Makna ‘Cinta Sejati’ terus dicari dan digali. Manusia dari zaman ke zaman seakan tidak pernah bosan membicarakannya. Sebenarnya? apa itu ‘Cinta Sejati’ dan bagaimana pandangan Islam terhadapnya?
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Masyarakat di belahan bumi manapun saat ini sedang diusik oleh mitos ‘Cinta Sejati‘, dan dibuai oleh impian ‘Cinta Suci’. Karenanya, rame-rame, mereka mempersiapkan diri untuk merayakan hari cinta “Valentine’s Day”.
Pada kesempatan ini, saya tidak ingin mengajak saudara menelusuri sejarah dan kronologi adanya peringatan ini. Dan tidak juga ingin membicarakan hukum mengikuti perayaan hari ini. Karena saya yakin, anda telah banyak mendengar dan membaca tentang itu semua. Hanya saja, saya ingin mengajak saudara untuk sedikit menyelami: apa itu cinta? Adakah cinta sejati dan cinta suci? Dan cinta model apa yang selama ini menghiasi hati anda?
Seorang peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan. Menurutnya: Sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis. Rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Jika telah berumur 4 tahun, cinta sirna, dan yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi.
Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, dan terpaan badai tanggung jawab dan dinamika kehidupan efek hormon-hormon itu berkurang lalu menghilang. (sumber: www.detik.com Rabu, 09/12/2009 17:45 WIB).
Wah, gimana tuh nasib cinta yang selama ini anda dambakan dari pasangan anda? Dan bagaimana nasib cinta anda kepada pasangan anda? Jangan-jangan sudah lenyap dan terkubur jauh-jauh hari.
Anda ingin sengsara karena tidak lagi merasakan indahnya cinta pasangan anda dan tidak lagi menikmati lembutnya buaian cinta kepadanya? Ataukah anda ingin tetap merasakan betapa indahnya cinta pasangan anda dan juga betapa bahagianya mencintai pasangan anda?
Saudaraku, bila anda mencintai pasangan anda karena kecantikan atau ketampanannya, maka saat ini saya yakin anggapan bahwa ia adalah orang tercantik dan tertampan, telah luntur.
Bila dahulu rasa cinta anda kepadanya tumbuh karena ia adalah orang yang kaya, maka saya yakin saat ini, kekayaannya tidak lagi spektakuler di mata anda.
Bila rasa cinta anda bersemi karena ia adalah orang yang berkedudukan tinggi dan terpandang di masyarakat, maka saat ini kedudukan itu tidak lagi berkilau secerah yang dahulu menyilaukan pandangan anda.
Saudaraku! bila anda terlanjur terbelenggu cinta kepada seseorang, padahal ia bukan suami atau istri anda, ada baiknya bila anda menguji kadar cinta anda. Kenalilah sejauh mana kesucian dan ketulusan cinta anda kepadanya. Coba anda duduk sejenak, membayangkan kekasih anda dalam keadaan ompong peyot, pakaiannya compang-camping sedang duduk di rumah gubuk yang reot. Akankah rasa cinta anda masih menggemuruh sedahsyat yang anda rasakan saat ini?
Para ulama’ sejarah mengisahkan, pada suatu hari Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu bepergian ke Syam untuk berniaga. Di tengah jalan, ia melihat seorang wanita berbadan semampai, cantik nan rupawan bernama Laila bintu Al Judi. Tanpa diduga dan dikira, panah asmara Laila melesat dan menghujam hati Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu. Maka sejak hari itu, Abdurrahman radhiallahu ‘anhu mabok kepayang karenanya, tak kuasa menahan badai asmara kepada Laila bintu Al Judi. Sehingga Abdurrahman radhiallahu ‘anhu sering kali merangkaikan bair-bait syair, untuk mengungkapkan jeritan hatinya. Berikut di antara bait-bait syair yang pernah ia rangkai:
Aku senantiasa teringat Laila yang berada di seberang negeri Samawah
Duhai, apa urusan Laila bintu Al Judi dengan diriku?
Hatiku senantiasa diselimuti oleh bayang-bayang sang wanita
Paras wajahnya slalu membayangi mataku dan menghuni batinku.
Duhai, kapankah aku dapat berjumpa dengannya,
Semoga bersama kafilah haji, ia datang dan akupun bertemu.
Karena begitu sering ia menyebut nama Laila, sampai-sampai Khalifah Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu merasa iba kepadanya. Sehingga tatkala beliau mengutus pasukan perang untuk menundukkan negeri Syam, ia berpesan kepada panglima perangnya: bila Laila bintu Al Judi termasuk salah satu tawanan perangmu (sehingga menjadi budak), maka berikanlah kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu. Dan subhanallah, taqdir Allah setelah kaum muslimin berhasil menguasai negeri Syam, didapatkan Laila termasuk salah satu tawanan perang. Maka impian Abdurrahmanpun segera terwujud. Mematuhi pesan Khalifah Umar radhiallahu ‘anhu, maka Laila yang telah menjadi tawanan perangpun segera diberikan kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu.
Anda bisa bayangkan, betapa girangnya Abdurrahman, pucuk cinta ulam tiba, impiannya benar-benar kesampaian. Begitu cintanya Abdurrahman radhiallahu ‘anhu kepada Laila, sampai-sampai ia melupakan istri-istrinya yang lain. Merasa tidak mendapatkan perlakuan yang sewajarnya, maka istri-istrinya yang lainpun mengadukan perilaku Abdurrahman kepada ‘Aisyah istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan saudari kandungnya.
Menyikapi teguran saudarinya, Abdurrahman berkata: “Tidakkah engkau saksikan betapa indah giginya, yang bagaikan biji delima?”
Akan tetapi tidak begitu lama Laila mengobati asmara Abdurrahman, ia ditimpa penyakit yang menyebabkan bibirnya “memble” (jatuh, sehingga giginya selalu nampak). Sejak itulah, cinta Abdurrahman luntur dan bahkan sirna. Bila dahulu ia sampai melupakan istri-istrinya yang lain, maka sekarang iapun bersikap ekstrim. Abdurrahman tidak lagi sudi memandang Laila dan selalu bersikap kasar kepadanya. Tak kuasa menerima perlakuan ini, Lailapun mengadukan sikap suaminya ini kepada ‘Aisyah radhiallahu ‘anha. Mendapat pengaduan Laila ini, maka ‘Aisyahpun segera menegur saudaranya dengan berkata:
يا عبد الرحمن لقد أحببت ليلى وأفرطت، وأبغضتها فأفرطت، فإما أن تنصفها، وإما أن تجهزها إلى أهلها، فجهزها إلى أهلها.
“Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan dalam mencintainya. Sekarang engkau membencinya dan berlebihan dalam membencinya. Sekarang, hendaknya engkau pilih: Engkau berlaku adil kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya. Karena didesak oleh saudarinya demikian, maka akhirnya Abdurrahmanpun memulangkan Laila kepada keluarganya. (Tarikh Damaskus oleh Ibnu ‘Asakir 35/34 & Tahzibul Kamal oleh Al Mizzi 16/559)
Bagaimana saudaraku! Anda ingin merasakan betapa pahitnya nasib yang dialami oleh Laila bintu Al Judi? Ataukah anda mengimpikan nasib serupa dengan yang dialami oleh Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu?(1)
Tidak heran bila nenek moyang anda telah mewanti-wanti anda agar senantiasa waspada dari kenyataan ini. Mereka mengungkapkan fakta ini dalam ungkapan yang cukup unik: Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibanding rumput sendiri.
Anda penasaran ingin tahu, mengapa kenyataan ini bisa terjadi?
Temukan rahasianya pada sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ. رواه الترمذي وغيره
“Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya).” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata:
كُلُّ مَمْنُوعٍ مَرْغُوبٌ
Setiap yang terlarang itu menarik (memikat).
Dahulu, tatkala hubungan antara anda dengannya terlarang dalam agama, maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal sehat anda, sehingga anda hanyut oleh badai asmara. Karena anda hanyut dalam badai asmara haram, maka mata anda menjadi buta dan telinga anda menjadi tuli, sehingga andapun bersemboyan: Cinta itu buta. Dalam pepatah arab dinyatakan:
حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ
Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.
Akan tetapi setelah hubungan antara anda berdua telah halal, maka spontan setan menyibak tabirnya, dan berbalik arah. Setan tidak lagi membentangkan tabir di mata anda, setan malah berusaha membendung badai asmara yang telah menggelora dalam jiwa anda. Saat itulah, anda mulai menemukan jati diri pasangan anda seperti apa adanya. Saat itu anda mulai menyadari bahwa hubungan dengan pasangan anda tidak hanya sebatas urusan paras wajah, kedudukan sosial, harta benda. Anda mulai menyadari bahwa hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari sekedar paras wajah atau kedudukan dan harta kekayaan. Terlebih lagi, setan telah berbalik arah, dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara anda berdua dengan perceraian:
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ. البقرة 102
“Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan) itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang (suami) dari istrinya.” (Qs. Al Baqarah: 102)
Mungkin anda bertanya, lalu bagaimana saya harus bersikap?
Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati nurani anda. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan anda kabur dan anda tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji palsu.
Mungkin anda kembali bertanya: Bila demikian adanya, siapakah yang sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya? Kepada siapakah saya harus menambatkan tali cinta saya?
Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه
“Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dan pada hadits lain beliau bersabda:
إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ. رواه الترمذي وغيره.
“Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput.
الأَخِلاَّء يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ. الزخرف 67
“Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Az Zukhruf: 67)
Saudaraku! Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya, agar cintamu abadi. Tidakkah anda mendambakan cinta yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah masuk ke dalam alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat? Tidakkah anda mengharapkan agar kekasihmu senantiasa setia dan mencintaimu walaupun engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه
“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih)
Saudaraku! hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang mulialah yang suci dan sejati. Cinta ini akan abadi, tak lekang diterpa angin atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air hujan.
Yahya bin Mu’az berkata: “Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.” Yang demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah. Dan sebaliknya, bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta andapun turut berkurang. Anda cinta kepadanya bukan karena materi, pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia beriman dan berakhlaq mulia. Inilah cinta suci yang abadi saudaraku.
Saudaraku! setelah anda membaca tulisan sederhana ini, perkenankan saya bertanya: Benarkah cinta anda suci? Benarkah cinta anda adalah cinta sejati? Buktikan saudaraku…
Wallahu a’alam bisshowab, mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau menyinggung perasaan.
***
Ustadz Muhammad Arifin Badri, M.A.
Dipublikasi ulang dari www.pengusahamuslim.com
Footnote:
1) Saudaraku, setelah membaca kisah cinta sahabat Abdurrahman bin Abi Bakar ini, saya harap anda tidak berkomentar atau berkata-kata buruk tentang sahabat Abdurrahman bin Abi Bakar. Karena dia adalah salah seorang sahabat nabi, sehingga memiliki kehormatan yang harus anda jaga. Adapun kesalahan dan kekhilafan yang terjadi, maka itu adalah hal yang biasa, karena dia juga manusia biasa, bisa salah dan bisa khilaf. Amal kebajikan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu banyak sehingga akan menutupi kekhilafannya. Jangan sampai anda merasa bahwa diri anda lebih baik dari seseorang apalagi sampai menyebabkan anda mencemoohnya karena kekhilafan yang ia lakukan. Disebutkan pada salah satu atsar (ucapan seorang ulama’ terdahulu):
مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ مَنْ عَابَهُ بِهِ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ
“Barang siapa mencela saudaranya karena suatu dosa yang ia lakukan, tidaklah ia mati hingga terjerumus ke dalam dosa yang sama.”
artikel yang bagus sekali,
kisahnya dapat dijadikan sebagai pelajaran untuk bahan introspeksi diri, sejauh mana cinta yang kita miliki saat ini, apakah cinta yang berlandaskan iman, atau cinta yang hanya didasari oleh hawa nafsu semata,
sekalian idzin nyontek artikel lagi, syukran, jazakumullahu khairan
Alhamdulillah, semoga kt trmsk org2 yg mencintai krn Allah n membenci krn Allah.
assalamu’alaikum…mhn izin share ust…
penjelasan yg sangat bagus dr ust. arifin badri hafizhohullah..dpt membuka hati dan fikiran serta memperbarui niat.
BarakAllahu fikum ustadz, ilmu yang bermanfaat.
Jazakumullahu khairan.
cinta dusta, cintanya setahun sekali ^,^
Maulid Nabi VS hari Valentine
semoga artikel ini bisa memperbaharui makna cinta sejati pada diri kita semua, syukron
Subhanallh wa Alhdulillah. article neh mebuatq sadar btapa bodoh’a driq yg tlh dbutakan 0leh setan.
Q brsukur stlh membca article ini q sdar trnyata apa yg Q lakukan slama ini salah. Q cman bran9apan klu cinta itu adalah men9edpankan nafsu. Pi stlh membca article ini q sadar bhwa cinta itu hnya prn9kap setan.triMakasih muslim.or.id
Assalamualaikum,
Di dalam surah Al-Baqarah ayat 102 diatas, disebutkan Harut dan Marut adalah setan tapi di dalam tafsir lain saya mendapatkan bahwa mereka adalah malaikat yang diutus untuk menguji ketaatan manusia. Mohon penjelasan nya?terima kasih
“..sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah. Dan sebaliknya, bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta andapun turut berkurang.”
Maasyaa Allah, memang benar.. Seperti yang ana rasakan..
terima kasih atas artikel yang begitu bermanfaatnya bagi saya khususnya, banyak hal yang saya dapat dari artikel ini, semoga saya juga bisa mendapatkan cinta sejati yang diridhoi Alloh..
bismillah, subahanalloh menarik sekali, smg bs menjadi insvirasi sy tuk sgera melupakan ‘cnta busuk’ sy, jazakallah khoiron..
subhanallah..bukan hanya menarik tapi artikel yang penuh dengan nasehat..semoga kita termasuk golongan orang2 yg mencintai dan di cintai karena Allah ta’ala..
Assalamu ‘alaikum
Kepada Muslim.or.id tolong jelaskan keutamaam dari Abdurrahman bin Abi Bakr tsb? Mohon penjelasannya.Jazakallah
Nasihat yg baik dan bijak … hatur nuhun.
Alhamdulillah
semoga saya masih diberi kesempatan untuk mengubah semua ini.
Tapi yang saya ingin tanyakan kepada redaksi MUSLIM.OR.ID. ketika saya meminta maaf kepada Allah atas suatu kesalahan yang pernah saya lakukan, apakah akan mendapatkan ampunan?
“Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan) itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang (suami) dari istrinya.” (Qs. Al Baqarah: 102)
Afwan MOHON PENJELASAN … disini disebutkan bahwa HARUT WA MARUT nama Setan .. tp setelah saya buka terjemah tafsir ibnu Katsir dan Terjemah Al Aisar ( syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi) .. disbutkan bahwa Harut Wa Marut adalah Nama Malaikat …
Mohon Koreksinya apabila ana salah …PENTING ana sangat membutuhkan mana yg Benar ..mohon admin Muslim.or.id bisa menanyakan kepada belaiu ust Arifin badri …
JazzaKumullah khoir …
Afwan setelah ana baca di pengusahamuslim dah di jelaskan masalah Harut wa marut
Berikut jawaban Ustadz Muhammad Arifin Badri, MA
Jawaban:
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhamamd, keluarga dan sahabatnya.
Karena ada beberapa teman yang mempertanyakan tentang tentang jati diri Harut dan Marut? Maka saya perlu untuk meluruskan penafsiran hal ini.
Benar, ada sebagian ulama’ beanggapan bahwa dua nama ini adalah nama kedua malaikat yang diturunkan ke bumi untuk diuji.
Kronologinya: Dahulu para Malaikat memperolok-olok dan merasa keheranan dengan tingkah laku umat manusia. Maka Allahpun membuktikan bahwa ulah manusia itu tidak ada yang perlu diherankan, sebab mereka hidup dibekali dengan hawa nafsu. Dan untuk semamkin membuktikan akan hal itu, maka Allah meminta agar para malaikat memilih dua orang dari mereka yang hendak diuji dengan diberi hawa nafsu. Maka merekapun memilih Harut dan Marut, doa malaikat yang paling rajin dan paling bertaqwa. Akan tetapi tatkala keduanya telah diberi hawa nafsu, dan diturunkan di muka bumi, maka keduanya membuat kerusakan seperti yang dilakukan oleh manusia.
Saudaraku! Perlu diketahui bahwa kisah ini tidak benar adanya, karena alasan berikut:
1- Kisah ini bersumber dari bani israil (israiliyat) sehingga tidak layak (dijadikan dalil). Setelah Ibnu Katsir merinci berbagai riwayat yang menjadi dasar anggapan ini, beliau menyimpulkan: “Dari ini semua, terbukti bahwa kisah ini bersumber dari penuturan Ka’ab Al Ahbar, yang pada gilirannya ia menukilkannya dari kitab-kitab Bani Israil.”. (Tafsir Ibnu Katsir 1/355)
Pada kesempatan lain, beliau berkata : “Singkat kata, perincian cerita itu bersumberkan dari dongeng-dongeng Bani Israil, karena tidak pernah ada satupun hadits shahih dari Nabi Muhammad, yang memiliki sifat ma’shum (terlindung dari kesalahan) dan yang tidak berkata-kata atas dasar hawa nafsunya.’ (Tafsir Ibnu Katsir 1/360)
2- Malaikat adalah makhluq Allah yang taat dan patuh kepada Allah Ta’ala, sehingga tidak mungkin dan tidak masuk di akal bila ada oknum dari mereka yang mengajarkan ilmu sihir kepada manusia. Padahal kita semua tahu, bahwa ilmu sihir adalah kekufuran. Sehingga penafsiran ini nyata-nyata bertentangan dengan firman Allah Ta’ala pada surat Al A’araf 206, & Al Anbiya’ 26-27. Terlebih-lebih menurut kisah-kisah Israiliyat yang ada, kedua malaikat yang diturunkan ke bumi itu ternyata adalah malaikat Jibril dan Mikail. Tentu ini adalah suatu hal aneh dan tidak dapat diterima nalar sehat.
Oleh karena itu, Ibnu Katsir dan juga lainnya menegaskan bahwa penafsiran yang benar dalam hal ini, Harut dan Marut adalah nama dua orang yang tinggal di negri Babil (Iraq). Keduanya mengajarkan sihir kepada masyarakat kala itu. Setelah usai menjelaskan maka ini, Ibnu Katsir berkata : “Inilah pernafsiran yang paling tepat dan benar, karenanya tidak perlu merisaukan pendapat-pendapat lainnya.” (tafsir Ibnu Katsir 1/351) Wallahu Ta’ala a’alam
subahanallah……sungguh indah dan baik sekali artikel ini dan menyentuh hati saya secara pribadi, yg selama ini buta terhadap hakikat “cinta sejati”,mudah2an saudara2ku muslim lain nya bisa introfeksi diri dan mengambil pelajaran dari artikel ini sejauh mana apa yg telah kita lakukan selama mengarungi bahtera kehidupan di dunia ini.wassalam.
Subhanalloh…..
Artikelnya bagus, Semoga Alloh memberikan pencerahan bagi hamba-hambanNya yang membaca. Amiin…
Terima kasih ustadz, artikelnya sip!
Semoga Alloh memudahkan kita semua untuk memperoleh dan merawat cinta sejati. Amiin..
Mengapa aq tidak bisa melupakan cinta prtama q
pdhl q dah di putus
aq hnya bisa berdoa
aq tdk tau harus bagaimana
setelah membaca artikel ini hati q sedikit lega, . . .
Hti q msih blum bisa tenang, . .
Subhanallah….
mungkin kita lupa akan cinta yang semestinya lebih layak untuk dicintai dan ditempatkan lebih tinggi dari cinta-cinta yang lainnya dan tiada pula yang melebihi cinta kita pada-Nya, Mencintai Robb kita ALLAH SWT.
artikel ini mengingatkan kita lagi akan bagaimana kita menempatkan cinta kita kepada Robb kita ALLAH SWT pada hirarki yg tertinggi….
cinta yang menjadi pengisi utama dan mendominasi hati kita….
semoga kita senantiasa termasuk orang2 yg beruntung
amin…
SubhanaALLAH, artikelx sngat bgus sekali.. Sy jdi merasa trarahkan dgn membca artikel ini.. Smg Allah dpt membimbing qt smua dlm mengarahkn cinta kpdx dan trhdp saudara qt.. Amin !
memang tidak mudah menjadi cinta sejati….mujahada..kan pa ustad?
ijin turut mempublikasikan.
Subhanalloh,artikel yg mnggugah hti pra pmuda,pmudi.mnjdikn kta phm ap tu cinta suci&cinta sjati.
Bacaan yang bagus,…
Temokasih wak!!
assalamu’alaikum……ustadz saya setuju, penjabaran fektor psikologisnya lebih nyata…dan siklusnya dan konsekuensinya dijelaskan lebih gamblang…
subhanallah…
Paras ayunya adalah krn Engkau itu indah dan menyukai keindahan,
Akhlakul karimahnya adalah krn hidayah yg berasal dariMu jua,
Ia taat, ia tunduk padaku krn itulah adab yg Engkau ridhoi,
Maka, bagaimanakah aku bisa mencintainya jika bukan karenaMu.
Artikel yang menarik, mohon izin share….
Artikel yang menarik, mohon izin share…
mohon izin share
Assalamu’alaikum..
mohon izin untuk share ya :)
link nya tetap saya cantumkan kok..
syukran.. :)
mohon ijin copas.
Syukron atas artikelnya. cinta memang indah apabila sesuai dg syariat
pelajaran yang dapat di petik dari kisah ini adalah,bahwa cinta sejati di dunia ini tidak pernah ada.cinta di dunia sekarang ini lebih di dominasi oleh hawa nafsu semata,bukan karena allah.apakah sekarang ini kita benar-benar mencintai allah/hanya di mulut saja…..!!!???
assalamulaikum,trmakasi tlah mbri thu ana tntg cnta sjti smga ana n laen bsa mnrapknny..mhon maaf sblumny ana tdk mnta azin mnympan data khp ana,7anny biar ana bka kpanpun ana brda wlupun snyal ga ada..sukron
assalamualaikum wr.wb
subhanallah
nasihat’a betul-btul indh
terima kasih atas artikel yg menarik serta penjelasan diatas.. sy minta copy utk dibuat panduan ustaz.. terima kasih
artikel yang sangat indah…
Izin copas lagi ya…
Syukron.
ijin share bwt tmn2 d facebook
Subhanallah… benar – benar mengetuk hati saya…..ya Allah apakah cintaku suci kepadanya…
Saya izin copas
Jazzakallahu khoir
ma ahsana hadza….ana izin copas.syukron
alhamdulillah hi robbil’alamin. Dg ini ht saya mndapatkan penerangan.krn it sya meminta copyanny
terima kasih atas artikel yang dibuat ni…
bermanfaat sekali buat saya atau pun para pembaca lainnya …
karena itu saya minta izinnya mengcopy … terima kasih
salam..
sgt menarikn byk manfaat nya.mohon copy buat edaran utk teman2
izin share bwat teman” ya ustadz…
artikelx bagus bgtZ…
jgn trllu trpuruk akn cnta ….
trima kasih ustadz tulisan anda benar2 membuat saya mengerti dan dpt membedakan yg mna cinta karna Alloh dan cinta yg hya karna hawa nafsu…
saya minta izin copas ya bwt share dgn tman!!!
“Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya).” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
sUbhanallah,… aku baru menyadari betapa besar rasa cinta yang sesungguhnya adalah menyayangi seutuhnya bukan dari fisik semata tapi karena hati….
wajah memang berbeda-beda yang cantik ada yang tdak, ada yng sempurna ada yang cacat,,, namun kembali lagi itu semua hanya jazad,,, jiwa kita yang sesungguhnya adalah roh.. yang ada dalam tubuh kita…
ibarat tangan menggerakkan yang baik atau tidak itu karana dorongan roh kita….
ibaratnya roh itu sama smw rata, tapi hanya dipinjami tubuhnya,,,,
dan roh yang baik itu adalah yang benar2 Taat…. benarkan bgtu uztad?
jd, aku tambah percaya jika memiliki cinta sejati ibarat kita buta tapi hati kt itu melihat….
masya Allah,, bagus sekali..
izin share
Insya allah ilmu bertambah,, ijin share,,
subhanallah…artikelnya bagus banget_
terimakasih ya,artikel ini bisa menjadi motifasi saya dalam mengartikan sebuah cinta yang suci_
masyaAllah artikelx bagus bgt,
menambah wawasan kmi ttg apa itu cinta yg sesungguhnya,
ijin share k temen2 y usatadz
agar yg lain jd smakin byk yg tahu.
jazakumullah khoiron katsiir
subhanallah.terima kasih atas artikel ini. semoga kita semua tanpa kecuali memiliki cinta sebagaimana seharusnya.
minta izin share.
Izin Share Ya Ustadz
Subhanallah….Izin share ya Ustadz
izin share ea buat tmen2 di fb >>>>> makasih
artikel yg bagus
Subhanallah, pembahasan dari sudut pandang yang berbeda. Ijin copas juga ust
subhanallah,,,,,,
ustad izin copy semoga bermanfaat untuk yang lainnya.
assalamualaikum ustad..
tulisan ini bermanfaat bagi ana’..
ana izin share tulisan ini ya..
Artikelnya sangan bermanfaat,
Mhn izin Share Pak ustad U/ berbagi……
Subhanallah…. veny minta izin ya, pak ustad.
izin copas ustadz..
artikel yg kucari” selama ini….
jazakallah khoiron…..
ijin share yah…
jazakallah khoiron…
Asalm? Mohon kterangan nya” sy bingung,ad yg mmprtanyakan kpd sya,ktika nabi Muhammad dhina n d caci olh kaum kafirin, malaikat jibril mnwrkan untuk mngangkat gunung n mnenggelamkn kaum itu n Nabi mnolak,kmudian Ap bnr Malaikat jibril bersedih pada waktu itu??
#Siti Komariah
Wa’alaikumussalaam warahmatullaah.
Sepengetahuan kami, tidak ada keterangan tentang malaikat tersebut bersedih ketika tawarannya ditolak oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga sikap kita adalah tawaqquf. Wallaahu a’lam.
ijin share ust…
SUBHANALLAH
assalamualaikum ustadz
sangat bagus dan bermanfaat artikelnya, ijin share ustadz.
assalamualaikum ustaz,sangat bermanfaat dan menjadi acuan saya untuk mencintai seseorang.izin share ya ustaz.
assalammualaikum wr. wb.
pak ustadz saya izin share ya. . .
terima kasih.
wassalammualaikum wr.wb
Subhanalloh……saya mohon ijin untuk meng copy share pada khalayak…terimakasih Ustadz. jazakumulloh/
assalamualaikum ustadz
sangat bagus dan bermanfaat artikelnya, ijin share ustadz
wassalammualaikum wr wb
Terima kasih ustadz atas pmbhsan.a sgt brmnfaat utk sy
assalamualaikum,.,pak ustadz izin copast ya?jazzakallohu khoir
Luar biasa, saya akan sering berkunjung di sini. Terima kasih atas informasinya.
Terima kasih atas masukkan ustad. saya akan mencoba seperti artikel ini , sudahkah saya saya seperti itu.
mohon ijinnya ustad, mau share
Ijin silaturahmi kawan, senagn bisa mmbaca uraian yang sangat berkualitas ini. Semoga situs web ini selalu berkembang dan lebih maju dimasa yang akan datang. Amiin