Donasi Muslim.or.id
Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslim.or.id Donasi Muslim.or.id

Menasehati Pemimpin, Yes, Menghina Pemimpin, No!

Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi oleh Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi
24 Februari 2022
Waktu Baca: 1 menit
13
Menasehati Pemimpin
98
SHARES
545
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Majelis ilmu di bulan ramadan

Menasehati pemimpin dengan nasehat yang baik dan cara yang bijak adalah ibadah yang sangat mulia. Bahkan ketika Nabi ditanya jihad apa yang paling utama? Beliau menjawab:

كلمة حق عند سلطان جائر

“Kalimat kebenaran di sisi pemimpin yang dzalim“. (HR. Nasai, Ibnu Majah dan dishahihkan al Albani dalam Ash Shahihah: 491)

Banyak orang salah paham tentang hadits ini dan menjadikannya dalil bolehnya membeberkan aib pemimpin di media umum. Ini tidak benar. Hadits ini menganjurkan untuk menasehati pemimpin tapi di hadapannya secara langsung. Perhatikanlah lafadz عند سلطان (di sisi pemimpin).

Oleh karenanya Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk mendatangi Firaun secara langsung dan menasehatinya dg lembut. (QS. Thoha: 43-44).

Adapun kita menyebut kejelekan pemimpin di forum umum seperti facebook, mimbar umum dll yang jauh dari pemimpin maka ini bukanlah nasehat karena yang dinasehati aja belum tentu membaca atau mengetahuinya bahkan ini bisa memprovokasi rakyat untuk benci pada pemimpin sehingga menimbulkan kerusakan dan pembrontakan (lihat Syarh Arbain Nawawiyah hal. 121 oleh Ibnu Utsaimin).

Anehnya, banyak para pengkritik pemimpin dari jarak jauh tadi jika berhadapan langsung dengan pemimpin mereka justru menjadi manusia pengecut. Hal seperti ini dinilai oleh ulama salaf dahulu sebagai suatu kemunafikan sebagamana kata Ibnu Umar dalam riwayat Al Bukhori (7178).

Jadi menasehati langsung di hadapan pemimpin dengan cara yang bijak adalah kemulian dan keberanian. Adapun mengungkap aib dari kejauhan dan di media umum adalah penghinaan dan kemunafikan.

Marilah kita mendoakan kebaikan untuk peminpin kita agar dibimbing oleh Allah kepada jalan yang benar sesuai ajaran Islam.

—

Penulis: Abu Ubaidah As Sidawi

Artikel Muslim.Or.Id

Tags: Manhajpemerintahpemimpinulil amri
SEMARAK RAMADHAN YPIA
Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi

Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi

Artikel Terkait

Bahaya Bidah

10 Bahaya Bid’ah dalam Agama

oleh Yulian Purnama, S.Kom.
18 Februari 2023
0

Bid'ah dalam agama selain terlarang juga memberikan bahaya bagi pelakunya. Di antaranya berikut ini:

Dakwah Prioritas

Buah Manis Dakwah Prioritas

oleh Fauzan Hidayat
3 Januari 2023
0

Apa yang dimaksud dengan dakwah prioritas dan apa saja buah manis yang bisa dipetik darinya

dusta

Berdusta atas Nama Allah dan Rasulullah

oleh dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.
27 Desember 2022
0

Pada zaman dulu, banyak dijumpai hadis-hadis palsu atas nama Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam.

Artikel Selanjutnya
Bacaan Setelah Al-Fatihah

Bacaan Al-Qur'an Setelah Al-Fatihah Dalam Shalat

Komentar 13

  1. Zakki says:
    8 tahun yang lalu

    Kalau untuk Ahok, dia itu pemimpin Kaafir, bukan pemimpin muslim yang dzalim.

    Balas
    • Muhammad Abduh Tuasikal says:
      8 tahun yang lalu

      Apa maksud pernyataan Anda?

      Balas
      • Tyo says:
        8 tahun yang lalu

        Ya maksudnya mungkin gini pak ustad. Kita jelekin Ahok karena memang kan kafir, misalnya pas masa pemilihan

        Balas
        • Muhammad Abduh Tuasikal says:
          8 tahun yang lalu

          Kalau ada hajat, boleh.

          Balas
  2. Abu Aufa says:
    8 tahun yang lalu

    Mungkin yg dimaksud Akh Zakki, adalah : bagaimana kalau pemimpin itu non muslim (seperti Ahok), apakah patut diperlakukan sebagaimana “pemimpin yang dzalim”

    Balas
  3. muhammad abdullah says:
    8 tahun yang lalu

    Allah Subhanahu wa Ta’ala membebaskan hamba Nya yang dizalimi untuk memaafkan yang menzalimi atau membalas dengan balasan yang sama (tentu memaafkan lebih baik disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala ) dan juga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjamin doa orang yang teraniaya sebagai doa yang dikabulkan.
    Pertanyaannya, bolehkah kita mendoakan pemimpin yang zalim dengan doa kebinasaan dan kehancuran (seperti qunut nazilah) sampai pemimpin itu berhenti dari berbuat zalim atau sudah tidak lagi menjadi pemimpin. dengan dalil diatas ??

    Balas
    • Sa'id Abu Ukkasyah says:
      8 tahun yang lalu

      Bismillah,betapa indahnya jika seseorang berkata :”Jika sy didhalimi oleh pemimpin & memiliki kesempatan brdo’a dg do’a yg dikabulkan,maka sy akan do’akan pemimpin yg dholim itu mnjadi pmmpin yg adil & brtakwa yg brpengaruh baik thdp msyrakatnya,dg izin Allah,krn sy tdk suka dia binasa dlm kedholiman,yg kusukai dia msk Surga,sbgmn sy pun suka msk Surga”

      Balas
  4. mukminuncom says:
    8 tahun yang lalu

    Setuju! Menasihati pemimpin YES, menghina pemimpin NO. Akan tetapi, apakah ada redaksi, ustadz, syeikh, dan ulama dari Muslim.Or.Id yang menasihati mantan Presiden RI, Bp Susilo Bambang Yudhoyono tahun lalu ketika beliau diundang ke Papua untuk meresmikan Patung Jesus?

    Satu lagi, marak beredar kabar bahwa Presiden RI kita saat ini, Ir. H. Joko Widodo akan menghadiri perayaan Natal di Papua yang menelan dana sekitar Rp20M. Adakah oknum Muslim.Or.Id, terutama si Penulis artikel di atas – Asy-Syaikh Abu Ubaidah As Sidawi – yang menasihati beliau untuk tidak menghadiri acara tersebut?

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      8 tahun yang lalu

      Contoh dari salafus shalih dalam menasehati pemimpin adalah dengan tersembunyi dan bukan di depan umum, semisal di website, surat kabar, atau social media.

      Balas
  5. Darma says:
    8 tahun yang lalu

    Afwan ustad, kalau misalkan menasehati pemimpin itu ahsan dilakukan dibandingakan mengkoar-koarkan keburukan atau malah menghina pemipin. Lalu ciri-ciri orang seperti apa yang pantas untuk memberikan nasihat yang pantas untuk pemimpin tersebut??

    Balas
    • Sa'id Abu Ukkasyah says:
      8 tahun yang lalu

      Sifat yang terpenting bagi orang yg hendak menasehati pemimpin adalah
      1. Ikhlas dan bertawakal serta banyak berdo’a
      2. Cara menasehati dan isi nasehatnya sesuai dengan Sunnah
      3. Berilmu tentang isi nasehat, cara menasehati dan keadaan pemimpin yg akan dinasehati.
      4. Usahakan semaksimal mungkin memilih orang yg diduga kuat akan didengar nasehatnya oleh pemimpin yg akan dinasehati.
      5. Dengan kata-kata yg baik dan bijaksana.

      Balas
  6. Adfar says:
    3 tahun yang lalu

    mau tanya ustadz…Kalau di indonesia misal kita melihat president atau mentri melakukan kesalahan. bagaimana ya caranya ? apakah kita langsung mendatangi mereka? sepertinya ndak mungkin bisa. ketemu bupati saja susah.

    Balas
    • Yulian Purnama, S.Kom. says:
      3 tahun yang lalu

      Kalau begitu doakan saja

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah