: « اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ»

Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdir Rahman Muadz bin Jabal radhiyallahu’anhuma, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda, “Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada. Iringilah keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan tersebut akan menghapuskannya. Dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik” (HR. Tirmidzi, dan beliau berkata hadits hasan Shahih dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Mengapa demikian? Bukankah Madrasah Puasa Ramadhan merealisasikan kandungan hadits di atas? Perhatikanlah! Hadits di atas mengandung tiga bentuk tarbiyyah (pendidikan) agar seorang hamba menjadi baik dan semakin baik, yaitu Ash-Shalaah wal-Ishlah,

Pertama: Baiknya hubungan dengan Allah Ta’ala, dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam:

« اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ»

“Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada.”

Kedua: Baiknya hubungan (sikap) dengan diri sendiri, dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam:

« وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا»

“Iringilah keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan tersebut akan menghapuskannya”.

Ketiga: Baiknya hubungan dengan orang lain, dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam :

«وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ»

“Dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.”

Syaikh Abdur Razzaq hafizhahullah dalam khuthbah jumatnya yang berjudul “Ramadhan Madrasah Shalah wal Ishlah”:

هذا الحديث العظيم عدَّه العلماء في جوامع كلِم الرسول صلى الله عليه وسلم ؛ لأنه جمَع للمسلم كل ما يحتاج إليه في باب الصلاح والإصلاح ؛ صلاحه فيما بينه وبين الله ، وصلاحه فيما بينه وبين نفسه ، وصلاحه في تعامله مع عباد الله تبارك وتعالى . فهو حديث جامعٌ عظيم في باب تحقيق الصلاح والإصلاح

“Ulama mengelompokkan hadits yang agung ini ke dalam Jawami’u Kalim Rasulillah shallallahu ‘alaihi wa sallam (sabda yang singkat, namun luas cakupannya), karena mengumpulkan untuk seorang muslim, seluruh apa yang dibutuhkannya dalam upaya agar dirinya menjadi baik (Ash-Shalah) dan upaya melakukan perbaikan (Al-Ishlah), meliputi:

  • Kebaikan hubungan dirinya dengan Allah,
  • Kebaikannya dalam bersikap terhadap diri sendiri,
  • Kebaikannya dalam bermu’amalah dengan hamba-hamba Allah Tabaraka wa Ta’ala.

Maka (kesimpulannya) Hadits tersebut adalah Hadits universal lagi agung dalam merealisasikan Ash-Shalah (kebaikan) dan Al-Ishlah (perbaikan)”

وإذا تأملتَ في مدرسة الصيام وجدتَ أنها محققةً هذه الأمور الثلاثة التي اشتمل عليها هذا الحديث الجامع العظيم

“Dan jika Anda memperhatikan madrasah puasa (Ramadhan), niscaya Anda akan mendapatkan bahwa madrasah tersebut  merealisasikan ketiga perkara yang tercakup dalam Hadits universal dan agung ini.”

***

Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah

Artikel Muslim.or.id

[serialposts]
Tags: madrasah ramadhanPuasaRamadhan
kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah
Sa'id Abu Ukkasyah

Sa'id Abu Ukkasyah

Pengajar Ma'had Jamilurrahman As Salafy Yogyakarta (hingga 1436H), Pengajar Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, Pengajar Islamic Center Baitul Muhsinin (ICBM) Medari Yogyakarta

Artikel Terkait

Mutiara idul fitri

Khotbah Salat Idul Fitri: Menggali Mutiara dari Idul Fitri

oleh Sa'id Abu Ukkasyah
3 Mei 2022
0

Di antara maksud berhari raya Idulfitri adalah bertahmid, memuji Allah, bertahlil, mengesakan Allah, dan bertakbir, mengagungkan Allah

Fidyah Ibu Hamil Menyusui

Wajibkah Fidyah bagi Wanita Hamil atau Menyusui jika Tidak Puasa Ramadhan? (Bag. 3)

oleh Sa'id Abu Ukkasyah
2 Mei 2021
0

Haidts shahih dan hasan yang menunjukkan bahwa pengguguran tuntutan qodho' dari wanita menyusui atau hamil dan tidak ada kewajiban mengulang...

Fidyah Ibu Hamil Menyusui

Wajibkah Fidyah bagi Wanita Hamil atau Menyusui jika Tidak Puasa Ramadhan? (Bag. 2)

oleh Sa'id Abu Ukkasyah
2 Mei 2021
0

Wanita hamil / menyusui jika tidak puasa karena udzur Syar'i hamil/menyusui, maka wajib menunaikan fidyah saja. Sebagaimana ini kami sebutkan...

Artikel Selanjutnya
Berpuasa Di Newcastle

Berpuasa Di Newcastle

Komentar 1

  1. [email protected] says:
    8 tahun yang lalu

    AFWAN USTAd IJIN COPY UNTUK SHARE KE REKAN KERJA…JAZAKALLOH….

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah