Muslim.or.id
khutbah jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Antara Shalat Dan Memandang Allah (1)

Muhammad Oksa, S.Si. oleh Muhammad Oksa, S.Si.
3 Juni 2013
Waktu Baca: 2 menit
1
11
SHARES
61
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sesungguhnya merupakan kesempurnaan anugerah dan kenikmatan penduduk surga adalah memandang Rabb mereka Yang Maha Agung, Pemilik Kemuliaan dan Keindahan. Pandangan yang menggembirakan hati, menyejukkan mata, penuh keindahan dan kelezatan yang paling agung di dalam surga yang penuh kenikmatan. Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya dari sahabat Shuhaib radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 إذا دخل أهل الجنة الجنة قال يقول الله تبارك وتعالى تريدون شيئا أزيدكم فيقولون ألم تبيض وجوهنا ألم تدخلنا الجنة وتنجنا من النار قال فيكشف الحجاب فما أعطوا شيئا أحب إليهم من النظر إلى ربهم عز وجل

“Apabila penduduk surga telah masuk surga, Allah Tabaaraka wa Ta’ala berfirman, ‘Apakah kalian menginginkan sesuatu tambahan dari-Ku?’ Mereka menjawab, ‘Bukankah Engkau telah menjadikan wajah-wajah kami putih berseri? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari neraka?’”. Kemudian Nabi bersabda, ”Maka disingkapkanlah tabir penutup, sehingga tidaklah mereka dianugerahi sesuatu yang lebih mereka senangi dibandingkan anugerah melihat Rabb mereka Azza wa Jalla” (HR. Muslim no. 181)

Ada hubungan antara memandang Allah dengan shalat. Barangsiapa yang senantiasa menegakkan shalat, maka dia akan selalu mendapatkan anugerah yang agung ini. Namun barangsiapa yang menyia-nyiakan shalat maka dia tak kan mendapatkan anugerah ini dan dia menjerumuskan dirinya sendiri ke dalam kesia-siaan dan kesengsaraan. Quran dan Sunnah telah menunjukkan hubungan ini. Dalam Quran, Allah Ta’ala berfirman,

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَ‌ةٌ ﴿22﴾ إِلَىٰ رَ‌بِّهَا نَاظِرَ‌ةٌ ﴿23﴾ وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ بَاسِرَ‌ةٌ ﴿24﴾ تَظُنُّ أَن يُفْعَلَ بِهَا فَاقِرَ‌ةٌ ﴿25﴾ كَلَّا إِذَا بَلَغَتِ التَّرَ‌اقِيَ ﴿26﴾ وَقِيلَ مَنْ ۜ رَ‌اقٍ ﴿27﴾ وَظَنَّ أَنَّهُ الْفِرَ‌اقُ ﴿28﴾ وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ ﴿29﴾ إِلَىٰ رَ‌بِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ ﴿30﴾ فَلَا صَدَّقَ وَلَا صَلَّىٰ ﴿31﴾ وَلَـٰكِن كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ (32)

“Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabb-nyalah mereka melihat. Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram, mereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang amat dahsyat. Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan, dan dikatakan (kepadanya): “Siapakah yang dapat menyembuhkan?”, dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia),dan bertaut betis (kiri) dan betis (kanan), kepada Rabb-mu lah pada hari itu kamu dihalau. Dan ia tidak mau membenarkan (Rasul dan Quran) dan tidak mau mengerjakan shalat, tetapi ia mendustakan (Rasul) dam berpaling (dari kebenaran)” (QS al-Qiyamah: 22-31)

Firman Allah,

 وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَ‌ةٌ

“Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri“

di sini maksudnya adalah baik, indah, cerah lagi bahagia. Sedangkan,

إِلَىٰ رَ‌بِّهَا نَاظِرَ‌ةٌ

“Kepada Rabb-nyalah mereka melihat“

maksudnya adalah melihat Allah dengan mata kepalanya. Hasan al-Bashri rahimahullah menafsirkan maknanya, “Wajah yang pasti berbahagia karena melihat kepada Sang Pencipta” (Tafsir At-Thabari, 72/24)

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan bagian yang lain: pemilik wajah yang muram lagi suram, di antara amalan mereka yaitu meninggalkan shalat. Hal ini menunjukkan bahwa untuk bagian yang pertama, pemilik wajah yang melihat Allah dengan berseri-seri adalah mereka yang menegakkan shalat.

[diterjemahkan dari kitab Ta’zhimus Shalah karya Syaikh Prof. Dr. Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al Badr]

—

Penerjemah: Muhammad Oksa
Artikel Muslim.Or.Id

Tags: AqidahkhusyukShalat
kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah kenali bahaya syiah
Muhammad Oksa, S.Si.

Muhammad Oksa, S.Si.

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, S1 Elektronika dan lnstrumentasi 2008 UGM, staf Radio Muslim Yogyakarta

Artikel Terkait

nama neraka

Nama-Nama Neraka

oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag
26 Januari 2023
0

“Dan orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami (karena) sesungguhnya azabnya itu kekal.” (QS. Al-Furqan: 65)

iman malaikat

Keimanan kepada Malaikat (Bag. 1)

oleh Sakti Putra Mahardika
19 Desember 2022
0

Kedudukan keimanan kepada malaikat

menutupi aib

Allah Maha Menutupi Aib Hamba-Nya

oleh dr. Adika Mianoki, Sp.S.
13 Desember 2022
1

"Dan Dialah Al-Hayyu (Yang Maha Pemalu), Dia tidak akan membuka aib hamba-Nya saat hamba tersebut terang-terangan dalam bermaksiat.

Artikel Selanjutnya
Tafsir Surat Al Baqarah 183: “Berpuasa Menggapai Takwa”

Menjadikan Orang Kafir Sebagai Auliya

Komentar 1

  1. mardianto says:
    10 tahun yang lalu

    semoga kita selalu di beri petunjuk seperti Allah Tabaaraka wa Ta’ala memberi petunjuk kpd orang2 yg telah di beri nikmat :) amin ..

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id donasi muslim.or.id
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah