Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Rincian Hukum Orang Yang Mengucapkan “Laa ilaaha illallah” Sebelum Wafat

Yulian Purnama, S.Kom. oleh Yulian Purnama, S.Kom.
9 November 2021
Waktu Baca: 2 menit
0
mengucapkan laa ilaaha illallah sebelum wafat
1.4k
SHARES
7.7k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Alhamdulillahi wahdah, wasshalatu wassalamu ‘ala Rasulillah wa ‘ala aalihi wa shahbihi. amma ba’du

Telah dijelaskan pada artikel yang telah lalu, bahwa kalimat tauhid “Laa ilaaha illallah” memiliki syarat-syarat. Tidak setiap yang mengucapkannya bisa mengambil manfaat dari kalimat tersebut. Syaikh Abdurrazaq Al Abbad menyatakan, “kalimat Laa ilaaha illallah tidaklah diterima dari orang yang mengucapkannya kecuali ia menunaikan haknya dan kewajibannya serta memenuhi syarat-syarat yang dijelaskan dalam Al Qur’an dan As Sunnah”.

Maka hadits,

من قال لا إله إلا اللهُ دخل الجنَّةَ

“barangsiapa yang mengatakan Laa ilaaha illallah pasti masuk surga”

maksudnya yaitu yang mengatakan “Laa ilaaha illallah” dengan memenuhi syarat-syaratnya. Sebagaimana riwayat yang dibawakan Syaikh Abdurrazaq, bahwa Al Hasan Al Bashri rahimahullah, ketika ia ditanya: “orang-orang mengatakan bahwa barangsiapa yang mengucapkan Laa ilaaha illallah pasti akan masuk surga”. Al Hasan berkata:

من قال « لا إله إلا الله » فأدَّى حقها وفرضها دخل الجنة

“barangsiapa yang mengucapkan Laa ilaaha illallah, lalu menunaikan hak dan kewajibannya (konsekuensinya), pasti akan masuk surga“.

Oleh karena itu pula, keadaan orang yang mengucapkan “Laa ilaaha illallah” sebelum ia wafat, terdapat rincian. Syaikh Abdul ‘Aziz Ar Rajihi menjelaskan rincian tersebut:

  1. Jika ia mengucapkannya ketika ruh sudah sampai kerongkongan maka, ucapan “Laa ilaaha illallah” tidak bermanfaat baginya. Contohnya, Fir’aun.
  2. Jika ia mengucapkannya sebelum ruh sampai kerongkongan, namun tanpa membenarkannya, tanpa mengimaninya, tanpa mentauhidkan Allah maka ucapan “Laa ilaaha illallah” tidak bermanfaat baginya.
  3. Jika ia mengucapkannya sebelum ruh sampai kerongkongan, disertai dengan membenarkannya, mengimaninya, dan mentauhidkan Allah maka ucapan “Laa ilaaha illallah” bermanfaat baginya. Namun ini jika ia mengatakannya tanpa membawa suatu keyakinan/perbuatan kufur.
    Jika ia mengucapkan “Laa ilaaha illallah” namun belum bertaubat dari suatu keyakinan/perbuatan kufur maka ucapan tersebut tidak bermanfaat baginya sampai ia beriman, atau menetapkan atau bertaubat dari makar kekufuran yang ia lakukan. Misalnya ia harus menetapkan ushul-ushul iman yang pernah ia ingkari, atau keyakinan seputar kenabian atau keyakinan perihal takdir yang pernah ia ingkari, atau ia harus bertaubat dari perbuatan berdoa kepada selain Allah atau menyembelih untuk selain Allah, atau menghalalkan yang Allah haramkan, atau tidak mau mengakui wajibnya suatu hal yang termasuk perkara ma’lum minad din bid dharurah.
  4. Jika ia mengucapkannya disertai dengan taubat dari kesyirikan dan dari semua maksiat, maka ia masuk surga secara langsung. Sebagaimana hadits shahibul bithaqah, yang ucapan “Laa ilaaha illallah” lebih berat dari 99 catatan amal keburukannya.
  5. Jika ia mengucapkannya disertai dengan taubat dari kesyirikan namun dengan membawa dosa maksiat yang bukan kesyirikan, dan belum bertaubat darinya, maka ia tahta masyi’atillah (tergantung pada kehendak Allah). Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
    إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
    “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya” (QS. An Nisa: 48)

(Sumber: http://shrajhi.com/Books/ID/456).

Semoga kita termasuk orang yang mengucapkan “Laa ilaaha illallah” sebelum wafat dengan sebenar-sebenarnya. Wallahu waliyut taufiq.

Baca Juga: Kesalahan Memahami Makna Laa Ilaaha Ilallah

—

Penyusun: Yulian Purnama

Artikel Muslim.or.id

Tags: Aqidahimankafirkufursyahadatsyarat syahadatTauhid
kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah
Yulian Purnama, S.Kom.

Yulian Purnama, S.Kom.

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, S1 Ilmu Komputer UGM, kontributor web Muslim.or.id dan Muslimah.or.id

Artikel Terkait

nama neraka

Nama-Nama Neraka

oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag
26 Januari 2023
0

“Dan orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami (karena) sesungguhnya azabnya itu kekal.” (QS. Al-Furqan: 65)

iman malaikat

Keimanan kepada Malaikat (Bag. 1)

oleh Sakti Putra Mahardika
19 Desember 2022
0

Kedudukan keimanan kepada malaikat

menutupi aib

Allah Maha Menutupi Aib Hamba-Nya

oleh dr. Adika Mianoki, Sp.S.
13 Desember 2022
1

"Dan Dialah Al-Hayyu (Yang Maha Pemalu), Dia tidak akan membuka aib hamba-Nya saat hamba tersebut terang-terangan dalam bermaksiat.

Artikel Selanjutnya
Memisahkan Shalat Sunnah Dan Shalat Wajib

Fatwa Ulama: Memisahkan Shalat Sunnah Dan Shalat Wajib Dan Berpindah Tempat Antara Keduanya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah