Muslim.or.id
Khutbah Jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result

Tawadhu, Akhlak Yang Sering Dilalaikan

Abu Hatim Abdul Mughni oleh Abu Hatim Abdul Mughni
15 Januari 2021
Waktu Baca: 2 menit
2
Tawadhu Akhlak Yang Sering Dilalaikan

Tawadhu Akhlak Yang Sering Dilalaikan

Ummul Mu’minin ‘Aisyah radhiyallaahu ta’ala ‘anha mengatakan:

ﺇﻧﻜﻢ ﻟﺘﻐﻔﻠﻮﻥ ﻋﻦ ﺃﻓﻀﻞ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ: ﺍﻟﺘﻮﺍﺿﻊ.

“Sesungguhnya kalian sungguh sangat melalaikan ibadah yang paling utama, yaitu tawadhu’“(Az-Zuhd Li Imam Wakii’ II/463, Taarikh Jurjaan: I/86).

Al-Imam Fudhai bin ‘Iyadh ketika ditanya apa yang dimaksud dengan tawadhu’, maka beliau rahimahullah berkata:

أﻥ ﺗﺨﻀﻊ ﻟﻠﺤﻖ ﻭﺗﻨﻘﺎﺩ ﻟﻪ ، ﻭﻟﻮ ﺳﻤﻌﺘﻪ ﻣﻦ ﺻﺒﻲ ﻗﺒﻠﺘﻪ ، ﻭﻟﻮ ﺳﻤﻌﺘﻪ ﻣﻦ ﺃﺟﻬﻞ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻗﺒﻠﺘﻪ

“(tawadhu’) adalah engkau merendah dan tunduk kepada kebenaran. Jika engkau mendengarnya dari seorang bocah engkau menerimanya, bahkan walaupun engkau mendengar kebaikan itu dari orang yang paling bodoh sekalipun engkau mau menerimanya”(Hilyatul Auliya: III/329).

Imam Hasan al-Bashri rahimahullah pernah berkata:

ﻫﻮ ﺃﻥ ﺗﺨﺮﺝ ﻣﻦ منزلك ولا ﺗﻠﻘﻰ مسلما ﺇﻻ ﺭﺃﻳﺖ له عليك فضلا

“tawadhu’ adalah tatkala engkau keluar dari rumahmu dan tidaklah engkau menjumpai seorang muslim pun kecuali engkau menganggap dia lebih utama dibandingkan dirimu”(Al-Ihyaa’: III/28).

Ibunda kita yang mengingatkan kelalaian kita akan ibadah yang utama ini benar-benar mempraktekkan apa yang dikatakannya, ‘Uqbah Bin Shuhban al-Hunnaa’i rahimahullah mengisahkan:

Aku pernah bertanya kepada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha tentang makna ayat: “Kemudian wariskan al-Kitab pada orang-orang yang kami pilih dari hamba-hamba kami, di antara mereka ada yg menzalimi dirinya, dan diantara mereka ada yg pertengahan dan diantara mereka ada orang-orang yang berlomba-lomba dalam kebaikan”. (QS. Faathir:32)

Beliaupun menjawab:

: ﻳﺎ ﺑﻨﻲ ، ﻫﺆﻻﺀ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺔ. أﻣﺎ ﺍﻟﺴﺎﺑﻖ ﺑﺎﻟﺨﻴﺮﺍﺕ ﻓﻤﻦ ﻣﻀﻰ ﻋﻠﻰ ﻋﻬﺪ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ، ﺷﻬﺪ ﻟﻪ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑﺎﻟﺤﻴﺎﺓ ﻭﺍﻟﺮﺯﻕ. ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﻤﻘﺘﺼﺪ ﻓﻤﻦ ﺍﺗﺒﻊ ﺃﺛﺮﻩ ﻣﻦ  ﺻﺤﺎﺑﻪ ﺣﺘﻰ ﻟﺤﻖ ﺑﻪ. ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﻈﺎﻟﻢ ﻟﻨﻔﺴﻪ ﻓﻤﺜﻠﻲ ﻭﻣﺜﻠﻜﻢ

“Wahai anakku , mereka semuanya merupakan ahli surga. Yang berlomba-lomba dalam kebaikan adalah mereka yang telah wafat di masa Rasulullah (hidup), mereka adalah orang-orang yang mendapat persaksian dari Rasulullah dengan kenikmatan hidup dan kebaikan rizki. Kaum pertengahan adalah mereka para shahabat Nabi yg mengikuti jejaknya hingga mereka bertemu dengannya(wafat). Adapun yang menzalimi dirinya sendiri adalah mereka adalah mereka yang seperti saya dan kamu”.(Tafsiir al-Qur’anil ‘Adziim:VI/549).

Sungguh menakjubkan, Ibunda Aisyah memasukkan dirinya ke dalam golongan orang-orang yang mendzalimi dirinya sendiri. Padahal kita tahu beahwa beliau adalah wanita terbaik, wanita yang Allah bela kesucian dirinya dari atas langit, seorang wanita cerdas yang paling banyak meriwayatkan sunnah-sunnah kepada ummat.

Semoga Allah merahmatimu wahai As-Shiddiqah bintu as-Shiddiq. Dan semoga kami bisa meneladani keindahan akhlakmu.

**

Pangkalan Kerinci, Malam senin 22 Jumadal Uulaa 1435 H.

 

Penulis: Abu Hatim Abdul Mughni as-Sundawy

Artikel Muslim.Or.Id

Tags: adabAkhlakNasehatsiti aisyahtawadhu'
Abu Hatim Abdul Mughni

Abu Hatim Abdul Mughni

Artikel Terkait

Motivasi Berangkat ke Tanah Suci

5 Motivasi Agar Semakin Semangat Berangkat ke Tanah Suci

oleh Muhammad Idris, Lc.
30 September 2023
0

Segala puji hanyalah milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah menjadikan rumah suci-Nya sebagai ladang pahala dan tempat yang aman...

Sikap Generasi Muda Islam dalam Memanfaatkan Media Sosial

Sikap Generasi Muda Islam dalam Memanfaatkan Media Sosial

oleh Kiki Dwi Setiabudi, S.Sos.
29 September 2023
0

Media sosial merupakan wadah yang sering digunakan oleh masyarakat, khususnya anak muda, untuk berinteraksi antar sesama. Setiap hari hampir sebagian...

Tipu Daya Judi Slot

Tipu Daya Judi Slot dan Pinjol

oleh Arif Muhammad Nurwijaya, S.Pd
25 September 2023
0

Dalam syariat Islam dan bimbingan yang diberikan dalam Islam, kita tidak diperkenankan untuk mengambil harta orang lain dengan cara yang...

Artikel Selanjutnya
berbakti kepada ibu

Fatwa Ulama: Cara Berbakti Kepada Ibu Yang Sudah Meninggal

Komentar 2

  1. Agrippin L Finnegan says:
    9 tahun yang lalu

    Barakallahu fiikum.

    Balas
  2. Ady says:
    7 bulan yang lalu

    Hasan Al Bashri bukannya ulama sufi, ? Mohon penjelasannya.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah