Muslim.or.id
Khutbah Jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result

Menilik Kerancuan Ritual Natal Dari Surat Maryam

Rizqo Kamil Ibrahim oleh Rizqo Kamil Ibrahim
16 Desember 2019
Waktu Baca: 3 menit
0
Kerancuan Ritual Natal

Daftar Isi

  • Pertama Kerancuan Waktu
  • Kerancuan Kedua Esensi Perayaan Natal

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, washalatu wassalam ‘ala Rasulillah wa ‘alihi wa sohbihi. Amma ba’d

Surat Maryam merupakan surat ke 19 dari 114 surat di dalam Kalamullah atau al-Quran. Sebagian besar isi dari surat Maryam berkisar tentang kisah Nabi Isa dan Ibunya, Maryam, dari masa Maryam mengandung Nabi Isa sampai kisah melencengnya kaum Nasrani dari Agama yang dibawa Nabi Isa. Berangkat dari hal ini, maka sudah barang tentu keabsahan Natal -yang inti acaranya adalah perayaan lahirnya Nabi Isa atau “anak Tuhan” dalam prespektif Nasrani- bisa ditilik dari surat Maryam. Setidaknya ada dua kerancuan acara Natal yang bisa disimpulkan dari firman Allah di surat Maryam, yaitu kerancuan dalam waktu dan esensi acara.

[lwptoc]

Pertama Kerancuan Waktu

Perayaan natal dilaksanakan tepat di tanggal yang diklaim sebagai tanggal kelahiran Nabi Isa. Berkenaan dengan hal ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan Nasrani kapan Nabi Isa dilahirkan. Pendapat yang terkenal dan diamini mayoritas pemeluk agama ini adalah 25 desember. Sebagaimana yang sudah lumrah 25 desember bertepatan dengan musim dingin di berbagai belahan dunia, layaknya Amerika bahkan di negara-negara Arab.

Menyoal kapan nabi Isa lahir, di dalam surat maryam Allah menjelaskan,

فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَى جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا (23) فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا (24) وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا (25)

“Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (maryam) berkata, ‘wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan.’ Maka dia (jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, ‘janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) ini akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu” (Qs: Maryam 23-24).

Di dalam ayat tersebut Maryam diperintahkan untuk menggoyang pohon kurma agar buahnya gugur  dan bisa dinikmati Maryam. Lantas apa hubungan kurma dengan kelahiran nabi Isa? Bagi yang pernah tinggal di tanah Arab tentu sangat hafal betul kapan kurma ini muncul dari pohon kurma, yaitu ketika musim panas. Maka dengan ini jelas bahwa 25 Desember yang bertepatan dengan musim dingin yang diklaim sebagai kelahiran Nabi Isa merupakan sebuah kerancuan karena Nabi Isa lahir ketika musim kurma, yaitu di musim panas.

Kerancuan Kedua Esensi Perayaan Natal

Inti dari perayaan Natal adalah perayaan akan lahirnya Nabi Isa yang diyakini sebagai Anak Allah oleh kaum nasrani. Keyakinan nabi Isa sebagai anak Allah ini dicap sesat dan kufur di berbagai tempat di dalam al-Quran tak terkecuali di surat Maryam. Di dalamnya digambarkan betapa buruknya dan besarnya nilai kemungkaran keyakinan tersebut. Allah berkata di dalam surat Maryam,

تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا (90) أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا (91)

“Hampir saja langit pecah, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, (karena ucapan itu), Karena mereka menganggap Allah yang maha pengasih mempunyai anak” (Qs: Maryam, 90-91).

Ayat ini menegaskan kepada kita betapa ucapan dan keyakinan bahwasanya Isa adalah anak Allah dapat membuat bumi luluh lantah layaknya hari kiamat. Hal ini -sebagaimana yang diutarakan oleh Ibnu Katsir (ulama tafsir abad kedelapan hijriah), “dikarenakan gunung-gunung, langit, dan bumi merupakan makhluk yang mengesakan Allah azza wa jalla, maka ketika mendengar perkataan yang bermuatan syirik dari manusia mereka hampir saja hancur sebagai bentuk pengagungan mereka terhadap Allah ta’ala” (tafsir surat maryam ayat 88-95).

Alhasil, melihat kerancuan-kerancuan di atas maka sudah barang tentu keyakinan kaum Nasrani ini tidak dapat diterima di dalam agama Islam. Maka segala hal yang mengarah kepada dukungan ataupun apresiasi yang di praktikan dengan ucapan selamat, memakai atribut natal, dan sebagainya tidak dapat dibenarkan.

Selain itu, ayat-ayat di atas juga memberi kita pelajaran akan pentingnya membaca dan mendalami makna al-Quran agar kita terhindar dari berbagai penyimpangan sebagaimana yang kita dambakan dan kita pinta selalu ketika shalat “Ihdinassiratal Mustaqim” tunjukilah kami jalan yang lurus.

_____
Penulis: Rizqo Kamil Ibrahim

Artikel Muslim.Or.Id

Tags: Al-Quranhukum selamat natalnatalSyubhat
Rizqo Kamil Ibrahim

Rizqo Kamil Ibrahim

Artikel Terkait

Penetapan Hakikat Tauhid

Penetapan Hakikat Tauhid

oleh Ari Wahyudi, S.Si.
26 September 2023
0

Syekh Ibrahim bin ‘Amir Ar-Ruhaili hafizhahullah berkata, “Barangsiapa mentadaburi Kitabullah serta membaca Kitabullah dengan penuh perenungan, niscaya dia akan mendapati...

Bukti Penghambaan kepada Allah

Bukti Penghambaan kepada Allah

oleh Ari Wahyudi, S.Si.
10 September 2023
0

Bismillah. Allah berfirman, فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ “Makanlah kalian dari sebagian...

Korelasi Rukun Ibadah

Korelasi Rukun Ibadah

oleh Agung Argiyansyah
6 September 2023
1

Syarat ibadah Ibadah seseorang tidaklah akan diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kecuali jika terpenuhi dua syarat: Yang pertama: Ikhlas,...

Artikel Selanjutnya

Berdalil Memperingati Natal dengan Maulid Nabi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah