Tanggal Kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diperselisihkan secara tajam. Ada yang mengatakan bahwa beliau lahir tanggal 2 Rabiul Awal, 8 Rabiul Awal, 10 Rabiul Awal, 12 Rabiul Awal, 17 Rabiul Awal (Lihat al-Bidayah wa Nihayah karya Ibnu Katsir: 2/260 dan Latho’iful Ma’arif karya Ibnu Rojab hlm. 184-185).
Semua pendapat ini tidak berdasarkan hadits yang shahih. Adapun hadits Jabir dan Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma yang menerangkan bahwa tanggal kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah tanggal 12 Rabiul Awal tidak shahih. Kalaulah shahih, tentu akan menjadi hakim (pemutus perkara) dalam masalah ini. Akan tetapi, Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang hadits tersebut, “Sanadnya terputus.” (al-Bidayah wan Nihayah karya Ibnu Rajab hlm. 184-185)
Berhubung penentuan hari kelahiran beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak ada yang shahih, tidak mengapa kalau kita menukil pendapat ahli falak. Banyak ahli falak berpendapat bahwa hari kelahiran beliau adalah pada tanggal 9 Rabiul Awal, seperti al-Ustadz Mahmud Basya al-Falaki, al-Ustadz Muhammad Sulaiman al-Manshur Fauri (Sebagaimana dinukil oleh Shofiyurrohman al-Mubarokfuri dalam ar-Rahiqul Makhtum hlm. 62), dan al-Ustadz Abdullah bin Ibrahim bin muhammad as-Sulaim, beliau mengatakan,
“Dalam kitab-kitab sejarah dan siroh dikatakan bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam lahir pada hari Senin tanggal 10, atau 8, atau 12 dan ini yang dipilih oleh mayoritas ulama. Telah tetap tanpa keraguan bahwa kelahiran beliau adalah pada 20 April 571 M (tahun Gajah), sebagaimana telah tetap juga bahwa beliau wafat pada 13 Rabiul Awal 11 H yang bertepatan dengan 6 Juni 632 M. Selagi tanggal-tanggal ini telah diketahui, maka dengan mudah dapat diketahui hari kelahiran dan hari wafatnya dengan jitu, demikian juga usia Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan mengubah tahun-tahun ini pada hitungan hari akan ketemu 22.330 hari dan bila diubah ke tahun qamariyyah akan ketemulah bahwa umur beliau 63 tahun lebih tiga hari. Dengan demikian, hari kelahiran beliau adalah hari Senin 9 Rabiul Awal tahun 53 sebelum hijriah, bertepatan dengan 20 April 571 M. (Taqwimul Azman hlm. 143, cet pertama 1404 H)
Syaikh Ibnu Utsaimin berkata, “Sebagian ahli falak belakangan telah meneliti tentang tanggal kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ternyata jatuh pada tanggal 9 Rabiul Awal, bukan 12 Rabiul Awal.” (al-Qaulul Mufid ‘ala Kitab Tauhid: 1/491. Dinukil dari Ma Sya’a wa Lam Yatsbut fis Sirah Nabawiyyah hlm. 7-8 oleh Muhammad bin Abdullah al-Ausyan)
Dengan demikian, apa yang dirayakan oleh sebagian kaum muslimin pada tanggal 12 Rabiul Awal setiap tahunnya? (-ed muslim.or.id)
Baca Juga: Perlukah Memperingati Hari Kelahiran Nabi?
***
Penulis: Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi
Dikutip oleh muslim.or.id dari artikel 8 Faedah Seputar Tarikh Majalah Al-Furqon Edisi 08 th. ke-8 1430 H/2009 M
mohon keterangan nya , dari mana tanggal syamsiyah bahwa nabi lahir tanggal 20 april 571 M, apakah ada juga hadist yang mangatakan demikian. terima kasih wassalamualaikum,
Sama halnya Umat kristiani sewaktu disampaikan hujjah oleh ulama’ Islam bahwa 25 Desember bukanlah hari tanggal kelahiran Isa / Yesus.
Sudah baca Buku Ahmad Deedat ? ternyata Isa lahir bukan saat salju turun…
Kayak disambar gledek, Umat Kristen Kelabakan. Lha, terus selama ini mereka merayakan apa ???? padahal yg Rajih tgl 25 Des adalah hari kelahiran Dewa Matahari..
Nah lo…
Rasain.. makanya kalau mau beramal dikaji dulu ilmunya … cape deeee. jgn ngikut 2 aja
assalamualaikum
Assalamu’alaikum, menurut saya walaupun masyarakat merubah tanggal perayaannya pada tanggal 9 bukan 12, tetap aja tidak bermanfaat, karena pada dasarnya tidak boleh memperingati ulang tahun Rosulullah alias bidah.
Intinya bukan pada tanggalnya tapi pada perayaannya. Toh tidak ada kewajiban bahwa kita harus mengetahui tanggal kelahiran Nabi.
Assalamu’alaikum
Menurut saya pendapat mas syamsu benar…Nabi tidak ingin diri-nya di kultuskan
assallamu’allaikum..
izin copy ya,,, artikelnya…
ana boleh copy artikel2 yang bagus buat di masukin blog?
Assalammu’alaikum.
InsyaAllah infomasi ini benar ya?Saya setuju nek ulang tahun Rasul SAW engga perlu dirayakan………tapi memang sangat perlu mengetahui kebenaran tentang hari lahir beliau….
Lagian juga perayaannya paling ngedengerin ceramah..ketawa ketawa..trus kembali ke kehidupan semula…..gada yang berubah……
Yang pentingkan meneladani beliau disetiap langkah….ga usah nunggu pas hari lahirnya kan……
Btw, trims info-nya (eh,harusnya buku pelajaran agama anak SD di edit tuh…….)
Ijin share y akh..
Peringatan2 ulang tahun/khol dan sejenisnya tidak pernah ada atau di lakukan oleh rosululloh dan para sahabatnya.Bahkan di larang.
Jadi hukumnya bid’a.
Dan bukan bid’ah hasana.
sesungguhnya kebanyakan manusia itu sesat, maka berbahagialah bagi yang sedikit, maulid nabi tidak ada landasanya sesuatu yang diada-adakan. kalau cinta nabi jalankan saja sunah-sunahnya, agama islam sdh sempurna.
saya kira merayakan sebagai wujud cinta..sah2 saja,,gk da maslh…
adapun perayaannya tgl 9 ato 12…itu sama ja,,
kembali ke dasar alasan qt merayakannya….
cinta, menghormati, menyayangi, bukan berarti kultus…
@ Mas Luqman. Semoga Allah memberkahi antum dalam kebaikan dan ketakwaan.
Cinta apakah harus dengan merayakan maulid? Ini dalilnya dari mana?
Pepatah arab mengatakan, “Innal Muhibba liman yuhibbbul muthi’ (Orang yang mencintai seseorang, tentu akan mentaati orang yang ia cintai)”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyuruh kita untuk mencintainya dengan maulid, mengapa mesti direka-reka. Allahu yahdik. Semoga Allah beri taufik.
@ Luqman
Siapakah manusia yg paling mencintai Nabi shollollohu ‘alaihi wa sallam? Merekalah para sahabat… dengan apa mereka mencintai beliau shollollohu ‘alaihi wa Sallam? Bukan dengan maulid ya akhi… tetapi dengan mengikuti sunnah beliau shollollohu ‘alaihi wa Sallam….
Perkataan antum seperti perkataan yg dijelaskan oleh Alloh yg artinya :
Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya.” Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar. (Az Zumar : 3)
Lihatlah akh Luqman… sebatas klaim dan niat saja tidak bisa diterima jika caranya salah sbgmn klaim orang2 musyirikin bhw mereka niatnya menyembah Alloh dg cara menyembah atau melakukan ritual tsb… bukankah sebesar besar cinta itu kepada Alloh tetapi kenapa Alloh mencela bhk menghinakan mereka yg mengatakan mencintai Alloh tsb (menyembah Alloh dg cara menyembah berhala)? Ini lantaran karena caranya tidak disyariatkan oleh Alloh dan RosulNya….. Demikian pula kepada Nabi wujud cinta harus berlandaskan sbgmn yg Alloh firmankan yg artinya : Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. . . . Krn orang yg mencintai Alloh azza wa jalla akan mencintai Nabi shollollohu ‘alaihi wassalm dan orang yang mencintai Nabi shollollohu ‘alaihi wa Sallam akan mengikuti sunnah sunnah beliau shollollohu ‘alaihi wa sallam bukan dg maulid…
@Luqman
bismillah, ya akhi luqman. cinta, menghormati, menyayangi Nabi itu harus ada aturannya yang sesuai Al-Qur’an was sunnah. jika perwujudan cinta, menghormati kepada Nabi seperti dengan memperingati acara maulid itu tidak ada aturannya dalam agama oleh karena itu acara maulid Nabi setiap tanggal 12 Rabiul Awwal adl acara yang diada-adakan manusia yang tidak sesuai aturan (sesat/bid’ah). sebaik-baik kembali meruju’ kepada pemahaman yang benar yaitu sesuai al-qur’an dan sunnah yang shahihah yang dipahami salafush shalih yang mulia. jangan pernah menganggap diri kita telah melakukan perkara kebaikan yang itu pada dasarnya tidak ada aturannya, sungguh berapa banyak orang yang melakukan kebaikan tapi ia tidak mendapatkan pahala dari kebaikan yang dikerjakannya disebabkan karena kedustaan dari amalan kebaikan tersebut. beramallah kebaikan yang dicontohkan Rasulullah walau sedikit tapi kontiyu. ana minta izin copas. jazakallah kairan
itulah rahasia Allah,seandainya nabi saw.menghabarkan kelahirannya maka nabi takut akan menjadi sauatu kewajiban untuk mengulang tahun hari kelahiran,sedangkan kita dilarang menyerupai hal-hal yang dibuat oleh orang kapir sekarang ini banyak orang tua merayakan hari kelahiran anaknya yang berlebihan sedang yang diperintah tidak dikerjakan atau jarang sekali seperti mengkikah anak wallohua’lam.
Orang2 yg merayakan maulid adalah orang yg melakukan kebatilan di atas kebatilan.perayaannya bid’ah waktu ny juga salah.apakah ada kebaikan?
assalamu’alaikum warohmatulloh. pak, afwan saya ijin share di facebook ya. jazakallohu khoiro. wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.
Afwan,
ana izin copy…
syukron
Assalamu’alaikum
merayakan maulid nabi tidak ada tuntunanya,itu adalah bid’ah hakikiyah.bahkan meayakan ultah pun tidak ada dalam syariat islam.klo ingin menghormati nabi kerjakanlah sunnahnya.dan berpuasalah pada hari senin,berdasarkan hadist yang shohih bahwa beliau lahir pada hari senin,dan beliau berpuasa pada hai senin dan kamis karena amal manusia di laporkan malaikat kepada allah pada hari senin dan kamis,dan beliau berpuasa hari senin di karenakan nabi saw lahir pada hari senin.
jadi perayaan apakah yang telah dilakukan ummat kaum muslim pada tanggal 12 rabiul awwal setiap tahunnya?
orang yang merayakan hari maulid nabi adalah merupakan perkara bid’ah karena perayaan tersebut tidak pernah di lakukan oleh rasulullah para sahabatnya dan para khulafaurraasyidin dan orang yang pertama kali merayakan hari maulid nabi adalah orang yahudi
Ass,,,,!Puji dan syukur ke allah s.w.t,yg tlh membukaan kt semua kembali kepada jalan yg di ridhoi allah yaitu jln yg di beri nikmat bukan jalan yg di murkai dan bukan jalan yg sesat ,moga di adakan muslim.or.id,masyarakat bs lbh paham akan agama yg dianut dan bs menjalakan sesuai dngn al qur’an dan sunnahnya ,amiin,wslam,,,
Assalamu’alaikum.. kita yg berpegang teguh pd AlQuran dan AsSunnah, adalah kaum minoritas khususnya di negeri ini. Terkadang kita dicurigai dan di cemo’oh oleh masyarakat krn tdk mengikuti kebiasaan (spt tahlilan, maulid dsb) dan pemahaman mereka. Sy mengalaminya. Butuh kesabaran dan penjelasan dlm menghadapinya. Kepada saudaraku..Tetaplah berpegang teguh pd AlQur’an dan Hadits. Mengimani dan mengamalkannya, meskipun bnyk tantangan dan godaan. Semoga Allah Subhana Wata’ala memberikan rahmat pd orang orang yg mau berfikir dan diberi petunjuk. Amin..
Assalamualaykum. maaf saya mau tanya, kalau sudah ditetapkan begitu, bahwa tgl kelahiran nabi 9 Rabiul Awal mengapa para ulama tidak mengumumkannya pada masyarakat?
#Fitriyana
Wa’alaikumussalam. Karena tidak ada ibadah yang berkaitan dengan tanggal lahir Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam. Andai para sahabat atau para ulama sunnah merayakan maulid Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam maka pembahasan tanggal ini akan sangat urgen dan bahkan diumumkan dan diteliti tiap tahun kapan jatuhnya.
Assalamu ‘alaikum wrwb..
Perayaan maulid adalah sarana/media untuk mengingat kembali sejarah Rasulullah, dan memiliki banyak manfaat. apakah perayaan ini harus dihapuskan karena dianggap bid’ah? terlalu naif kalau ini dilarang. Para ustadz yang menggunakan internet sebagai media dakwah, apakah juga internet diharamkan. marilah kita menghindari pola pikir yang jumud.. jgn sampai bangsa lain sudah sampai ke bulan, kita masih berkutat pada masalah bid’ah. dan harus diingat, bid’ah ada jasanah dan dholalah..selama ada kemasalahaan umum dan tdk melanggar aturan, mangga wae..
#khoeruddin
Yang melarang bid’ah adalah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Apakah beliau itu jumud?
Bagi anda yang membandingkan Maulid Nabi dengan internet, silakan simak penjelasan-penjelasan berikut:
https://muslim.or.id/manhaj/kumpulan-penjelasan-mengenai-perayaan-maulid-nabi.html
Saya kadang bershalawat baik sendiri2 maupun bersama kawan2 (orang2 di kampung saya menyebutnya maulid), kegiatan ini tidak hanya kami lakukan pada hari/tanggal tertentu, apalagi mengkhususkan pada tanggal 12 Rabiul Awal. Apakah perbuatan kami ini bid’ah yang dapat mengarahkan kami kepada kesesatan?
mohon pencerahannya, terimakasih
@Muhammad Rohibun
Meskipun kita tidak menentukan waktu-waktu tertentu dalam bershalawat, seyogyanya kita juga selektif dalam memilih shalawat yang diucapkan dan begitupula tatacara pelaksanaannya.
Imam Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakr Al Qurthubi rahimahullah mengatakan,
فَعَلَى الْإِنْسَانِ أَنْ يَسْتَعْمِلَ مَا فِي كِتَابِ اللهِ وَصَحِيْحِ السُّنَّةِ مِنَ الدُّعَاءِ وَيَدَعُ مَا سِوَاهُ وَلاَ يَقُوْلُ أَخْتَارُهُ كَذَا فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى قَدِ اخْتَارَ لِنَبِيِّهِ وَأَوْلِيَائِهِ وَعَلَّمَهُمْ كَيْفَ يَدْعُوْنَ
”Seyogyanya seorang menggunakan do’a-do’a yang tercantum dalam Al Qur-an dan berbagai hadits yang shahih (valid berasal dari nabi-peny) serta meninggalkan berbagai do’a yang tidak bersumber dari keduanya. Janganlah ia mengatakan, “Saya telah memilih do’a sendiri (untuk diriku)”, karena Allah ta’ala telah memilihkan dan mengajarkan berbagai do’a kepada nabi dan para wali-Nya (dalam Al Qur-an dan sunnah nabi-Nya) ” (Al Jami’ Li Ahkamil Qur-an 4/226).
Syaikhul Islam, Abul ‘Abbas Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
لَا رَيْبَ أَنَّ الْأَذْكَارَ وَالدَّعَوَاتِ مِنْ أَفْضَلِ الْعِبَادَاتِ وَالْعِبَادَاتُ مَبْنَاهَا عَلَى التَّوْقِيفِ وَالِاتِّبَاعِ لَا عَلَى الْهَوَى وَالِابْتِدَاعِ فَالْأَدْعِيَةُ وَالْأَذْكَارُ النَّبَوِيَّةُ هِيَ أَفْضَلُ مَا يَتَحَرَّاهُ الْمُتَحَرِّي مِنْ الذِّكْرِ وَالدُّعَاءِ وَسَالِكُهَا عَلَى سَبِيلِ أَمَانٍ وَسَلَامَةٍ وَالْفَوَائِدُ وَالنَّتَائِجُ الَّتِي تَحْصُلُ لَا يُعَبِّرُ عَنْهُ لِسَانٌ وَلَا يُحِيطُ بِهِ إنْسَانٌ وَمَا سِوَاهَا مِنْ الْأَذْكَارِ قَدْ يَكُونُ مُحَرَّمًا وَقَدْ يَكُونُ مَكْرُوهًا وَقَدْ يَكُونُ فِيهِ شِرْكٌ مِمَّا لَا يَهْتَدِي إلَيْهِ أَكْثَرُ النَّاسِ وَهِيَ جُمْلَةٌ يَطُولُ تَفْصِيلُهَا
”Tidak diragukan lagi bahwa dzikir dan do’a termasuk ibadah yang utama dan ibadah terbangun di atas pondasi tauqif (terima jadi dari pembuat syari’at-peny) dan ittiba’ (mengikuti aturan syari’at-peny), bukan mengikuti keinginan pribadi dan ibtida’ (membuat-buat sendiri). Dengan demikian berbagai do’a dan dzikir yang dituntunkan oleh nabi merupakan bentuk yang terbaik. Orang yang mengikuti tuntunan nabi dalam berdo’a dan berdzikir berada di atas jalan keamanan dan keselamatan. Berbagai faedah dan buah yang dipetik (oelehnya) tidak dapat diungkapkan oleh lisan dan tidak dapat diketahui oleh manusia. Adapun berbagai dzikir selain yang dituntunkan nabi terkadang berstatus haram, makruh atau bahkan berstatus kesyirikan (yang sangat disayangkan) betapa banyak orang yang tidak memperoleh petunjuk dalam hal ini (sehingga lebih mengutamakan berbagai do’a dan dzikir yang dibuat-buat sendiri daripada menggunakan do’a dan dzikir yang dituntunkan nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam).” (Majmu’ul Fatawa 22/511).
jazakallahu khoir..
Assl.Wr.Wb.Semoga kita semua selalu mendapat ridho dr Alloh SWT..Allohumma Arinal haqqo haqqo warzuqnaattibaa’ah,Wa arinal baatila baatila warzuqnajtinaabah…mari kita semua belajar sebelum qta menyalahkan orang lain,dan belajarlah kepada ulama yang bener2 mumpuni dr segi keilmuan,yang ittiba’ kpd rosululloh SAW,para sahabat,tabi’in,para ulama salafussoolih,,,Semoga qta semua mendapat hidayah dr Alloh SWT.Ya Alloh Bukakanlah hati kami untuk memahami settitik dr ilmu2 mu,Sehingga kami tidak saling berselisih…AAmiiin…
Allahumma aamiin…
Assalamu ‘alaikum wrwb..
ijin nyimak dan copy…
bismillah.
assalaamu’alaikum.
ijin menyimak dan copy…..
ijin share di blog
Assalaamu’alaykum, izin berbagi ya,,, JazaakaLLaahu khayr…
Alhamdulillah,,,,
assalamu alaikum, di copy yah artikelnya
Apapun dalilnya “mereka” akan tetap merayakannya,dengan dalih yang akan mereka cari2.Ya kita kasihan kepada “mereka”,tapi sayangnya yang dikasihani malah lebih “galak”.Ilmunya 5 persen ngototnya 95 persen. Ya begitulah kalau Allah sudah menutup hati seseorang,dan HIDAYAH mutlak milikNya.”mereka” akan selalu berhujah dengan “niatnya kan baik”, “ukhuwah islamiyah”, “persatuan umat”,”wujud cinta kita kepada Nabi” dan banyak lagi alasannya. Kita doakan Afwan sekalian mudah2an saudara2 kita diberi HIDAYAH oleh Allah dan kembali ke Qur’an Sunah sesuai pemahaman Salafus shalih. Aamiin.
@ Khoerudin : Waaahhh si mas dah ketipu 2 kali ni ya………… pertama sama Amerika cuma di kasih foto orang pake baju astronot trus ngambang ada benderanya dah yakin itu ada di bulan
footnote : sampai saat ini belum ada satupun manusia yg menapakan kakinya di bulan..
kedua di bohongin sama ulama-ulama tanggung -tanggung utk merayakan maulid nabi sallahualayhiwasallam….
footnote : tidak ada satu riwayatpun dari sahabat tentang merayakan hari kelahiran nabi sallahualayhiwasallam….
apakah kamu ya khoerudin ingin mengikuti kaum sebelum kamu yg di adzab karena mengkhultuskan nabi-nabi mereka……
saya mau tanya,apakah ada hadits yang mengharamkan memperingati kelahiran nabi muhammad? trus apakah ada yang menganjurkan memperingati? saya berdoa smg semua, termasuk saya mendapat hidayah dari Allah.
#kadi
Tidak ada hadits yang melarang, juga tidak ada hadits shahih yang menganjurkan. Lalu bagaimana? hukum asal ibadah itu terlarang kecuali ada dalilnya. Kalau tidak demikian maka kita bebas membuat shalat-shalat baru, menambah rakaat shalat, membuat puasa jenis baru, dll karena tidak ada hadits yang melarangnya.
Mohon maaf… yang menjadi pertanyaan saya apakah maulid nabi itu ibadah? Pembacaan ayat Al-Qur’an dan bersholawat pada nabi yang dilakukan dalam acara maulid adalah ibadah, tetapi apakah acara maulid nabi itu sendiri adalah ibadah?
Perayaan Maulid Nabi dalam bentuk apapun itu termasuk kebid’ahan.
Assalamu’alaikum,
Ijin meng-copy buat di share …
Jazakumullah
izin copy…
maaf, untuk tanggal wafat beliau shallallahu ‘alaihi wa salam apa benar 13 Rabi’ul Awwal? (tiga belas?)
soalnya saya lihat di web lain tgl 12.
terima kasih.
Masih beda pendapat dlm hal itu.