Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Lima Rahasia Di Balik Kalender Masehi

Sa'id Abu Ukkasyah oleh Sa'id Abu Ukkasyah
5 November 2022
Waktu Baca: 5 menit
17
rahasia kalender masehi
238
SHARES
1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Bismillah wash shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,

Ya, ada lima perkara besar yang menjadi rahasia di balik kalender masehi. Namanya saja perkara berstatus rahasia, masih banyak orang yang tidak menyadarinya. Anda ingin mengetahuinya? Mari, simaklah renungan berikut ini.

Daftar Isi sembunyikan
1. Tahukah Anda kalender masehi adalah syi’ar agama nashara (Kristiani)?
2. Tahukah Anda Sebagian Penamaan Bulan-Bulan dalam Kalender Masehi Diambil dari Nama Berhala-Berhala Romawi dan Kaisar-Kaisarnya?
3. Tahukah anda bahwa menggunakan kalender Masehi adalah bentuk tasyabbuh terhadap orang kufar?
4. Tahukah Anda Bahwa Menggunakan Kalender Masehi dan Meninggalkan Kalender Hijriyyah Hakikatnya Bentuk Penjajahan Karakter Kaum Muslimin?
5. Tahukah Anda Bahwa Menggunakan Kalender Masehi dan Meninggalkan Kalender Hijriyyah hakikatnya Adalah Bentuk Perbudakan dan Perendahan Martabat Kaum Muslimin?

Tahukah Anda kalender masehi adalah syi’ar agama nashara (Kristiani)?

Ini bisa disimpulkan dari asal penyebutan kata “masehi”, penisbatan kepada Nabi ‘Isa  ‘alaihis salam karena awal perhitungan penanggalan ini diambil dari tahun lahirnya Nabi ‘Isa ‘alaihis salam (Sumber: artikel Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid di http://www.saaid.net/mktarat/aayadalkoffar/55.htm dan Istikhdamut TarikhilMiladi, http://www.dorar.net/art/223).

Dengan demikian, kalender masehi hakikatnya adalah simbol dari agama mereka. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Shalih Al-Fauzan hafidzahullah, “…Apalagi kalender masehi adalah simbol dari agama mereka karena ia mengisyaratkan pada pengagungan kelahiran Al-Masih ‘alaihis salam dan berhari raya dengannya di setiap penghujung tahun. Ini adalah bid’ah yang diada-adakan oleh nashara” (http://www.alathary.net/vb2/showthread.php?13590- ). Lantas apakah kita sebagai seorang muslim rela mengiklankan secara gratis  syi’ar agama nashara yang isinya menurut ajaran agama Islam adalah menyekutukan Rabbul ‘alamiin? Di sisi lain, relakah kita meninggalkan syi’ar Muslimin berupa penanggalan Hijriyyah? (baca: Raihlah enam keuntungan menggunakan kalender Hijriyyah).

Apakah seorang yang menyatakan dirinya muslim rela mengatakan, “Biarlah pudar sinar syi’ar muslimin, kalender Hijriyyah itu?” Kalau bukan kita, kaum muslimin, siapa lagi yang akan mengibarkan bendera syi’ar umat ini (kalender Hijriyyah)? Camkanlah!

Tahukah Anda Sebagian Penamaan Bulan-Bulan dalam Kalender Masehi Diambil dari Nama Berhala-Berhala Romawi dan Kaisar-Kaisarnya?

Berikut asal pengambilan nama-nama bulan dalam  kalender masehi:

  1. Januari diambil dari Janus (dewa permulaan dan akhir bangsa Romawi ada yang mengatakan dewa matahari).
  2. Februari diambil dari februus (dewa kematian dan pemurnian Romawi yang juga menjadi dewa bangsa etruskan. Bulan ini menjadi bulan perayaan ritual pemurnian di romawi yang dirayakan setiap tanggal 15 bulan ini).
  3. Maret diambil dari mars (dewa perang romawi) .
  4. April diambil dari aperire yang artinya membuka. Bulan April (aprilis) dalam kalender romawi merupakan penghormatan untuk dewi venus, dewa cinta dan keindahan. Kata april diambil dari nama venus dalam bahasa yunani yaitu aphrodite (Aphros).
  5. Mei diambil dari maia maiestas (dewi romawi ,dewi kelahiran dan perkembangbiakan keturunan).
  6. Juni diambil dari juno (dewi romawi, istri jupiter (mitologi), ada yang mengatakan dewi bulan).
  7. Juli diambil dari julius caesar (diktator romawi).
  8. Agustus diambil dari agustus (kaisar romawi pertama).

(Sumber: artikel Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid di http://www.saaid.net/mktarat/aayadalkoffar/55.htm & http://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_gregorius).

Saudaraku seiman, tentulah kalau bukan karena kebutuhan yang mendesak, tentu keimanan kita menolak mentah-mentah mengucapkan nama-nama berhala, dewa, dewi, dan kaisar mereka dengan lisan kita. Tak sudi rasanya hati yang dipenuhi keimanan memuliakannya (kalender masehi), lisan yang basah dengan dzikrullah menyebut-nyebutnya, jari-jemari yang akrab dengan mushaf Al-Qur`an menuliskan nama-nama berhala, dewa, dewi, dan kaisar mereka.

(baca artikel Benarkah penggunaan kalender masehi dalam keadaan tertentu dibolehkan?)

Tahukah anda bahwa menggunakan kalender Masehi adalah bentuk tasyabbuh terhadap orang kufar?

Tahukah Anda bahwa seseorang yang sudah mengetahui status kalender masehi sebagai syi’ar agama nashara dan romawi kemudian masih nekad menggunakannya sebagai ganti kalender Hijriyyah, hakikatnya itu merupakan bentuk  meniru (tasyabbuh) dengan simbol-simbol mereka?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

من تشبه بقوم فهو منهم

“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia bagian dari kaum itu” (HR. Abu Dawud,Syaikh Al-Albani menyatakan derajatnya hasan shahih).

Hadits di atas mengandung larangan tasyabbuh dengan simbol-simbol orang kafir, hari raya, kebiasaan-kebiasaan, dan seragam-seragam khas mereka serta apa-apa yang menjadi kekhususan mereka. Dan tidak diragukan lagi bahwa penggunaan kalender masehi masuk kedalam ciri khas orang kafir.

Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah pernah ditanya tentang apakah perhitungan dengan kalender masehi termasuk bentuk loyalitas kepada orang kafir?

Maka beliau hafizhahullah menjawab,”Tidak dianggap sebagai bentuk loyalitas, akan tetapi dianggap sebagai tasyabbuh (dengannya) (Istikhdamut Tarikhil Miladi, http://www.dorar.net/art/223).

Baca Juga: Benarkah Penggunaan Kalender Masehi Dalam Keadaan Tertentu Dibolehkan?

Tahukah Anda Bahwa Menggunakan Kalender Masehi dan Meninggalkan Kalender Hijriyyah Hakikatnya Bentuk Penjajahan Karakter Kaum Muslimin?

Sesungguhnya kaum muslimin -sejak dicanangkannya kalender Hijriyyah oleh Umar bin Khaththab radhiallahu ‘anhu- telah menggunakan kalender Hijriyah, namun penjajahan kuffar terhadap kaum musliminlah yang menyebabkan banyak dari mereka lupa dengan kalender mereka sendiri (kalender Hijriyah).

Berikut penjelasan Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdullah bin ‘Abdurrahman Al-Jibrin rahimahullah, “…Dan kaum Muslimin (zaman dulu telah) menggunakannya (kalender Hijriyah) dalam kitab-kitab dan sejarah mereka, sekalipun mereka telah mengetahui kalender-kalender umat sebelum mereka.”

Hal ini terus berlangsung hingga orang-orang kristen menguasai sebagian besar negeri-negeri Islam, menjajah mereka, memaksa mereka untuk mempelajari kalender masehi, dan membuat kaum muslimin lupa dengan kalender Hijriyah kecuali apa yang dikehendaki Allah.“ (Istikhdamut Tarikhil Miladi, http://www.dorar.net/art/223).

Ketika banyak kaum muslimin yang lupa dengan kalender mereka sendiri (kalender Hijriyah) dan menggantinya dengan kalender masehi, maka lunturlah bagian besar jati diri dan karakter khas mereka. Syaikh Muhammad Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Wahai kaum muslimin, sesungguhnya kalender dan penanggalan adalah syi’ar sebuah umat. Jika umat melupakan syi’ar ini, maka mereka pun melupakan jati diri mereka”.

Selanjutnya, beliau pun menjelaskan tentang pentingnya kaum muslimin dalam menjaga kepribadian mereka, di antaranya dengan memiliki penanggalan yang khas sebagai ciri khas mereka sebagai umat yang terhormat, beliau berkata, “Wahai kaum muslimin, selayaknyalah kita memiliki kepribadian yang khas, sebuah karakter yang menjadi jati diri mereka (kaum muslimin), tidak mengikuti umat lain (selain muslimin-pent).

Bukanlah maksud kita memerangi setiap perkara yang baru yang berasal dari umat lain. Jika itu memang baik (kita terima-pent), akan tetapi kita memerangi umat lain yang datang dengan tujuan buruk, yaitu melunturkan kepribadian kita.

Wahai Kaum muslimin, sesungguhnya kaum muslimin adalah umat Islam yang memiliki jati diri, memiliki ciri agama, bahasa, kalender/sejarah, dan ibadah yang khas. Umat Islam adalah umat yang memiliki jati diri yang kokoh, maka (umat Islam) wajib tidak menjadi pengekor umat lainnya sebagaimana Allah telah menganugerahkan kepada umat Islam ini agama yang mulia, Allah berfirman,

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

“Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) ilmu dan amal, untuk dimenangkan-Nya atas segala agama lain, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai”(At-Taubah:33).

Sesungguhnya Islam adalah agama yang tinggi (mulia) dan tidak ada satupun yang bisa merendahkannya, maka wajib bagi umat Islam menjadi umat yang  yang tinggi (mulia) pula dan tidak ada seorang pun yang merendahkannya. Inilah kewajiban kita jika bercita-cita meraih kemuliaan dan kehormatan” (http://www.ibnothaimeen.com/all/khotab/article_89.shtml).

Tahukah Anda Bahwa Menggunakan Kalender Masehi dan Meninggalkan Kalender Hijriyyah hakikatnya Adalah Bentuk Perbudakan dan Perendahan Martabat Kaum Muslimin?

Al-‘Allamah Syaikh Muhammad Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan hakikat penerapan kalender masehi, “Ketika orang-orang kafir berhasil menjajah sekian banyak negeri-negeri muslimin, mereka mengganti kalender muslimin dengan kalender mereka dalam rangka memperbudak negeri-negeri kaum Muslimin dan menghinakannya” (Liqaul Babil Maftuh, http://sh.rewayat2.com/fkh3ame/Web/7687/006.htm).

CATATAN PENTING:
Namun demikian, ada kondisi tertentu yang menyebabkan DIBOLEHKANnya menggunakan kalender masehi tersebut, Alhamdulillah, kami telah sampaikan penjelasannya di artikel :
https://muslim.or.id/24104-benarkah-penggunaan-kalender-masehi-dalam-keadaan-tertentu-dibolehkan.html

Semoga Allah Ta’ala menjaga umat ini dari terjatuh ke dalam kehinaan dan menjadikan mereka sebagai umat yang berkuasa di muka bumi, taat kepada Rabbnya,di manapun mereka berada. Amin.

Baca Juga:

  • Raihlah Enam Keuntungan Menggunakan Kalender Hijriyyah
  • Menemukan Jati Diri Yang Hilang; Sebuah Refleksi dari Perayaan Tahun Baru Masehi

—

Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah

Artikel Muslim.or.id

Tags: kalender masehiManhajtahun barutahun baru masehitasyabbuh
kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah
Sa'id Abu Ukkasyah

Sa'id Abu Ukkasyah

Pengajar Ma'had Jamilurrahman As Salafy Yogyakarta (hingga 1436H), Pengajar Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, Pengajar Islamic Center Baitul Muhsinin (ICBM) Medari Yogyakarta

Artikel Terkait

Dakwah Prioritas

Buah Manis Dakwah Prioritas

oleh Fauzan Hidayat
3 Januari 2023
0

Apa yang dimaksud dengan dakwah prioritas dan apa saja buah manis yang bisa dipetik darinya

dusta

Berdusta atas Nama Allah dan Rasulullah

oleh dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.
27 Desember 2022
0

Pada zaman dulu, banyak dijumpai hadis-hadis palsu atas nama Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam.

dakwah islam

Dakwah Islam Nan Sejuk

oleh Ari Wahyudi, S.Si.
28 November 2022
0

“Sungguh, telah Kami utus pada setiap umat, seorang rasul yang menyerukan, 'Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.' ” (QS. An-Nahl: 36)

Artikel Selanjutnya
doa masuk rumah

Derajat Hadits Doa Masuk Rumah

Komentar 17

  1. Ganangrj says:
    8 tahun yang lalu

    Saran aja nih, kalo gitu kalender yang ada di artikel/web ini diganti pake kalender Hijriyyah juga ehehe

    Balas
    • Nadia Humaida says:
      8 tahun yang lalu

      Nanti misal sudah diganti beneran kamu ngerti engga?

      Balas
  2. Mangku Bumi says:
    8 tahun yang lalu

    Seharusnyalah sebagai umat Islam memakai kalender hijriyah, tapi permasalahannya dari pengalaman di Indonesia untuk menentukan tanggal 1 setiap bulannya masih terjadi perdebatan (terjadi perselisihan penetapan tgl 1 ramadhan dan tgl 1 syawal setiap tahunnya) bukankah ini akan menjadi kendala/masalah dalam menetapkan suatu perencanaan ?

    Balas
    • Muhammad Abduh Tuasikal says:
      8 tahun yang lalu

      Untuk perhitungan awal bisa pakai perhitungan hisab dan itu bisa direvisi dg penglihatan hilal spt untuk Ramadhan, Syawwal dan Dzulhijjah.
      Ini yang kami ketahui diterapkan di Saudi Arabia.
      Jadi hisab bukan jadi patokan utama, cuma untuk membantu saja dlm perhitungan awal.
      Wallahu a’lam.

      Balas
    • Yulian Purnama says:
      8 tahun yang lalu

      Sejak ratusan tahun lalu para sahabat dan juga umat Islam secara umum menggunakan kalender Hijriyah, *walhamdulillah* mereka tidak kesulitan membuat perencanaan-perencanaan.

      Balas
      • Fahrul Aprianto Prayudi says:
        8 tahun yang lalu

        Ya sekarang dah gak sesederhana zaman dulu ^_^

        Balas
        • Yulian Purnama says:
          8 tahun yang lalu

          Zaman dahulu juga tidak sederhana, karena seluruh aspek kehidupan menggunakan kalender.

          Poinnya adalah jika mereka bisa, kita juga bisa. Dan hendaknya kita mencontoh para salaf dalam beragama.

          Balas
  3. Fahrul Aprianto Prayudi says:
    8 tahun yang lalu

    Memang benar bahwa umat Islam itu wajib memakai kalender hijrian dan meninggalkan kalender masehi. Masalahnya adalah penanggalan yang dipakai internasional adalah masehi dan masalah lainnya adalah kalender hijriah setiap negara berbeda-beda,contoh nyatalah 1 Ramadhan dan 1 Syawal serta 1 Dzulhijah di Indonesia sering berbeda dg Arab Saudi belum lagi penentuan hilal didasarkan pada mathla` masing-masing. Klo kalender hijriah belum disamakan antar negara jangan harap akan dipakai.

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      8 tahun yang lalu

      Sejak zaman para salaf juga sudah berbeda dan tidak ada masalah dengan hal itu.

      Balas
  4. Tuan Kacang says:
    7 tahun yang lalu

    Yang bikin artikel, anda lahir tahun berapa ya?

    Katanya gaboleh pakai tahun masehi, tolong sebutkan dengan tahun hijriyah ya

    Balas
    • Sa'id Abu Ukkasyah says:
      7 tahun yang lalu

      Senen, 21 Rabbi’ul Awwal 1396 H

      Balas
  5. Fifiyanti says:
    4 tahun yang lalu

    Kocak nih. Jika dikaitkan dengan “Barangsiapa menyerupai suatu kaum……”, helooooooooo

    Kaum Yahudi, Kaum Nasrani memakai_ menemukan _ menggunakan Internet, SosMed dll.
    Jangan salah kaprah, menyebut kita menyerupai mereka.

    Rice Cooker itu DITEMUKAN di JEPANG
    Mie itu ASLI makanan CHINA tapi Mie Instant ditemukan di JEPANG

    Lalu, apakita menyerupai mereka?
    Plissss, jangan memaksakan kehendak, dengan memakai Ayat ayat.
    Tentu semua tahu,
    NEGARA ARAB pada 2018 lalu, menetapkan MENGGUNAKAN KALENDER MASEHI AL MASIH untuk keperluan mereka?

    Atau…. pada gak tau ?

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      3 tahun yang lalu

      Beda masalah antara tasyabuh dengan pakai produk orang kafir. Silakan simak: https://muslim.or.id/27454-valentine-no-bagaimana-dengan-produk-orang-kafir.html

      Balas
    • Diana says:
      3 tahun yang lalu

      Kafir ya?

      Balas
    • Diana says:
      3 tahun yang lalu

      Kalau mau komentar pinter dikit mbak.. Harusnya tau perbedaan memakai produk kafir dengan menyerupai kafir.. Udah komennya nge-gas salah pula…

      Balas
  6. Albertus Guru Gara says:
    3 tahun yang lalu

    Saya pikir nama bulan mei diambil dr namanya Maiya Istiyanti.

    Balas
  7. yusuf says:
    2 tahun yang lalu

    Sopan mana sebutan kafir(yg tertutup) Atau domba yg tersesat( menghewankan) ?

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah