Muslim.or.id
Khutbah Jumat
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book
No Result
View All Result
Muslim.or.id
No Result
View All Result

Tuma’ninah Dalam Shalat (3)

Amrullah Akadhinta, ST. oleh Amrullah Akadhinta, ST.
3 Juni 2013
Waktu Baca: 2 menit
0

Maka kewajiban setiap muslim untuk menjaga tuma’ninah sesempurna mungkin. Dia wajib menyempurnakan ruku’ nya, i’tidalnya, sujudnya dan ketika duduk di antara dua sujud. Dia kerjakan hal tersebut dengan lengkap dan sempurna dalam semua shalatnya. Dia kerjakan dengan tata cara yang diridhai oleh Rabbnya, dengan niat mengamalkan petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam serta berpegang teguh kepada sunnahnya, beliau bersabda

صَلُّوا كما رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي

“Shalatlah kalian sebagaimana melihat aku shalat” (HR Bukhari 631, 6008, 7246 dari sahabat Malik bin Huwairits rahiallahu ‘anhu).

“Di antara hal yang mengherankan ada seseorang di rumahnya, kemudian dia mendengar azan, kemudian dia langsung bersiap-siap, keluar rumah menuju masjid untuk mengerjakan shalat dan tidak mau apa-apa lagi selain untuk shalat. Boleh jadi dia keluar untuk sholat tersebut di malam yang hujan, gelap, melewati lumpur yang becek, melewati genangan air. Bahkan boleh jadi dia keluar di malam yang dingin dan selama di perjalanan ada binatang buas seperti kalajengking atau singa. Mungkin juga dia dalam kondisi sakit atau lemah, namun dia tetapi dia tetap bersikeras keluar ke masjid. Tentunya hal ini karena dia amat mengutamakan dan mencintai shalat, sampai-sampai dia keluar rumah dalam keadaan seperti ini hanya untuk shalat di masjid, tidak ada tujuan lainnya.

Namun, ketika dia masuk masjid dan mulai bergabung untuk sholat bersama imam, maka syaitan melancarkan tipu dayanya. Dia mendahului imam dalam ruku’, sujud, i’tidal dan duduk di antara dua sujudnya. Syaitan melancarkan tipu dayanya untuk membatalkan shalat orang ini, untuk menghapuskan amalanya. Maka jadilah orang ini keluar dari masjid dan shalatnya tidak teranggap sama sekali

Yang mengherankannya lagi, tidak ada satupun dari orang yang shalat di belakang imam tersebut yang menyelesaikan shalatnya sebelum imam selesai, mereka menunggu imam sampai imam mengucapkan salam. Padahal, mereka –kecuali yang dirahmati Allah- telah mendahulu imam dalam sujud, ruku’, i’tidal dan duduk di antara dua sujudnya, sebagai tipu daya syaitan kepada mereka serta bentuk menganggap enteng dan merendahkan shalat dari dalam diri mereka” (Disadur dari kitab Ash Shalah karya Imam Ahmad, gambaran ini terdapat dalam kitab Thabaqat Hanaabilah 1/353).

 

[di terjemahkan dari kitab Ta’zhimus Shalah karya Syaikh Abdurrazaq bin Abdil Muhsin Al Abbad]

—

Penerjemah: Amrullah Akadinta, ST.
Artikel Muslim.Or.Id

Tags: fikih shalatfiqih
Amrullah Akadhinta, ST.

Amrullah Akadhinta, ST.

alumni dan pengajar Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, S1 Teknil Sipil UGM, ketua Yayasan Pendidikan Islam Al Atsary Yogyakarta 2007-2013, koordinator Al Madinah International University Yogyakarta 2008-2012, pimpinan Radio Muslim Yogyakarta 2010-2013

Artikel Terkait

Kapan Membaca Basmalah

Kapan Kita Ditekankan untuk Membaca Basmalah?

oleh Muhammad Idris, Lc.
20 September 2023
1

Muslim yang baik adalah muslim yang menjadikan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai role model, suri teladan bagi dirinya dalam...

Doa yang Dibaca ketika Salat Jenazah

Penjelasan Doa yang Dibaca ketika Salat Jenazah

oleh M. Saifudin Hakim
17 September 2023
0

Terdapat dua lafaz doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk dibaca ketika salat jenazah dan disebutkan oleh Ibnu...

Sunah-Sunah Wudu yang Sering Dilalaikan

Sunah-Sunah Wudu yang Sering Dilalaikan

oleh Muhammad Idris, Lc.
13 September 2023
0

Sesungguhnya di antara perkara yang harus senantiasa dipelihara dan diperhatikan seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari adalah menghidupkan sunah-sunah Nabi shallallahu...

Artikel Selanjutnya

Soal-288: Shalat Sunnahnya Musafir

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA
Muslim.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Landasan Agama
  • Penyejuk Hati
  • Fikih
  • Sejarah
  • Khotbah Jum’at
  • Kalkulator Waris
  • E-Book

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah