Bismillah. Segala puji hanya bagi Allah, shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, para sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan ihsan.
Allah Ta’ala berfirman:
ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขู ููููุง ุฃูุทููุนููุง ุงูููููู ููุฃูุทููุนููุง ุงูุฑููุณูููู ููููุง ุชูุจูุทููููุง ุฃูุนูู ูุงููููู ู
“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu” (Qs. Muhammad: 33).
Ia juga berfirman:
ููุฃูุทููุนููุง ุงูููููู ููุฃูุทููุนููุง ุงูุฑููุณูููู ููุฅููู ุชููููููููุชูู ู ููุฅููููู ูุง ุนูููู ุฑูุณููููููุง ุงููุจูููุงุบู ุงููู ูุจูููู
“Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang” (Qs. At Taghabun: 12).
Allah Taโala juga berfirman:
ููุฅููู ุชูููุงุฒูุนูุชูู ู ููู ุดูููุกู ููุฑูุฏููููู ุฅูููู ุงูููููู ููุงูุฑููุณูููู ุฅููู ููููุชูู ู ุชูุคูู ูููููู ุจูุงูููููู ููุงููููููู ู ุงููุขุฎูุฑู ุฐููููู ุฎูููุฑู ููุฃูุญูุณููู ุชูุฃููููููุง
โJika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qurโan) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.โ (QS. An Nisa: 59).
Ayat-ayat ini menegaskan wajibnya kita sebagai hamba Allah untuk mengikuti dalil, yaitu firman Allah dan sabda Rasul-Nya. Syaikh Abdurrahman As Sa’di menjelaskan: “Allah Ta’ala memerintahkan kaum mu’minin dengan suatu perkara yang membuat iman menjadi sempurna, dan bisa mewujudkan kebahagiaan bagi mereka di dunia dan akhirat, yaitu: menaati Allah dan menaati Rasul-Nya dalam perkara-perkara pokok agama maupun dalam perkara cabangnya. Taat artinya menjalankan setiap apa yang diperintahkan dan menjauhi segala apa yang dilarang sesuai dengan tuntunannya dengan penuh keikhlasan dan pengikutan yang sempurna” (Taisir Karimirrahman, 789).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menyatakan, “sudah menjadi kewajiban bagi setiap hamba dalam agamanya untuk mengikuti firman Allah Ta’ala dan sabda Rasul-Nya, Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam, dan mengiktuti para Khulafa Ar Rasyidin yaitu para sahabat sepeninggal beliau, dan juga mengikuti para tabi’in yang mengikuti mereka dengan ihsan” (Fathu Rabbil Bariyyah, 7).
Karena itulah Allah Ta’ala mengutus Rasul-Nya, Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam, dengan membawa petunjuk dari Allah. Dan Allah telah mewajibkan seluruh manusia untuk beriman kepada beliau, secara lahir dan batin. Allah Ta’ala berfirman:
ูููู ููุง ุฃููููููุง ุงููููุงุณู ุฅููููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุฅูููููููู ู ุฌูู ููุนุงู ุงูููุฐูู ูููู ู ููููู ุงูุณููู ูุงููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถู ูุง ุฅููููู ุฅููุงูู ูููู ููุญูููู ููููู ููุชู ููุขู ููููุง ุจูุงูููููู ููุฑูุณูููููู ุงููููุจูููู ุงููุฃูู ููููู ุงูููุฐูู ููุคูู ููู ุจูุงูููููู ููููููู ูุงุชููู ููุงุชููุจูุนูููู ููุนููููููู ู ุชูููุชูุฏูููู
“Katakanlah (wahai Muhammad): “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk“” (QS. Al A’raf: 158).
Maka barangsiapa yang tidak mau taat kepada dalil, seolah ia tidak beriman bahwasanya Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam adalah utusan Allah dan seolah ia tidak mengimani bahwa apa yang dibawa oleh beliau adalah petunjuk dari Allah Ta’ala.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam juga bersabda:
ุนูููู ุจุณูุชู ูุณููููุฉู ุงูุฎูููููุงุกู ุงูุฑููุงุดูุฏูููู ุงูู ูููุฏูููููู ู ููู ุจูุนูุฏูู ุ ุชูู ูุณูููููุง ุจูุงุ ูุนูุถูููุง ุนูููุง ุจุงููููููุงุฌูุฐู ุูุฅูููุงููู ูู ูุญูุฏูุซูุงุชู ุงูุฃู ูุฑูุ ูุฅูููู ูููู ุจุฏุนุฉู ุถูุงูุฉู
“Wajib bagi kalian untuk berpegang pada sunnahku dan sunnah khulafa ar rasyidin sepeninggalku. Peganglah ia erat-erat, gigitlah dengan gigi geraham kalian. Jauhilah dengan perkara (agama) yang diada-adakan karena setiap bidโah adalah kesesatanโ (HR. At Tirmidzi no. 2676. ia berkata: โhadits ini hasan shahihโ).
Maka wajib bagi setiap hamba untuk taat dan patuh kepada sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam yang shahihah. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Sunnah ini, jika shahih, maka semua kaum Muslimin bersepakat bahwa wajib untuk mengikutinya” (Majmu’ Al Fatawa, 19/85, dinukil dari Ushul Fiqh inda Ahlisunnah 120).
Seorang hamba yang enggan untuk taat kepada sabda Rasul-Nya juga terancam untuk ditimpa fitnah (keburukan) dan adzab yang pedih. Allah Ta’ala berfirman:
ููููููุญูุฐูุฑู ุงูููุฐูููู ููุฎูุงููููููู ุนููู ุฃูู ูุฑููู ุฃููู ุชูุตููุจูููู ู ููุชูููุฉู ุฃููู ููุตููุจูููู ู ุนูุฐูุงุจู ุฃููููู ู
“maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih” (QS. An Nuur: 63).
Wahai hamba Allah! Takutlah engkau akan fitnah dan adzab Allah, tundukkanlah jiwamu untuk patuh dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Dan tidak halal bagi seorang Mukmin, ketika disampaikan kepadanya firman Allah dan sabda Rasul-Nya, ia memiliki pilihan yang lain yang bukan berasal dari keduanya. Allah Ta’ala berfirman:
ููู ูุง ููุงูู ููู ูุคูู ููู ููููุง ู ูุคูู ูููุฉู ุฅูุฐูุง ููุถูู ุงูููููู ููุฑูุณูููููู ุฃูู ูุฑูุง ุฃููู ููููููู ููููู ู ุงููุฎูููุฑูุฉู ู ููู ุฃูู ูุฑูููู ู ููู ููู ููุนูุตู ุงูููููู ููุฑูุณูููููู ููููุฏู ุถูููู ุถูููุงููุง ู ูุจููููุง
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (Qs. Al Ahzab: 36).
Bahkan andaikan ‘pilihan yang lain‘ tersebut berasal dari para ulama, tidak halal diambil ketika berhadapan dengan firman Allah dan sabda Rasul-Nya. Imam Asy Syafiโi rahimahullah juga berkata:
ุฃุฌู ุน ุงููุงุณ ุนูู ุฃู ู ู ุงุณุชุจุงูุช ูู ุณูุฉ ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูู ููู ูู ุฃู ูุฏุนูุง ูููู ุฃุญุฏ ู ู ุงููุงุณ
โPara ulama bersepakat bahwa jika seseorang sudah dijelaskan padanya sunnah Rasulullah Shallallahuโalaihi Wasallam tidak boleh ia meninggalkan sunnah demi membela pendapat siapapunโ (Diriwayatkan oleh Ibnul Qayyim dalam Al Iโlam 2/361. Dinukil dari Ashl Sifah Shalatin Nabi, 28 ).
Wahai hamba Allah, ikutilah dalil, taatilah firman Allah dan sunnah Rasul-Nya, sesuai dengan apa yang dipahami para sahabat Nabi dan orang-orang yang mengikuti mereka. Niscaya anda berada dalam petunjuk yang benar. Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman:
ูููู ุฃูุทููุนููุง ุงูููููู ููุฃูุทููุนููุง ุงูุฑููุณูููู ููุฅููู ุชููููููููุง ููุฅููููู ูุง ุนููููููู ู ูุง ุญูู ูููู ููุนูููููููู ู ู ูุง ุญูู ููููุชูู ู ููุฅููู ุชูุทููุนูููู ุชูููุชูุฏููุง
“Katakanlah: ‘Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk…‘” (QS. An Nuur: 54).
Wabillahit taufiq was sadaad.
—
Penulis: Yulian Purnama
Artikel Muslim.Or.Id
🔍 Konsep Trinitas, Baca Dzikir, Ayat Puasa Ramadhan, Surat Pertama Turun, Cara Taubat Kepada Allah
Komentar 3